"Sejak membuka halaman pertama buku ini, selembar demi selembar, bergulir pula setetes demi setetes air mata tua saya. Jiwa saya seakan ikut ke Halmahera Utara. Turut merasakan kerasnya jalan juang terjal penuh duri. Sangat paham, betapa perjuangan para guru muda ini sangatlah tidak ringan.Namun saya meyakini, setiap jejak langkah seorang guru yang merendah di tanah, akan mengantarkan anak didiknya menjangkau kebahagiaan yang memerdekakan membumbung ke angkasa. Kemerdekaan mengelola serta menikmati panen di tanah sendiri, dan kemerdekaan memuliaakan tanah air dengan prestasi dan karya nyata diri, Bravo para pejuang SGI. Doa dan cinta kami untuk kalian para pahlawan di jalan sunyi yang penuh arti.
(Tatty
Elmir, penulis novel didaktika "Keydo" dan pendiri Forum Indonesia Muda/
FIM, ASA Indonesia dan Gerakan Ayo Membaca Indonesia (AMInd)
**********************************
Sekolah Guru Indonesia (SGI) sebagai
pemegang amanah ummat memiliki kewajiban untuk membuat pemodelan guru yang
efektif untuk mendukung upaya-upaya yang berkenaan dengan reformasi sekolah,
khususnya di wilayah-wilayah tertinggal. Pada tahun 2014, SGI telah mengirimkan
5 orang gurunya di wilayah kepulauan Kabupaten Halmahera Utara. In Amrullah
dari Jawa Tengah, Alvauzi dari Sumatera Barat, Siti Patimah dari Jawa Barat,
Novitasari dari Bengkulu, dan Nuril Rahmayanti dari NTB, kelimanya telah
bertekad untuk berangkat meninggalkan kampung halamannya masing-masing demi
berbakti di tanah pengabdian yang hari ini telah mereka anggap seperti tanah
kelahirannya sendiri. Di mana bumi dipijak, bukan hanya langitnya saja yang
kemudian dijunjung, tapi air dan tanahnya juga yang mesti diolah.
Kami tidak pernah bermimpi bisa menyulap
sekolah-sekolah yang menjadi lokasi penempatan tersebut untuk secara tiba-tiba
bisa berubah total. Reformasi sekolah tentu membutuhkan proses yang panjang.
Namun setidaknya dari penempatan ini kita memiliki banyak pengalaman dan data bagaimana
mengelola gerakan perbaikan sekolah. Dari buku inilah kelima guru tersebut
banyak bercerita tentang bagaimana menimang-nimang tantangan daerah menjadi
sebuah kisah seru yang berakhir gemilang. Kerja memang belum selesai, belum
apa-apa. Tapi dari buku ini semoga banyak inspirasi yang bisa dikaji untuk
kemudian dijadikan sebagai pedoman bagi kerja-kerja perbaikan pendidikan.
Mungkin banyak orang yang bekerja di
bidang pendidikan, tapi sangatlah sedikit dari mereka yang serius untuk bekerja
bagi proses perbaikan pendidikan.
Selamat
membaca, selamat berkarya, semoga berkah dan bermanfaat!
pengantar dari Sang Direktur:
Agung Pardini
Direktur Sekolah Guru
Indonesia
*Buku
selengkapnya: TUNGGU YAH…… (MASIH DALAM PROSES, hehehee……^,^)
0 comments:
Post a Comment