Selamat
datang pemuda….!!! Selamat datang
mahasiswa baru (yang baru saja diterima di sebuah kampus). Selamat berproses,
merenda diri tuk menjadi lebih baik lagi. Senang rasanya, saat pertama kali
menapaki kampus ini. Bertemu dengan teman baru, suasana baru, dan perjuangan
baru. Betapa besar harapan dan cita-citaku waktu itu. Yaitu ingin membuat
orangtuaku bahagia, kuliah yang baik dan meraih prestasi terbaik. Itulah niatku
kala itu, saat pertama kali mengenakan almamater baru. Mulai dari registrasi
dengan kostum hitam putihnya, hingga rangkaian acara OSMB pun sudah aku lalui. Ternyata
di depan begitu banyak tantangan yang menghadang. Kini aku sudah benar-benar
menjadi “maha”siswa.
Apakah hanya akan menjadi mahasiswa yang “biasa-biasa”
saja? Ketika pilihan itu datang menghadang diri seorang mahasiswa baru. Apakah akan
menjadi mahasiswa “kupu-kupu” (kuliah pulang – kuliah pulang)? atau menjadi
mahasiswa “kura-kura” (kuliah rapat – kuliah rapat)? atau menjadi mahasiswa 3K
(Kuliah, Kantin, Kos-kosan)? atau menjadi mahasiswa yang hanya “fokus akademik”
saja? (red-study oriented…). Main-main
saja? Jalan-jalan? Atau yang lainnya? Iya, inilah pilihan yang menghadang. Mau ga
mau harus dipilih dan dihadapi. Mau pilih yang mana? Padahal, katanya mahasiswa
itu punya PERAN dan FUNGSI: sebagai AGENT of CHANGE, sebagai IRON
STOCK, sebagai MORAL FORCE dan sebagai GUARDIAN of VALUE (Da’i).
Oleh karena itu pilihannya jangan jadi “mahasiswa yang biasa-biasa” saja. Tapi,
jadilah “mahasiswa yang LUAR BIASA”. Bukan sekedar kuliah, tapi juga
BERDAKWAH, BERPRESTASI, BERORGANISASI dan BERKARYA untuk menjadi teladan bagi
yang lainnya. Tapi, juga harus selalu ingat dengan tugas pokok sebagai
manusia, sebagai makhluk, sebagai hamba. Apa TUJUAN HIDUPmu…??? Iya, tugas
seorang makhluk bumi bernama manusia adalah beribadah dan mengabdi kepada-Nya (lihat
penjelasannya dalam Q.S. Adz-Dzariyat ayat 56) dan juga bertugas sebagai
khalifah di bumi, bukan sekedar sebagai ahli konservasi tapi juga memimpin alam
semesta ini agar tetap lestari (renungkan ayat ini dalam Q.S. Al-Baqarah ayat
30) dan juga sebagai pendakwah dengan mengajak kepada kebaikan dan mencegah
kemungkaran (QS. Ali Imran ayat 110).
Ingatkah dengan sosok para pemuda Ashabul Kahfi? Iya,
mereka adalah pemuda Islam yang luar biasa. Innahum
fityatun aamanu birobbihim wazidnaahum huda. Lihatlah kisah mereka dalam
Q.S. Al-Kahfi. Betapa banyak pelajaran yang bisa kita teladani dari mereka. Pemuda
memang sosok yang penuh semangat, sebagaimana sang proklamator bangsa ini (Ir.
Soekarno) pernah mengatakan “Beri aku 10 orang pemuda, maka akan aku
goncangkan dunia”. Mengutip materi FIM 12 (Forum Indonesia Muda) dalam Keynote
Speech Emil Salim-28 April 2012 dikatakan bahwa Bung Karno lahir 1901 dan menjadi presiden 1945, top karir 44
tahun, Soeharto lahir 1921 menjadi tokoh 45 tahun, semua tokoh2 mencapai puncak
prestasi umur 40an disanalah ia menjadi top. Ketika Bung Karno memimpin bangsa
kedepan “cita-citaku adalah jauh kedepan”, walaupun saat itu beliau kuliah, “Indonesia masih terjajah –aku ingin
menjadi pemimpin Indonesia merdeka.” Maka
ada bintang yang beliau pegang, seluruh mimpi, idealisme diarahkan. Karena itu jangan kau pikir mau menjadi
apa hari ini, jangan kau pikir mau jadi orang kaya hari ini, tapi kau harus
mimpi bagaimana kau saat mencapai usia 45 tahun.
Tentukan target-an hidup yang akan kamu capai
beberapa tahun ke depan, 5 tahun kedepan, 10 tahun, 20 tahun, 40 tahun dan
seterusnya…. Mau jadi apa? Apa yang akan kamu capai? Apa yang akan kamu
torehkan selama menjadi mahasiswa? Apakah cuma ingin dapat ijazah dan transkip akademik
saja? Tentu saja “TIDAK” bukan, oleh karena itu LURUSKAN NIATmu saat ini juga. Saat
masih awal-awal menjadi mahasiswa baru. Karena perumpamaan niat bagi amal, menurut
Al-Baidhawi ibarat ruh bagi jasad. Jasad
tidak akan berfungsi jika tanpa ruh, dan ruh tidak akan nampak jika terpisah
dari jasad (demikian penjelasan tentang ‘niat’ dalam buku “Al-Wafi Syarah
Kitab Arba’in An-Nawawiyah: Menyelami Makna 40 Hadits Rasulullah”). So,
lakukanlah yang terbaik untuk kemaslahatan bersama dengan menyemai bait-bait
kebaikan, sekecil apa pun.
“Orang mu’min yang paling sempurna imannya ialah
orang yang paling baik budi pekertinya” (H.R. Ahmad). Itulah yang
namanya akhlak. Akhlakmu, budi pekertimu dan tingkah lakumu bisa menjadi contoh
kebaikan buat orang sekitar kamu. Bisa juga menjadi dakwahmu dengan perbuatanmu
itu. Dimanapun berada teruslah istiqomah dalam menebar benih-benih kebaikan,
jika tidak bisa berkata baik, mendingan diam. Sebagaimana dalam hadits nabi: “Barangsiapa
beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka hendaklah ia berbicara baik
atau lebih baik diam” (H.R. Muslim).
Apa tujuan kamu kuliah? Buat apa kuliah? Jawabannya adalah
mencari ilmu, begitu jawaban kebanyakan orang. Tentunya mencari ilmu sebagai
sarana untuk meraih ridho Allah SWT. Apa pun ilmunya, niatkanlah yang benar. Mencari
ilmu itu memang memiliki banyak keutamaan dan banyak sekali dalil yang
menerangkannya. Sebagaimana dalam Q.S. Al-Mujadilah ayat 11 yang artinya “Allah
akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kalian dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Atau dalam hadits nabi: “Barangsiapa
yang menempuh perjalanan dengan tujuan untuk menuntut ilmu, niscaya
Allah akan memudahkan baginya jalan ke syurga” (H.R. Muslim).
Tentunya selain ilmu yang ingin kita raih, kita juga
harus bisa mengoptimalkan segala potensi yang kita miliki. Karena setiap
manusia mempunyai 3 potensi dasar (jasadiyah, ruhiyah, fikriyah). Apa
bakat saya? Apa skill saya? Apa passion saya? Apa kemampuan saya? Temukan
potensi itu…!!! Optimalkan dan tekuni dengan sungguh-sungguh…!!! Selama
duduk di bangku kuliah, selama menjadi mahasiswa apa yang ingin kamu raih
selain ilmu? Kuncinya adalah manajemen diri, manajemen hati dan manajemen
pikiran agar bisa mencapai 3A+3B yang OK ( Akademik OK, Aktifis Organisasi
OK, Asisten OK, Berdakwah OK, Berprestasi OK, dan Berwirausaha OK) atau potensi
lainnya harus OK pula. Sebagai penutup minumlah motivasi dosis tinggi berikut
ini: “Saat semangat lagi dahsyat, picu dan pacu diri dengan prestasi, jaga
konsistensi, pelihara motivasi, rawat stamina, dan hargai setiap kebaikan,
sekecil apa pun….” (begitu
ramuan kata motivasi ini tertuang dalam buku “Spiritual Problem Solving”).
Teruslah berikhtiar dan berproses dalam kebaikan….!!!
*Materi ini disampaikan dalam acara OASIS UKI Fakultas Ekonomi Unsoed
Purwokerto
(Jum’at, 13 September 2013 @Hall gedung D FE-Unsoed)
0 comments:
Post a Comment