Welcome Reader

Selamat Datang di blognya Kang Amroelz (Iin Amrullah Aldjaisya)

Menulis itu sehangat secangkir kopi

Hidup punya banyak varian rasa. Rasa suka, bahagia, semangat, gembira, sedih, lelah, bosan, bête, galau dan sebagainya. Tapi, yang terpenting adalah jadikanlah hari-hari yang kita lewati menjadi hari yang terbaik dan teruslah bertumbuh dalam hal kebaikan.Menulis adalah salah satu cara untuk menebar kebaikan, berbagi inspirasi, dan menyebar motivasi kepada orang lain. So, menulislah!

Sepasang Kuntum Motivasi

Muara manusia adalah menjadi hamba sekaligus khalifah di muka bumi. Sebagai hamba, tugas kita mengabdi. Sebagai khalifah, tugas kita bermanfaat. Hidup adalah pengabdian dan kebermanfaatan (Nasihat Kiai Rais, dalam Novel Rantau 1 Muara - karya Ahmad Fuadi)

Berawal dari selembar mimpi

#Karena mimpi itu energi. Teruslah bermimpi yang tinggi, raih yang terbaik. Jangan lupa sediakan juga senjatanya: “berikhtiar, bersabar, dan bersyukur”. Dimanapun berada.

Hadapi masalah dengan bijak

Kun 'aaliman takun 'aarifan. Ketahuilah lebih banyak, maka akan menjadi lebih bijak. Karena setiap masalah punya solusi. Dibalik satu kesulitan, ada dua kemudahan.

Friday, 23 April 2021

Kenapa Harus Divaksinasi Covid?

 


Sudah 13 purnama lebih pandemi covid terjadi. Awal mula kemunculannya banyak yang menganggapnya sebagai konspirasi. Padahal korban dan penderitanya terus bertambah. Masih banyak yang mengabaikan prokes karena menganggapnya covid sudah punah. Padahal virus tersebut kini terus bermutasi dengan daya penularan yang bervariasi. Dulu saya hanya melihat berita atau medsos tentang orang yang positif covid. Bulan berganti bulan, hingga hari berganti hari lingkaran positif covid semakin mendekat. Mulai dari satu instansi beda unit ada yang positif hingga rekan satu sekolah pun ada yang tertular dan positif. Kebijakan WFH dan WFS pun silih berganti dengan PJJ zoom yang terus berlanjut. Terakhir pekan kemarin, rekan kerja satu ruangan pun ada yang positif covid. Kewaspadaan pun harus terus ditingkatkan.

 

Apalagi tinggal di wilayah dengan zona merah, menerapkan prokes harus senantiasa dilakukan. Setidaknya setiap kali keluar harus pakai masker. Mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari  kerumunan adalah hal yang harus dilakukan. Jaga aman, jaga iman dan jaga imun adalah harus senantiasa dilaksanakan. Kembali ke pertanyaan "kenapa harus divaksinasi?". Pertama, sebagai bentuk ikhtiar untuk meningkatkan imunitas tubuh, karena salah satu tujuan vaksinasi adalah untuk membuat sistem kekebalan tubuh mengenali dan mampu melawan saat terkena penyakit tersebut. Kedua, mendorong terbentuknya herd immunity (kekebalan kelompok) dalam masyarakat. Ini bila dilakukan vaksinasi secara massal. Seperti vaksinasi yang saya ikuti adalah kegiatan vaksinasi untuk guru dan tenaga kependidikan tingkat kota Depok. Vaksinasi adalah salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh sekolah untuk sekolah tatap muka yang dikenal dengan PTMT (Pembelajaran Tatap Muka Terbatas) yang rencananya akan dilaksanakan Juli mendatang.

Sedikit cerita tentang pengalamanku saat divaksinasi vaksin sinovac yang dilaksanakan di SMPN 11 Depok pada Kamis, 22 April 2021. Kegiatan vaksinasi ini diikuti oleh guru dan tenaga kependidikan dari 4 kecamatan yang ada di Kota Depok yaitu Kecamatan Tapos, Kecamatan Cimanggis, Kecamatan Cilodong dan Kecamatan Sukmajaya. Vaksinasi kali ini merupakan vaksinasi tahap 1 susulan bagi sekolah yang belum divaksin. Untuk vaksinasi tahap II bagi peserta vaksinasi ini akan dilaksanakan tanggal 20 Mei 2021 di RS Bhayangkara Brimob Depok. Peserta yang mengikuti kegiatan vaksinasi ini lebih dari 1.000 orang.

Ada beberapa tahapan dalam kegiatan vaksinasi covid-19. Tahap pertama mengisi registrasi berupa kartu vaksinasi berisi biodata dan skrining awal. Setelah itu harus antri sesuai panggilan. Saat vaksinasi kemarin saya dapat nomor urut 925. Antriannya ratusan. Kebetulan saat itu yang dipanggil baru urutan 680-700. Setelah gilirannya dipanggil, tahap kedua masuk ke ruangan registrasi yaitu penginputan data registrasi ke dalam computer. Tahap ketiga yaitu pengecekan suhu dan tekanan darah. Setelah datanya lengkap dan lolos skrining baru masuk ke ruangan tahap keempat yaitu penyuntikan vaksin. Setelah selesai disuntik, tidak langsung pulang tapi harus masuk ke ruang observasi dulu (tahap kelima).


Saat berada di ruang observasi, sembari menunggu respon tubuh setelah divaksin ada pemaparan materi dari dokter tentang vaksin covid-19 dan sekolah saat pandemi. Para guru kini yang belajar (menjadi siswanya). Yang jadi gurunya adalah dokter. Ruang kelasnya bernama ruang observasi (ruangan setelah selesai divaksin) kurang lebih sekitar 30 menit dokter menjelaskan tentang covid. Apakah setelah divaksin langsung terbentuk kekebalan? Jawabannya tidak. Butuh waktu sekitar 7 hari baru mulai terbentuk. Setelah itu harus ada vaksin dosis kedua dulu. Setelah 2x vaksin, baru sekitar 1 bulan akan terbentuk imunitas penuh.  

Saya sudah divaksinasi (vaksin sinovac) kalau kamu sudah belum?