Welcome Reader
Selamat Datang di blognya Kang Amroelz (Iin Amrullah Aldjaisya)
Menulis itu sehangat secangkir kopi
Hidup punya banyak varian rasa. Rasa suka, bahagia, semangat, gembira, sedih, lelah, bosan, bête, galau dan sebagainya. Tapi, yang terpenting adalah jadikanlah hari-hari yang kita lewati menjadi hari yang terbaik dan teruslah bertumbuh dalam hal kebaikan.Menulis adalah salah satu cara untuk menebar kebaikan, berbagi inspirasi, dan menyebar motivasi kepada orang lain. So, menulislah!
Sepasang Kuntum Motivasi
Muara manusia adalah menjadi hamba sekaligus khalifah di muka bumi. Sebagai hamba, tugas kita mengabdi. Sebagai khalifah, tugas kita bermanfaat. Hidup adalah pengabdian dan kebermanfaatan (Nasihat Kiai Rais, dalam Novel Rantau 1 Muara - karya Ahmad Fuadi)
Berawal dari selembar mimpi
#Karena mimpi itu energi. Teruslah bermimpi yang tinggi, raih yang terbaik. Jangan lupa sediakan juga senjatanya: “berikhtiar, bersabar, dan bersyukur”. Dimanapun berada.
Hadapi masalah dengan bijak
Kun 'aaliman takun 'aarifan. Ketahuilah lebih banyak, maka akan menjadi lebih bijak. Karena setiap masalah punya solusi. Dibalik satu kesulitan, ada dua kemudahan.
Saturday, 28 November 2015
Orientasi Kampus UNJ, Gali Minat Siswa Lanjut Studi
Asah Mental Siswa melalui Lomba
Thursday, 26 November 2015
Ketemu Guru Inspirator di Gramedia
Pucuk dicinta, ulam pun tiba. Rasanya seperti kejatuhan durian runtuh. Padahal sore itu bukanlah hujan durian, melainkan hujan beneran, hehe. Tepatnya pada Rabu, 4 November 2015 Kota Bogor diserbu pasukan H2O. Walau hujan deras menghadang di tengah perjalanan, aku tetap melaju di atas sepeda motor menuju ke Gramedia Bogor yang terletak di Botanical Square. Hunting cemilan otak, itulah tujuanku untuk beli jajan “buku” di Gramedia. Aku berjalan berkeliling mencari buku yang menarik. Tak lama setelah saya melewati tempat favorite di Gramedia yang sering aku tuju adalah bagian Buku Pendidikan dan Pengembangan Diri. Tak lama berseling, aku melihat sosok orang yang sepertinya aku kenal. Aku pun langsung mendekati orang tersebut.
NB: Cerita ini diikutsertakan dalam Gramedia Blogger Competition November 2015
Saturday, 24 October 2015
Terima kasih SGI (Milad Ke-6)
Habis lulus S1 mau kemana? Itulah pertanyaan yang muncul kala itu. Ada 3 pilihan yg ku tulis dlm dream bookku: SM3T, SGI dan IM.
SM3T sempat iseng daftar, jelas gak bisa. "Maaf anda bukan dari sarjana kependidikan". Selanjutnya SGI dan IM wkt itu hmpir bersamaan wkt pndftrnnya. Pilih yg mana? Butuh waktu lama utk memutuskan. Stlh searching, tanya2, observasi websitenya, googling visi misinya, dll. Akhirnya kptsnnya milih SGI. Pdhl blm dftr, tp udah optimis bakalan lulus, hehehe.
Singkat cerita udah lewatin izin orang tua (cukup lama jg utk meyakinkan). Akhirnya daftar. Pengumuman lolos tahap pertama nih. Lalu, tahap 2 interview, mikroteaching dan FGD di Jogja. Sempat minder, krn saingannya cukup keren sekilasnya, krn kbnykn alumni sarjana kependidikan. Sementara aku? Modalku tekad yang kuat. Minder pun hilang. Aku msh punya pengalaman organisasi dan kgtn sosial saat di kampus. Optimis, semangat dan sungguh2 wkt itu, berasanya pasti lulus tahap ini, hehehe.
Cukup lama menanti. Akhirnya hari yang ditunggu datang juga. Sms masuk menyatakan selamat lolos seleksi akhir SGI (hari senen). Hari selasa dpt panggilan jg dari RSCM, tinggal interview. Hari Rabu ada lg tawaran undangan menjadi guru di sebuah sekolah. Wah, 3 hari berturut-turut wkt itu spt dapat durian runtuh. Pilih yg mana ayo? Musyawarah dg orang tua, rapat intern dg diri sendiri. Kptsnnya milih SGI.
Oke, semua udah oke. Aku pun berangkat pamit izin merantau Desember 2013. Sejak itulah aku datang di bumi pengembangan insani Bogor. Memulai pembinaan asrama SGI. Tempat baru, tmn baru dan suasana baru. Utk bersama dlm pmbinaan slama 4,5 bulan. Disinilah aku ditempa, dibina dan mndptkn banyak ilmu dari SGI. Jdwal yang padat dan disiplin. Dan dilarang pulang ke rumah, kecuali alasan penting mendesak. Pemateri yang hebat, dosen, praktisi, profesional, dll turut membimbingku.
Mulai dari studium General, medical check up, perkuliahan, pembinaan asrama, militery super camp, magang 3 bulan, hingga share (SGI Help and Care) di pelosok Garut 1 bulan pun mjd sajian pengalaman yang sangat berharga dan berarti. Cerdas intelektual, cerdas spiritual dan cerdas sosial. Kurang lebih itulah yang didapatkan. Dan msh banyak lagi hal-hal seru yang didapatkan saat masa pmbinaan 4,5 bulan ini. Mjd presiden KM Heksagonal, kenangan di paviliun, hingga perpisahan dan pelepasan 30 pejuang muda SGI VI.
Loloda Kepulauan, Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara menjadi tempat pengabdianku selama satu tahun. Banyak cerita, banyak makna, banyak kesan, banyak inspirasi, banyak pengalaman dan karena sangking banyaknya gak bisa diceritakan disini, hehehe.
Kok panjang banget. Oke deh. Singkat cerita, aku ingin ucapkan terima kasih SGI atas semuanya.
Selamat milad yang ke-6. Semoga terus tumbuh dan berkembang mjd barometer peningkatan kualitas guru Indonesia. Terus istiqomah. Terus berinovasi. Mulai dari SGI reguler, kini engkau telah tumbuh menjadi SGI Executive Class, SGI Profesional Class, School of Master Teacher dan School of Principal. Semoga semakin banyak penerima manfaatnya dan berkah.
#Milad6SGI
Parasit Obligat Bermuka Dua
Tak hiraukan kawan, apalagi lawan
Formalitas memang gagah
Tampak rapi tak bernoktah
Hati rapuh gadaikan amanah
Bereplikasi selipkan miliaran
Karena ada sempat, kau lupa
Sebab kejar nikmat, kau lalai
Hidup di nyawa inang
Tahu-tahunya gemuk uang
Tertangkap sidak jaksa
Kau tetap nyaman
Ada amplop penutup lidah
Lewat litik, kau pecahkan kejujuran
Lewat lisogenik, kau buat profag kemiskinan
Tak peduli rakyat semakin melarat
Tak hiraukan dhuafa semakin sengsara
Rugi, merugikan
Untung, menyakitkan
Selamanya....
Hidupmu hanya numpang!
Buah karya,
Kang Amroelz
Thursday, 8 October 2015
Kontribusi Anak Muda Lewat Komunitas
Sunday, 27 September 2015
Surat untuk Gandhi of Java ‘‘Mengapa Indonesia Timur Masih Tertinggal?”
Aku berdiri di tepi pantai. Pasir putih terlihat cerah memukau. Jernihnya laut seperti akuarium raksasa. Miliaran ikan tampak menari-nari. Terumbu karang mempercantik panorama bawah laut ini. Itulah lautan Loloda Kepulauan. Lautku tak cukup itu saja. Pala, cengkeh dan kelapa adalah komoditi utama Pulau Rempah ini. Tak hanya itu, sekeping batu pun bernilai tinggi. Batu-batu Loloda Kepulauan menjadi primadona di Indonesia. “Ini laut atau kolam renang?” pikirku di atas Katinting (motor laut sejenis perahu kecil). Jernihnya laut di Pulau ini, jadi terbayang dengan lantai istananya Nabi Sulaeman. Mungkin inilah salah satu alasannya Halmahera Utara dijuluki sebagai “The Pearl of The Pacific”. Inilah tempatku mengabdi selama 1 tahun di Maluku Utara. Dibalik kekagumanku akan pulau ini, aku jadi teringat dengan kata-kata Bung Hatta yaitu “Molukken is het het verleden, Java is het heden en Sumatra is de toekomst” (Maluku adalah masa lalu, Jawa masa sekarang dan Sumatera adalah masa depan). Peribahasa tersebut dulu menjadi semboyan kaum kolonial Belanda. Tapi bagi bangsa Indonesia saat ini, apakah Maluku masih menjadi masa lalu?
Friday, 11 September 2015
Tips Menjadi Penulis Best Seller & Go National
(Ditulis oleh: Nur Syamsi)
Kesempatan kali ini beliau membahas bagaimana cara "Menulis untuk Mendunia".
"Menulis hanya butuh satu hal, yang pertama sebatang polpen, yang kedua secarik kertas, yang ke tiga..." Beliau diam sejenak sambil menunggu jawaban dari peserta.
"Butuh tinta, ide, kata-kata...." peserta berusaha menjawab. Lalu dengan mantap, A. Fuadi menjawab, "Yang ketiga adalah Sebongkah Hati." Sontak semua peserta berseru riang. kiki emotikon.
"Bagi saya, tulisan itu lebih kuat dari pada peluru." Beliau melanjutkan, "Mengapa saya katakan lebih kuat dari pada peluru?, karena peluru saat dilepaskan hanya bisa berhenti di satu kepala. Sedangkan tulisan, tidak akan berhenti di satu kepala dan tidak hanya satu waktu tapi lagi, lagi, dan lagi. Melintas zaman, melitas geografi."
a. Terjemahkan sendiri, cari teman/orang yang bisa membantu untuk menerjemahkan.
b. Cari penerbit lua yang mau menerjemahkan.
Tulislah apa yang kita tahu, kita suka, kita cintai, dan peduli akan menjadi obat buat tulisan.
Menulis novel juga harus dilakukan dengan melakukan reset melalui wawancara, ngobrol, baca buku lain yang relevan, kunjungi tempat yang ingin diceritakan, kumpulkan dokumentasi berupa foto dan surat, buka kembali diary, dll.
Cicil setiap hari. Sedikit demi sedikit. Hal yang sangat mungkin untuk menulis satu novel dalam satu tahun. Silahkan berkarya, semoga tahun depan kita bisa bertemu lagi dan yang hadir pada saat ini sudah punya karya masing-masing.
KARENA POTENSI YANG BESAR HANYA DIANUGERAHKAN
AGAR GO NASIONAL
Beliau pun menceritakan kisah seorang penyapu jalanan yang menjadi presiden. Yang setelah aku lihat di WikiPedia bernama Lee Myung Bak. "Bahkan seorang penyapu jalanan pun bisa jadi presiden." Mba Asma berusaha meyakinkan peserta
TIPS MENULIS