Welcome Reader

Selamat Datang di blognya Kang Amroelz (Iin Amrullah Aldjaisya)

Menulis itu sehangat secangkir kopi

Hidup punya banyak varian rasa. Rasa suka, bahagia, semangat, gembira, sedih, lelah, bosan, bête, galau dan sebagainya. Tapi, yang terpenting adalah jadikanlah hari-hari yang kita lewati menjadi hari yang terbaik dan teruslah bertumbuh dalam hal kebaikan.Menulis adalah salah satu cara untuk menebar kebaikan, berbagi inspirasi, dan menyebar motivasi kepada orang lain. So, menulislah!

Sepasang Kuntum Motivasi

Muara manusia adalah menjadi hamba sekaligus khalifah di muka bumi. Sebagai hamba, tugas kita mengabdi. Sebagai khalifah, tugas kita bermanfaat. Hidup adalah pengabdian dan kebermanfaatan (Nasihat Kiai Rais, dalam Novel Rantau 1 Muara - karya Ahmad Fuadi)

Berawal dari selembar mimpi

#Karena mimpi itu energi. Teruslah bermimpi yang tinggi, raih yang terbaik. Jangan lupa sediakan juga senjatanya: “berikhtiar, bersabar, dan bersyukur”. Dimanapun berada.

Hadapi masalah dengan bijak

Kun 'aaliman takun 'aarifan. Ketahuilah lebih banyak, maka akan menjadi lebih bijak. Karena setiap masalah punya solusi. Dibalik satu kesulitan, ada dua kemudahan.

Thursday, 4 January 2018

Hijaunya Danau Tolire Yang Memukau


Bertualang ke Maluku Utara tak henti-hentinya kita bisa menemukan panorama alam yang memukau. Tak hanya lautnya, pulau dan daratannya pun menyuguhkan relief nan elok. Salah satu spot yang membuatku decak kagum adalah Danau Tolire. Danau ini terletak di bawah Kaki Gunung Gamalama Ternate, Maluku Utara. Hijaunya danau ini terlihat sangat alami dan memancarkan kilau yang menentramkan. Danau ini terbagi menjadi dua yaitu Tolire besar dan Tolire kecil. Konon menurut cerita salah satu temanku yang tinggal di Ternate, katanya Danau Tolire ini dahulunya adalah sebuah kampung dan terdapat harta karun peninggalan bangsa Portugis yang ada dalam danau tersebut.

  
Danau yang berbentuk seperti mangkuk raksasa ini memiliki keunikan tersendiri. Yaitu kalau melempar batu ke tengah danau ini sekuat apa pun tidak akan pernah sampai. Awalnya aku juga bingung dan penasaran dengan hal tersebut. Oya tak usah khawatir kalau susah mencari batu. Karena banyak warga sekitar juga yang menjual batu-batu kecil di dekat danau ini. Aku pun mencoba melempar batu ke tengah-tengah danau, tapi tak sampai juga. Batu yang ku lempar tak sampai jatuh mengenai danau tapi jatuh di tepi jauh dari danau. Mungkin karena ada tekanan yg cukup kuat yg melawannya. Entahlah. Aku sebenarnya masih penasaran dan pengin membuktikannya secara ilmiah.


Satu lagi yang khas dari Tolire ini adalah menjadi habitat aneka macam jenis aves. Tolire menjadi tempat tinggal dari burung-burung yang ada di Ternate seperti burung Elang, Kakaktua, Cekakak, Betet, Titihan Telaga dan puluhan jenis aves lainnya. Mungkin ini karena alamnya yang masih asri dan pepohonannya yang rindang. Udaranya yang sejuk, panoramanya yang eksotis dan lukisan hutan yang menghiasi hamparan Gunung Gamalama ini membuat kita menikmati sensasi alam yang natural ini. Maka, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? Bagi kamu yang suka travelling, jika berkunjung ke Ternate, jangan lupa mampir ke danau ini. Rasakan sensasi danaunya dan nikmati kesejukan alamnya


#MyTripMyTafakur
#BertualangSejauhMataMemandang
#IndonesiaAwesome


Monday, 1 January 2018

Tekad Bersemi Dibalik Resolusi


Jika hidup adalah pembelajaran, maka tahapan prosesnya itu ibarat sebuah lesson study. Harus melewati 3 tahapan, yaitu Plan (perencanaan), Do (pelaksanaan) dan See (refleksi). Sama seperti sebuah mimpi. Tak cukup hanya ditulis. Tapi butuh diperjuangkan. Nikmatnya itu terasa sangat manis manakala kita sudah melewati kerasnya dalam berjuang. Setidaknya begitulah ulasan singkat evaluasi diri dari setiap langkah yang aku pilih.

Banyak pelajaran yang aku dapatkan sepanjang tahun 2017 yang telah berlalu. Entah secara pribadi maupun komunitas dan lembaga tempatku bertugas. Pembelajaran hidup yang memerlukan banyak energi untuk berpikir, membutuhkan ketajaman analisa dan strategi menghadapi semua lika-liku yang berada di dalamnya. Terima kasih atas kebersamaan yang terjalin selama ini. Mengisi hari-hariku penuh makna untuk menyelami jejak perjuangan tersebut

Meski aktivitas utama berada dalam sekolah dengan sistem boardingschool tapi aku mencoba tetap mengupgrade diri beraktivitas di luar tugas pokok tersebut. Berkarya lewat jalan literasi pun merupakan hobi sekaligus wadah untuk berbagi. Semua torehan capaian karya tersebut tentunya tak lepas dari perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang mantap. Alhamdulillah 'ala kulli hal.

Enam purnama pertama di tahun 2017 adalah masa-masa penuh pilihan. Memilih, mengevaluasi dan memutuskan sebuah keputusan besar. Selanjutnya di enam purnama berikutnya adalah masa adaptasi dan aklimatisasi diri di tempat perjuangan yang baru. Ada banyak hikmah baru yang tergores. Dibalik semua itu tentunya tak lepas dari tekad yang menyala tatkala memancarkan resolusi sepanjang tahun 2017.

Semua yang teraih dalam bentuk apapun harus disyukuri. Alhamdulillah. Berikut ini adalah sedikit torehan yang diraih dan kegiatan penting sepanjang tahun 2017:
1.      Meraih juara 4 dalam Lomba FIM Menulis yang diadakan oleh FIM Sumbar
2.      Lolos seleksi penulisan cerpen dan masuk 10 besar naskah yang akan dibukukan dengan tema Untuk Hati yang Pernah Singgah
3.      Meraih Juara 1 Literacy Awards Baznas-Republika
4.      Diliput dan tayang di Jawapos TV kategori sosok: Guru Muda Berprestasi
5.      Membimbing siswa dalam olimpiade biologi dan meraih Juara 1 atas nama Fathi dan Juara Harapan 1 atas nama Darto dalam olimpiade biologi yang diadakan oleh UIN Bandung
6.      Meraih Juara 1 Lomba Esai Hari Guru Nasional yang diadakan oleh DD Jabar
7.      Kontributor buku antologi SMT Jabar dengan judul “Guru Cerdas Literasi, Murid Cerdas Ekspresi”
8.      Menjadi pemateri dalam Indonesian Youth Education Forum (IYEF)
9.      Menjadi pemateri dalam KIR Writing Camp di Selaras Adventure Land Sukabumi
10.  Menjadi pemateri dalam Kemah Guru Indonesia

Kini tahun 2018 telah bersemi. Semoga tekad itu juga terus bertumbuh dan berkembang bersama resolusi baru. Karena resolusi ialah ketetapan hati, kebulatan tekad untuk mengambil sikap, melakukan tindakan, serta menunjukkan perilaku baru yang berbeda dengan yang sudah-sudah. Sudah siapkah melakukan resolusi 2018? Harus. Bismillah. Faidza 'azamta fatawakkal 'alallah.

Bismillah. Untuk Resolusi 2018 adalah melanjutkan resolusi 2017 yang pernah saya tulis dengan judul “Dua Rasa Tujuh Asa di Usia 27” yang saya tulis tanggal 27 Agustus 2017 yang lalu, yaitu:
1.      Menikah
2.      Lolos Toefl min 475
3.      Lolos Beasiswa LPDP-S2
4.      Nerbitin buku (solo)
5.      Beliin adik laptop baru (√ akhir desember 2017)
6.      Traveling ke luar pulau Jawa
7.      Memenangkan event kompetisi nasional (√ november 2017)

Daftar resolusi detailnya (revisi 2018) on progress di buku diary

Tegal, 1 Januari 2018

Sepotong Episode Travelearning


Jika hidup adalah pembelajaran, maka prosesnya itu ibarat sebuah lesson study. Harus melewati 3 tahapan, yaitu Plan (perencanaan), Do (pelaksanaan) dan See (refleksi). Sama seperti sebuah mimpi. Tak cukup hanya ditulis. Tapi butuh diperjuangkan. Nikmatnya itu terasa sangat manis manakala kita sudah melewati kerasnya dalam berjuang.

Itulah siklus kehidupan yang kini menjadi kenangan berharga. Pengalaman memang pancen is the best teacher. Sesuatu yang tak terlupakan. Setiap prosesnya menuangkan kisah yang paling berkesan. Inilah sepotong episode sejak bergabung menjadi keluarga Sekolah Guru Indonesia (SGI).

Sepanjang tahun 2015 ini adalah petualangan yang berharga dan amat terkesan. Perjalanan yang penuh pembelajaran. Travelearning. Mulai dari SGI hingga FIM. Sekali lagi ini dulunya adalah sebuah mimpi yang pernah tergores saat masih duduk di bangku kuliah. Iya, bukan kebetulan semata memang. Panjang ceritanya.

"Kenapa kalian mau ke Loloda Kepulauan, orang sini aja enggan untuk kesana" begitu ujar Ibu Cornelius. Disana kan dikenal daerah buangan, tambah ibu sekretaris dinas ini kala itu. Belum lagi daerahnya yang terisolir, ombaknya ganas, tidak ada sinyal, sulit akses dan petuah negatif dari sebagian orang kala pertama kali menginjakkan kaki di Bumi Hibualamo (Halmahera Utara).

Yeah....! Karena karena tekad dan semangat kami waktu itu sudah dilapisi dengan kesungguhan yang membaja, maka setiap halangan dan rintangan yang menghadang pun hilang seketika...😆😆😆

Inilah travelearning yang luar biasa. Petualangan pembelajaran. Perjalanan setahun yang penuh makna. Tak hanya menggelorakan semangat 3P (Pengajar, Pendidik dan Pemimpin). Tapi banyak makna lain yang didapat. Pelajaran hidup yang bermakna.

Indonesia yg gemah ripah loh jinawi mungkin dulu ini baru teori yang pernah aku dapatkan dari bangku sekolah. Negeri maritim, tanah syurga katanya dan julukan negeri kepulauan yang kaya raya. Itulah teori yang diajarkan dlm pelajaran IPS dulu. Dan ternyata itu semua memang benar adanya. Gugusan pulau yg dalam peta nusantara seperti huruf K kecil inilah yang telah menjawab semua itu.

Perjalanan ini membuka cakrawala wilayah Indonesia Timur yg sangat kaya raya alamnya, lautnya yg mempesona, gugusan pulaunya yg cantik, aneka tambang yg melimpah ruah serta hsl rempah yg tak terhitung banyaknya. Pantas saja dulu Spanyol dan Portugis menjajah pulau ini. Terkadang muncul dlm diri, kenapa msh orang asing yg mengelola pertambangan kita? Kenapa orang asing yg leluasa mengeruk hasil lautan kita. Kenapa kita malah membeli hasil alam tersebut, padahal itu laut kita. Sudahkah kita benar2 merdeka?

Ini hanyalah prolog dari sepotong episode kehidupan.

"Maluku masa lalu. Jawa masa sekarang. Sumatera masa depan" begitulah ungkapan kata Bung Hatta yg didapatnya dari salah seorang guru beliau. Benarkah dengan ungkapan tersebut? Entahlah. Di tengah2 agenda kala itu, akhirnya bisa selesai juga membaca trilogi autobiografi Bung Hatta. Hingga akhirnya waktu itu pun lolos sebagai peserta FIM. Forum Indonesia Muda. Dari Maluku Utara terbang ke Jakarta. Dari FIM pun banyak pembelajaran yg di dapat tentang Indonesia.

Ini hanyalah prolog dari sepotong episode

Catatan kaladeiskop
Tegal, 31 Desember 2015