Sunday, 15 September 2013

Meraih Sukses dengan Iman, Ilmu dan Amal


Selamat datang pemuda….!!! Selamat datang mahasiswa baru (yang baru saja diterima di sebuah kampus). Selamat berproses, merenda diri tuk menjadi lebih baik lagi. Senang rasanya, saat pertama kali menapaki kampus ini. Bertemu dengan teman baru, suasana baru, dan perjuangan baru. Betapa besar harapan dan cita-citaku waktu itu. Yaitu ingin membuat orangtuaku bahagia, kuliah yang baik dan meraih prestasi terbaik. Itulah niatku kala itu, saat pertama kali mengenakan almamater baru. Mulai dari registrasi dengan kostum hitam putihnya, hingga rangkaian acara OSMB pun sudah aku lalui. Ternyata di depan begitu banyak tantangan yang menghadang. Kini aku sudah benar-benar menjadi “maha”siswa.

Apakah hanya akan menjadi mahasiswa yang “biasa-biasa” saja? Ketika pilihan itu datang menghadang diri seorang mahasiswa baru. Apakah akan menjadi mahasiswa “kupu-kupu” (kuliah pulang – kuliah pulang)? atau menjadi mahasiswa “kura-kura” (kuliah rapat – kuliah rapat)? atau menjadi mahasiswa 3K (Kuliah, Kantin, Kos-kosan)? atau menjadi mahasiswa yang hanya “fokus akademik” saja? (red-study oriented…). Main-main saja? Jalan-jalan? Atau yang lainnya? Iya, inilah pilihan yang menghadang. Mau ga mau harus dipilih dan dihadapi. Mau pilih yang mana? Padahal, katanya mahasiswa itu punya PERAN dan FUNGSI: sebagai AGENT of CHANGE, sebagai IRON STOCK, sebagai MORAL FORCE dan sebagai GUARDIAN of VALUE (Da’i). Oleh karena itu pilihannya jangan jadi “mahasiswa yang biasa-biasa” saja. Tapi, jadilah “mahasiswa yang LUAR BIASA”. Bukan sekedar kuliah, tapi juga BERDAKWAH, BERPRESTASI, BERORGANISASI dan BERKARYA untuk menjadi teladan bagi yang lainnya. Tapi, juga harus selalu ingat dengan tugas pokok sebagai manusia, sebagai makhluk, sebagai hamba. Apa TUJUAN HIDUPmu…??? Iya, tugas seorang makhluk bumi bernama manusia adalah beribadah dan mengabdi kepada-Nya (lihat penjelasannya dalam Q.S. Adz-Dzariyat ayat 56) dan juga bertugas sebagai khalifah di bumi, bukan sekedar sebagai ahli konservasi tapi juga memimpin alam semesta ini agar tetap lestari (renungkan ayat ini dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 30) dan juga sebagai pendakwah dengan mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran (QS. Ali Imran ayat  110).



Ingatkah dengan sosok para pemuda Ashabul Kahfi? Iya, mereka adalah pemuda Islam yang luar biasa. Innahum fityatun aamanu birobbihim wazidnaahum huda. Lihatlah kisah mereka dalam Q.S. Al-Kahfi. Betapa banyak pelajaran yang bisa kita teladani dari mereka. Pemuda memang sosok yang penuh semangat, sebagaimana sang proklamator bangsa ini (Ir. Soekarno) pernah mengatakan “Beri aku 10 orang pemuda, maka akan aku goncangkan dunia”. Mengutip materi FIM 12 (Forum Indonesia Muda) dalam Keynote Speech Emil Salim-28 April 2012 dikatakan bahwa Bung Karno lahir 1901 dan menjadi presiden 1945, top karir 44 tahun, Soeharto lahir 1921 menjadi tokoh 45 tahun, semua tokoh2 mencapai puncak prestasi umur 40an disanalah ia menjadi top. Ketika Bung Karno memimpin bangsa kedepan “cita-citaku adalah jauh kedepan”, walaupun saat itu beliau kuliah, “Indonesia masih terjajah –aku ingin menjadi pemimpin Indonesia merdeka.” Maka ada bintang yang beliau pegang, seluruh mimpi, idealisme diarahkan. Karena itu jangan kau pikir mau menjadi apa hari ini, jangan kau pikir mau jadi orang kaya hari ini, tapi kau harus mimpi bagaimana kau saat mencapai usia 45 tahun.

Tentukan target-an hidup yang akan kamu capai beberapa tahun ke depan, 5 tahun kedepan, 10 tahun, 20 tahun, 40 tahun dan seterusnya…. Mau jadi apa? Apa yang akan kamu capai? Apa yang akan kamu torehkan selama menjadi mahasiswa? Apakah cuma ingin dapat ijazah dan transkip akademik saja? Tentu saja “TIDAK” bukan, oleh karena itu LURUSKAN NIATmu saat ini juga. Saat masih awal-awal menjadi mahasiswa baru. Karena perumpamaan niat bagi amal, menurut Al-Baidhawi ibarat ruh bagi jasad. Jasad tidak akan berfungsi jika tanpa ruh, dan ruh tidak akan nampak jika terpisah dari jasad (demikian penjelasan tentang ‘niat’ dalam buku “Al-Wafi Syarah Kitab Arba’in An-Nawawiyah: Menyelami Makna 40 Hadits Rasulullah”). So, lakukanlah yang terbaik untuk kemaslahatan bersama dengan menyemai bait-bait kebaikan, sekecil apa pun.

“Orang mu’min yang paling sempurna imannya ialah orang yang paling baik budi pekertinya” (H.R. Ahmad). Itulah yang namanya akhlak. Akhlakmu, budi pekertimu dan tingkah lakumu bisa menjadi contoh kebaikan buat orang sekitar kamu. Bisa juga menjadi dakwahmu dengan perbuatanmu itu. Dimanapun berada teruslah istiqomah dalam menebar benih-benih kebaikan, jika tidak bisa berkata baik, mendingan diam. Sebagaimana dalam hadits nabi: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka hendaklah ia berbicara baik atau lebih baik diam” (H.R. Muslim).

Apa tujuan kamu kuliah? Buat apa kuliah? Jawabannya adalah mencari ilmu, begitu jawaban kebanyakan orang. Tentunya mencari ilmu sebagai sarana untuk meraih ridho Allah SWT. Apa pun ilmunya, niatkanlah yang benar. Mencari ilmu itu memang memiliki banyak keutamaan dan banyak sekali dalil yang menerangkannya. Sebagaimana dalam Q.S. Al-Mujadilah ayat 11 yang artinya “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Atau dalam hadits nabi: “Barangsiapa yang menempuh perjalanan dengan tujuan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah akan memudahkan baginya jalan ke syurga” (H.R. Muslim).

Tentunya selain ilmu yang ingin kita raih, kita juga harus bisa mengoptimalkan segala potensi yang kita miliki. Karena setiap manusia mempunyai 3 potensi dasar (jasadiyah, ruhiyah, fikriyah). Apa bakat saya? Apa skill saya? Apa passion saya? Apa kemampuan saya? Temukan potensi itu…!!! Optimalkan dan tekuni dengan sungguh-sungguh…!!! Selama duduk di bangku kuliah, selama menjadi mahasiswa apa yang ingin kamu raih selain ilmu? Kuncinya adalah manajemen diri, manajemen hati dan manajemen pikiran agar bisa mencapai 3A+3B yang OK ( Akademik OK, Aktifis Organisasi OK, Asisten OK, Berdakwah OK, Berprestasi OK, dan Berwirausaha OK) atau potensi lainnya harus OK pula. Sebagai penutup minumlah motivasi dosis tinggi berikut ini: Saat semangat lagi dahsyat, picu dan pacu diri dengan prestasi, jaga konsistensi, pelihara motivasi, rawat stamina, dan hargai setiap kebaikan, sekecil apa pun…. (begitu ramuan kata motivasi ini tertuang dalam buku “Spiritual Problem Solving”). Teruslah berikhtiar dan berproses dalam kebaikan….!!!


*Materi ini disampaikan dalam acara OASIS UKI Fakultas Ekonomi Unsoed Purwokerto (Jum’at, 13 September 2013 @Hall gedung D FE-Unsoed)

0 comments: