Ruang-ruang kelas itu kini menjadi sunyi. Tak ada lagi aktivitas peserta didik di setiap sudut sekolah. Padahal PTS (Penilaian Tengah Semester) saja waktu itu belum dimulai. Anak-anak boardingschool terpaksa harus dipulangkan lebih awal sebelum waktunya liburan tiba. Pulang bukan untuk berlibur, tapi dipindahkan belajarnya dari rumah masing-masing. Siswa tetap melakukan learning from home atau belajar dari rumah. Para guru pun tidak diwajibkan berangkat ke sekolah lagi, tapi harus tetap bekerja dari rumah atau work from home. Guru mengajar dari rumah, dan siswa juga tetap belajar dari rumah masing-masing. Hal tersebut dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. Sesuai anjuran pemerintah, masyarakat dihimbau untuk belajar dari rumah, bekerja dari rumah dan melakukan ibadah di rumah masing-masing.
Kegiatan pembelajaran tak lagi dilakukan secara klasikal atau tatap muka langsung di ruang kelas, tapi dilakukan secara virtual dalam jaringan (daring). Kehadiran guru kreatif di tengah pandemi Covid-19 ini sangat dibutuhkan. Karena harus menghadapi situasi yang baru, guru pun harus kreatif dalam menerapkan strategi pembelajarannya. Kenapa guru harus kreatif? Karena guru adalah aktor utama dalam pembelajaran. Keberlangsungan proses pembelajaran kunci utamanya ada di tangan guru. Guru yang kreatif adalah guru yang bisa survive di tengah pandemi dan mampu beradaptasi menggunakan berbagai metode pembelajaran. Sebagaimana sebuah ungkapan berikut: “bukan yang terkuat yang mampu bertahan, melainkan yang PALING ADAPTIF dalam merespon perubahan”, begitu penjelasan teori Survival of The Fittest yang dibangun Charles Darwin. Sama halnya dengan pembelajaran jarak jauh, diperlukan guru yang kreatif dan adaptif dalam menerapkan pembelajarannya.
Demi keberlangsungan pembelajaran jarak jauh guru kreatif harus berinovasi dan mencoba metode yang baru sesuai kondisi yang ada. Guru dituntut harus menguasai berbagai aplikasi pembelajaran yang menggunakan teknologi. Mau gak mau guru kreatif harus mempelajari aplikasi pembelajaran daring tersebut sebelum diterapkan kepada peserta didiknya. Guru kreatif sebagai guru pembelajar harus menguasi berbagai macam aplikasi/media pembelajaran daring. Pelajari secara otodidak bisa melalui youtube, mengikuti webinar yang diadakan oleh institusi tertentu. Bagi guru kreatif, tak ada kata terlambat karena jiwanya terus bersemangat dalam belajar. Salah satunya Webinar “Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19” yang diselenggarakan oleh Pusat Penguatan Karakter Kemdikbud RI. Salah satu poin penting dari webinar tersebut adalah tentang mengelola pembelajaran adaptif, fleksibel dan akomodatif. Hal ini bisa dilakukan jika guru itu kreatif, terus belajar dan terus berinovasi dalam pembelajarannya.
Guru kreatif adalah guru pembelajar yaitu guru yang senantiasa mengupgrade diri, memperbaiki diri dan
meningkatkan kualitas dirinya sebagai seorang pendidik yang professional. Mempelajari hal baru adalah sebuah keharusan bagi guru
kreatif. Pembelajar sejati adalah spirit juangnya yang tak pernah padam. Meski
berada dalam situasi yang sulit, guru harus tetap berjuang mencerdaskan anak
bangsa. Meski raga terpisahkan oleh jarak dan ruang yang berbeda, guru kreatif
akan terus berkreasi dalam melaksanakan amanahnya. Meski jauh di mata, namun
dekat di hati. Karena guru kreatif
adalah pelita di tengah pandemi. Kehadirannya ibarat pelita yang memancarkan
ilmu pengetahuan bagi peserta didiknya. Maju terus guru kreatif, sang pembangun
insan cendekia. Bangga jadi guru. Guru berkarakter. Menggenggam Indonesia.
#CerdasBerkarakter,
#BlogBerkarakter,
#SeruBelajarKebiasaanBaru,
#BahagiaBelajardiRumah
0 comments:
Post a Comment