Thursday, 8 October 2015

Kontribusi Anak Muda Lewat Komunitas


Beri aku 1000 orang tua, maka akan ku cabut Semeru dari akarnya. Tapi, beri aku 10 orang pemuda maka akan ku goncangkan dunia”, kata-kata yang pernah diungkapkan oleh Ir. Soekarno ini memang punya kekuatan yang dahsyat. Itulah sosok pemuda harapan bangsa, energik, punya spirit yang kuat dan tangguh. Sejak dulu hingga sekarang pemuda adalah motor penggerak perubahan. 

Pemuda saat ini, harapan masa depan. Kenapa? Coba kita perhatikan dua momentum besar ini. Pertama, ‘bonus demografi’ yang diprediksikan terjadi antara tahun 2025-2030 dan kedua, ‘Indonesia Emas 2045’  yang didengungkan sejumlah kalangan terjadi saat Indonesia berusia 1 abad kemerdekaan. Benarkah akan terjadi demikian? Kedua momentum tersebut bisa dijawab dengan melihat pemudanya saat ini. Ya, anak muda saat ini yang akan menjadi motor penggerak kedua momentum tersebut. Bonus demografi akan menjadi kekuatan besar bangsa Indonesia manakala para pemudanya punya kapasitas dan kualitas yang mumpuni. Begitu juga dengan Indonesia Emas 2045, para pemuda punya peran dan kiprah besar. Sudah siapkah anak muda?

Mari sejenak kita menatap kondisi Indonesia saat ini, buram? Kusam? Kelam? Bagaimana keadaan ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial, politik hingga stabilitas tata kehidupannya? Seperti itukah yang terpatri dalam benak kita saat ini? Merubah Indonesia bebas korupsi, menjadi Indonesia cerdas, Indonesia bangsa yang maju dan slogan besar lainnya tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Tidak usah terlalu muluk-muluk sampai ke tingkat negara, tapi kita lihat dalam diri kita sendiri. Mampukah kita merubah diri kita menjadi pribadi yang berkualitas? Ya, sebelum merubah bangsa, pantaskanlah diri sendiri dulu, kuatkan kualitas dan kapasitas diri. Dengan cara apa kita bisa merubah hitam-putihnya wajah negeri? Dengan karya kita. Dengan prestasi kita. Dan dengan kiprah pergerakkan kita. Apa pun itu.

Pemuda hebat tak bisa bergerak seorang diri. Karena merubah masyarakat dari yang kurang baik menjadi lebih baik, memang bukanlah perkara yang gampang. Perlu proses, butuh komitmen dan yang paling penting adalah berkolaborasi dengan semua pihak yang ada. Lantas bagaimanakah anak muda bisa berkontribusi untuk mengubah dan menjadi bagian perubahan tersebut? Salah satu wadah yang bisa menjadi penggerak perubahan bagi anak muda adalah melalui komunitas, organisasi atau perkumpulan. Melalui komunitas inilah peran anak muda bisa berkarya dan berkontribusi untuk perubahan sosial. Dalam bidang apa saja, sesuai bakat, potensi dan kemampuan yang dimiliki anak muda tersebut lewat komunitas yang digelutinya.

Kenapa komunitas atau perkumpulan? Karena melalui wadah inilah aktualisasi dan pengembangan diri pemuda itu bisa berkembang, bergerak bersama dan terstruktur dalam pola yang jelas dan terarah melalui lembaga atau organisasi tersebut. Mulai dari tataran sekolah anak muda (siswa) bisa berkarya lewat organisasi OSIS, PRAMUKA, ROHIS, PMR dan sebagainya. Hingga universitas seperti BEM, SENAT, UKM, HIMA, LDK dan lain sebagainya. Hingga organisasi ekstra atau komunitas yang berada di luar sekolah atau luar kampus pun punya andil besar dalam perubahan sosial di masyarakat yang dilakukan oleh kelompok anak muda. Melalui komunitas dan organisasi tersebutlah anak muda bisa berkarya, berprestasi dan membuat perubahan (meski kecil) sesuai dengan wadah komunitas masing-masing.

Sebut saja beberapa kiprah dan kontribusi komunitas atau organisasi yang melibatkan pemuda di dalamnya seperti Forum Indonesia Muda (FIM), Gerakan Anak Muda Kreatif (Gerakin), Kitabisa.com, Gerakan Indonesia Mengajar, Sekolah Guru Indonesia, dan lain sebagainya. Komunitas-komunitas anak muda tersebut telah turut serta berperan dalam perubahan sosial di masyarakat dan menjadi bagian turut serta merawat Indonesia. Karena, dari pada mengutuk kegelapan, lebih baik menyalakan lilin. Itulah anak muda melihat masalah bangsa. Bukan hanya kritis melihat masalah, tapi memberikan solusi berupa tindakan dan karya yang nyata. Jika anak muda terus konsisten dan berkolaborasi dengan komunitas tersebut, maka bonus demografi dan Indonesia Emas pun akan benar-benar kita nikmati buah manisnya kelak. Sebagai penutup, teringat sebuah petuah Buya Hamka yaitu: “kepada pemuda, bebanmu akan berat. Jiwamu harus kuat. Tetapi aku percaya, langkahmu akan jaya. Kuatkan pribadimu…!”. Pemuda hebat, teruslah konsisten dalam berkontribusi dan kuatkanlah pribadimu dengan berkolaborasi bersama komunitas yang kamu geluti.


0 comments: