Welcome Reader
Selamat Datang di blognya Kang Amroelz (Iin Amrullah Aldjaisya)
Menulis itu sehangat secangkir kopi
Hidup punya banyak varian rasa. Rasa suka, bahagia, semangat, gembira, sedih, lelah, bosan, bête, galau dan sebagainya. Tapi, yang terpenting adalah jadikanlah hari-hari yang kita lewati menjadi hari yang terbaik dan teruslah bertumbuh dalam hal kebaikan.Menulis adalah salah satu cara untuk menebar kebaikan, berbagi inspirasi, dan menyebar motivasi kepada orang lain. So, menulislah!
Sepasang Kuntum Motivasi
Muara manusia adalah menjadi hamba sekaligus khalifah di muka bumi. Sebagai hamba, tugas kita mengabdi. Sebagai khalifah, tugas kita bermanfaat. Hidup adalah pengabdian dan kebermanfaatan (Nasihat Kiai Rais, dalam Novel Rantau 1 Muara - karya Ahmad Fuadi)
Berawal dari selembar mimpi
#Karena mimpi itu energi. Teruslah bermimpi yang tinggi, raih yang terbaik. Jangan lupa sediakan juga senjatanya: “berikhtiar, bersabar, dan bersyukur”. Dimanapun berada.
Hadapi masalah dengan bijak
Kun 'aaliman takun 'aarifan. Ketahuilah lebih banyak, maka akan menjadi lebih bijak. Karena setiap masalah punya solusi. Dibalik satu kesulitan, ada dua kemudahan.
Saturday, 25 January 2014
Surat Cintaku: Seribu ‘Thank You’ Tak Cukup
Sunday, 12 January 2014
Resolusi Funtastic, RF 2014
Wednesday, 8 January 2014
Bimbingan dan Konsultasi Menulis
Tuesday, 24 December 2013
Jargon, Bukan Sekedar Kata-Kata
Good Day memang punya banyak pilihan rasa. Salah satunya rasa White Frape, kopi panas berasa dingin. Sama halnya dengan hidup, juga punya banyak varian rasa. Rasa suka, bahagia, semangat, gembira, sedih, lelah, bosan, bête, galau dan sebagainya. Tapi, yang terpenting adalah jadikanlah hari-hari yang kita lewati menjadi hari yang terbaik dan teruslah bertumbuh dalam hal kebaikan. Because every day is good day, if we can feel and enjoy it. Kali ini bukan soal rasa, tapi saya akan membahas sesuatu dibalik rasa yang menjadikannya menarik. Iya, ada sesuatu hal disana bernama jargon, slogan, atau disebut juga dengan tagline. Good Day memiliki jargon “Hidup Punya Banyak Pilihan Rasa”, Energen punya tagline “minum makanan bergizi”, dan lain sebagainya. Itulah tagline yang menjadi daya tarik bagi konsumen untuk mengkonsumsinya. Maaf, ini bukan iklan yah tapi sebagai contoh saja, hehe.
Masih ingat dengan slogan perjuangan para pahlawan pendahulu kita? Coba perhatikan slogan mereka “Sekali merdeka tetap merdeka”, pilihannya “merdeka atau mati”, atau semangatnya jenderal berbintang lima, panglima besar Jenderal Soedirman “Maju Terus Pantang Menyerah” yang juga menjadi taglinenya kampus almamater saya (Universitas Jenderal Soedirman). Iya, dengan slogan-slogan itulah kemerdekaan negeri ini bisa diraih. Slogan yang terpati di dalam hati para pejuang dan pahlawan, hingga titik darah penghabisan. Jargon tersebut diucapkan dengan suara lantang dan penuh keyakinan.
Atau sebuah kampus dengan jargon “world class civic university”, tentunya hal ini pun diraih sesuai dengan segala kriteria yang sudah ditentukan. Bukan sekedar kata-kata belaka. Pemadam Kebakaran dengan slogannya “pantang pulang sebelum padam”, inilah yang membuat para pemadam kebakaran selalu gigih mengatasi kebakaran, walau maut menghadang mereka. Atau RRI (Radio Republik Indonesia) dengan taglinenya “sekali di udara tetap di udara”, meskipun radio saat ini jarang dilirik karena teknologi media massa sudah semakin canggih dan banyak pesaingnya juga, tapi RRI tetap konsisten dengan berita-beritanya. Atau Pos Express dengan slogannya “Sehari Sampai, Pasti!”, menjadi semangat kinerja kantor pos dalam mengantarkan surat hingga ke pelosok daerah, dalam hitungan sehari. Dan masih banyak lagi yang lainnya, yang memiliki jargon, slogan, atau tagline yang menjadi kekuatan tersembunyi dibalik kesuksesannya masing-masing.
Ada apa dengan jargon? Slogan? Tagline? Buat apa punya jargon? Untuk apa memiliki Motto hidup? Kenapa harus memiliki itu? Karena ia ibarat bensin bagi motor, ibarat ruh bagi jasad, bersanding bersama misi untuk menembus visi yg kita inginkan. Karena jargon bukan hanya sekedar kumpulan kata yang berderet. Tagline bukan sekedar kata yang berjalin, dan slogan bukan sekedar kata-kata biasa, tapi kata-kata yang bisa menggerakkan semangat yang menyala. Sebait kalimat yang mampu menyuplai energi untuk meraih apa yang kita inginkan. Sederhananya jargon, slogan, tagline atau motto hidup seseorang, kelompok, organisasi, intansi, perusahaan dan sebagainya adalah kekuatan tersembunyi yang mempunyai daya semangat yang tinggi untuk mencapai visi.
Jargon memang bukan sekedar kata-kata, itulah yang telah saya alami. Saat masih kuliah di semester 5 saya memiliki jargon “Okelah kalau begitu”, semester 6 “Zettai Dekiru”, semester 7 “Semakin Zettai Dekiru”, dan semester 8 dengan tagline ”Take Action with Your Passion to Get Your Dreams”. Kenapa tiap semester berganti jargon? Karena tiap semester menghadapi masa yang berbeda, beda kesibukan dan aktivitas. Jadi perlu penyesuaian diri untuk menghadapi setiap badai yang akan kita hadapi di tiap semester tersebut. Akan tetapi dibalik semua jargon yang saya miliki itu ada satu jargon yang menjadi kekuatan utama, yaitu “Pasti Teyeng!”. Dua frasa kata inilah yang telah mengantarkanku hingga bisa menulis artikel ini. Iya, Pasti Bisa, jika kita mau mencobanya. Pasti Teyeng, jika kita mau bersungguh-sungguh dan Zettai Dekiru bila kita mau berusaha dengan sepenuh hati. So, milikilah jargon, slogan, atau tagline untuk bersanding bersama motto hidup, berjalan seiringan dengan misi dan berlari mengejar mimpi tuk meraih visi yang kita inginkan.
*Tentang penjelasan jargon-jargon yang saya miliki tersebut, silahkan bisa baca tulisan saya sebelumnya berjudul JARGON SEMANGAT BERBUAH PRESTASI.
Monday, 16 December 2013
Senyum Outbond Rasa Yoghurt Pelangi….(^,^)
Wednesday, 11 December 2013
Resume Film “99 Cahaya di Langit Eropa” (Part 1)
Mengabdi Tanpa Pamrih, Bermanfaat Tanpa Kenal Letih