Welcome Reader

Selamat Datang di blognya Kang Amroelz (Iin Amrullah Aldjaisya)

Menulis itu sehangat secangkir kopi

Hidup punya banyak varian rasa. Rasa suka, bahagia, semangat, gembira, sedih, lelah, bosan, bête, galau dan sebagainya. Tapi, yang terpenting adalah jadikanlah hari-hari yang kita lewati menjadi hari yang terbaik dan teruslah bertumbuh dalam hal kebaikan.Menulis adalah salah satu cara untuk menebar kebaikan, berbagi inspirasi, dan menyebar motivasi kepada orang lain. So, menulislah!

Sepasang Kuntum Motivasi

Muara manusia adalah menjadi hamba sekaligus khalifah di muka bumi. Sebagai hamba, tugas kita mengabdi. Sebagai khalifah, tugas kita bermanfaat. Hidup adalah pengabdian dan kebermanfaatan (Nasihat Kiai Rais, dalam Novel Rantau 1 Muara - karya Ahmad Fuadi)

Berawal dari selembar mimpi

#Karena mimpi itu energi. Teruslah bermimpi yang tinggi, raih yang terbaik. Jangan lupa sediakan juga senjatanya: “berikhtiar, bersabar, dan bersyukur”. Dimanapun berada.

Hadapi masalah dengan bijak

Kun 'aaliman takun 'aarifan. Ketahuilah lebih banyak, maka akan menjadi lebih bijak. Karena setiap masalah punya solusi. Dibalik satu kesulitan, ada dua kemudahan.

Saturday, 19 May 2012

PEREMPUANKU (Sebuah Persembahan Cinta untuk Perempuan Terhebat)

Alhamdullilah setelah sekian lama menunggu. Akhirnya antologi bukuku yang ketiga telah terbit. Buku ini berawal dari audisi menulis "Surat Cinta untuk Ibu" setelah melakukan penyaringan sebanyak 540 Naskah dan dipilih hanya 60 naskah terbaik dan naskahku yang berjudul "Selembut Hati Sang Permaisuri" termasuk dalam buku tersebut yang sekarang sudah terbit (Mei, 2012). Semoga bisa memberi senyum indah untuk ibuku (khususnya) dan ibu-ibu yang hebat lainnya maupun calon ibu yang akan menjadi ibu bagi anaknya (umumnya). Ini dia, note pengumuman 60 Pemenang lomba di sini : https://www.facebook.com/note.php?note_id=370471709633140 dan note daftar peserta audisi: https://www.facebook.com/note.php?note_id=346819761998335 Judul Buku : PEREMPUANKU (Sebuah Persembahan Cinta untuk Perempuan Terhebat) Penulis : Puput Happy, Umi Ibroh, Langga Gustanto, dkk. Penerbit : Puput Happy Publishing Cetakan : Cetakan Pertama, Mei 2012 Isi : viii + 342 Halaman; 13x19 cm. ISBN : 978-602-18227-5-3 Harga : Rp. 60.300,- Sinopsis: Dear: Mama Gemercik air masih kudengar saat kugoreskan titik titik tinta di lembaran kertas ini. Kau tahu momen seperti ini selalu saja mengingatkanku padamu. Pada sorot matamu yang hangat. Yang mampu mengusir kebekuan dan yang merajai hati ini. Ma, ingatkah kau saat kita lewati saat-saat seperti ini, di teras rumah dengan secangkir teh hangat. Menikmati alunan rintik-rintik hujan yang mendera genting rumah-rumah di pelataran sana. Sungguh aku tak pernah melupakan saat itu. Meskipun kini sudah hampir lima tahun berlalu, dan wajahmu tak lagi kutemui dalam lembaran hari-hariku. Ma, saat tinta ini masih menetes mengguratkan huruf demi huruf, perasan rinduku padamu juga ikut menetes dari celah-celah kecil hatiku yang kian tertutup mendung. Mendung yang membuatku bisu. Mendung yang membuat otakku berhenti berpikir. Mendung yang memutus urat-urat syarafku. Dan hingga saat ini tak juga mengerti apakah gerangan mendung yang menghampar itu. Ungkapan cinta dari para penulis untuk Ibu, mereka goreskan di sini. Isi hati yang tulus dari mereka, mengingatkan kita tentang arti pentingnya kehadiran seorang Ibu, wanita hebat yang perannya tak bisa tergantikan oleh siapa pun. Ibu, dengarkan suara hati kami NB: Buku sudah bisa dipesan via SMS ke 085642560633. Beli 2 exp atau lebih bebas ongkir. Ayo buruan pesan sekarang juga!

Konservasi Pendidikan Karakter (KPK)

Pendidikan sejatinya merupakan hak setiap warga negara. Tapi pada kenyataannya masih banyak anak bangsa yang belum dan tidak bisa menikmati bangku pendidikan. Banyak alasan yang menjadi kendala penyebab masalah ini. Faktor ekonomi dan mahalnya biaya pendidikan merupakan penyebab utama bagi sebagian masyarakat yang tidak bisa menjangkau dunia pendidikan. Menyikapi faktor tersebut sangat kontradiktif dengan berbagai institusi pendidikan yang malah menjauh dari yang diharapkan oleh masyarakat yaitu adanya pendidikan yang murah dan bermutu. Saat ini banyak sekolah yang berlomba-lomba untuk menjadi Sekolah Standar Nasional maupun Sekolah Rintisan Bertaraf Internasional. Begitu juga dengan universitas yang tak mau kalah untuk bersaing menjadi universitas yang World Class University. Hal ini berdampak dengan semakin mahalnya biaya pendidikan ke sekolah maupun universitas tersebut. Sehingga hanya kalangan menengah ke atas saja yang bisa menjangkau ke pendidikan-pendidikan tersebut, sedangkan kalangan ekonomi ke bawah hanya bisa meratapi nasibnya yang tak kunjung usai untuk mengatasi permasalahan hidupnya. Selain permasalahan tersebut, masih banyak lagi permasalahan yang menjangkit pendidikan bangsa saat ini. Sepertinya pendidikan bangsa ini sedang menderita penyakit kronis akut dan membutuhkan obat untuk segera menyembuhkannya. Sungguh sangat ironi melihat polemik-polemik yang menyengat pendidikan bangsa saat ini. Di satu sisi masih banyak yang tidak bisa mengakses dan menikmati bangku pendidikan, tapi di sisi lain banyak permasalahan yang menjangkit di dunia pendidikan bangsa saat ini, diantaranya adalah terjadinya kasus kekerasan di tingkat sekolah dasar sampai tingkat atas, banyak siswa yang bolos sekolah dan terjaring razia satpol PP, tawuran dan perkelahian antar siswa sekolah, menyontek saat ujian berlangsung, hingga yang terbaru adalah kasus buku lembar kerja siswa sekolah dasar yang berisikan tentang “istri simpanan”. Sampai di kalangan mahasiswa juga tak kalah ramenya, ada mahasiswa yang terjerat kasus kriminal, kekerasan, tawuran sampai tindakan demo yang berlangsung anarki. Begitulah sekelumit permasalahan yang kerap melanda dan terjadi di dunia pendidikan saat ini. Masalah-masalah tersebut hanyalah sebagian masalah yang tersorot oleh media, mungkin masih banyak lagi polemik-polemik yang lainnya. Masalah demi masalah tak kunjung usai. Apa yang salah dibalik semua ini. Apakah yang salah adalah siswa atau mahasiswanya? Atau salah guru, dosen, atau tenaga pendidiknya? Atau yang salah sistem pendidikannya? Kalau sudah terjadi masalah seperti ini, kerap terjadi spekulasi dan saling mengkambing hitamkan satu sama lainnya. Lantas dimana esensi dan cita-cita luhur yang diinginkan dari pendidikan tersebut. Apakah KPK juga harus turun tangan untuk mengatasi carut marut pendidikan di bangsa ini. Padahal KPK saja sudah cukup banyak dihadapkan dengan kasus-kasus korupsi yang melanda para konglomerat. Sepertinya KPK juga memang perlu turun tangan untuk mengatasi polemik pendidikan bangsa, tapi KPK yang dimaksud disini bukanlah KPK “Komisi pemberantasan Koruspi” melainkan “Konservasi Pendidikan Karakter”. Pendidikan karakterlah yang bisa mengobati semua permasalahan pendidikan tersebut. Seperti yang sudah diamanatkan oleh Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan karakter mulai dari ‘Ing Ngarso Sung Tulodho’, ‘Ing Madya Mangun Kerso’ dan ‘Tut Wuri Handayani’. Ketiga pesan tersebut sangat dalam sekali maknanya terutama untuk pengembangan pendidikan karakter bangsa saat ini. Karakter yang bermoral dan berakhlak sangat penting untuk diterapkan di dunia pendidikan guna menjadi manusia yang cerdas, berdedikasi tinggi, dan bermartabat. Oleh karena itu konservasi pendidikan karekter menjadi sangat penting untuk mengatasi problematika pendidikan bangsa saat ini. Konservasi adalah upaya untuk melestarikan sesuatu yang baik agar terus menjadi lebih baik. Kata konservasi selama ini lebih sering digunakan untuk menyebut konservasi lingkungan, tapi pada dasarnya kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan bersumber dari pendidikan karakter bagi setiap individu. Dengan karakter yang baik, seseorangpun akan menjadi sadar dan peduli untuk melestarikan lingkungannya. Upaya konservasi pendidikan karakter harus diterapkan sejak mulai usia dini, sekolah dasar, menengah, hingga perguruan tinggi. Selain membenahi sistem pendidikannya dengan pengembangan kurikulum pendidikan yang berbasis karakter, diperlukan juga peran dari semua pihak yang terkait, mulai dari orang tua, guru, dosen, hingga pemerintah. Peran orangtua sangat vital sekali, karena orangtua adalah pihak yang pertama mengajarkan dan mendidik anak tentang pendidikan karakter. Karakter tentang bagaimana berbuat baik dengan orang lain, menghormati yang lebih tua, sopan santun, bertata karma, disiplin di rumah, menjaga kebersihan, membantu orangtua, hingga saling tolong menolong harus sudah diajarkan orangtua sejak usia dini. Kalau orangtua sudah mengajarkan dan sudah melekat pada diri anak tantang karakter-karakter tersebut, ketika anak di sekolah hingga kampus pun akan menjadi terbiasa. Tentunya harus didukung dengan pendidikan dan pelajaran karakter dari guru maupun dosen yang menjadi kunci selanjutnya. Guru dan dosen adalah orang kedua yang mengajarkan tentang pendidikan karakter, beretika yang baik dengan sesama temannya, peduli dengan lingkungan dan teman di sekitarnya, hingga karakter pergaulan yang baik saat siswa mulai menapaki usia pubertas hingga menjelang dewasa menjadi sosok mahasiswa yang mandiri dan tangguh. Satu lagi peran yang sangat penting dalam menunjang pendidikan karakter adalah pemerintah beserta kementerian pendidikan dan dinas pendidikan yang dalam hal ini berperan dalam menerapkan tentang kebijakan tentang sistem pendidikan yang harus menitiberatkan pada pengembangan pendidikan karakter secara terperinci. Apabila langkah-langkah konservasi pendidikan karakter tersebut sudah bisa diterapkan dengan baik maka permasalahan dan polemik yang menjangkit pendidikan bangsa tersebut dapat diatasi dan seharusnya apabila setiap diri siswa sampai mahasiswa sudah melekat karakter yang baik, maka bangsa ini pun akan menjadi bangsa yang berkarakter, dan berwibawa. Pendidikan karakter-ku, pendidikan karakter-mu, pendidikan karakter kita semua, mari kita konservasikan bersama untuk Indonesia lebih baik. Karya essaiku dalam Lomba Essay Airlangga Islamic Book Fair 2012

Tuesday, 15 May 2012

Pemenang FTS "Aku dan Sekolah"

Alhamdulillah wasyukurillah, naskahku kembali lolos dalam audisi FTS "Aku dan Sekolah". Dua buah naskah yang saya kirim, ternyata satu naskah yang lolos. Semoga bisa menginspirasi bagi yang membacanya, ketika nanti sudah dibukukan. DOOOORRRR! Tidak pernah terbayangkan audisi menulis antologi FTS AKU DAN SEKOLAH akan mendapati 142 judul naskah di kotak masuk email, itupun masih ada sekitar 10 naskah yang terpaksa tidak diikutkan penjurian karena mengirim lewat dari jam dateline. Tujuan audisi menulis ini tidak muluk, dengan mengangkat tema sederhana yaitu pengalaman berharga ketika sekolah, kami hanya ingin mengumpulkan kisah-kisah inspiratif untuk disatubukukan agar kelak bisa menjadi motivasi dan semangat bagi para pembaca, khususnya peserta didik di seluruh Indonesia. Sangat takjub sekali sebab peserta hadir dari berbagai kalangan, mulai dari anak kelas 1 SMP hingga profesi dosen, dari wilayah ujung barat hingga wilayah ujung timur Indonesia, dari yang sama sekali belum punya karya hingga yang sudah punya puluhan karya, dari yang masih baru pertama kali mengikuti audisi menulis hingga yang sudah ratusan kali. Luar biasa! Juri secara maksimal menilai seobjektif mungkin. Tidak ada pembeda junior-senior, maupun sudah mapan-belum mapan, jika karya tersebut benar-benar layak lolos, maka memang karya tersebutlah yang berhak lolos. Pesan moral menjadi kriteria penilaian paling utama. Dari semua naskah yang masuk, akhirnya kami menemukan bahwa ternyata teman-teman di grup Bunga Fiksi adalah orang-orang yang sarat akan prestasi. Turut salut dan berbangga. Keren! Topik umum dari 142 naskah tersebut adalah kenangan masa SMA, di mana penulis merasa gundah karena bersekolah di tempat atau jurusan yang tidak cocok, guru yang killer, merasa direndahkan atau lemah pada salah satu mata pelajaran. Juri pun dipastikan kebingungan menentukan naskah terbaik yang sekiranya bisa memberikan inspirasi dan pelajaran berharga. Golok Pembunuh Naga pun terpaksa dihunus untuk memangkas naskah-naskah yang sebenarnya punya ide cerita cukup baik namun lemah pada penggarapan sehingga terkesan begitu membosankan. Akhirnya setelah puluhan kali mengulang membaca, membaca dan membaca, juri memutuskan naskah inilah yang lolos menjadi kontributor dalam antologi pertama grup Bunga Fiksi berjudul TAS, BUKU dan SEPATU. # 32 NASKAH KONTRIBUTOR 1. 2,5 – IRWAN SANDZA 2. AMANAH – AZZLIA KURNIAWAN 3. BERANI MEMILIH DAN BERDOALAH – DWI RAHMAWATI 4. BERAWAL DARI FISIKA - ZAHRA QOMARA 5. BERPIKIR SEBELUM BERTINDAK – SITI NURLELA 6. BERPRESTASI DI MANA SAJA – RENDRA MOCHTAR HABIBIE 7. GARA-GARA PUISI – GITA CAHYA PERTIWI 8. IMPIAN ANAK DESA – SAMUDERAWAN KERTAPATI 9. KOMANDAN 17 – ADITYA D. SUGIARSO 10. KONTEMPLASI SECARIK KERTAS 11. LKS PPKN – KIRANIA NITA 12. LUKAKU BERUJUNG LENTERA – MARLINA LATIF 13. MAHAGURU – SYIFA ENWA 14. MATEMATIKA LIMA GENERASI – IIN AMRULLAH 15. MELUKIS SENYUM – NUR ROKHANAH 16. MEMBUNUH MALAM – ASEP FAUZI SASTRA 17. MEMOAR SEORANG RAFLESSIA – MOON THERA 18. MENGENANG SEMUA KISAH KITA BERSAMA – DEDEFIRMAN MUHAMMAD 19. MENJADI SUPERMAN – HARRIS FAHMAN 20. MY INSPIRATIONAL SCHOOL – IKA DIYAH CANDRA 21. ODADING DAN AKTIFIS – NURDIANI LATIFAH 22. OH, TB, MAAFKAN AKU MENAKHLUKKANMU – VITA AYU KUSUMA DEWI 23. PONDASI PENJARA SUCI - ZHITA ELROSS 24. RANAH SEBERANG – BEDHY BARADAE 25. SALSABILA, MURIDKU – TETI HASNA 26. SEBUAH PEMBUKTIAN – MEI RIZQIANA 27. SEKOLAH BECEK TAK MEMBUATKU LEMBEK – DIAN KARYATI PAMUNGKAS 28. SEKOLAH DI BULAN PUASA – IRSYAD DILSYUKRI 29. SEMANGAT DALAM KETERBATASAN – ADE SM 30. SEMANGATKU TAKKAN PERNAH PATAH LAGI – MARJAN ANURA 31. SEPUCUK RIDHA – FIFI AFIYAH NAILUFFAR 32. TAWURAN MONYET – AJI TOFA NASHRUDIN 3 NASKAH TERBAIK UTAMA Terbaik 1: KEKUATAN DOA – DINI NUR HASANAH Terbaik 2: TANGGUNGJAWAB SEORANG KAKAK – RAIHAN EL FAKHRI Terbaik 3: DEMI UANG SPP – RIZQI AZHARI RAHIM 2 NASKAH WILDCARD (naskah yang sebenarnya sudah masuk folder GAGAL karena jauh melebihi 550 kata, namun ternyata cerita yang dipaparkan mempunyai esensi amanat yang sarat makna. 1. TETAP SEMANGAT - EKI ALBERN 2. AKU, JURNALISTIK DAN SMANTA – ROFIUL HUDA Selain itu juga didaftar naskah PALING. Naskah ini tidak masuk sebagai kontributor, namun pemilik naskah diberi kesempatan untuk menorehkan kesan dan pesan pada halaman khusus. 1. Naskah paling singkat (101 kata): AKU DAN SEPAKBOLA SEKOLAH 2. Naskah paling panjang (1101 kata): POLITEKNIK JOSS 3. Naskah paling datar (tanpa ekspresi banget): PERJUANGAN SI PENDIAM MERAIH PRESTASI 4. Naskah paling heboh (girang banget): BEASISWA OH BEASISWA 5. Naskah paling sial (kasihan banget): KENA GETAHNYA 6. Naskah paling romantis (so sweet banget): RENDEZVOUS CINTA DI AWAL SEKOLAH 7. Naskah paling berkonflik (ABG banget): AKU, D’KRIS AND D’AMIZZ 8. Naskah paling narsis (pasang foto banyak banget): KENANGAN TINGGAL KENANGAN 9. Naskah paling wirausaha (sales banget): JUALAN IS SESUATU 10. Naskah paling terkejut (surprise banget): DONAT CABAI KEPUTUSAN JURI BERSIFAT MUTLAK, MENGIKAT DAN TIDAK BISA DIGANGGU GUGAT Selamat bagi para kontributor. Bagi yang belum berhasil jangan berkecil hati, masih ada audisi menulis kedua yaitu The Damn Delicious. Mari berkarya lebih maksimal. Siapa tahu keberuntunganmu ada di sini ^_^ CATATAN: Bagi ke-37 pemilik naskah LOLOS dan 10 naskah PALING harap segera kirim pesan di inbox facebook akun Endah Wahyuni dengan menyebutkan nama lengkap dan judul naskah untuk mendapat informasi selanjutnya. Sumber info: PENGUMUMAN PEMENANG DAN KONTRIBUTOR AUDISI MENULIS ANTOLOGI FTS AKU DAN SEKOLAH GRUP BUNGA FIKSI (15 Mei 2012)

Thursday, 10 May 2012

“Resolusi Hebatku”

Resolusi ialah ketetapan hati, kebulatan tekad untuk mengambil sikap, melakukan tindakan, serta menunjukkan perilaku baru yang berbeda dengan yang sudah-sudah. Lazimnya yang baru ini lebih baik daripada yang dulu. Setiap orang pasti mempunyai impian dan cita-cita yang ingin dicapainya untuk menjadi orang yang sukses di kemudian hari. Resolusi inilah yang menjadi kunci bagi dirinya dalam menyusun strategi, siasat, dan motivasi hidupnya untuk meraih impiannya tersebut. Manajemen diri, manajemen hati, dan manajemen waktu menjadi penting dalam hal ini, apalagi menjadi seorang mahasiswa yang dituntut harus bisa mengelola semua aktivitasnya, baik akademik (kuliah, praktikum, pengamatan, mengerjakan laporan dan tugas-tugas dari dosen) maupun non-akademik (berorganisasi dalam kegiatan UKM, berwirausaha, dan aktivitas sosial lainnya). Akademik OK, aktivis OK, dan tentunya prestasi juga harus OK. Begitulah idealnya menjadi seorang mahasiswa, akan tetapi itu semua adalah pilihan yang harus dihadapi mahasiswa. Pada dasarnya resolusi itulah yang menentukan arah dan sikap seseorang untuk memilih, menentukan, menetapkan, dan menjalankan apa yang sudah dipilih dan disiapkannya untuk meraih impian dan cita-citanya.

Berikut ini adalah sinopsis dari buku “Resolusi Hebatku” (Buku antologiku yang ke-2.
Sebuah keinginan dan impian besar yang harus dikejar oleh mereka-mereka yang ingin maju. Tak peduli dengan keterbatasannya, mereka tetap berjalan maju, bahkan berlari menggapai matahari. Yah, resolusi yang sedang mereka genggam, tak sedikit pun menyurutkan langkahnya untuk berhenti. Resolusi hebatnya demikian kuat untuk segera bisa diraih. Berusaha mengubah cara berpikirnya menjadi positif, lebih visioner, dan penuh suka cita tanpa beban. Sebuah keberanian dari para penulis untuk mewujudkan mimpi-mimpi mereka. Mimpikah ini? Tidak. Ini bukan mimpi. Di saat kita mulai bergerak untuk mewujudkannya maka mimpi itu sudah lima puluh persen (50%) nyata, kata salah satu dari mereka. Yup! Bergerak! Kita harus bergerak jika mimpi ingin segera terwujud, seperti langkah-langkah yang hendak dicapai oleh mereka di buku ini. Buku yang sarat gizi, memotivasi setiap insan untuk menjadi manusia-manusia berisi, penuh mimpi yang tak bertepi, demi sebuah harga diri tuk menggapai ridho Illahi. Sebuah cita-cita yang sangat tinggi. Bukankah kita juga ingin seperti mereka? Berani beresolusi, hingga menjadi sosok-sosok hebat di mata manusia, dan tentu saja di mata Tuhan. Buku wajib yang musti dimiliki oleh pribadi-pribadi hebat ini akan selalu mengingatkan kita, bahwa kita perlu memiliki resolusi hebat di tiap tahunnya, sejak hari ini hingga seterusnya, selama hayat masih dikandung badan. Isilah hidup yang sebentar ini dengan sesuatu yang berharga, dengan menggenggam resolusi tinggi, demi tercapainya tujuan hidup. Ayo kita bersama-sama menggapai mimpi dengan beresolusi!

# Pengumuman Pemenang dan kontributor penulis Resolusi Hebatku
Penilaian tidak hanya pada penceritaan yang menarik, tapi ada point penting lainnya yang kadang dilupakan para penulis sehingga mengurangi nilai.
Kesalahan atau kekurangan pada penulisan naskah di antaranya:
- Tidak mencantumkan judul pada naskah
- EYD yang kurang diperhatikan, sehingga sangat mengganggu saat dibaca
- Format penulisan yang tidak rapi, tidak justify (rata kanan kiri), font huruf tidak sama, dll
- Menggunakan bahasa gaul atau alay
- Resolusi yang tidak jelas (tidak disebutkan), sekedar curhat tanpa mencantumkan resolusinya di tahun 2012

Adapun prioritas penilaian terletak pada:
1. Keindahan bahasa (tata bahasa yang baik dan menarik)
2. Uraian resolusi di tahun 2012 disebutkan dengan sangat jelas
3. Sangat menginspirasi pembaca untuk mengikuti jejaknya
4. Memiliki resolusi tinggi untuk sesama
5. Tidak lebay dan masuk akalAda 55 naskah yang pantas lolos seleksi, namun karena harus dibatasi 30 pemenang saja, maka diseleksi kembali.

Dan berikut pemenangnya:
1. Endang SSN_ Semilyar Mimpi [Bukan semu, percaya saja]
2. Abi Sabila_ Jika Aku Masih Ada
3. RurinK_Resolusi Kertas Lusuh
4. In Amullah_Kereta 2012 (Ketetapan, Rencana, Dan Take Action)
5. Hylla Shane Gerhana_Fajar Pagi di 2012
6. Annisa Ristiana_ Metamorfosa 2012
7. Wicha Spicca Breeze_Note : Resolusi 2012
8. Asri Istiqomah_Merindu Cahaya Mataku
9. Wahyu Sekar Sari _Resolusi Untuk Kehidupan Baru
10.Avisa Guritna_ Merenda Hari Meraih Asa Pasti
11.Arista Devi_Kebun Semangkaku
12.Anni Nurlina Sari_My Resolution in 2012
13.Randi Wahyudi_Resign From Job to Work
14 Hikmatul Bilqis_Proposal Hidup
15.Launa Rissadia_My Resolution in 2012
16.Hikmah Mesti Tabah _Tak ada kata menyesal dan Terlambat
17. Zya Verani_Resolusiku di tahun 2012
18. Wahda Khadija Salsabiila_Menemukan Takdir
19. Sunarsih_Ada Satu Jalan yang Tepat untuk Sampai pada Impianmu
20. Sandza_Resolusi Segitiga Sama Sisi
21. Sinatrya Mayapada _Resolusi tahun 2012
22. Nenny Makmun_Never Ending Process
23. Mey Zusana _Harus Lebih Baik Lagi!
24. Rizkina Yulianti_ Untaian Mimpiku Di 2012
25. Retno Wuryani_Konsisten Secara Konsisten
26. Nurus Sa’adah Tamyizy_Revisi Mimpi
27. Qur’anul Hidayat Idris_Menantang Waktu
28. Rana Ida Sugatri _Be Your Positive Self
29. Riskaninda Maharani_Berawal Dari Nightmare
30. Zulherma_Memetik Bintang-Bintang
Ke-30 naskah yang lolos akan dibukukan oleh penerbit mayor atau indie, insya Allah. Terimakasih atas partisipasi teman-teman semua. Ayo tetap semangat berkarya!! ^_^ (15 Januari 2012)

Monday, 9 April 2012

INSPIRASI PKM MENUJU PIMNAS (Tips menulis PKM dan testimoni PIMNAS 2011)


Apa itu PKM? Apa itu PIMNAS? Pertanyaan ini muncul saat pertama kali menjadi mahasiswa baru. PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) adalah agenda rutin yang diadakan setiap tahun oleh DIKTI (Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi). Awalnya dulu bernama KKTM (Kompetisi Karya Tulis mahasiswa) dan berubah menjadi PKM sejak tahun 2009. Kenapa harus membuat PKM? Kenapa yang dapat beasiswa harus membuat PKM? Sebenarnya beasiswa itu tidak ada kaitannya dengan PKM, tapi karena animo mahasiswa dalam membuat PKM masih kurang, sehingga menjadi syarat bagi yang dapat mahasiswa. Bahkan beberapa di kampus lain juga ada yang menerapkan strategi dengan mewajibkan membuat PKM bagi mahasiswa baru.

PKM adalah ajang kreativitas mahasiswa dalam berkarya, bernaluri, serta mengembangkan bakat dan kemampuannya. Namanya saja program kreativitas, jadi unsur kreatif, unik, dan menarik itu sangat ditekankan dalam PKM. Nah, bagi teman-teman yang belum tahu tentang PKM atau pun ingin mengetahui tips-tips tentang PKM, serta testimoni tentang PIMNAS bacalah tulisan ini dengan seksama dan cermat. Perlu diketahui bagi teman-teman, sampai tahun 2011 ada beberapa jenis PKM yaitu PKM-P (Penelitian), PKM-T (Teknologi), PKM-K (Kewirausahaan), PKM-M (Pengabdian Masyarakat), PKM-KC (Karsa Cipta), PKM-GT (Gagasan Ilmiah), dan PKM-AI (Artikel Ilmiah). Syarat dan ketentuannya masing-masing PKM ada di pedoman PKM.
Secara umum jadwal rutin PKM ada 2 jadwal dalam setiap tahunnya. Dengan mengetahui jadwal ini kita bisa jauh-jauh hari menyiapkan PKM kita dengan matang dan maksimal. Berikut ini adalah jadwal pelaksanaan PKM sampai PIMNAS dalam setiap tahunnya (berdasarkan pedoman PKM tahun 2011).

# Jadwal Kegiatan PKM-P, PKM-T, PKM-KC, PKM-K, dan PKM-M (ada di halaman 48 dalam panduan PKM)
1. Pengajuan usul PKM : Agustus-Oktober
2. Seleksi/evaluasi usul PKM : November
3. Hasil evaluasi jumlah judul PKM yang didanai (Pengumuman) : Desember-Januari
4. Perjanjian pelaksanaan kegiatan/kontrak : Januari
5. Pelaksanaan kegiatan PKM : Januari-Mei
6. Monitoring pelaksanaan PKM : Mei
7. Evaluasi monitoring, laporan akhir dan rekomendasi ke PIMNAS : Juni
8. PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) : Juli
# Jadwal Kegiatan PKM-GT dan PKM-AI (ada di halaman 61 dalam panduan PKM)
1. Sosialisasi dan pemberitahuan program PKM-AI dan PKM-GT : Januari
2. Penyusunan karya tulis : Januari-Maret
3. Batas penyerahan karya tulis : 10 Maret
4. Tahap seleksi administratif : April
5. Tahap Penilaian karya tulis : Mei
6. Tahap pengumuman penilaian karya tulis : Juni
7. Presentasi PKM dan PKM-GT di PIMNAS : Juli
8. Publikasi PKM-AI di Jurnal Kreativitas Mahasiswa : Agustus

Kenapa harus mengetahui jadwal-jadwal tersebut? Jawabannya adalah biar kita bisa mengatur strategi dalam menyusun karya PKM mulai dari penggalian ide sampai finishing. Berikut ini ada beberapa tips atau kiat-kiat dalam menulis PKM maupun karya tulis lainnya:
1. Banyak membaca (ini adalah kunci utama agar kita bisa memunculkan ide-ide kreatif). Membaca bisa dari buku, jurnal, textbook, internet, dan referensi lainnya. Bisa juga membaca dari alam sekitar kita, membaca fenomena alam, dan sebagainya.
2. Membaca pedoman PKM dan ikuti aja syarat dan ketentuannya karena ini sebagai syarat administratif dalam penulisannya (perlu diketahui juga hanya yang lolos seleksi administrasi yang berhak untuk penjurian/penilaian selanjutnya).
3. Membaca judul-judul pemenang PKM tahun-tahun sebelumnya (terutama yang sampai ke PIMNAS) dan kalau bisa juga membaca contoh karya PKM punya kakak angkatannya terutama yang pernah lolos juga. Karena dengan membaca ini dapat menstimulus untuk memunculkan ide dan gagasan yang kreatif dan inovatif tetapi jangan plagiat.
4. Langkah pertama setelah membentuk kelompok PKM adalah menentukan topik yang akan kita angkat, mencari referensi tentang topik tersebut, dan bagi-bagi tugas dalam kelompok itu serta sering-seringlah berdiskusi dengan sesama anggota kelompoknya.
5. Tentukan dosen pembimbing, tentunya yang sesuai dan kompeten dengan bidang yang kita angkat. Berkonsultasilah dengan beliau mulai dari awal penulisan, saat kita buntu, sampai pengkoreksian. Usahakan berkonsultasi lebih awal dan jauh-jauh hari. Jangan berkonsultasi mepet mendekati deadline.
6. Berkonsultasi juga dengan kakak angkatan atau teman yang pernah membuat PKM.
7. Bikin judul yang menarik, unik, dan menggelitik serta mengangkat isu-isu mutakhir yang sedang ramai pada saat itu.
8. Mengenai syarat-syarat penulisan dan ketentuannya apa aja lihat di format panduan PKM. Ikuti dan patuhi format yang ada, karena itu adalah pintu pertama yang harus dilalui.

Selamat mencoba kiat-kiat tersebut dan jadilah bagian dari sekian ribuan mahasiswa yang harus berani keluar dari zona diri yang terjerat belenggu-belenggu tidak berani untuk mencoba. Jangan jadikan kesibukan sebagai alasan untuk tidak berkarya. Kuliah, praktikum, berorganisasi dan aktivitas lainnya jadikan mereka semua adalah teman setiamu yang menemani hari-harimu. Menulis dan membuat PKM bukan hal yang sulit, asalkan kita mau mencobanya pasti bisa. Apalagi kalau kita sampai lolos didanai, wah itu adalah suatu kepuasan tersendiri yang luar biasa bisa tembus mengalahkan ribuan proposal PKM lainnya. Bagi yang lolos didanai terus berjuang dalam pelaksanaan sampai monitoring selesai dan jadilah bagian yang mampu lolos juga untuk menuju PIMNAS. Wah, apalagi tuh PIMNAS??? Jarang-jarang loh mahasiswa bisa tembus sampai PIMNAS karena cukup ketat persaingannya. PIMNAS sih apa yah…???

PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) adalah ajang paling prestisius dan bergengsi di dunia mahasiswa dalam mempresentasikan dan memamerkan produk PKM yang sebelumnya telah lolos didanai dan lolos evaluasi monitoring juga. PIMNAS juga merupakan puncak tertinggi dari kegiatan PKM, presentasi hasil karya PKM, pameran produk PKM, dan ada juga lomba penunjang PIMNAS. Bagi mahasiswa yang lolos didanai dan lolos juga tahap monitoringnya baik PKM-P, -T, -K, -M, -KC, dan –GT akan bersaing di PIMNAS bersama ribuan mahasiswa terbaik dari seluruh Indonesia. PIMNAS tahun 2011 berlangsung di Universitas Hassanudin Makassar selama 6 hari. Dahsyatnya PIMNAS sangat luar biasa, seperti bertarung di medan perang dengan membawa nama baik almamater kampus masing-masing. Kalau sudah pernah ikut PIMNAS pasti akan termotivasi dan pasti ketagihan untuk ikut lagi. Warna warni almamater kampus dari seluruh penjuru Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke berkumpul disini mewakili mahasiswa terbaik yang lolos dalam PKM dan Lomba Penunjang PIMNAS lainnya. Berikut ini sedikit berbagi inspirasi tentang PIMNAS tahun 2011 dari para pelaku sejarah yang pernah merasakan dahsyatnya suasana PIMNAS yang begitu menggelora. Beberapa testimoni tentang PIMNAS 2011:

 “Kata-kata pertama yang terlontar saat ajang PIMNAS XXIV di Universitas Hassanudin Makassar yang lalu adalah ‘Alhamdulillah dan Subhanallah’. Alhamdulillah bisa berkesempatan di ajang PIMNAS bertemu dan berjuang dengan beribu-ribu mahasiswa lainnya se-Indonesia. Subhanallah, euphoria PIMNAS tak terlupakan (semangat, profesionalitas, dan lain-lain). berharap dan berusaha bisa merasakan euphoria PIMNAS kembali. Ayo teman-teman berusaha dan berjuang bersama, Med menulis, berkarya untuk bangsa” (Nur Istikomah, Bio’08).

 “Yang jelas seneng banget bisa lihat ide-ide kreatif dari teman-teman peserta lain, yang bahkan kadang ide itu ga pernah terpikir oleh kita. Bisa merasakan suasana PIMNAS aja udah luar biasa. Bonus dapat teman-teman baru” (Intan Bio’08).

 “Pengalaman yang presticious sekali, siapa yang ga bangga bisa berkumpul seatap dengan seluruh mahasiswa terbaik se-Indonesia, mahasiswa masa depan Indonesia yang punya kreatif luar biasa, berharap bisa bergabung lagi dalam ajang paling bergengsi ini karena banyak pengalaman yang tidak terbayar harganya yang saya dapatkan” (Ayu Rahayu, Bio ’09)

 “Menjadi kebanggaan tersendiri berada di tengah-tengah mahasiswa seluruh Indonesia dengan berbagai semangat membela almamater masing-masing, dan bertambah bangga ketika nama Universitas Jenderal Soedirman disebut di ajang bergengsi bagi mahasiswa itu” (Tyas Bio’09)

 “Luar biasa, hebat, peserta PIMNAS datang dari seluruh Indonesia. Mereka adalah mahasiswa terpilih, kreatif, inovatif dan terhebat dari universitas masing-masing” (Agus Zakaria, Bio ’09)

 “Luar biasa dahsyatnya PIMNAS, ribuan mahasiswa terbaik dari yang terbaik untuk mendapatkan yang paling terbaik. Pengalaman yang tak akan pernah terlupakan sepanjang hidup, bertemu dengan ribuan mahasiswa, teman baru dan kenangan indah disana. Saat-saat paling menegangkan adalah saat nama kampus kita disebut diantara gemuruhnya suasana menjelang pengumuman pemenang PIMNAS, serasa ingin mengajak para generasi penerus selanjutnya untuk ikut berkarya dan berkontribusi dalam PIMNAS membawa nama baik almamater kita, kalian juga pasti bisa. Ganbareba, Zettai dekiru” (Penulis tulisan ini, Bio ’08)


So, semangat buat teman-teman yang akan membuat PKM, buatlah yang semenarik mungkin, kreatif, unik dan nyentrik. Jangan asal sekedar membuat PKM tapi buatlah yang berbobot agar bisa lolos didanai dan syukur-syukur juga bisa lolos sampai ke PIMNAS membawa nama almamater kampus kita. SEMANGAT BERKELANJUTAN…..!!! Maju Terus Pantang Menyerah…!!!

Thursday, 8 March 2012

Ketika Eropa Bersinar, Bacalah “99 Cahaya di Langit Eropa: Perjalanan Menapak Jejak Islam di Eropa”


“Mantap, dahsyat, luar biasa, dan meresap ke hati” begitulah kesan pertama saya setelah membaca novel yang bukan sembarang novel ini, karena novel ini menyuguhkan perjalanan spiritual mengungkap sejarah peradaban Islam. Novel yang berjudul “99 Cahaya di Langit Eropa: Perjalanan Menapak Jejak Islam di Eropa” ini begitu enak dibaca, bahasanya mengalir indah, mudah dipahami, renyah segurih krispi, lezat selembut yoghurt, dan saya terasa seperti ikut terlibat langsung dalam perjalanan menjelajahi Eropa bersama penulis novel ini yaitu Hanum Salsabiela Rais (putri M. Amien Rais) dan Rangga Almahendra (suaminya). Membaca novel ini serasa seperti melihat dan berkunjung langsung ke Eropa, mulai dari Wina, Paris, Cordoba, Granada, hingga Istanbul. Siapa yang tak mengenal Eropa? Eropa memang megah, tapi bukan sekedar dari Menara Eiffel, Tembok Berlin, Konser Mozart, Stadion Sepakbola San Siro maupun Colloseum Roma. Akan tetapi jauh sebelum itu ada semua, keluarbiasaan Eropa adalah karena kejayaan Islam yang pernah bersinar menerangi benua ini. Subhanallah, begitu indahnya peradaban Islam tatkala masih bersinar di Eropa. Sejumlah misteri, sejarah dan teka teki di balik Katedral Mezquita Cordoba, Istana Al-Hambra Granada, atau Hagia Sophia Istanbul pun ikut menghiasi perjalanan Hanum di Eropa. Novel ini mendeskripsikan dengan begitu eloknya peradaban Eropa kala itu, dan menggambarkan bahwa Islam itu memang rahmatanlil’alamin. Ukhuwah Islamiyah dan persaudaraan terasa menjelma bak sebuah ikatan keluarga tatkala Hanum berteman dengan seorang muslimah Austria bernama Fatma Pasha, yang mengajarkannya untuk menjadi “Menjadi agen Islam yang baik di Eropa”. Hanya dengan kebaikanlah kebatilan bisa diluluhkan, ditengah-tengah Islam menjadi minoritas di Eropa seperti sekarang ini. Seperti halnya Fatma yang bisa menjadi agen Islam yang baik di Eropa dengan menebarkan kebaikan di manapun berada, begitu juga dengan konsep Restoran Der Wiener Deewan yang memiliki slogan “All You Can Eat. Pas As You Wish: Makan sepuasnya, bayar seikhlasnya”. Bukan hanya itu saja yang saya dapatkan di novel ini, masih banyak lagi pesan moral, kebaikan, dan nilai-nilai peradaban Islam di Eropa yang pernah bersinar kala itu. Lebih lengkapnya bacalah novel ini agar lebih terasa nikmatnya. Segera miliki, koleksi dan bacalah novel ini secara keseluruhan.

Saturday, 3 March 2012

“Negeri 5 Menara” Berjaya, Pesantren Memang Luar Biasa


Man Jadda Wajada (Siapa yang bersungguh-sungguh, akan berhasil) begitulah mantra luar biasa yang telah membawa Alif sampai pada puncak kesuksesannya. Berangkat dari Maninjau menuju ke Pondok Madani (Gontor) dengan setengah hati karena dilemanya dia tidak bisa melanjutkan ke SMA, tak seperti teman dekatnya, Randai. Akan tetapi keputusan setengah hatinya itu adalah pilihan tepat dari kehendak ibunya. Manajemen pendidikan dan pembelajaran di PM telah banyak mendidiknya menjadi sosok yang luar biasa bersama lima teman dekatnya yang dikenal dengan Sohibul Menara, yaitu Raja, Baso, Dulmajid, Atang, dan Said. Persahabatan yang terjalin erat, saling membantu satu sama lain baik dalam urusan pelajaran maupun urusan lainnya. Satu sama lain memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Itulah yang membuat mereka semakin akrab, kompak dan saling mengisi satu sama lain. Aturan yang ketat, disiplin tinggi, tegas, dan hukum ditegakkan sesuai dengan aturan yang berlaku telah membuat mereka semakin kuat dan menjadi sosok yang pantang menyerah menghadapi hidup. Keikhlasan, ketulusan, dan motivasi yang tinggi dari para ustadz dan kyai di PM dalam mendidik mereka berbuah hasil yang lebat. Sampai pada akhirnya semangat, kesungguhan yang kuat, dan disertai doa, telah mengantarkan mereka mencapai impiannya masing-masing.

Begitulah sekilas tentang isi dari novel “Negeri 5 Menara” karya A. Fuadi yang sekarang lagi naik daun. Novel ini laris dimana-mana dan diburu oleh para peminatnya. Novel N5M sedang berjaya dan laris diburu oleh para pembaca, kolektor dan peminatnya. Sukses dalam novelnya, kini N5M juga telah berhasil di filmkan dalam film yang berjudul “Negeri 5 Menara” yang sudah tayang sejak 1 Maret 2012. Apreasi, sanjungan, dan tanggapan yang luar biasa pun datang bertubi-tubi. Novel dan film “Negeri 5 Menara” memang sangat luar biasa, penuh motivasi dan inspirasi, perjuangan yang tinggi dalam meraih cita-cita, persahabatan yang saling memberi dan menasehati, serta sistem pendidikan dan pembelajaran yang diterapkan di Pondok Madani yang sangat menjunjung tinggi kedisiplinan, kejujuran dan tanggung jawab. Novel dan film N5M ini sangat cocok untuk kalangan pelajar, mahasiswa dan siapa pun juga yang mempunyai motivasi tinggi untuk meraih cita-cita dan impiannya. Tentunya dengan mantra Man Jadda Wajada ini yang harus diterapkan bagi siapa pun juga untuk menggapai impian kita masing-masing.

Kesuksesan novel dan film Negeri 5 Menara ini tentunya tak lepas dari penulisnya A. Fuadi yang telah meraciknya menjadi novel yang menarik dan inspiratif, maupun produser dan semua kru yang terlibat dalam pembuatan film itu menjadi tontonan yang tentunya bisa menjadi tuntunan yang mendidik bagi generasi kita. Terlepas dari semua itu, disini saya ingin menyoroti peran yang sangat luar biasa yaitu pesantren itu sendiri. Selama ini mungkin pesantren masih dianggap sebelah mata oleh sebagian orang. Padahal sebenarnya banyak sekali lulusan pesantren yang menjadi orang yang luar biasa di negeri ini. Pesantren terkalahkan dengan trend sekolah umum, karena sekolah umum dipandang lebih diprioritaskan oleh sebagian orang tua yang enggan memasukkan anaknya ke pesantren. Alasannya satu, yaitu pesantren dipandang sebelah mata karena hanya mengajarkan tentang agama saja yang biasanya cuma hanya mengaji. Padahal lebih dari itu, bukan hanya mengaji saja yang diajarkan. Pesantren juga mendidik kita untuk hidup mandiri, manajemen diri, disiplin, tanggung jawab, berorganisasi, kerja sama, gotong royong dan kekeluargaan yang tentunya akan kita aplikasikan untuk kehidupan kita kelak. Pesantren itu ibarat miniatur dari sebuah Negara, karena di pesantren juga ada struktur seperti layaknya sebuah negara. Mulai dari rakyatnya adalah santri itu sendiri, ketua bilik/kamar itu ibarat kepala daerahnya, sampai jajaran pengurus inti diibaratkan adalah pemerintah pusat dari sebuah negara.

(Pengalaman ketika masih jadi santri dulu, membaca Negeri 5 Menara serasa terlibat langsung dalam adegan tersebut. Jadi terkenang masa-masa ketika masih di pesantren)