Welcome Reader

Selamat Datang di blognya Kang Amroelz (Iin Amrullah Aldjaisya)

Menulis itu sehangat secangkir kopi

Hidup punya banyak varian rasa. Rasa suka, bahagia, semangat, gembira, sedih, lelah, bosan, bête, galau dan sebagainya. Tapi, yang terpenting adalah jadikanlah hari-hari yang kita lewati menjadi hari yang terbaik dan teruslah bertumbuh dalam hal kebaikan.Menulis adalah salah satu cara untuk menebar kebaikan, berbagi inspirasi, dan menyebar motivasi kepada orang lain. So, menulislah!

Sepasang Kuntum Motivasi

Muara manusia adalah menjadi hamba sekaligus khalifah di muka bumi. Sebagai hamba, tugas kita mengabdi. Sebagai khalifah, tugas kita bermanfaat. Hidup adalah pengabdian dan kebermanfaatan (Nasihat Kiai Rais, dalam Novel Rantau 1 Muara - karya Ahmad Fuadi)

Berawal dari selembar mimpi

#Karena mimpi itu energi. Teruslah bermimpi yang tinggi, raih yang terbaik. Jangan lupa sediakan juga senjatanya: “berikhtiar, bersabar, dan bersyukur”. Dimanapun berada.

Hadapi masalah dengan bijak

Kun 'aaliman takun 'aarifan. Ketahuilah lebih banyak, maka akan menjadi lebih bijak. Karena setiap masalah punya solusi. Dibalik satu kesulitan, ada dua kemudahan.

Monday, 25 April 2016

Waspadai Pencurian di Masjid


Pencurian terjadi bukan hanya karena ada niat dan kesempatan semata si pelaku, tapi di zaman modern ini motif pencurian terjadi karena sudah pudarnya iman dalam dada si pelaku.

Apakah karena terdesak kebutuhan ekonomi? Apakah karena susahnya mencari pekerjaan? Atau alasan lainnya yang menyebabkan pelaku pencurian tersebut nekad melakukan tindak kejahatannya? Atau memang sudah mejadi sebuah profesi? Yang jelas, saat ini pencurian terjadi bukan lagi di tempat yang sunyi dan sepi, dilakukan secara sembunyi-sembunyi, tapi di tempat keramaian sekali pun kini pencurian mengintai dimana-mana. Waspadalah....!!! Bahkan di masjid yang merupakan tempat ibadah pun menjadi sasaran bagi para pelaku pencurian.

                Seperti yang dialami salah satu teman saya yang bernama Hakkin. Kejadian ini terjadi saat kami pulang dari Tangerang menuju Bogor (24/4/2016). Saat dalam perjalanan adzan berkumandang, kami pun sholat maghrib di sebuah masjid di daerah Gunung Sindur, Bogor. Terlihat di halaman masjid ini pun ada beberapa mobil dan motor yang sudah terparkir. Sekilas terlihat aman terkendali karena cukup banyak jama’ah yang sholat di masjid ini. Awal mulanya teman saya ini menaruh tasnya di pojok depan dalam masjid, terus dia ambil wudhu. Sementara saya tasnya ditaruh di dekat tempat wudhu. Usai wudhu saya pun masuk ke dalam masjid.

                Saat saya masuk dalam masjid sholat sudah dimulai dan sudah shaf depan sudah terisi penuh. Sementara shaf kedua baru ada sekitar 7 orang. Teman saya yang sedang wudhu tadi menaruh tasnya di tepi shaf kedua. Persis di belakang orang yang sedang sholat di shaf pertama. Saat saya hendak menaruh tas saya, tas teman saya ini posisinya sudah terbalik dan bergeser satu langkah dan di sebelahnya ada satu tas punya jama’ah yang lain. Akhirnya saya menaruh tas saya di tepi dan tas teman saya yang tadi bergeser ini saya jejerkan dengan tas saya. Kebetulan tas kami berdua ini sama persis, hanya saja tas teman saya ini lebih berat karena ketambahan 7 buku. Nah posisi kedua tas ini di atasnya saya tutupi pula dengan jaket saya. Aman dan terjangkau pula dari penglihatan kami. Saya pun sholat yang sudah masuk di raka’at kedua ini. Teman saya berdiri di sebelah kiri saya. Sementara tas kami berdua ini berada di pojok kiri kurang lebih berjarak sekitar 2,5 meter. Karena kami sholat di barisan agak ke tengah. Sementara di sebelah kiri kami lagi ada tambahan jamaah yang lain lagi.

                Saat sholat sudah selesai, saya dan teman saya berdiri lagi karena kurang satu raka’at lagi. Saat saya sudah selesai sholat saya melirik ke kiri, saya kaget kok jaket saya tidak ada di atas tas. Saya langsung berdiri mendekati arah tas kami tadi. Saya sudah panik, dikirain tas saya yang hilang. Ternyata yang dibawa adalah tas teman saya yang tadi berjejeran dengan tas saya. Sementara jaket saya sudah berpindah posisi di bawah tas yang tak kami kenal. Seketika itu pula saya langsung keluar mengejar bapak yang membawa tas teman saya tadi. Saya kejar dan cari keluar tapi sudah tidak ada. Menurut orang yang di luar tadi barusan memang ada orang bawa tas hitam dan terlihat buru-buru lalu naik motor dan pergi. Sementara di dekat tas saya masih ada satu tas tertinggal dan sepertinya punya si pelaku. Sebuah tas kosong hanya berisi sepasang sepatu dan sebotol minuman bermerk (tapi saya lihat airnya seperti air kran).

                Hilang sudah seketika. Prosesnya begitu cepat sekitar 10 menit. Tas teman saya yang diambil si pelaku ini berisi laptop, android, hp, kamera digital, dan sekitar 7 buku baru. Awalnya sempat menduga mungkin tertukar tasnya, tapi setelah kami selidiki gak mungkin tertukar karena tas kami tertutupi oleh jaket. Ternyata modus pelaku adalah dia pura-pura menaruh tas di dekat tas kami. Biar terlihat seolah-olah tidak dicurigai orang lain. Sebelum kejadian, saat saya hendak menaruh tas saya melihat orang yang bawa tas yang tertinggal itu berdiri di belakang pintu sedang memakai sarung. Dugaan saya orang tersebut pelakunya. Karena terlihat mau sholat saya tidak ada rasa curiga ke orang tersebut. Orang tersebut menaruh tasnya di samping tas kami, terus dia pura-pura pakai sarung di belakang jama’ah. Apakah orang tersebut ikut sholat? Nah, kalau ini saya kurang memperhatikan karena waktu saya fokus untuk sholat berjama’ah. Yang jelas saat kami melakukan sholat rakaat ketiga, sementara yang shaf depan sudah selesai shalatnya, si pelaku tersebut mengambil tas teman saya. Karena kami masih sholat, saat ada orang yang mengambil tasnya kami pikir itu orang lain yang mengambil tasnya karena pandangan kami juga terhalang oleh jamaah masbuk yang ada di sebelah kiri kami.

Pelajaran dari kejadian ini

Nasi sudah menjadi bubur. Pelaku sudah kabur membawa tas teman saya. Seketika itu saya coba telepon Hpnya masih aktif. 2-3 kali telepon masih aktif, saya coba keliling di depan dan sekitar masjid tapi tidak ada tanda-tanda lagi. Saya telpon lagi HP teman saya tersebut sudah tidak aktif lagi. Pastinya ini juga menjadi pelajaran buat kita. Dan harus tetap waspada dimanapun berada. Dari kejadian ini ada beberapa pelajaran yang bisa kita petik:

1.     Waspadalah saat kita sholat ke masjid dan kita sedang membawa barang berharga.
Modus baru pencurian dalam masjid è pelaku masuk dalam masjid bawa tas, pura-pura ikut sholat dan pelaku menaruh tasnya di dekat tas jama’ah yang sedang sholat. Saat sholat sedang berlangsung, pelaku menjalankan aksinya. Mengambil tas orang lain, sementara tas si pelaku ditinggal disitu.

2.   Taruhlah tas dan barang berharga lainnya di depan kita saat kita sholat (kalau tidak ada tempat penitipan barang)

3.     Jangan taruh tas di samping atau berjauhan dengan posisi kita sholat

4.     Bagi pengelola masjid, hendaknya menyiapkan tempat penitipan barang buat para jama’ah


5.  Biasanya kalau masjid yang terkelola dengan baik, ada petugas yang berjaga di belakang dan bergantian sholatnya dengan petugas/takmir lainnya

Saturday, 23 April 2016

Saat “Aku dan Buku” Bertemu


Buku yang kubaca selalu memberi sayap-sayap baru, membawaku terbang
ke taman-taman pengetahuan paling menawan, melintasi waktu dan peristiwa, berbagi cerita cinta, menyapa semua tokoh yang ingin kujumpai
sambil bermain di lengkung pelangi
(Abdurrahman Faiz, putra Helvy Tiana Rosa, remaja yang begitu mencintai membaca dan sudah menulis buku sejak kanak-kanak).

Buku ini akan membawa sayap-sayap baru bagi pembaca ‘tuk membawanya terbang menggapai cita dan impian. Betapa banyak cerita yang disuguhkan dalam buku ini dari mereka yang telah banyak menuai prestasi karena gemar membaca. Membaca telah membuatnya menjadi sosok yang smart, bijak, kaya, dan menyenangkan. Menjadi orang hebat tidak akan mungkin tanpa membaca. Subhanallah, dengan membaca mereka mampu meraih segala impian untuk menjadi yang terbaik. Cerita yang akan membuat kita tersentak, terharu, kagum, tersenyum bahagia.

Buku yang sangat menginspirasi pembaca untuk segera memulainya. Yup! Mulailah gemar membaca dari sekarang. Buku yang sarat gizi dan motivasi ini akan selalu mengingatkan kita, betapa banyak manusia yang tadinya biasa saja menjadi sosok yang luar biasa hanya karena mau membaca. Kita bisa belajar dari mereka. Kita akan dibuatnya tersenyum, ketika membaca kisah seorang penulis yang akhirnya mampu bicara, bisa berkeliling nusantara mengejar prestasi, mampu meredam amarah, menjadi tempat bertanya, dan tumbuh menjadi sosok yang bijak karena cinta membaca. Yah, membaca adalah kuncinya, dan buku inilah kunci untuk mencari inspirasi baru, membawa impian baru, dan mengubah pembaca menjadi sosok yang serba baru. Buku yang mampu menggerakkan kita untuk cinta membaca dan ingin belajar banyak. Gapailah mimpimu dengan banyak membaca!

Itulah sekilas kutipan buku antologi pertamaku yang berjudul “Cinta Membaca”. Buku tersebut terbit tahun 2011 tatkala aku masih duduk di bangku kuliah semester 5. Bermula dari titik itulah fase kebangkitan prestasiku dimulai. Berani mendobrak segala aral yang menghadang. Tumbuh satu, terus bertumbuh kembang pula yang lainnya. Entah ada energi apa yang bisa mengantarkanku hingga bisa meraih beberapa kejuaraan pasca bermulanya buku pertamaku ini. Senang, sudah pasti. Bahagia rasanya. Dan itulah jejak pertemuan pertamaku. Pertemuan antara aku dan buku.


Kalau ditanya sejak kapan suka dengan buku? Mungkin jawabannya adalah sejak masih duduk di tingkat dasar yaitu Madrasah Ibtidaiyyah (MI). Bukankah ada pepatah Arab yang mengatakan juga “Khoiru jaliisin fii zamani, kitaabun” (Sebaik-baik teman duduk pada setiap waktu adalah BUKU). Sejak saat itulah pertemuanku dimulai. Bahkan hobi ini pun berlangsung hingga duduk di bangku SMA. Seringkali pinjam buku di perpustakaan sekolah hampir tiap minggu pasti pinjam 1-3 buku. Walaupun gak dibaca semua, tapi setidaknya bisa menambah referensi. Selain di perpustakaan sekolah, waktu itu juga sering meminjam buku di perpustakaan daerah.

Iya, kalau diceritain pasti akan panjang jalan ceritanya. Yang jelas banyak sekali manfaat yang aku dapatkan setelah membaca buku-buku tersebut. Singkat cerita, kembali ke buku pertamaku yang terbit itu membuatku semakin PeDe untuk mengikuti kompetisi menulis lainnya. Satu demi satu karya buku antologiku pun juga bertambah. Ternyata menulis itu memang mudah. Dan menulis tak kan bisa mengalir indah tanpa adanya banyak membaca. Kalau kurang membaca, maka kita akan menjadi miskin ilmu. Sebaliknya kalau kita banyak membaca, tentu kita akan bertambah wawasan dan pengetahuan kita.

Alhamdulillah nggak terasa, hingga pertengahan tahun 2016 ini ternyata sudah ada 10 judul buku-ku. Walau masih antologi (kumpulan dari berbagai penulis), tapi aku merasa bahagia ternyata bisa berkarya lewat tulisan. Bertepatan hari ini dengan Hari Buku Sedunia (23 April 2016), maka teruslah berkarya. Semoga bisa menerbitkan juga buku yang solo (buku pribadi). Bismillah.

Kota hujan pertengahan malam
Masih dalam rangka #WorldBookDay
Bacalah......!!!


Friday, 22 April 2016

Sabang, Rajanya Pariwisata Bahari di Aceh


Apabila kita tinggal 1 hari saja di setiap pulau di Indonesia, maka kita akan menghabiskan setidaknya 46 tahun untuk bisa tinggal di seluruh pulau di negeri ini. Jarak antara Sabang dan Merauke adalah 5.248 km, lebih panjang daripada jarak antara London (Inggris) ke Mekkah (Saudi Arabia) yakni hanya 4.788 begitu kata Akhyari Hananto dalam bukunya yang berjudul Good News From Indonesia.

Makanya mumpung masih muda, yuk jelajahi dan kenali Indonesia lebih dekat.

            Itulah Indonesia. Luas lautannya yang terbentang dari Sabang hingga Merauke. Negara dengan jumlah pulaunya 17.000 lebih ini memang memiliki sejuta pesona yang menawan. Pantas saja jika julukan “Tanah Surga Katanya”, “Surga Di bawah Lautan”, “Paru-paru Dunia”, dan sejumlah julukan lainnya disandang oleh I-N-D-O-N-E-S-I-A. Bertualang ke penjuru Indonesia tak henti-hentinya kita bisa menemukan panorama alam yang memukau. Tak hanya lautnya, pulau dan daratannya pun menyuguhkan relief nan elok. Itulah salah satu alasan saya ingin berkeliling ke pulau-pulau yang ada di negeri ini. Kalau bukan sekarang kapan lagi? Kalau turis asing dari berbagai negara saja berduyun-duyun datang ke Indonesia untuk mengunjungi pulau-pulau tersebut, nah kita sebagai warga asli Indonesia kapan mau berkunjung kesana?

“Ini beneran aku berada di ujung negeri? Seperti mimpi, sekarang aku berada di pulau-pulau yang dikelilingi lautan luas. Ini laut atau kolam renang?” Pikirku di atas Katinting (mode kapal kecil khas Maluku Utara). Jernihnya laut di Pulau ini, jadi terbayang dengan lantai istananya Nabi Sulaeman. Potensi laut dengan aneka jenis ikan yang melimpah dan terumbu karang yang bisa terlihat jelas dari atas permukaan laut, seperti akuarium raksasa di atas samudera. Airnya yang jernih didukung dengan pasir putih yang masih sangat asri. Triliunan ikan tampak rapi berbaris dan bergerombol di dasar laut. Berjuta-juta mutiara (kekayaan sumber daya alam) baik yang ada di lautan dan daratan sangatlah melimpah di pulau ini. Itulah momentum yang paling berkesan saat aku tinggal di Maluku Utara selama 1 tahun disana.

Diantara dua biru, aku duduk menulis goresan rasa yang tak menentu ini. Dua biru yang saling bertemu. Birunya langit yang menyilaukan. Birunya laut begitu menentramkan. Dua biru yang saling melengkapi. Ibarat sepasang suami-istri. Dua biru yang membuatku terpana akan keindahan ciptaan-Nya. Subhanallah, ternyata aku sedang berada di tengah-tengah lautan lepas yang terletak diantara dua biru tersebut. Dua biru yang menari-nari di atas fatamorgana. Burung camar terlihat bertengger di atas bebukitan yang dikelilingi mangrove-mangrove penyelamat abrasi. Ku lihat akar pohon Rhizopora begitu kokoh menjaga lautan yang indah megah ini. Laut yang berbatasan langsung dengan Samudera Pasifik ini memang asyik untuk kita nikmati perjalanannya. Sebiru hari ini, birunya bagai langit terang benderang. Birunya seperti laut yang tenang lagi berombak merdu. Lautan yang pernah aku jelajahi dari Maluku Utara hingga Raja Ampat ini memang menyimpan keindahan yang luar biasa. Tak henti-hentinya kita disuguhkan dengan alam yang menawan. Itulah sejuta kenangan yang masih terkenang saat menjelajahi wilayah Indonesia Timur.


Dari ujung timur Indonesia, mari kita coba jelajah pula ke ujung barat Indonesia. Tepat sekali, SABANG namanya. Saya memang belum pernah menjelajahi Pulau Weh, yang konon katanya merupakan salah satu spot menarik buat diving dan snorkling. Tapi, saya sangat yakin suatu saat nanti semoga saya bisa menginjakkan kaki di Tugu Nol Kilometer Sabang. Karena wilayah inilah yang juga merupakan salah satu destinasi impian saya menjelajahi pulau paling ujung barat Indonesia ini. Diantaranya adalah Pulau Weh. Keindahan panorama bahari pulau ini pastinya tak kalah menariknya dengan lautan Raja Ampat. Saat kita mengunjungi pulau yang indah seperti Pulau Weh ini kita bisa menghirup aroma segarnya udara lautan, pemandangan ombak yang bergelombang, desiran angin yang berdawai menambah sensasi kenikmatan berada di pulau ini. Birunya lautan yang bikin adem di hati, seakan-akan kita larut dan terhipnotis dengan suasana pantai dengan pasirnya yang putih, airnya yang jernih dan bersih. Itulah kenyamanan yang aku rasakan saat melihat beberapa foto Pulau Weh yang aku searching di internet. Tentu akan lebih berasa lagi, saat aku bisa melihat langsung ke sana.

Satu moment yang tak kalah serunya adalah saat kita diving dan snorkeling di sekitar Pulau Weh tersebut. wah, rasanya pengin segera menceburkan diri ke dalam jernihnya lautan tersebut. Saat tubuh kita sudah mengenai air yang jernih tersebut, rasanya sangat seger dan penuh sensasi tentunya. Menyelami bawah lautan dan wow....itulah ekspresi sekilas melihat keindahan alam bawah laut yang sangat mempesona ini. Terumbu karang yang beraneka jenis ini membuat dasar lautan ini seperti taman-taman yang berjejer rapi dengan dihiasi aneka flora dan fauna yang beraneka macam ini. Subhanallah, betapa indahnya alam bawah laut ini. Maka, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?
Pesona Bahari Sabang tak sampai di situ saja. Usai menikmati diving dan snorkeling kita bisa bertamasya ke tempat yang lainnya. Tentunya setiap spot pantai memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri. Kita bisa berbaur dengan warga masyarakat disana, mengenali budaya dan adat istiadat setempat. Agar hati kita semakin kagum dan semakin cinta dengan Indonesia. Dari Sabang yang berada di Pulau Weh ini kita akan semakin memiliki rasa ke-Indonesia-an yang kuat.  Saat aku, kamu dan kita berdiri menginjakkan kaki di tanah Sabang yang berada di Pulau Weh ini pasti kita akan berpikir dan mengatakan bahwa Sabang memiliki sejuta pesona bahari yang fantastis. Karena Sabang adalah Rajanya Pariwisata Bahari di Aceh, Indonesia. Ayo bertualang ke Sabang....!!! Mari merasakan #PesonaBahariSabang


Thursday, 21 April 2016

Memaknai Milad: Sebait Pesan dari El-Firdaus


Yakinilah bahwa Allah pasti akan mengabulkan doa dan harapan kita pada saat yang TEPAT dan TERBAIK. Lagi-lagi tentang keyakinan dalam dua kata maha dahsyat: TEPAT dan TERBAIK! Saat seluruh upaya telah dikerahkan, saat kita sebagai manusia berada di titik maksimal kepasrahan kepada Allah, saat tiada daya dan upaya yang kita harapkan selain kekuatan dan kekuasaan-Nya. Maka, semuanya telah terangkum dalam 2 kata yang istimewa dan menggelora, 2 kata yang mendewasakan sudut pandang seorang hamba, 2 kata yang mengokohkan dan memperindah jiwa : TEPAT dan TERBAIK!
Salam, El Firdaus
(10 Januari 2016 8.56 PM_dikutip dari akun Line almarhum)

Itulah 2 kata yang sering menjadi tagline atau hastag dari almarhum Ibadurahman Elfirdaus yang kata-katanya penuh makna. TEPAT dan TERBAIK. Tutur katanya penuh makna baik yang diposting di facebook, twitter, line, instagram, maupun whatsaap selalu memberikan pesan tersendiri. Ada makna tersirat dalam setiap goresan tulisan-tulisan almarhum tersebut. Contohnya seperti kalimat dalam paragfraf di atas dan kalimat berikut ini:

Akhir penantian itu seumpama kupu-kupu yang siap terbang menikmati taman bumi dengan bunganya yang indah, harum mewangi. Ia hanya akan muncul setelah melalui proses metamorfosis!
#‎Metamorforself
El Firdaus (15 Februari 2016)

Oleh karena itu kami dari tim penyusun bermaksud mengumpulkan jejak-jejak untaian tulisan almarhum untuk dibukukan. Rangkaian aksara yang sarat makna dan penuh hikmah ini adalah kumpulan tulisan-tulisan almarhum yang kami ambil dari facebook, twitter, line, instagram, dan whatsaap. Saat ini masih dalam pengeditan dan pengumpulan tulisan-tulisan tersebut. Kami minta doanya dari pembaca sekalian semoga tulisan tersebut dapat segera diselesaikan untuk dibukukan. Dan paling utama kita harus terus doakan almarhum semoga tulisan-tulisan almarhum bisa menjadi salah satu pemberat amal bagi almarhum karena banyak sekali tulisannya yang menggetarkan hati kita sekaligus menjadi pengingat bagi  kita semua.

Berhubung hari ini tanggal 21 April 2016 adalah merupakan tanggal lahir almarhum. Jadi sedikit saya posting beberapa tulisan almarhum yang berkaitan dengan moment milad almarhum yang ditulis pada tanggal 21 April 2012. Mari kita simak tulisannya dibawah ini dan perhatikanlah pesan-pesan yang almarhum sampaikan saat memaknai moment miladnya kala itu.

Saat 23 Menshalihkan

Titian waktu beranjak menjemput pagi..
Bernyanyi rindu bersama deburan hati yang terisak..
Kupungut bingkai-bingkai kata yang terlewat..
Seraya mencari pekatnya noda untuk dibersihkan..
Sungguh, kekhilafan ini terlalu banyak untuk dikalkulasikan..

Kuresapi setiap hela nafas ini..
Ternyata, aku kerap tak bersyukur pada-Mu, ya Illahi Rabbi..

Kuraba raga ini..
Ternyata, aku jarang khusyuk menyembah di hadapan-Mu, ya Rabbi..
Kurasakan noda semakin pekat menemani kepingan hati yang berontak..

Hati yang mendamba kesejukan..
Hati yang mengiba kelembutan..
Hati yang merindu sandaran..
Kubiarkan jiwa ini meronta di pekatnya malam..
Aku memanjakannya dengan jamuan-Mu di sepertiga malam..

Biarkan hidayah-Mu menyadarkan..
Hamba pasrah, ya Illahi Rabbi..
Pasrah dengan semua ketentuan-Mu..
Hamba merintih di hadapan-Mu, ya Allah..
Memohon ampunan dan cinta yang dirindukan para mujahid..

Hamba merindu-Mu, ya Illahi Rabbi…
Merindukan pertemuan dengan-Mu dan Rasul-Mu tercinta..
Izinkan agar langkah kaki ini menjadi berkah buatku..
Sebab telah banyak waktu yang terbuang di antara pusaran fatamorgana..
Aku menanti waktu ketika kemenangan abadi menjemputku..
Aku merindu ketika jiwa ini menangis dan merintih karena mengingat-Mu
Aku ingin bangkit kembali menjadi pribadi yang baru..

Beribu makna!
Berjuta rahasia!


Wahai insan yang dirahmati Allah ta’ala..
Syukran sangad atas telpon, sms, komen, email, kado, dan doa-doanya serta kata-kata indah dalam ucapan “hari lahir”. Alhamdulilah wa syukurillah, Allah masih memberikan kesempatan bagi diri yang penuh hilap dalam menikmati kehidupan..

Ya Ghoffar...
Mohon ampun hamba bila selama ini jauh dari-Mu, berkahilah sisa usia ini agar hamba dapat istiqamah dijalan-Mu dan menjadi hamba yang bermanfaat di dunia dan di akhirat kelak untuk mencapai keridhaan-Mu.

Umur manusia bukan sekadar jumlah deretan waktu, tetapi sejauh mana kita mengisi dan memberi arti. Insyaallah dengan begitu, makna panjang umur bukanlah dari berapa lama kita hidup melainkan berapa banyak prestasi amal yang telah kita buat.

Wahai insan, tak ada yang harus dikhawatirkan dalam kelahiran dan juga kematian! Ia adalah pintu yang setiap orang pasti akan memasukinya, tetapi yang menjadi masalah serius adalah apa yang terjadi setelah kita menjalani kehidupan ini dan mengalami kematian? Apakah berupa taman dan sungai yang mengalir dalam tempat yang dijanjikan Allah atau berupa kesesatan dan api yang bergejolak? Semoga disisa usia kita, hanya goresan dengan tinta-tinta berakhlak mulia lah yang memenuhi lembaran hidup kita, agar hanya keindahan jannah-Nya lah yang menjadi tempat persinggahan abadi di akhirat setelah kehidupan dunia.

Bersyukur sangad bisa mengenal, menjalin ukhuwah dan silaturrahim dengan antum dan antuna yang selalu semangat. Semoga Allah senantiasa ridhoi setiap langkah dan keputusan yang kita ambil. Ma’annajah.

Syukran sangad sudah bersedia meluangkan waktu di sela kesibukannya untuk membaca tulisan saya, memang apa artinya tulisan ini tanpa adanya pembaca, untuk itu berharap sangad doanya selalu agar dapat terus memberikan suatu karya yang dapat dimanfaatkan tuk kehidupan dalam mensyukuri nikmat-Nya, semoga Allah tak pernah sedetik pun memberhentikan aliran nikmat-Nya kepada kita semua..
Jazakallah Khairan..

#Seindah hati yang merasakan “kebahagiaan”, karena bahagia adalah saat nama-Nya senantiasa hadir dalam tiap aktivitas. Dan untuk sebuah senyuman yang paling melegakan sepanjang usia..
^_^

Saat kontemplasi, di majelis muhasabbah terminal ruhiyah sepertiga malam-Nya menuju 0,23 abad..
~menjadi 0,23 abad yang lebih bercahaya dalam merajut jejak kelana yang sarat hikmah dalam kisah yang indah, mudah dan full barokah~

Ibadurrahman El Firdaus
Kota cerita, kota suka dan duka yang penuh sarat makna
29 Jumadil Awal 1433H/21 April 2012

Demikian sedikit sharing tulisan almarhum. Tunggu tulisan-tulisan selengkapnya yang sedang kami kumpulkan.

Tim Penyusun Buku Almarhum Elfirdaus
1.      Iin Amrullah
2.      Faisal Anggi Pradita
3.      Nur Istikomah
4.      Yeni Parera

Kota Hujan, 21 April 2016

Friday, 15 April 2016

Catatan Juri, Buat Penulis Pemula

Foto: Anak-anak didikku di Fitako, Halmahera Utara

 Menulis itu mudah. Hanya butuh bumbu dan resep yang tepat agar hasil tulisannya enak dibaca. Kalau mau menulis yang renyah harus dibumbui dengan diksi yang indah. Bila ingin tulisan yang menarik, buatlah dengan alur yang cantik. Seperti yang pernah saya tulis sebelumnya di blog ini, bahwa salah satu cara untuk meningkatkan dan mengasah kemampuan menulis kita adalah dengan mengikuti event atau kompetisi menulis.  Tapi dalam edisi kali ini saya ingin berbagi cerita tentang penulis pemula.
Hari ini saya baru saja menyeleksi dan menilai beberapa tulisan para penulis pemula. Kalau biasanya tulisan saya yang dinilai oleh juri. Nah kali ini saya yang menjadi juri dalam Writing Contest-nya SMT Jabar. Ini adalah kali keduanya saya menjadi juri untuk event yang sama dari School of Master Teacher. Bukan kali ini saja saya menemukan beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh penulis pemula. Dalam beberapa pengalaman sebelumnya saat menjadi juri lomba menulis pun menemukan hal yang sama.

Sebelumnya saya ucapkan selamat buat yang sudah berani menuliskan tulisannya. Begitu mudah kan menulis itu....??? Berikut ini adalah beberapa kesalahan dasar yang sering dilakukan oleh penulis pemula, yaitu:

1.      Masalah EYD (Ejaan Yang Disempurnakan)
Ini adalah masalah utama yang sering muncul. EYD ini termasuk penggunaan kata penghubung, tanda baca, penggunaan huruf kapital, tanda kutip hingga titik koma, dan lainnya. Entah karena gak tahu, atau kurang teliti. Padahal masalah EYD dkk-nya ini adalah hal yang mendasar dalam menulis. Contohnya; disebuah (harusnya di sebuah), diluar (harusnya di luar), di pukul (harusnya dipukul), di makan (harusnya dimakan), pavorit dan vavorit (harusnya favorit), dan lain-lainnya.

2.      Pemilihan diksi (pilihan kata) yang kurang bervariatif
Menulis dengan kata-kata biasa, tentu akan biasa juga dibacanya. Makanya perlu diracik dan dibumbui biar lebih gurih dan lebih lezat lagi, yaitu dengan memberinya diksi (pilihan kata) yang bervariatif. Simple-nya jangan monoton dengan kata-kata itu saja, tapi buatlah kata yang beda tapi semakna. Buatlah variasi padanan arti atau bisa juga tambahkan dengan majas-majas sebagai bumbu tambahannya. Tulisan yang apik dan menarik, pastinya tak terlepas dengan beragamnya diksi yang tersusun menarik dan bervariasi. Nah, biasanya para penulis pemula masih biasa-biasa saja atau masih minim diksi. Sama seperti yang saya alami dulu, saat masih belajar menulis. Memang perlu jam terbang. Harus banyak latihan dan praktek menulis. Tentunya tambah amunisinya dengan banyak membaca, berdiskusi, bertualang dan lain sebagainya.

3.      Ketidakteraturan dalam menulis
Ini juga yang seringkali terjadi dan dilakukan para penulis pemula. Tidak teratur dalam menulis disini maksudnya adalah tulisannya tidak rapi, banyak yang salah ketik atau salah tulis, font yang tidak sama, spasi yang tidak teratur, hingga bentuk tulisan yang tidak menaati rambu-rambu menulis lainnya. Inilah yang bikin juri terkadang menjatuhkan poin kecil bagi tulisan tersebut. Karena tulisan yang tidak teratur, akan tidak enak dibaca.

4.      Alur yang tidak jelas
Menulis dalam bentuk genre apapun pasti ada alurnya. Jalan ceritanya. Tata urutan tulisan tersebut. Nah, terkadang bagi penulis pemula sering mengabaikan hal ini. Yaitu menulis bebas dengan alur yang tidak jelas atau susah dipahami jalan ceritanya. Penyebabnya bisa jadi karena kurang lihai merangkai kata-kata atau kurang kreatif dalam membuat sebuah tulisan. Ibaratnya begini. Alur ini ibarat jalan yang harus ditempuh dalam sebuah perjalanan. Alurnya bisa lurus, berkelok-kelok, menanjak, terjal, flash back atau yang lainnya. Alurnya harus jelas, agar pembaca juga paham dengan tulisan tersebut.

Mungkin begitu dulu yah untuk catatan bagi penulis pemula yang harus diperhatikan ketika menulis. Satu tips yang bisa dilakukan untuk mengobati keempat masalah yang sering dilakukan penulis pemula tersebut adalah dengan melakukan self-editing. Iya, lakukanlah pengecekkan ulang dalam tulisan yang baru saja dibuat. Dibaca lagi baik-baik, cek EYDnya, cek diksinya, cek format kelengkapan lainnya dan perbaiki jika ditemukan kata-kata yang salah atau keliru. Self-editing ini adalah hal yang penting untuk menilai sendiri tulisan yang kita buat sebelum dikirim ke panitia lomba. Baca-baca lagi naskah tulisan yang sudah dibuat tersebut. Self editing ini juga bisa dilakukan dengan meminta teman dekatmu untuk membaca tulisanmu yang baru dibuat, mintalah masukan kepadanya. Demikian sedikit sharing yang bisa dibagi kali ini. Sampai jumpa di tulisan lainnya lagi.

Satu kata penutup. Faidza faroghta fanshob. Apabila kamu telah selesai dengan satu urusan, maka selesaikanlah urusan yang lain dengan sungguh-sungguh (pula).

Salam literasi, salam senyum dari juri
Keep endurance....!!!
Kota Hujan, 15 April 2016


Ada Ruh yang Berbeda

Ada ruh yg berbeda, pada pandangan pertama
Beda sekolah beda karakter. Sekolah negeri dan sekolah swasta. Ada kesamaan, ada perbedaan. Ada yg formal kaku. Ada yg formal luwes. Ada yg beretika, ada pula sebaliknya.
Ada sisi lain yg membuat sekolah itu gagah secara kasat mata. Rapi, bersih dan teratur. Ada juga sebaliknya. Kotor dan kumuh.
Pun sama halnya dlm penyambutan. Mulai dari satpam, TU, guru termasuk siswanya. Ada aura yg berbeda dan khas yg muncul. Ada pula yg apa adanya. Bahkan minim etika, ini yg berbahaya.
Itulah sekilas catatan kunjungan ke beberapa sekolah pagi hingga siang ini di 3 kecamatan yg berbeda.
Ada ruh yg membuatnya berbeda. Ada energi yg membuat sekolah itu seperti permata. Ada karakter yg membuatnya bercahaya. Tentu bukan hanya visi misi yg membuatnya berbeda.


Kota Hujan, 14 April 2016


Wednesday, 13 April 2016

Sobat Petualang: FC 8 Traventure

Sobat FC 8 Traventure

Tulisan ini bukanlah cerita tentang jejak petualang atau kisah penjelajahan. Goresan singkat ini hanyalah sebaris aksara kumpulan profil singkat para sobat petualang yang tergabung dalam FC 8 Traventure. Ada 45 orang yang tergabung dalam grup tersebut (termasuk saya). Sebenarnya sudah lama mau diposting di website ini, tapi karena menunggu datanya terkumpul jadi sedikit agak lama. Eitz tunggu dulu, apa itu FC (FIM Club) Traventure....??? (apa dan bagaimananya, ntar baca di bagian paling bawah ya, hehe...). jadi, harus tuntas bacanya sampai ending titik terakhir......(^,^).

Alhamdulillah wasyukurillah... Langsung saja. Cerita ini berawal dari sebuah pesan email berikut ini: “Terima kasih telah memenuhi syarat SIPENMARU TRAVENTURE” begitu kurang lebih bunyi email dari Azzam Ghozi Ahmad. Sejak saat itulah aku diterima bergabung di grup WA FC 8 Traventure. Ada beberapa syarat yang diberikan oleh Koordinator Angkatan 14 B FIM ini, diantaranya adalah harus melewati babak yang namanya KESET (Kenalan Sesama Traventure). Itulah aturan main yang ditetapkan grup ini. Oke siap Mas Ghozi, jawabku waktu itu.

Awal mulanya adalah kenalan dulu (sesuai dengan format yang sudah disiapkan). Apa aja yg dilakukan selama KESET oleh anggota baru? ngenalin diri sesuai format perkenalan, nyeritain pengalaman paling menarik pas traveling atau budaya yg pernah ditemui, BUKAN artikel tempat wisata, dihimbau utk ngobrol via japri dgn member FC8, kalo bisa ampe tukeran foto karena bisa jadi banyak yg belum hapal muka member. Share hasil kenalan dg seluruh member ke grup dan jd notulis slm 3kali. Begitu kurang lebih ketentuannya.

Kenalan sesuai format sudah. Nyeritain pengalaman traveling juga sudah. Selanjutnya adalah ngobrol via japri dengan semua member FC 8 dan dishare hasil kenalannya. Nah, ini yang cukup memakan waktu lama. Kenapa? Karena harus japri satu per satu all member. Ada 44 orang yang sudah saya japri. Tapi gak semuanya langsung dibalas seketika itu juga. Saya mafhum dan sangat mengerti sekali, karena orang-orang FIM dan FC 8 ini adalah orang-orang sibuk semua. Mereka adalah orang-orang penting dengan segudang prestasi dan kiprah yang tak bisa dipandang mata sebelah. Ada yang sudah kerja, sedang skripsweet, hingga ada juga yang sedang di luar negeri. Oke deh, semoga terus sukses terus sobat FC 8 dimanapun berada.

Dalam grup FC 8 ini meski lintas angkatan dalam masuk FIM, meski belum bertatap langsung raga kita masing-masing tapi saya do’akan buat yang sudah berumah tangga semoga semakin barokah hidupnya dan semakin sakinah mawadah warohmah. Bagi yang belum menikah, semoga segera dipertemukan dengan jodohnya. Karena jodoh pasti bertemu, jadi teruslah memantaskan dan memantapkan diri, hehe. Buat yang masih kuliah dan sedang tugas akhir, semoga lancar terus penelitiannya. Selesaikan dan semoga cepat wisuda. Bagi yang sudah bekerja, semoga tetap istiqomah dalam segala aktivitasnya. Semoga iman dan taqwa senantiasa melekat di hati, dimana pun kaki ini melangkah.

Oke sobat FC 8 Traventure, berikut ini saya share-kan hasil kenalan (ngobrol via japri) kepada all member. Berikut ini:

1.     Azzam Ghozi Ahmad (FIM 14-B)
Koordinator di FarabyKoordinator Angkatan 14 B di Forum Indonesia Muda dan Bassist/Backing Vocals di Fathul Jihad Mengambil konsentrasi Cartography and Remote Sensing di Gadjah Mada University. Ternyata sebelumnya pernah bertemu dengan mas Azzam saat konser Palestine bersama Fathul Jihad di Unsoed tempo dulu saat masih menjadi mahasiswa.

2.     Siti Desiree Nasfhia (FIM 17)
Biasa dipanggil dengan Cile. Jurusan Natural Resources and Environmental Engineering di Universitas Brawijaya. Sekarang aktifitasnya di Bekerja di Kitabisa.com dan Forum Indonesia Muda. Pernah bareng satu kelompok saat outbond FIM-17.

3.     Elva Lestari (FIM 12)
Alumnus IPB ini adalah kelahiran Jakarta. Dia berkuliah di Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia angkatan 2010. Sekarang aktivitasnya bekerja di IICT (IPB International Certified Training) dan usaha online shop (masih merintis). Wanita yang memiliki hobi travelling, fotografi, nyanyi, dan membaca ini pernah nge-trip ke Bandung, Yogyakarta, Semarang, Malaysia, Sorong, dan Raja Ampat. Domisilinya skrg di Palayu, Bogor dan Jakarta (PP Jakarta-Bogor). Destinasi impiannya adalah mekah, madinah (berharap sambil melaksanakan haji) andalusia, turki, jerman, korea, jepang, mau banget travelling dari sabang sampai merauke. Statusnya single. Untuk berkomunikasi lebih lengkap bisa berkunjung ke FBnya: Elva Lestari, Twitter dan IG: @elvaleriz dan blognya www.ceritaelvalestari.blogspot.com

4.      Musthofa Khuzein Rangkuti (FIM 17)
Biasa dipanggil Thofa. Dia adalah teman satu fasil saat pelatihan FIM-17. Kami dipertemukan dalam fasil “Tak Tontong”. Thofa ini orangnya sangat kreatif dan aktif juga. Sampai saat ini juga masih aktif sebagai aktivis, hehe. Semangat terus ya thoffff... salam keluarga tak taontong....!!!

5.      Ichigo Ichiyo (FIM 11)
Kalau di facebooknya ada tambahan namanya Susi Susanti. Awal mula saya perkenalan dengan narasi biodata format FC 8. “Terus, ka?” begitu jawab Ichi. Keknya ga usah manggil kk deh..., begitu jawabnya saat saya coba perkenalan diri lagi. Aktivitasnya lagi berusaha kurang2in dosa dan banyak2in amal, meski tetap weh dosanya kayaknya buanyak. Terus saya tanya lagi, msh kuliah atau sdh kerja? Kerja, kak. Kak iin ga tau banget aktivitas ichi atau nanya basa basi aja nih. Kepo dong. KESET.

6.      Sifat. Yang saya tahu dari beliau ini adalah pendiri FIMBluesukan. Itu yang masih saya inget saat pelatihan FIM 17 dulu. Saat saya chat lewat Wanya terus dijawab singkat: Waalaikumsalam. Lagi kampanye ini teh? Sanes kak sifat, jawabku. “Bay klo gitu” jawabnya. Kok begitu kak sifat? Punten klo menyinggung perasaan (emot tangan menempel, emot permohonan maaf). Wkwkwkwk.... canda iiiih, jawabnya. Terus saya coba tanya lagi, kak sifat itu fim berapa y? Trs asalnya dari mana? Waalaikumsalam.... emang aq anak fim gitu? Yakin? Owh bukan y? Tanyaku lagi. Iin...iin....ckckckc, dijawabnya.

7.     Maya Rumpe (FIM 11)
Aktifitasnya..........menikmati hidup. Alumni Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru, jurusan ilmu tanah. Sebenarnya gak suka biologi, dari dulu gak ngerti2 belajarnya. Tapi kerjanya malah di lingkup semua orang biologi, tambahnya. Dan ini chat sama anak biologi (tanda emot sedih dengan dua air mata)

8.      Septian Cahyadi (FIM 10)
Panggilannya Tian. Sekarang aktifitasnya Founder n Owner MUDADESiGN Multimedia, Bank Sampah Lampung, Komunitas Pengusaha Muslim IIBF. Untuk kenal lebih lengkapnya bisa hubungi Fbnya: Septian Cahyadi. MUDADesign. IG: tian_sociopreneur

9.      Kamil Tambang (FIM 11). Engineer di ANTAM

10.  Annisa Inayati MS (FIM 15)
Awalnya saya chat sejak tanggal 23 Maret tapi belum dibalas-balas. Akhirnya saya coba chat lagi. Setelah saya perkenalkan singkat.  Lalu dijawabnya dengan:  Ya???? Kamu ga kenal saya??? Saya adalah orang yang sebel kamu masuk FC 8... (3 emot muka sedih). Terus setelah saya tanya alasannya kenapa? Karena nyama-nyamain panggilan ane, jawabnya. Klo begitu panggil saya Amrul aja kak. Lahh dari dulu saya menolak manggil iin. Kak panggil iin aja. Aku anak 2010, jawabnya. Jangan panggil kak, tambahnya lagi. Asalnya dari Solo

11.  Irawan Martha (FIM 16)
Aktif di FIM Regional Joss. Alumnus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini biasa dipanggil dengan Wawan. Saat ini berdomisili di Yogyakarta.

12.  Mandira Bienna Elmir (FIM Rescue)
Ketika saya tanya aktifitasnya apa dan tinggal dimana mba? Coba cari tahu yang lain, begitu jawabannya, hehe.

13.Ario Bismoko Sandjoyo (FIM 10)
Panggilannya mas Ario. Sekarang jadi buruh harian lepas di navigatour. Tinggal di bogor.

14.  M. Fahmi F.  (FIM 4)
Tinggalnya di Griya pgri, belakang polsek Ciampea. Aktifitasnya sekarang di Travel advisor navigatour dan Lead facilitator kubik

15.Angga Septiawan (FIM 14 B)
Tinggal di padang (sekretariat fim sumbar). Sekarang lagi sibuk skripsweet

16.  Andida Fatinah (FIM 16)
Aktivitas cuma kerja, skrg lg stay di serang

17.Nuansa Hanum Pratiwi (FIM 17)
Panggilannya Sasa. Sekarang tinggalnya di Yogya, sedang koass

18.Ahmad Adib (FIM 14 C)
Sekarang sedang tinggal dan kerja di Australia. Dulu sebelumnya pernah kerja juga di LPDP

19.Mierza Darsya Putra (FIM 4)
Sekarang tinggal di Jakarta. Aktivitasnya sebagai konsultan dan dosen

20.Nurul Islamy (FIM 15)
Disingkat namanya menjadi Nurmy. Asal Lombok. Sekarang kerja di Lombok.

21.Yulia Latifah S. (FIM 16)
Biasa disapa dengan Uli. Sekarang aktivitasnya sedang profesi Ners di Unpad, tinggalnya di Bandung. Koordinator FIM KECE ini juga menjadi Ketua Angkatan Gelombang VI di Volunteer Doctors

22.Tengku Vannesa Rilviena (FIM 9)
Sekarang lg kerja. Tinggal nya lg ngikut suami ke surabaya

23.Harima Rahmah (FIM 17)
Panggilannya Cima. Sekarang sedang kuliah di unlam angkatan 2012. Peraih peserta terfavorit putri FIM-17

24.  Avina Nadhila (FIM 11) Skrg kerja di Jakarta

25.  Muhammad Afif Izzatullah (FIM 12). Domisili Jakarta

26.  Miming Gustina (FIM 14B) FIM Sumbar


27.  Triana Rahmawati (FIM 13) sekarang tinggalnya di Solo

28.Rifky Satria Jamal (FIM 16)
Asalnya dari Padang. Aktivitasnya sekarang adalah sedang kerja dan kuliah di Padang

29.  Lisfah (FIM 14B) tinggal di kediri

30.  Sarah Fauzia  (FIM 17)  Pendidikan Khusus UPI 2013

31.  Nana / Hidayah Sunar fim 9 tinggal di malang

32.  Enra Lazua FIM 11 asal Banjarnegara

33.  ARH FIM 16. Terus saya tanya ARH singkatannya apa kak? Ayoo apa. Tebak dong haha, jawabnya. Terus saya coba tebak jawab: Arif Rahman Hakim

34.  Youzhmie Yusuf. FIM 14 B. “Wahh... kamu udah hubungi saya sejak 23 Maret? Maaf ya baru bisa respon. Bulan lalu keluarga kami kena cobaan dari Allah jadi ga gitu fokus sama gadget. Maaf baru direspon sekarang (red-13 April 2016)” balasnya dalam WA. Aktivitasnya sekarang lagi menenangkan diri setelah kehilangan ayah saya.

35.  Milwan Akbar FIM 14B tinggal di Batam. Kelahiran Sukoharjo (Solo). Anak paling polos dan paling sulung

36.  Jetc Elmir. FIM 4. L’Mira Ethnique begitu nama WA-nya. Founder HijUp com
j L'Mira Ethnique yang didirikan oleh Jetc Elmir adalah brand busana Muslim asli Indonesia yang mendukung penuh pengrajin lokal. Saat ini fokus L'Mira adalah untuk memenuhi kebutuhan muslimah berhijab, ibu hamil, ibu menyusui, dan wanita berbadan besar. Terinspirasi dari kebudayaan-kebudayaan Indonesia, L’Mira Ethnique menampilkan motif etnik modern yang dapat dipakai untuk acara kasual ataupun formal. L'Mira Ethnique bukan sekedar brand, tapi merupakan sebuah pernyataan diri. "Love Our Baby, Save Our Heritage, Believe in Our Faith". Selengkapnya bisa dilihat: https://www.hijup.com

37.  Herlangga FIM 16 masih kuliah di Unlam angkatan 2012

38.  Puti Dira Maslita fim 16 masih kuliah di UI

39.  Ihsan Satriawan fim 14c tinggal di jakarta bandung

40.  Tri Nugraha Sukanto fim 7 dan 8 bekerja di pabrik detol

41.  Faizt Elmir FIM 13 (ngerjain tugas akhir. Tinggal di Gading Serpong)

42.Gadri Ramadhan Attamimi FIM 13

43.081378447510  Alfino, Sumbar

44.Sarah Bakri dari Medan

NB: penulisan profil tersebut berdasarkan hasil chat japri masing-masing. Mohon maaf bila ada salah kata atau salah redaksi. Sedikit banyaknya tulisan yang tertulis sesuai dengan yang saya dapatkan. Kalau yang belum ada keterangannya karena belum bales chattingnya.

            Oya sebelum menutup tulisan ini. Seperti yang saya sampaikan di awal tentang apa itu FIM Traventure? FIM Traventure, sebagai bagian dari FIM Club yang merupakan forum diskusi dan silaturahim yang memanfaatkan aplikasi Whatsapp sebagai platformnya, beranggotakan orang-orang yang memiliki minat yang sama di bidang Traveling and Adventure.  Salah satu aktifitas rutin di FIM Traventure adalah sharing session yang diadakan seminggu sekali, setiap hari Minggu pukul 19:00-21:00 WIB, dengan pembicara/narasumber bisa member FIM Traventure sendiri maupun berasal dari luar member yang diundang ke grup khusus untuk kepentingan sharing session. Selain melakukan online sharing session rutin, FIM Traventure juga sudah melaksanakan dua kegiatan offline yaitu FIM TraventuRace dan Blind Travel. Mau tahu lebih lengkapnya tentang FIM Traventure silahkan berkunjung ke: http://www.traventure.forumindonesiamuda.org/


Kota Hujan, 13 April 2016
Salam Kenal dan Jabat Erat
“Kang Amrul”