Jalur juang penuh arti
Api
belajar tak pernah reda
Wisuda
bukan tanda berhenti
Karena
belajar sepanjang masa
Alhamdulilah, tepat 10 purnama
dilalui. Target 1 tahun, tuntas. Rasanya baru kemarin masuk perkuliahan jenjang
magister ini. Bersama teman-teman RPL, kami datang membawa kisah masing-masing
(tugas pekerjaan, tanggung jawab keluarga, dan suka duka menempuh studi), namun
satu tujuan menyatukan langkah: menuntaskan ikhtiar menjemput ilmu.
Awalnya mengira saya yang paling tua (karena memulai kuliah S2 setelah 11 tahun lulus S1), ternyata saya yang paling muda diantara teman2 RPL ini. Ada yang lahir 1979, 1978, 1976, 1974 dan paling senior 1967 (secara usia sudah pensiun). Tapi tidak dengan semangat juang mereka. Lintas generasi, disamakan dengan jejak GP (Guru Penggerak) diantara kami. Gen GP inilah yang menjadi tiket awal lolos seleksi magister ini. Saling support, saling mengingatkan dan menguatkan dalam menimba ilmu hingga wisuda ini.
Kini, di momen wisuda, toga yang tersemat di bahu bukan sekadar simbol kelulusan. Ia adalah tanda kemenangan atas rasa ragu, lelah, dan batas-batas semu bernama usia.
Di balik toga yang hari ini dikenakan, ada doa-doa yang tak pernah putus dipanjatkan. Wisuda bukanlah perjalanan seorang diri, melainkan hasil dari tangan-tangan yang setia menopang langkah saat lelah datang.
Ada istri yang sabar menemani, merelakan waktu dan perhatian terbagi, menguatkan saat ragu menyapa. Ada anak-anak yang menjadi sumber semangat, alasan untuk terus bertahan dan melangkah lebih jauh. Ada orang tua yang tak henti mengirimkan restu, meski mungkin tak selalu hadir secara fisik, namun doa mereka selalu sampai lebih dulu. Dan ada keluarga yang menjadi rumah—tempat pulang saat penat, tempat bangkit saat hampir menyerah.
Gelar ini bukan hanya milik pribadi, tetapi milik mereka semua yang percaya, mendukung, dan membersamai dalam diam. Karena sejatinya, di balik setiap keberhasilan, selalu ada cinta yang bekerja tanpa pamrih.
Renungan Pascawisuda: Belajar Sepanjang Hayat
Alhamdulillāh. Wisuda ini bukan sekadar
penanda kelulusan, melainkan pengingat bahwa ilmu adalah amanah. Sepuluh
purnama telah Allah genapkan, bukan karena kuatnya diri, melainkan karena
pertolongan-Nya yang selalu dekat.
Usia, lelah, dan keterbatasan ternyata
bukan penghalang ketika niat diluruskan karena Allah. Bersama sahabat lintas
generasi, kami belajar bahwa keberkahan ilmu tumbuh dari kesabaran,
kebersamaan, dan saling menguatkan dalam kebaikan.
Toga yang hari ini dikenakan menjadi saksi
atas doa-doa yang dipanjatkan dalam diam, atas keluarga yang setia menopang
langkah, dan atas ikhtiar yang dijaga dengan tawakal. Gelar ini bukan tujuan
akhir, melainkan amanah untuk menghadirkan manfaat, menjaga adab, dan terus
belajar hingga akhir hayat.
Semoga Allah menerima setiap ikhtiar
sebagai amal saleh, menjadikan ilmu ini cahaya, dan menuntun langkah kami untuk
terus tergerak,
bergerak, dan menggerakkan dalam kebaikan.
Aamiin.
#Tergerak #Bergerak #Menggerakkan
Wisuda Pascasarjana UHAMKA
Jakarta Convention Center (JCC), 20
Desember 2025







0 comments:
Post a Comment