Welcome Reader

Selamat Datang di blognya Kang Amroelz (Iin Amrullah Aldjaisya)

Menulis itu sehangat secangkir kopi

Hidup punya banyak varian rasa. Rasa suka, bahagia, semangat, gembira, sedih, lelah, bosan, bête, galau dan sebagainya. Tapi, yang terpenting adalah jadikanlah hari-hari yang kita lewati menjadi hari yang terbaik dan teruslah bertumbuh dalam hal kebaikan.Menulis adalah salah satu cara untuk menebar kebaikan, berbagi inspirasi, dan menyebar motivasi kepada orang lain. So, menulislah!

Sepasang Kuntum Motivasi

Muara manusia adalah menjadi hamba sekaligus khalifah di muka bumi. Sebagai hamba, tugas kita mengabdi. Sebagai khalifah, tugas kita bermanfaat. Hidup adalah pengabdian dan kebermanfaatan (Nasihat Kiai Rais, dalam Novel Rantau 1 Muara - karya Ahmad Fuadi)

Berawal dari selembar mimpi

#Karena mimpi itu energi. Teruslah bermimpi yang tinggi, raih yang terbaik. Jangan lupa sediakan juga senjatanya: “berikhtiar, bersabar, dan bersyukur”. Dimanapun berada.

Hadapi masalah dengan bijak

Kun 'aaliman takun 'aarifan. Ketahuilah lebih banyak, maka akan menjadi lebih bijak. Karena setiap masalah punya solusi. Dibalik satu kesulitan, ada dua kemudahan.

Tuesday, 29 November 2011

TIM FUTSAL “MIKROHOLIC FC” RAIH JUARA IV BIOLOGY CHAMPION LEAGUE 2011


Ditengah-tengah aktivitas perkuliahan dan praktikum yang padat merayap, tiada henti walau weekend sekalipun. Senen sampai Minggu sampai kembali ke Senin lagi, yaa begitulah Fakultas Biologi yang terkenal super sibuk praktikumnya, heheh. Akan tetapi dibalik semua itu, untuk mengupgrade jasmani kita juga perlu olahraga, walau jarang-jarang dilakukan (hehe). Biology Champion League (BCL) 2011 merupakan ajang kompetisi Futsal antar klub baik perwakilan dari UKM, angkatan, doskar, dan seluruh civitas akademika Fakultas Biologi UNSOED. Acara ini diselenggarakan oleh UKM BIOSPORT selama 2 hari yaitu Sabtu-Minggu,26-27 November 2011 di Lapangan Futsal New Score. Ada 15 tim dalam kompetisi ini yang terdiri atas 3 grup, yaitu grup A (Jibakutai FC, Mikroholic FC, Fabio 2009, Biosymphoni B, dan D3 2011), grup B (Eboni 2008, E. coli 2010, Biosymphoni A, Penis 2007, dan tim Doskar/Dosen Karyawan), dan grup C ada 4 tim (tapi lupa apa saja). sistem dalam pertandingan ini adalah tiap tim saling ketemu dan tim yang memiliki poin tertinggi yang berhak maju babak selanjutnya (perempat final). Pertandingan pertama tim Mikroholic FC versus tim D3 2011, alkhamdulillah kami menang dengan score 5:2, selanjutnya Mikroholic vs Fabio 2009 kini kami yang mengalami kekalahan dan keesokan harinya mikroholic FC vs Jibakutai FC dan kami pun kalah lagi, dan pertandingan keempat kami lawan tim Biosymphoni B, akan tetapi mereka ga datang dan dianggap WO, dan akhirnya kami dianggap menang. Sempat terjadi perebutan point yang cukup pelik di setiap grupnya, hingga akhirnya di grup A yang berhak melaju ke babak selanjutnya atau babak perempat final adalah Jibakutai FC, Fabio 2009, dan mikroholic FC. Dan ini emang target kami (tim Mikroholic FC) cuma sampai disini aja sudah cukup bangga karena tim kami bisa dibilang tidak pernah latihan sama sekali. akan tetapi berkat semangat, kekompakkan, dan kebersamaan yang tinggi akhirnya tim kami berhasil mengalahkan tim cotte, padahal tim Cotte sangat diunggulkan dalam babak perempat final ini. Kemenangan ini berawal dari gol sundulan kepala mas tyo yang berhasil menerobos gawang lawan dan katanya yang melangkahkan tim kami menuju ke babak semifinal. pada waktu pertandingan perempat final ini ada dua orang asisten harus kembali sejenak ke kampus karena harus NGASISTENIN pengamatan praktikum Mikrodas acara Fakling dan Oligo rombongan III. Tapi usai ngasistenin tersebut, kami kembali ke lapangan lagi untuk bermain di semifinal. Ga papalah harus bolak balik dari lab ke score, hahahaha..... Di semifinal mempertemukan tim Mikroholic vs tim Penis, akan tetapi kami kalah (Ga papalah, etung2 bonus karena sebelumnya kan targetnya cuma sampai babak perempat final saja, tapi walau pun kalah kami masih punya kesempatan memperebutkan juara III dan juara IV, yang kembali mempertemukan tim Mikroholic FC vs Fabio 2009. pada babak inilah yang merupakan babak yang paling rame dan seru.... dukungan dan teriakan dari para suporter masing2 sangat meriah sekali, layaknya SEA GAMES 2011 saat Indonesia vs Malaysia..... (pokoke rame nemen yah. Kedua tim sama-sama kuat dan imbang, hingga akhirnya harus saling berbagi score secara imbang dan merata yaitu score 2:2. dan akhirnya babak adu pinalti harus dilalui.........

(Mau tahu apa yang terjadi dalam babak ini?) tunggu cerita selanjutnya..... istirahat dulu yah, mau evaluasi asisten dulu....hehehehh

SATE UNSOED (SANGGAR TEYENG UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN) RAIH JUARA 1 LKTI HMJM FE TINGKAT UNSOED


Selasa (22 November 2011) bertempat di Ruang Seminar Gedung Roediro Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi UNSOED berlangsung acara final Lomba Karya Tulis Ilmiah tingkat Universitas Jenderal Soedirman. LKTI ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi (HMJM FE) dalam rangka memperingati Dies Natalis Fakultas Ekonomi Unsoed ke-48 dengan mengusung tema karya tulis ini yaitu “Strategi Optimalisasi Pengembangan Citra Universitas Guna Menumbuhkan Rasa Bangga Civitas Akademika terhadap Universitas Jenderal Soedirman”. Dalam acara final ini mempertemukan 5 tim finalis yang akan mempresentasikan karya tulisnya masing-masing (yaitu In Amullah, Pascalia dkk, Handini Ken Oktiwi dkk, Yuni Hiziatun dkk, dan Iyat Hamiyati dkk), setelah sebelumnya sudah melewati seleksi naskah dan penjurian oleh dewan juri dari semua naskah karya tulis yang masuk ke panitia. Dari kelima tim tersebut, hanya In Amullah yang secara indovidu sedangkan keempat tim lainnya adalah secara tim (2 orang). Acara final ini dimulai dengan pembukaan dan sambutan oleh ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen (HMJM) dan dilanjutkan dengan perkenalan dewan juri yang terdiri atas tiga orang juri yaitu Ibu Siti Zulaikha, Pak Bambang Heru, dan Ibu Miche. Satu demi satu dari kelima tim tersebut mempresentasikan karya tulisnya dengan rincian waktu 15 menit untuk pemaparan, 5 menit pertanyaan oleh dewan juri, dan 10 menit untuk menjawab pertanyaan dari dewan juri. Ketiga dewan juri sangat detail menanyakan terkait isi, pembahasan, serta semua yang terkait dengan karya tulis yang diangkat.

Setelah semua tim memaparkan presentasinya masing-masing, acara dilanjutkan dengan ishoma, sementara dewan juri merekap nilai dan menentukan pemenang karya tulis tersebut yang ditentukan berdasarkan penilaian naskah/karya, ditambah nilai presentasi dan tanya jawab. Seusai ishoma, kini tibalah waktu yang ditunggu-tunggu oleh para finalis, yaitu pengumuman pemenang. “Setelah melalui penilaian oleh ketiga dewan juri dan akhirnya memutuskan pemenang karya tulis ini yang begitu unik dan kreatif dari semua karya tulis yang ada, kini tiba waktunya untuk mengumumkan juaranya” kata pembawa acara (MC) yang akan membacakan pengumuman itu. Untuk Juara III diraih oleh Aisyah dan Handini Ken Oktiwi dengan judul karya tulis “Upaya Menumbuhkan Rasa Bangga Terhadap UNSOED Melalui Gerakan 100% Cinta UNSOED”, Juara II diraih oleh Titis Panularsih dan Pascalia Damayanti dari Fakultas Ekonomi dengan judul “Dari Kita untuk Generasi Sang Jenderal”, dan Juara I diraih oleh In Amullah dari Fakultas Biologi dengan judul karya tulis “SATE UNSOED (Sanggar Teyeng Universitas Jenderal Soedirman) Sebagai Wadah Optimalisasi Bagi Mahasiswa Dalam Berbagai Ajang Kompetisi”. Juara I berhak mendapat Piala Dekan (trophy), piagam, dan uang tunai sebesar 1.000.000,-, juara II mendapat trophy, piagam, dan uang tunai sebesar 750.000,- dan juara III mendapat trophy, piagam, dan uang tunai sebesar 500.000,-. Acara ini diakhiri dengan penyerahan hadiah kepada semua pemenang dan foto bersama.

Berikut ini adalah ringkasan karya tulis saya yang berjudul “SATE UNSOED (Sanggar Teyeng Universitas Jenderal Soedirman) Sebagai Wadah Optimalisasi Bagi Mahasiswa Dalam Berbagai Ajang Kompetisi”. Universitas Jenderal Soedirman memiliki visi untuk menjadi World Class Civic University, yang mana untuk mewujudkannya harus didukung oleh semua civitas akademika. Beberapa tahun yang lalu, mahasiswa UNSOED telah banyak menorehkan prestasi-prestasi yang membanggakan. Tentunya prestasi-prestasi ini sedikit banyak dapat mengangkat nama lembaga (UNSOED), baik di tingkat nasional maupun internasional dan oleh sebab itu yang perlu dipertanyakan adalah sejauh manakah UNSOED sebagai wadah institusi pendidikan memfasilitasi kepentingan prestasi mahasiswa yang juga telah mengangkat citra kampus UNSOED ini. Namun di balik prestasi-prestasi yang gemilang pada beberapa tahun yang lalu, kini mengalami penurunan dan kurangnya minat mahasiswa dalam berkompetisi. Hal ini terlihat dari minimnya keikutsertaan mahasiswa dalam beberapa ajang kompetisi tertentu. Selain itu budaya membaca dan menulis ilmiah di UNSOED juga masih rendah. Tujuan penulisan karya tulis ini antara lain adalah memberikan apresiasi dan penghargaan bagi para mahasiswa UNSOED yang telah berprestasi dalam berbagai ajang kompetisi, menumbuhkan motivasi dan minat mahasiswa UNSOED untuk berprestasi melalui berbagai ajang kompetisi, dan meningkatkan citra UNSOED dengan prestasi para mahasiswanya melalui optimalisasi peran SATE UNSOED (Sanggar Teyeng Universitas Jenderal Soedirman).
Berbagai prestasi yang telah diukir para mahasiswa UNSOED sedikit banyak dapat mendongkrak citra perguruan tinggi, khususnya di tingkat nasional maupun internasional. Prestasi memang bukan segala-galanya, tapi tak bisa dipungkiri bahwa prestasi akan menggambarkan eksistensi sebuah lembaga. Karena itu, upaya memacu prestasi haruslah menjadi kesadaran bersama semua civitas akademika. Mahasiswa dituntut untuk terus berkreativitas, dan menjadi tugas universitas untuk memfasilitasinya. Penulisan karya tulis ini dilakukan dengan mengikuti metode yang benar dengan menguraikan secara cermat cara/prosedur pengumpulan data dan atau informasi, pengolahan data dan atau informasi, analisis-sintesis dan penarikan kesimpulan serta merumuskan saran atau rekomendasi.

SATE (SANGGAR TEYENG) berasal dari dua kata yaitu kata ‘Sanggar’ artinya adalah tempat untuk kegiatan seni atau yang lainnya, dan Teyeng berasal dari bahasa Ngapak Banyumasan yang berarti bisa, mampu atau sanggup. Beberapa upaya yang harus dilakukan melalui SATE UNSOED (Sanggar Teyeng Universitas Jenderal Soedirman) guna meningkatkan citra kampus dengan berprestasi di berbagai bidang kompetisi antara lain yaitu mengapresiasikan dan memberi penghargaan kepada para mahasiswa UNSOED yang telah meraih prestasi di berbagai bidang, mengundang para alumni dan mahasiswa yang berprestasi di berbagai bidang kompetisi dengan mengadakan jumpa pers maupun workshop untuk menceritakan hasil pengalaman mereka, guna menumbuhkan minat dan motivasi bagi mahasiswa yang lainnya, mengadakan pelatihan maupun workshop tentang bidang kegiatan tertentu guna mendukung kompetensi dan kemampuan mahasiswa untuk mengikuti bidang kompetisi tersebut, membentuk tim “Mahasiswa UNSOED Teyeng” dari perwakilan tiap Fakultas yang ada di UNSOED untuk mengelola dan mengoptimalkan SATE UNSOED (Sanggar Teyeng Universitas Jenderal Soedirman), serta publikasi dan penyebaran informasi tentang berbagai bidang kompetisi yang ada baik lewat mading-mading di tiap fakultas, majalah atau buletin rutin tiap bulan, dan lewat internet (website, blog, atau facebook). Untuk mendukung adanya upaya optimalisasi SATE UNSOED (Sanggar Teyeng Universitas Jenderal Soedirman) sebagai wahana untuk meningkatkan citra UNSOED melalui prestasi mahasiswanya dalam berkompetisi di berbagai bidang, penulis menyarankan harus adanya kerja sama antara birokrat UNSOED, alumni, mahasiswa, serta UKM maupun organisasi kampus lainnya untuk sama-sama dalam mewujudkan citra kampus UNSOED menjadi lebih baik lagi.

“SAHABAT MIKROHOLIC, SEDEKAT HATI SEERAT KELUARGA”

Hidup itu penuh dengan pilihan. Ketika itu pula kita dihadapkan sebuah pertanyaan, “ketika harus memilih?” ketika itu pula kita harus mengambil tindakan bijak untuk memutuskan dan menentukan sebuah pilihan itu. Pilihan itu juga yang akan menentukan dan mengawal hidup kita menuju masa depan kelak. Pilihan untuk belajar yang giat guna meraih prestasi setinggi mungkin, memilih sahabat, teman, tempat tinggal, kos-kosan (terutama saat menjadi anak perantauan), bahkan sampai menentukan pilihan hidup (pasangan hidup) untuk menuju bahtera kehidupan kelak kalau sesudah lulus kuliah. Itulah yang saya rasakan saat pertama kali masuk dan menjadi seorang mahasiswa di kampus Universitas Jenderal Soedirman ini. Sejak pertama kali mendaftar hingga registrasi ulang, saya sendirian tanpa ditemani sahabat-sahabatku yang satu SMA denganku dulu, karena sebagian besar mereka melanjutkan kuliah di daerah Semarang dan Jakarta. Tapi tak menjadi masalah bagi saya tanpa mereka, saya pasti akan menemukan teman-teman baru dan motivasi yang baru lagi. Saat masih semester 1, dibalik kesendirianku di sebuah kamar kos-kosan di gang gunung Cermai nomor 23 Karangwangkal, saya menulis sepatah dua patah kata guna mengobati rasa kerinduanku pada sahabat-sahabatku sewaktu saya masih di Pemalang yang ku tuliskan dalam blog pribadiku:

Sahabat.....
tak terasa derasnya waktu
mengalir begitu derasnya
arus demi arus tlah berlalu
gelombang demi gelombang tlah melayang
rasanya, baru kemarin kita bersama
bermain, bersenda gurau, bertatap,
dan bertawa ria disana
alangkah indahnya kebersamaan dulu
hingga aku tak sanggup menulisnya lagi
kebahagiaan bersamamu
Sahabat.....
meski kita tak bersama lagi
tapi, engkau tetap sahabatku
dimanapun, kapanpun, dan sampai kapan pun waktunya nanti
pasti kita akan bertemu lagi
Sahabat.....
ingin rasanya aku kembali lagi
tapi, sekarang apa daya tak sampai
kalau gaya pun enggan membantu
sekarang jalanku penuh dengan liku
terjang, menurun, mendaki dan menyelami
itulah arusnya kehidupanku kini
betapapun besarnya gelombang,
aral melintang, godaan menantang, hambatan menghadang
tapi aku tetap hadapi semuanya itu
Sahabat....
aku cuma ingin berpesan
jadilah engkau orang yang berguna
dimanapun engkau berada, dan
ingat terus tujuan hidup kita ini untuk apa
jangan mau terjajah zaman dan
tertipu rayuannya
semoga engkau akan ingat selalu
kebersamaan yang tlah kita jalin dulu
see you sobat....

Meski raga ini tak bertatap dan bersama lagi dengan sahabat-sahabatku itu, tapi bukanlah masalah yang berarti. Komunikasi diantara kita tetap terjalin baik lewat telepon, sms, maupun lewat jejaring sosial facebook. Masa-masa semester 1 merupakan fase Lag (fase beradaptasi) dengan lingkunganku yang baru, teman baru, dan lagi-lagi harus berhadapan dengan berbagai pilihan ikut berorganisasi di UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) baik UKM di tingkat Fakultas, Universitas bahkan sampai tingkat wilayah Jateng-DIY. Disitulah saya menemukan teman-teman baru, relasi dan informasi-informasi terbaru. Memasuki semester 2 sampai semester 4 merupakan fase Log (fase dimana saya aktif di berbagai organisasi atau UKM tersebut, selain aktivitas kuliah dan praktikum). Saat semester 4 pula, saya menemukan wadah baru selain UKM, yaitu menjadi asisten mikrobiologi. Tidak mudah menjadi asisten Mikrobiologi, karena banyak kriteria yang harus dipenuhi saat open recruitmen seperti IPK minimal 3, mampu bekerja sama dalam tim, loyal, harus lolos seleksi micro teaching, skill, pengetahuan umum, sampai tahap wawancara. Alkhamdulillah saya lolos dan diterima menjadi asisten mikrobiologi saat semester 4. Disinilah saya menemukan sahabat-sahabat hebat, luar biasa, tak kenal lelah dan berbeda dari mahasiswa pada umumnya. Asisten Praktikum Mikrobiologi merupakan asisten yang paling terkenal di Fakultas Biologi, terkenal disiplin, tegas, kompak, dan selalu bersama-sama. Itulah perasaan saya saat pertama kali menjadi asisten mikrobiologi, selain harus membagi waktu untuk kuliah, berorganisasi di UKM, kini ditambah lagi menjadi seorang asisten yang super padat aktivitasnya. Manajemen waktu, manajemen diri dan manajemen hati itu kuncinya. Selain itu, asisten mikro juga merupakan kumpulan mahasiswa pilihan di kampus biru ini, karena waktu itu juara Mapres (Mahasiswa Berprestasi), peraih IPK tinggi dan beberapa ketua UKM Fakultas Biologi ada disini juga. Sungguh luar biasa dan lengkap sudah sahabat-sahabatku ini. Sahabat yang luar biasa hebat dan kompaknya dalam kerja sama tim. Sahabat “Mikroholic” begitulah sebutan bagi para asisten mikrobiologi Fakultas Biologi Unsoed.

Beragam warna satu keluarga, beragam itu ternyata lebih indah daripada seragam, dan wir sind immer zussamen (kita selalu bersama), bersama keluarga besar mikroholic dalam suka duka, tertawa merana, hingga bahagia bersama. Itulah yang saya rasakan hingga sekarang sejak menjadi asisten mikrobiologi. Meskipun kita berasal dari angkatan yang berbeda (angkatan 2006, 2007, dan 2008), latar belakang dan asal daerah yang berbeda-beda, watak serta karakter yang berbeda-beda pula, tapi hal itulah yang menjadikan kita menjadi lebih indah, sakinah, mawadah, warokhmah seperti halnya sebuah keluarga. Padahal waktu efektif kita untuk ngasistenin saat praktikum hanya sekitar 2 jam saja dalam setiap rombongannya. Akan tetapi waktu di balik itu jauh lebih banyak kita berinteraksi, mulai dari persiapan alat, media, persamaan konsep, hingga evaluasi cukup banyak menyita waktu. Praktikum minggu depan, kita satu minggu sebelumnya sudah persiapan. Memang praktikum mikrobiologi merupakan praktikum yang banyak dengan persiapan ekstra, dan kesibukannya mengalahkan praktikum-praktikum yang lainnya.

Berangkat jam 6 pagi (06.00 WIB) dan pulang lebih dari jam 10 malam (22.00 WIB) itu sudah merupakan rutinitas yang saya lalui bersama sahabat mikroholic. Senin sampai Minggu dan kembali ke Senin lagi, seperti tiada hari liburnya. Aktivitasnya mengalahkan kesibukan sang dosen maupun mahasiswa pada umumnya. Disiplin dan tegas sangat kita junjung bersama. Rapat persamaan konsep untuk membahas praktikum pekan depan selalu dimulai jam 6 pagi dan jika ada asisten yang telat selalu akan mendapat sanksi/denda setiap kelipatan menitnya. Padahal kita juga terkadang pulang sampai larut malam, dan pengamatan praktikum berlangsung jam 6 pagi juga, sehingga asisten juga harus datang lebih awal lagi. Kedisiplinan ini juga berlaku dan diterapkan bagi praktikan juga, bila ada praktikan ada yang datang telat tidak diperkenankan masuk, tentunya sesuai dengan kontrak pada waktu asistensi sebelumnya. Selain pagi jam 6, pengamatan juga dilakukan malam jam 7 dan jam 8 malam. Sehingga kita pun sering makan malam di laboratorium. Ada yang masak nasi, beli lauk pauk dan setelah itu dimakan bersama-sama di ruang asisten laboratorium mikrobiologi. Terkadang juga kita beli makan di luar kampus, yang di PJ-kan ke tiap asistennya, jadi ada giliran untuk membeli makan secara kolektif. Sungguh terasa nikmatnya kebersamaan ini, layaknya seperti sebuah keluarga yang begitu solid. Padahal kita berasal dari latar belakang yang berbeda-beda, tapi kebersamaan kita selalu terjaga.

Suasana kebersamaan juga terasa saat persiapan membuat media dan kebutuhan lainnya, meskipun tiap acara sudah di-PJ-kan (Penanggung Jawab) masing-masing, tapi bukan seutuhnya mutlak dilakukan oleh PJ tersebut, semua asisten juga ikut membantu dalam persiapan tersebut. Membuat sumbat, membungkus pipet ukur, sterilisasi, hingga penuangan media dilakukan secara seksama dan saling bahu membahu. Ditengah-tengah perkuliahan dan tentunya dengan jadwal yang berbeda-beda juga, kita saling bergantian posisi menggantikan untuk meneruskan persiapan lagi di laboratorium. Saling memahami dan menghargai satu sama lain, tiada senioritas, yang ada adalah transfer ilmu dan transfer informasi dari angkatan yang sudah dahulu menjadi asisten menjadi bumbu yang lezat dalam persahabatan sesama mikroholic tercinta ini.
Suasana hangat dan kekeluargaan juga terasa menyatu saat ada diantara sahabat mikroholic ada yang mengadakan syukuran baik syukuran lulus dari Fakultas Biologi, syukuran saat ada yang ulang tahun atau saat syukuran ada yang mendapatkan suatu prestasi tertentu. Warung Makan Tantene, Sawoeng Mas, Tanjlig Kencana, SBC, RM Alfat, RM ABG dan beberapa tempat makan lainnya selalu menjadi tempat untuk syukuran acara tersebut. Kemeriahan dan keceriaan begitu terasa nikmatnya, baik bagi yang punya acara maupun bagi sahabat-sahabat mikroholic yang diundang dalam acara tersebut. Sebagai bentuk wujud syukur, mereka semua ditraktir oleh yang bersangkutan untuk makan di tempat tersebut. Berangkat bersama dan pulang pun bersama dengan naik roda dua (sepeda motor) secara berderet di sepanjang jalan. Begitu juga saat acara refreshing di akhir setelah semua acara praktikum berakhir kita mengadakan tour and trip ke tempat-tempat tertentu seperti ke Baturaden, Goa Jatijajar Kebumen, dan tempat lainnya sebagai refreshing. Disini kita semua menghelakan nafas dan menghirup udara segar setelah sekian lama kurang lebih 2 bulan bekerja di laboratorium dalam praktikum.
Meski beberapa asisten mikro sudah ada yang lulus, akan tetapi komunikasi dan tali silaturahim diantara kita masih terjalin erat. Alkhamdulillah para pendahulu asisten kita sudah bekerja di tempat-tempat penting, baik di perusahaan tertentu, LIPI, BPPT, maupun melanjutkan studi S2 di perguruan tinggi lain. Disinilah keuntungan lain yang didapatkan dari sahabat mikroholic. Terutama saat saya dan teman-teman mikroholic mau PKL (Praktek Kerja Lapangan) kita jadi mudah untuk mencari tempat PKL. Alkhamdulillah, berkat bantuan mas Sugiono (alumni angkatan 2005 dan dulu asisten mikro juga) kita bisa PKL di LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) di Cibinong, Bogor. Padahal biasanya susah untuk urusan PKL ke tempat tersebut, akan tetapi karena mas Sugi sudah menjadi peneliti muda disitu kita pun mudah dan dibantu oleh beliau untuk PKL di tempat tersebut. Saya, Anis, Afifah, Isti, Rosi dan Natalin berangkat bersama ke LIPI Cibinong untuk PKL disana selama 1 bulan (Januari-Februari 2011). Kita mendapat pelajaran dan ilmu baru disana yang nantinya bisa diaplikasikan dan diterapkan saat sudah kembali lagi di kampus. Dari tempat kos-kosan di belakang komplek LIPI, kita berenam berangkat bersama menuju LIPI, pulang juga bersama, makan siang bersama, bahkan belanja bersama dan ketika liburan (sabtu-minggu) kita juga refreshing sejenak ke Botanical Square Bogor dan nonton film perdana “Rindu Purnama” di bioskop yang ada di tempat tersebut. Ini merupakan pertama kalinya saya masuk dan nonton ke bioskop. Saat bekerja di laboratorium LIPI pun kami selalu bersama saat makan siang, makan malam, hingga pulang kembali tempat ke kos-kosan. Banyak kenangan dan ilmu yang saya dapatkan disini, hingga sampai 1 bulan berakhir, akhirnya kita pun kembali ke kampus tercinta dan tentunya kembali lagi ke rutinitas menjadi asisten mikrobiologi.
Semester berganti semester kembali berlanjut lagi aktivitas di laboratorium sebagai asisten mikrobiologi. Karena selain mengasisteni praktikum dari dalam Fakultas Biologi seperti mata kuliah Mikrobiologi Dasar, Mikrobiologi Industri, Mikrobiologi Lingkungan, Bakteriologi dan Virologi, kita juga tim asisten juga mengasisteni praktikum dari fakultas lain seperti Farmasi, Kesehatan Masyarakat, MIPA, JPK Akuatik dan Kelautan serta D3 PSDP, sehingga tiap semester pun kita selalu ada jadwal untuk ngasistenin. Setiap semester minimal harus ada 20 orang asisten Mikrobiologi. Sehingga setiap kali ada yang lulus, terutama saat angkatan 2006 dan 2007 ada yang lulus, kita langsung mengadakan open recruitmen asisten baru yang akan menggantikan dan meneruskan untuk keberlangsungan praktikum selanjutnya. Selain kedua puluh asisten tersebut, kita juga dibantu oleh dua orang Laboran yang senantiasa membantu kami dalam urusan pemenuhan kebutuhan untuk praktikum, baik alat maupun bahan praktikum. Kedua laboran tersebut adalah Mas Arif Mulyanto dan Mba Indrariningrum. Mereka juga merupakan bagian dari keluarga besar mikroholic yang senantiasa melengkapi hari-hari kami di laboratorium. Suasana bahagia dan keceriaan yang menggelora terasa begitu dalam saat mba Indra melahirkan anaknya yang pertama. Sahabat mikroholic semuanya menjenguknya ke Rumah Sakit Margono dan kebahagiaan juga ikut kami rasakan bersama. Sungguh indahnya kebersamaan dan kekeluargaan yang begitu erat ini.
Terima kasih sahabat-sahabat Mikroholic yang telah merasuk ke dalam keluarga ini menjadi begitu eratnya. Dari sahabat menjadi sebuah keluarga. Sedekat hati seerat keluarga. Keluarga yang sakinah mawadah warokhmah. Indahnya tak bisa diungkapkan dengan kata-kata, rasanya tak bisa diuraikan dalam untaian kalimat dan kekompakkan, kedisiplinan, ketekunan, serta kebersamaan sesama sahabat mikroholic akan selalu dikenang di hati sampai kapan pun juga dan menjadi kado terindah dalam hidupku ini tentang arti sebuah persahabatan yang tertanam dan terinkubasi menjadi keluarga yang utuh. Kalian akan selalu terkenang di incubator hatiku dan kekuatan autoklaf dalam mensterilisasi alat dan bahan pun tidak bisa mengalahkan rasa kekeluargaan dan kebersamaan ini tetap utuh dan menyatu walau Escheria coli dan Bacillus subtilis datang membawa senyawa metabolit sekunder sekalipun.
Membangun dan menjaga sebuah persahabatan memang sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan ini. Karena sahabat ada di setiap kita butuhkan dan menjadi obat di kala kita sedang rapuh. Kiat dan tips dalam bersahabat kuncinya adalah harus saling mamahami dan menghargai satu sama lain, toleransi, tolong menolong, kerja sama, serta saling bantu membantu baik secara pikiran, nasihat, maupun material. Walaupun kita sudah lulus atau menjadi alumni dengan sahabat itu, komunikasi dan silaturahmi harus tetap terjalin erat bisa melalui telepon, atapun lewat dunia maya (email, facebook, twitter) dengan saling berbagi informasi maupun memberi nasihat dan solusi-solusi tertentu. Sahabat itu akan selalu terkenang di hati, walau kelak dipisahkan oleh jarak dan waktu.

(Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Biologi UNSOED, 25 November 2011 dan selesai digarap ga nyampe sehari, disela2 hbs kuliah, hbs ngasistenin n hbs evaluasi, akhry slsai jg 6 halaman)

Saturday, 19 November 2011

Pemenang Audisi Penulis Buku “Cinta Membaca”

Salam Inspiratif!
Alhamdulillah, setelah membaca naskah-naskah yang masuk ke email lrs.tegal@gmail.com, dari 172 naskah peserta yang masuk, diambillah 30 naskah terbaik. Berikut 30 naskah pemenang Audisi Penulis Buku “Cinta Membaca”:

1. Mengeja Dunia yang Tak Terbatas_Endang SSN
2. Generasi Cinta Membaca_Wicha Spicca Breeze
3. Agar Mimpi Menjadi Nyata_Abi Sabila
4. Membaca: dari Sini dan dari Sekarang_Tofik Rochadi
5. Sakit Gigi yang Menjalar ke Hati_Himmah Mahmudah
6. Pelihara Hiu-Hiu Kecil di Hati_Hidayatul Hasanah
7. Inspirasi Tuk Menulis_Sabil Ananda
8. Perkenalan dengan Sastra_Peba
9. Penawar Hati Sahabat Profesional_Resty Gipi
10. Dengan Membaca Aku Mampu Bicara_Wirasatriaji
11. Gara-Gara Hukuman Guru_Yuli Ariwibowo
12. Efek Deadline_Andromifa
13. Membaca: Sebuah Perspektif Sederhana_Ariesadhar
14. Membaca Tulisanku_Dyah N. Rizky
15. Dari Phobia ke Maniak Buku_Laksamana YC Handika
16. Gara-Gara Ikut Lomba_Ragil Kuning
17. Orang Desa Baca Buku, Buat Apa?_Irfan Fauzi
18. Ketika Membaca Menjadi Penghibur Luka_Aida M.
19. Membaca Membuka Cakrawala_Nenny Makmun
20. Alergi Berbuah Candu_Lani Pujiastuti
21. Membaca Pangkal Kaya_In Amullah
22. Dengan Membaca Kita Jadi Luar Biasa_Santy Nur Fajarviana
23. Began from The Failur_Andreina Tifani
24. Sayap-Sayap Hasil Membaca Buku_Syifa Enwa
25. Dulu Benci, Sekarang Cinta_Atiyatul Mawaddah
26. Akhirnya Bertemu Bapak Menteri_Syakima Arfitamma
27. Himpunan Kertas Penambah Wawasan_Sandza
28. Perang Berbuah Cinta_Sutrisno
29. Temukan Suksesmu dengan Membaca_Fransiska S. Manginsela
30. Karena Bapak, Aku Suka Membaca_Bagas Prakoso

Prioritas utama penilaian dari segi keindahan bahasa, penceritaan yang baik, menarik, inspiratif, dan tentu saja membawa pesan dan kesan yang mendalam bagi pembaca. Hampir semua naskah isinya inspiratif, namun karena tidak didukung dengan penulisan yang baik seperti EYD, tata bahasa, dan format tulisan yang acakadut, akhirnya tereliminasi.
Naskah pemenang akan dibukukan oleh Leutika Prio (gratis) dan masing-masing mendapatkan 1 eksemplar buku dari Leutika Publisher. Bagi 30 pemenang, harap segera mengirimkan pesan ke inbox Futicha Turisqoh II dengan menuliskan: Judul Naskah_Nama Penulis_Alamat pengiriman buku.
Sedangkan bagi yang tidak menang dan naskahnya ingin dibukukan, silakan naskahnya direvisi kembali sebaik mungkin. Saya tunggu naskah revisinya paling lambat tanggal 10 Desember 2011, jadi masih ada waktu sebulan dari sekarang. Naskah diketik di Microsoft.Word 2003/2007 dengan format Times New Roman 12, margin normal, spasi 1,5. Minimal 4 halaman dan maksimal 5 halaman, kertas A4. Naskah dikirim ke email lrs.tegal@gmail.com dengan judul email: Revisi Cinta Membaca_Judul Naskah_Nama Penulis.
Sebagai catatan penting: yang kurang diperhatikan oleh penulis sebagian besar terletak pada:
- EYD
- Format tulisan yang tidak rata kanan-kiri (justify)
- File naskah bukan doc/docx
- Bahasa yang cenderung gaul dan latah ala Syahrini
- Tidak ada nomor halaman
- Tidak mencantumkan judul
- Tidak melampirkan naskahnya (meletakkan naskah di badan email)
- Tidak ada alinea
- Penceritaan yang kurang greget
- Tidak mencantumkan nama penulis/biodata
- Bentuk cerita fiktif , bukan true story
- Keluar dari tema
- Kurang/lebih dari jumlah halaman yang ditentukan
- Kurang inspiratif
- Kurang memenuhi persyaratan lainnya

Demikian pengumuman dari saya. Mohon maaf jika ada yang tidak berkenan, dan terimakasih banyak atas partisipasi kalian semua. I love u all….^_^

Salam,

Puput Happy
Sumber: http://www.facebook.com/?ref=tn_tnmn#!/notes/futicha-turisqoh-ii/pemenang-audisi-penulis-buku-cinta-membaca/311674145512897 (10 November 2011)