Monday, 6 August 2012

MENJADI MODERATOR dalam BEDAH BUKU “BISIK RINDU DARI CELAH GINKGO”


Minggu (5/8/2012) suasana Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Unsoed ramai seketika. Iringan suara nasyid bergema dari dua buah sound system yang berdiri di aula PKM ini. Puluhan mahasiswa datang menghampiri acara bedah buku dan buka bersama yang diadakan oleh Unit Kegiatan Kerohanian Islam (UKKI) Unsoed. Mahasiswa umum, undangan dari perwakilan tiap UKM dan LDF se-Unsoed serta anak-anak TPQ Tombo Ati Karangklesem turut memeriahkan acara ini. Asep Koharudin, selaku ketua panitia bedah buku ini dalam sambutannya mengatakan bahwa buku “Bisik Rindu dari Celah Ginkgo” adalah sebuah buku antologi cerpen pertama yang bertemakan tentang aktivis dakwah kampus yang merupakan kumpulan cerpen-cerpen terbaik dari Gebyar Kreasi Cerpen Tingkat Nasional (GKCTN) yang diadakan oleh Unit Kegiatan Kerohanian Islam (UKKI) Unsoed pada tahun 2011. Juri yang menilai pada waktu itu terdiri atas 3 dewan juri yaitu Mba Afifah Afra (Penulis, Novelis dan Cerpenis Nasional), Bapak Imam Suhardi, M.Hum (dosen Sastra Indonesia Unsoed) dan Ibu Siwi Mars Wijayanti, M. Kes (Dosen pemerhati cerpen dan penulis novel Koloni Milanisti). Jumlah peserta yang mengikuti GKCTN ini berjumlah 80 peserta yang berasal dari 37 universitas yang berbeda dan kemudian hanya 20 karya cerpen terbaik inilah yang dibukukan menjadi buku yang berjudul “Bisik Rindu dari Celah Ginkgo”. Buku ini juga sebelumnya sudah pernah dilaunching perdana di acara IMSS (Internasional Muslim Student Summit) 2012 di ITB, bulan Juli kemarin dan berhasil terjual sekitar 80 buku.

Pak Abdul Rohman selaku Pembina UKKI Unsoed dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas terbitnya buku ini. Beliau juga menyambut baik hadirnya buku ini yang merupakan hasil dari kreativitas para mahasiswa yang dapat digunakan sebagai sumber inspirasi bagi yang lainnya. Pembantu Rektor III Unsoed, Bapak Imam Santosa menambahkan bahwa buku ini sarat dengan pesan dan motivasi yang bermakna. Semoga buku ini bisa memacu terus semangat dalam menghasilkan prestasi-prestasi yang lain dan menjadi buku yang bermanfaat buat mahasiswa khususnya dan masyarakat umumnya, paparnya. Seusai pemutaran video yang berisi tentang proses pembuatan buku ini, acara dilanjutkan dengan acara inti yaitu bedah buku “Bisik Rindu dari Celah Ginkgo” yang dimoderatori oleh साया sendiri. Iin sapaan akrab Sekretaris Umum UKKI ini membacakan Curiculum Vitae pembicara yang penuh dengan prestasi dan kompeten dalam bidang kepenulisan. Mereka bertiga adalah finalis tiga besar GKCTN 1 yaitu A’la Dzunnuroin dari LIPIA (Lembaga Pendidikan Islam dan Bahasa Arab) Jakarta, yang merupakan juara 1 GKCTN 1, Marisa Dwi Kusuma W. dari IISIP (Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) Jakarta selaku juara 2 GKCTN 1, dan Muzakki Bashori dari UNNES (Universitas Negeri Semarang) selaku juara 3 GKCTN 1.

Ketiga penulis ini secara bergiliran memaparkan mengenai pengalamannya tentang menulis, sumber ide pembuatan cerpen hingga isi dan pesan moral dari cerpen yang mereka buat tersebut. Dalam pemaparannya, a’la yang menulis cerpennya dengan judul “Dibawah Naungan Ukhuwah” menceritakan tentang ide pembuatan cerpennya berawal dari kejadian yang sudah pernah terjadi dan terinspirasi dari sebuah hadits nabi tentang 7 golongan yang akan mendapat naungan di hari kelak nanti. A’la juga menambahkan tentang resep menulisnya yaitu harus banyak membaca, berdiskusi dan menulis dalam diari. Muzaki juga memaparkan hal yang sama tentang ide cerpennya yang berjudul “Dilema Seorang Ikhwan” yang mengangkat ceritanya dari realita sosial yang ada yaitu tentang gays dan dilemma yang dihadapinya hingga akhirnya mendapatkan sebuah pencerahan. Zaki menambahkan bahwa untyuk menulis itu jangan sekedar menulis saja, akan tetapi harus mengandung makna dan pesan moral yang bisa diambil oleh pemabaca. Marisa menambahkan dalam pemaparan cerpennya yang berjudul “Ben(c)i” merupakan hasil karyanya yang terinspirasi dari kisah hidupnya yang pernah dialaminya dan kejadian sekitarnya tinggal. Risa juga menambahkan bahwa ketika menuliskan seseorang jangan hanya melihat dari sudut pandang luarnya saja tapi lihatlah dari sisi batinnya juga dan yang terpenting ketika menulis adalah harus ada ibroh (pelajaran) yang dapat kita petik.

Diskusi semakin seru dan menarik dalam membedah buku ini ketika Pak Edi Santoso (pemimpin redaksi majalah Tarbawi) juga hadir ditengah-tengah acara bedah buku ini. Pak Edi yang juga merupakan penulis kenamaan dan tokoh penulis yang sudah sangat berpengalaman dan berkecimpung dalam dunia tulis menulis sejak beliau menjadi mahasiswa. Beliau memaparkan bahwa dengan hadirnya buku ini menunjukkan adanya suatu kemajuan dalam bidang menulis terutama di kalangan aktivis dakwah kampus dan menunjukkan adanya semangat untuk merubah peradaban zaman lewat literatur berupa buku ini. Pak Edi juga menambahkan secara umum buku ini memiliki keunikan tersendiri dan kreativitas yang berbeda-beda walaupun terlihat adanya unsur kesamaan tema atau kisah yang diangkat oleh masing-masing penulis. Gaya penulisan yang disampaikan setiap penulis memiliki cirri khas tersendiri dan yang terpenting dalam sebuah tulisan adalah harus memiliki pesan moral yang ingin disampaikan, adanya refleksi yang kuat di ending atau akhir cerita, dialog yang mengalir walaupun singkat yang penting padat akan makna, tambah beliau.

Para peserta yang hadir dalam bedah buku ini sangat antusias ketika sesi diskusi dibuka. Pertanyaan demi pertanyaan dilontarkan kepada para penulis yang luar biasa ini. Dengan kepiawaiannya para penulis ini pun dengan sigap dan cermat memaparkan jawabannya secara bergantian. Usai acara bedah ini berlangsung dilanjutkan dengan kultum sebelum menjelang buka puasa yang diisi oleh Ustadz Agus Supriyadi. Setelah itu dilanjutkan dengan buka bersama dengan anak-anak jalanan TPQ Tombo Ati Kampung Sri Rahayu, Karangklesem Purwokerto Selatan dan pemberian donasi bantuan kepada mereka yang diberikan kepada Bapak Musyafa selaku Pembina dan pengelola TPQ Tombo Ati Yayasan Srirahayu, Purwokerto Selatan. Dana donasi ini berasal dari hasil penjualan buku “Bisik Rindu dari Celah Ginkgo”. Rencananya buku ini juga akan diterbitkan lagi untuk cetakan yang kedua setelah semua cetakan pertama ini sudah terjual semua.

0 comments: