Welcome Reader

Selamat Datang di blognya Kang Amroelz (Iin Amrullah Aldjaisya)

Menulis itu sehangat secangkir kopi

Hidup punya banyak varian rasa. Rasa suka, bahagia, semangat, gembira, sedih, lelah, bosan, bête, galau dan sebagainya. Tapi, yang terpenting adalah jadikanlah hari-hari yang kita lewati menjadi hari yang terbaik dan teruslah bertumbuh dalam hal kebaikan.Menulis adalah salah satu cara untuk menebar kebaikan, berbagi inspirasi, dan menyebar motivasi kepada orang lain. So, menulislah!

Sepasang Kuntum Motivasi

Muara manusia adalah menjadi hamba sekaligus khalifah di muka bumi. Sebagai hamba, tugas kita mengabdi. Sebagai khalifah, tugas kita bermanfaat. Hidup adalah pengabdian dan kebermanfaatan (Nasihat Kiai Rais, dalam Novel Rantau 1 Muara - karya Ahmad Fuadi)

Berawal dari selembar mimpi

#Karena mimpi itu energi. Teruslah bermimpi yang tinggi, raih yang terbaik. Jangan lupa sediakan juga senjatanya: “berikhtiar, bersabar, dan bersyukur”. Dimanapun berada.

Hadapi masalah dengan bijak

Kun 'aaliman takun 'aarifan. Ketahuilah lebih banyak, maka akan menjadi lebih bijak. Karena setiap masalah punya solusi. Dibalik satu kesulitan, ada dua kemudahan.

Tuesday, 29 October 2013

Leadership Camp TNYI 2013: “Aku Hebat, Bangsaku Hebat”

Puncak Cipanas Bogor, 24-28 Oktober 2013


Salam Hebat Pemuda Indonesia, Semangat Hebat Membangun Bangsa…!!!
“Siapapun Anda sekarang, Anda Bisa Hebat!”

Membaca masa lalu….. Dengan karya baru….
Menorehkan cerita….. Tuk masa yang baru….
Menghadirkan jiwa yang tangguh tak mengeluh
Menjadi The New You

Insan penuh prestasi/kreasi
Berkarya tanpa henti
Memiliki asa membumbung tinggi
Aku Hebat, Bangsaku Hebat

            Pemuda itu memang sosok yang hebat, penuh semangat, energik dan tak ada kata menyerah dalam kamus hidupnya, itulah pemuda yang juga menjadi agent of change bagi sebuah peradaban bangsa. Rasanya luar biasa, bisa bertemu dengan para pemuda hebat dari berbagai penjuru tanah air. Pertemuan yang menginspirasi dan membangun diri untuk turut serta memikirkan dan membangun bangsa yang saat ini sedang dilanda krisis karakter. Berbagai problematika akut, masalah kronis dan penyakit-penyakit kejahatan lainnya kerap kali melanda bangsa ini. Memang miris melihatnya. Tapi saya yakin, suatu saat nanti Indonesia bisa bangkit dari keterpurukan ini dan para pemudalah yang akan mengawal dan memimpin perubahan itu. Pemuda saat ini, pemuda hari ini yang akan memimpin bangsa ini 10-20 tahun mendatang.

            Wahai para pemuda Indonesia! Dimanapun berada. Kali ini saya akan sedikit berbagi cerita, mengurai pengalaman yang saya dapatkan setelah mengikuti acara “Leadership Camp The New You Institute 2013” yang berlangsung pada tanggal 24-28 Oktober 2013 di Puncak Cipanas Bogor. Acara ini diikuti oleh puluhan peserta yang berasal dari berbagai penjuru tanah air di Indonesia, yang terdiri atas pelajar SMA, mahasiswa S1, mahasiswa S2 dan pemuda umum lainnya. Mereka merupakan orang-orang terpilih yang sebelumnya telah melewati proses seleksi panjang dari panitia. Mereka adalah finalis hebat dari dua kategori event, yaitu Leadership Award (LA) dan Social Business Plan Competition (SPBC), yang dikumpulkan dalam satu acara bernama Leadership Camp TNYI 2013. Acara ini merupakan acara LC perdana yang digelar oleh The New You Institute dan akan dilaksanakan kembali pada tahun-tahun berikutnya. Jadi, yang berkeinginan untuk ikut pada tahun mendatang persiapkan diri sejak sekarang juga.

Baiklah, langsung saja saya mulai ceritanya. Bermula dari perjalanan panjang Purwokerto-Jakarta, sampai di Stasiun Senen dini hari jam 01.30 WIB. Bersama dengan penumpang lain, saya pun rehat sejenak tidur di area sekitar stasiun sembari menanti waktu Shubuh. Usai Shubuh sambil menanti kedatangan panitia untuk menuju kantor TNYI di Jakarta Selatan. Cukup lama, sehingga saya gunakan waktu menunggu itu dengan membaca buku sambil menikmati cemilan pagi. Tak disangka, ternyata di ruang tunggu bertemu dengan peserta lain dari Yogyakarta, Solo dan Semarang. Panitia yang menjemput sudah datang, kami pun lanjut menempuh jalan ibukota yang macet. Sampai juga di kantor TNYI, tempat registrasi dan transit sejenak. Rasa lelah yang mampir sejenak tiba-tiba hilang seketika usai mendapat sms motivasi. “Sukses untuk pelatihanmu Iin, insya Allah kaulah PELATIH BERIKUTNYA” bunyi sms dari Bu Yulia Sistina (Dekan Fakultas Biologi Unsoed). Walau saya sudah lulus, tapi semoga silaturahim saya dengan pihak kampus terus terjalin. “Aamiin ya robbal’alamin….” jawaban smsku, yang sebelumnya kami saling memberi informasi dan kabar masing-masing.

Perjalanan panjang Jakarta-Bogor menuju Villa Kota Bunga. Setelah pembagian kamar, ishoma, dilanjutkan dengan grand opening. Opening ceremony digelar secara semi-formal. Setelah pembukaan resmi acara oleh Bapak Zulfikar Alimudin, B. Eng, M.M  (Founder & Principle TNYI) dilanjutkan dengan perkenalan antar peserta dan panitia, pengenalan The New You Institute dan pembuatan miniatur tim aparatur negara.Tiap peserta memilih/mengajukan diri sebagai pimpinan lembaga negara, mulai dari presiden, wapres, menteri-menteri, ketua KPK, ketua DPR, dan lain-lain. Hingga terbentuklah susunan miniatur pemerintahan kabinet “Indonesia Hebat”.Sebelumnya semua peserta telah dibagi dalam beberapa kelompok.




Kelompok 4 Leadership Award: Saya, Asrul Fauzi (Universitas Lampung),
Indana Luzulfa Anas (Universitas Lampung), Eksa Rusdiana (S2-Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta), M. Rokim (S2-Universitas Riau), Wiliam Lautama (Institut Teknologi Bandung), Moh. Khoiri (UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta), Rahmiana Rahman (S2-Universitas Negeri Makassar), Rizka Amalia Shofa (Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta)
dan Solikha (IAIN Surakarta).

Selama 5 hari 4 malam banyak sekali materi yang saya dapatkan, ilmu yang bermanfaat, spirit yang menyala, dan teman yang luar biasa. Bapak Zulfikar Alimudin, B. Eng, M.M  (Founder & Principle TNYI) menyampaikan materi tentang Konsep The New You yang dibagi menjadi 4 sesi. Materi yang disampaikan meliputi pemahaman The Ultimate Leadership, Manifestasi TNY, Kontemplasi, konsep hebat, dan peta hidup seorang pemimpin. The New You Konsep meliputi keinginan dan kesungguhan mencari potensi terbaik, tidak menyerah, tidak berpuas diri, terus membangun, menempatkan diri sebagai bagian terpenting masyarakat, menyegerakan tindakan dan siap mendengar, siap belajar dari siapapun.

Menurut pak Zulfikar, The New You dapat diibaratkan sebagai seorang yang mengendarai sepeda. Bagian-bagian  dari sepeda itu sendiri menggambarkan aspek-aspek yang membentuk gambaran utuh sang Insan Baru. Pengendara sepeda The New You memiliki 3 fondasi waktu; yaitu masa lalu, yang diibaratkan dengan standar untuk menopang sepeda saat berhenti, masa kini, diibaratkan pedal untuk “mengayuh sepeda” dan masa depan, yang dilambangkan dengan stang untuk mengarahkan gerak sepeda. Roda depannya merupakan “roda pencerahan” terdiri dari tiga pengalaman eksistensial (kegetiran, kegelisahan, dan tantangan) yang memicu sekaligus mengawal pembentukan The New You. Kemudian roda belakang yang merupakan “roda kekuatan” terdapat kumpulan tiga tahapan menuju The New You, yaitu Kontemplasi, Manifesto dan Penciptaan dimensi-dimensi baru.

Masih banyak lagi materi yang tak kalah hebatnya, seperti yang disampaikan Bapak Khairil Anwar tentang “Leadership dalam Ketidakpastian”, Bapak Fajar Darmawan menyampaikan tentang “Bisnis Plan”, Bapak Adhita Sri Prabakusuma, S.P tentang “Kewirausahaan Sosial”, dan materi-materi lain yang sangat menginspirasi seperti materi tentang Bisnis model kanvas, Pengenalan Yayasan Semangat Membangun Indonesia Hebat (SMIH), DHM (Desa Hijau Makmur): program pemberdayaan masyarakat desa, KDIH (Koperasi Desa Indonesia Hebat) dan Microfinance: basis penguatan modal rakyat untuk kesetaraan ekonomi, KRIH (Komunitas Remaja Indonesia Hebat): program komunitas untuk remaja dalam mengembangkan minat-bakat dan aktifitas positif dan KPIH (Koperasi Pemuda Indonesia Hebat): basis kekuatan daya ungkit pemuda dalam melaksanakan usaha-usaha bersama masyarakat, Yayasan Cinta Harapan Indonesia (YCHI) Autism Center, dan lain-lain (Mohon maaf materi-materi tersebut tidak bisa saya jabarkan satu per satu, untuk lebih lengkapnya silahkan kunjungi website masing-masingnya: www.thenewyouinstitute.orgwww.smih.orgwww.ychiautismcenter.org )


Tidak hanya pemateri/mentor yang hebat dan materinya yang luar biasa juga, tapi para peserta yang mengikuti acara Leadership Camp ini juga tak kalah hebatnya, mereka adalah pemuda-pemudi hebat dan luar biasa kiprahnya. Berangkat dari mimpi, niat dan kemauan yg kuat. Tekun sesuai dg passion yang mereka miliki. Itulah yang mereka lakukan. Mereka adalah pemuda/i hebat, pelajar, mahasiswa S1-S2, leader dan entrepreneur yg sdg saya temui ini rata-rata memiliki segudang prestasi baik nasional hingga internasional. Mereka juga rata-rata mjd aktifis organisasi (BEM, HIMA, UKM, LDK, MITI, dan organisasi sosial lainnya). Bangun keKOKOHan diri, Semangat Membangun Indonesia Hebat.

Acara Leadership Camp TNYI 2013 ini ditutup dengan agenda Awarding dan Expo “Kolaborasi Membangun Negeri” pada hari Senin, 28 Oktober 2013 yang bertepatan juga dengan Hari Sumpah Pemuda. Sekaligus pada hari tersebut juga merupakan HUT ke-1 Yayasan SMIH (Semangat Membangun Indonesia Hebat). Pada moment ini pak Zulfikar Alimuddin meyampaikan pidato Presentasi Kolaborasi  tentang “Renew and Reconstruct, Kolaborasi masyarakat dalam perwujudan Social Enterprise: Proses Pembudayaan Baru Bangsa Indonesia”. Suasana hening seketika ketika pak Zul memaparkan pidatonya dengan penuh energik, dan gagah perkasa. “Semua berawal dari mimpi saya sejak kecil. Butuh waktu 20 tahun untuk mewujudkan pembudayaan baru (renew and reconstruct). Kita adalah produk dari pembudayaan yang kita lakukan” paparnya. “Kita saat ini menentukan kita di masa depan. Wujudkan mulai detik ini juga serangkaian takdirmu. Karena Tuhan hanya akan merubah diri kita, saat kita mau merubah diri kita sendiri. Jadilah kita yang hebat untuk membentuk bangsa yang hebat!” tambahnya mengakhiri pidato kolaborasi tersebut.

Berawal dari mimpi. Berawal dari diri sendiri, kembangkan potensi diri. Bangun diri, bangun bangsa. Semangat membangun Indonesia Hebat. Karena Aku Hebat, Bangsaku Hebat. Satu detik, satu gerakan yg kita lakukan menentukan hidup kita. Sekecil apapun tindakan yg kita perbuat, menggambarkan diri kita. Perbaiki diri. Disiplin diri, dan bangun diri. Dalam segala hal hidup yg kita lalui. Sampai jumpa lagi pemuda-pemudi hebat. Terus berkarya, bekerja, membangun bangsa. Semangat sumpah pemuda, berkolaborasi membangun Indonesia hebat. Semoga tahun depan kita bisa berjumpa lagi dengan membawa cerita aksi nyata yang sudah kita lakukan masing-masing.

-----------Semangat ‘Hebat’ di Stasiun Pasar Senen Jakarta--------------

Kembali ditampar semangat membangun bangsa oleh seorang orangtua (berusia sekitar 60 tahun-an). Waktu itu kami lagi makan di salah satu warung makan depan Stasiun Pasar Senin Jakarta. Orangtua tersebut berada di belakang meja kami. Ternyata orang tersebut diam-diam membaca tulisan yang tertera di belakang kaosku “Aku Hebat Bangsaku Hebat”. Tiba-tiba orangtua tersebut berkata “Saya bangga dengan kalian”. Kami yang waktu itu sedang makan dibuatnya kaget seketika. “Bangsa ini adalah milik kalian (para pemuda)” tambahnya. Kami pun berbalik arah dan mendengarkan petuahnya. Orang tersebut bercerita banyak tentang pemuda, sejarah sumpah pemuda, proklamasi hingga kondisi bangsa Indonesia. Berawal dari mimpi yang diperjuangkan oleh para pemuda, itulah bangsa kita. Lanjutkan perjuangan kalian, tutur lelaki berkaos dengan symbol merah putih di dadanya. Setelah mengobrol panjang, ternyata orangtua ini berasal dari Banyumas dan merupakan salah satu tokoh organisasi KNPI.


Rombongan pemuda dari wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta pulang lewat jalur kereta Stasiun Pasar Senen. Jadwal keberangkatan keretanya ada yang jam 9 dan jam 10 malam. Padahal kita sudah tiba disini sekitar pukul 15.30 WIB. Mau ga mau harus sabar menunggu sampai malam. Ditengah-tengah waktu menunggu di tempat transit (sekitar pukul 19.30 WIB), kita gerah melihat ulah sekelompok orang yang membuang sampah sembarangan. “Mereka yang berombongan” makan malam membiarkan dan meninggalkan sampah berserakan. Seketika itu juga kami yang tengah duduk santai pun tiba-tiba langsung bergerak dengan aksi nyata “memungut sampah-sampah” itu dan membersihkan sampah-sampah yang berserakan di sekitar komplek Stasiun Pasar Senen. Kebanyakan orang pun tercengang melihat aksi yang kita lakukan ini. Kurang lebih sekitar 1 jam kami membersihkan hingga menyapu lingkungan tersebut.

Ternyata menjadi pembersih sampah memang capek, lelah. Tapi, yang lebih parah adalah “mereka” yang dengan seenaknya meninggalkan sampah begitu saja secara sembarangan. Yang lebih parah lagi “mereka” yang terang-terangan dengan sengaja membuang sampah secara sembarangan, tanpa rasa malu sedikitpun.

_Mari bangun diri, budayakan diri, mulai dari diri sendiri.
Membuang sampah pada tempatnya_

#Aku Hebat, Bangsaku Hebat#
Mulai dari diri sendiri, Bangun keKOKOHan diri,
mari BERKOLABORASI bersama membangun bangsa

Wednesday, 9 October 2013

Laporan “Prestasi Emas” Mahasiswa Fakultas Biologi Unsoed

I.     Prakata

Prestasi emas merupakan sekumpulan rekam jejak tentang sebuah capaian terbaik yang disusun dalam secakram laporan digital. Sebuah laporan yang disusun sebagai kado emas dalam “Dies Emas Fakultas Biologi Unsoed ke-50 tahun”. Laporan ini berisi tentang torehan “prestasi emas” mahasiswa-mahasiswi Fakultas Biologi Unsoed dari berbagai bidang, event dan kegiatan yang telah dicapai selama kurun waktu tahun 2011-2013. Dari mereka yang berani berkiprah. Berjejak mengukir sejarah. Baik di level lokal, nasional, hingga internasional.

Bermula dari latar belakang itulah, penulis (sekaligus berperan sebagai pembuat video tersebut) bermaksud berbagi inspirasi dan motivasi khususnya bagi adik-adik generasi penerus Soedirman Muda putra-putri Fakultas Biologi Unsoed dan umumnya mahasiswa-mahasiswi Universitas Jenderal Soedirman yang memiliki semangat tinggi dan motivasi untuk mengharumkan nama almamater sesuai dengan potensi dan kemampuan masing-masing. Selamat membaca dan selamat menyaksikan video singkat tentang Laporan Praktikum “Prestasi Emas” Mahasiswa Fakultas Biologi Unsoed.

II.     Metode Pengumpulan Data

Ide awalnya bermula ketika mengikuti acara jalan sehat dan temu alumni Fakultas Biologi Unsoed pada hari Sabtu, 21 September 2013. Pembuatan dan penyusunan laporan ini dilakukan dengan metode observasi di dunia maya dengan berselancar di websitenya kampus hayati yang memiliki jargon “semper excelcius pro proximo nostro” dan websitenya universitas yang memiliki jargon “world class civic university”. Pengambilan data dilakukan secara acak dengan mengetikkan beberapa kata kunci melalui kolom search engine pada kedua website tersebut.

III.     Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan data dan informasi yang penulis telusuri di kedua website tersebut serta berdasarkan pengalaman dan data informasi yang penulis miliki, mereka yang telah berhasil mengukir, menorehkan prestasinya, berkarya, dan berbagai jenis event lainnya baik lokal, nasional dan internasional adalah seperti yang tertera dalam video di bawah ini:


Video tersebut bisa disaksikan juga di youtube dengan mengklik link berikut:


IV.     Kesimpulan dan Saran

Itulah sekilas tentang kiprah dan perjalanan mereka dalam menggapai prestasinya masing-masing. Mereka semua bisa berprestasi, berkarya dan meraih semua itu karena mereka telah mengoptimalkan POTENSI yang mereka miliki. Kalau mereka saja bisa, kalian juga pasti bisa seperti mereka. Sekarang, giliran kalian para generasi penerus Soedirman Muda yang melanjutkan dan meneruskan. Saatnya  yang MUDA BERKARYA dan BERPRESTASI. Gali potensi, raih prestasi…!!! Jangan takur mencoba. Beranikan diri dengan semangat tinggi. Miliki semangat juang seperti Panglima Besar Jenderal Soedirman, semangat “Maju Terus Pantang Menyerah”. Pilih yang kamu sukai dan minati, lalu tekuni dengan sungguh-sungguh. Pasti Teyeng…!!!
Selamat dies emas Fakultas Biologi Unsoed ke-50, semoga jaya selalu dan semakin “semper excelcius pro proximo nostro”. Bravo Biologi Unsoed….!!!

V.     Daftar Pustaka

Data, foto, dan informasi yang teretera dalam laporan tersebut bersumber dari website www.bio.unsoed.ac.id dan www.unsoed.ac.id ditambah dengan beberapa dokumentasi dan informasi yang penulis miliki. Mohon maaf bila ada salah kata atau tulisan yang kurang berkenan. Semoga tayangan sekilas video tersebut bisa memotivasi dan memberikan semangat bagi siapa saja yang membaca dan menontonnya. Selamat berprestasi dan maju terus pantang menyerah.

Tuesday, 8 October 2013

Meraih “Sukses Mulia”


Orang hebat sebenarnya sama seperti manusia yang lainnya, hanya saja orang hebat itu seperti memiliki magnet yang kuat dan memiliki daya memikat. Orang hebat memiliki stok semangat yang tak pernah habis, yang bisa membuat kebanyakan peserta yang tadinya duduk bersandar menjadi duduk tegak dan sigap. Begitu analisaku mengenai sosok orang hebat. Kali ini saya akan berbagi materi tentang “Sukses Mulia” yang disampaikan oleh orang hebat bernama Jamil Azzaini (Inspirator SuksesMulia, Pendiri Akademi Trainer, dan Master Trainer Kubik Training & Konsultansi). Materi ini saya dapatkan ketika mengikuti Training Sukses Mulia yang disampaikan beliau dalam acara Temu Responden Survei Bank Indonesia Kantor Perwakilan Purwokerto yang berlangsung di Ruang Cenderawasih, Hotel Horison Purwokerto pada hari Selasa, 8 Oktober 2013.

Trainer hebat yang juga menjadi Pendiri Komunitas SuksesMulia & Klub SuksesMulia ini telah memberikan training di berbagai perusahaan ternama baik di Indonesia, Brunei Darussalam, Hongkong, Macau, Malaysia, Philipina, Singapura, Jepang dan Australia. Beliau juga merupakan penulis buku-buku best seller di Gramedia dan Mizan, antara lain: Kubik Leadership; Menyemai Impian Meraih Sukses Mulia; Tuhan, Inilah Proposal hidupku; DNA Sukses Mulia; Makelar Rezeki dan ON. Selain itu, beliau juga merupakan Pendiri Pesantren Wirausaha Klaten Jawa Tengah, Penasehat Komunitas TanganDiAtas dan Yatim Mandiri, dan masih banyak lagi. Informasi lengkap tentang profil dan karya-karya beliau bisa diakses di wesitenya: www.JamilAzzaini.com

“Apa kabarnya hari ini?” tanya beliau mengawali sesi ini dengan penuh semangat. Kalau ditanya kabar, jawabannya harus dengan kata-kata yang luar biasa, penuh gairah dan penuh makna, tandasnya. Beliau mencontohkan jawabannya dengan: “Sukses Mulia” dan yang lain mengaminkannya. Filosofi makna sukses menurut beliau adalah seorang yang memiliki 4 TA (harTA, tahTA, kaTA dan cinTA). Tentunya orang sukses tidak hanya untuk dirinya saja, tapi digunakan sebagai sumber manfaat buat yang lainnya, itulah makna mulia. Sebagaimana hadits Nabi SAW: “khoirunnas anfauhum linnas”. Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat buat orang lain. Jadi, jangan hanya ingin sukses saja tapi juga mulia. Menjadi manusia yang sukses dan mulia. Bagaimana agar bisa menjadi orang yang sukses mulia? Kuncinya adalah sebagai berikut:
Rumus sukses mulia = Expert x Aset x Epos

Contoh: Expert (Michael Schumacher), Aset (Ferrari), dan Epos (bensin super).

1.      Expert (ahli)
Apa itu expert? Expert itu artinya ahli di bidangnya. Contoh orang-orang hebat dengan expert-nya masing-masing, seperti: Bill Gates (Expert in software development), B.J. Habibie (Expert in aerospace engineering), Michael Yordan (Expert in basket ball) dan lain-lain. Sekarang giliran kamu, apa expert-mu…..??? Apa yang menyebabkan mereka bisa memiliki expert-nya masing-masing? Penyebabnya adalah karena mereka memiliki motivasi: kerjanya enjoy & asyik, professional dan kerja sesuai dengan passion-nya.

Rumus motivasi: M = TB x TH x V
Keterangan:
§  TB = To Be (ingin menjadi)
§  TH = To Have (ingin memiliki)
§  V = Valensi (total kapasitas)
Rumus motivasi (TB x TH x V) adalah benar, tapi rumus itu bisa menghambat proses  menjadi expert dan bahkan mencelakakan dalam jangka panjang karena jika TH (To Have) ditinggikan maka akan berdampak negative, seperti rasa ingin memiliki yang berlebihan akan menimbulkan korupsi, dll. Oleh karena itu TH (To Have) harus diturunkan, sehingga:
Rumus motivasi: M = TB x 1/TH x V
Jadi, yang harus ditinggikan adalah To Be dan Valensi. Karena jika To Be dan Valensi ditinggikan, maka secara To Have pun akan mengikuti dengan sendirinya.

2.      Aset
Aset adalah bekerja dengan keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas. Bekerja keras itu menghasilkan, bekerja cerdas itu melipatgandakan, dan bekerja ikhlas itu menenteramkan, demikian kata Jamil Azzaini dalam websitenya.

3.      Epos (Energi Positif)
Hukum kekekalan energi (HKE) berbunyi: “Energi di dunia ini bersifat tetap dan tidak akan diciptakan lagi dan tidak akan pernah hilang, yang ada hanyalah berubah bentuk”. Implikasi HKE dalam kehidupan kita adalah:

Apa yang kita Usahakan = Apa yang kita Hasilkan
Jumlah Usaha = Hasil Usaha

Contoh : Kalau Jumlah Usaha kita = 10, maka Hasil Usaha kita pasti 10

Hasil Usaha terbagi menjadi dua komponen, yaitu komponen hasil yang dapat langsung dirasakan oleh kita (HUT) dan komponen hasil yang tidak langsung dirasakan oleh kita. Komponen Kedua inilah yang disebut Tabungan Energi (TE). HU = TE + HUT. Tabungan Energi (TE) bisa bernilai positif (+) atau nergye (-) tergantung dari bentuk nergy yang kita keluarkan pada saat berusaha. Setiap orang unik, punya kode frekuensi sendiri! TE kita tidak mungkin tertukar dengan TE orang lain, karena kita memiliki black box hitungan penyaluran nergy manusia yang dikenal dengan Ajbuz-Dzanab (tulang katak) atau disebut juga Saririka Dhatu (Relik). TE (Tabungan Energi) dicairkan dalam bentuk 4 TA (harTA, tahTA, kaTA dan cinTA). Jadi, teruslah menebar Epos…Epos….Epos… dimanapun kita berada maka Harta, Tahta, Kata, dan Cinta Akan datang kepada kita. Energi positif yang baik akan menghasilkan sesuatu yang baik pula pada kita, bisa dalam bentuk yang berbeda. Jadi, teruslah berbuat baik dimanapun berada.

“Tiada balasan untuk kebaikan, selain kebaikan (pula)”
(Q.S. Ar-Rahman: 60)


Strategi Sukses Menghadapi UTS

Kepriben kabare adik-adik? Semoga dalam keadaan sehat walafiat, selalu semangat, dan siap menghadapi UTS dengan mantap (Aamiin yaa robbal’alamiin). Lagi pada sibuk menyambut UTS yah? UTS, Ujian Tentu Sukses…!!! UTS, Ujian Tanpa Stres….!!! Hehe. Okelah kalo begitu, Ujian Tengah Semester, persiapkan diri dengan strategi yang super. Raih prestasi tinggi. Tapi, ngomong-ngomong wis pada siap ngadepi UTS durung? Sudah pada siap menghadapi UTS belum? Perkenalkan Akang dari Rumah Funtastic Purwokerto mau bagi-bagi tips nih? Mau…??? Tips strategi sukses menghadapi UTS.

Dengan strategi yang pas lagi cerdas, ujian membuat kita tancap gas! Raih prestasi papan atas! Oleh karena itu persiapkan diri adik-adik dalam menghadapi UTS, karena persiapan yang baik adalah setengah keberhasilan. Berikut ini adalah tips-tips sukses dalam menghadapi UTS:

1. Pembentukan rasa percaya diri
Rasa percaya diri merupakan sumber energi dan sikap optimis terhadap kemampuan diri sendiri untuk dapat menyelesaikan segala sesuatu dan kemampuan untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian diri pada situasi yang akan dihadapi.

2. Persiapan
Persiapan jangka panjang dimulai sejak awal pelajaran dengan belajar secara terencana, sistematis, teratur dan disiplin. Persiapan jangan pendek dilakukan 1-2 bulan menjelang ujian. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu mengetahui acuan pembobotan soal ujian, mengorganisasi waktu belajar, menjaga kebugaran dan kesehatan, dan mengistirahatkan pikiran dari kesibukan belajar.

3. Persiapan berkaitan dengan materi ujian
Beruntunglah mereka yang bersiap-siap. Kapan pun ujian datang, insya Allah ia siap berjabatan tangan. Maklum, seperti teman lama. Ketemuan sama ujian sih oke-oke saja, karena sudah persiapan sebelum jauh-jauh hari. Persiapan berkaitan dengan materi ujian bisa dilakukan dengan cara: membaca, mencatat, dan menghafal materi ujian. Pertama, membaca sangat menguntungkan otak. Bacalah materi yang sudah disampaikan guru, terutama membaca materi yang akan diujikan. Kedua, setelah membaca, bisa juga dilakukan mencatat poin-poin yang penting. Mencatat akan semakin menarik bila ada gambar, bagan, diagram atau yang lainnya. Tahap ketiga adalah menghafal dan pahami materi tersebut agar mudah kita serap.

4. Tahap menjelang ujian
Pada hari pelaksanaan ujian dilaksanakan, beberapa ketentuan yang harus dilakukan antara lain; persiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk ujian dengan baik, datang ke ruang ujian 10 menit menjelang ujian, sebelum berangkat dari rumah menuju lokasi ujian, pastikan harus sarapan terlebih dahulu. Sebelum mengerjakan soal ujian jangan lupa untuk berdo’a terlebih dahulu. Kerjakan so’al ujian dengan teliti dan cermat.


*Sumber acuan:
Hendra Surya. 2009. Menjadi Manusia Pembelajar, Jakarta: Elex Media Komputindo.
M. Fatan Ariful Ulum (Fatan Fantastik). 2012. Ujian Sukses Tanpa Stress. Yogyakarta: Book Magz Kelompok Pro-U Media.

Sunday, 29 September 2013

Menulis Ala Bang Tere

Kenapa kita harus menulis? tanya Bang Tere mengawali workshop kepenulisan di Gedung E Jurusan Teknik Fakultas Sains & Teknik Unsoed Purbalingga. Ahli fiksi yang dikenal dengan nama Darwis Tere Liye ini memaparkan alasan menulisnya dengan bercerita tentang kisah “Si burung pipit, seekor penyu dan sebatang pohon kelapa”. Singkat cerita, si burung pipit menceritakan tentang petualangannya terbang melintasi semesta, melihat indahnya pemandangan dan melewati cakrawala. Tak mau kalah seru, seekor penyu pun menjabarkan kiprah perjalanannya menyelami samudera, melintasi penjuru pantai hingga menembus batas karang laut yang menghadang. Lalu apa yang diceritakan oleh sebatang pohon kelapa yang hanya berdiri di tepi pantai tersebut? Tak bisa terbang bebas seperti burung pipit dan tak bisa menjelajah seperti si penyu. Hanya diam menjulang di tempat itu saja. Ternyata tidak. Justru, sebatang pohon kelapa ini bercerita lebih seru dan lebih hebat dibandingkan si burung pipit dan si penyu. Pohon kelapa yang berdiri kokoh tegap di depan mereka berdua ternyata lebih dahulu sudah malang melintang menjelajahi samudera, melintasi antar negara hingga antar benua. Bisa jadi induk pohon kelapanya ada di Indonesia, lalu menjatuhkan buahnya dan diterjang samudera hingga akhirnya tumbuhlah anak pohon kelapa di tepian pantai Australia, Amerika atau Eropa. Luar biasa ternyata. Itulah menulis.

Menulis adalah menyebarkan buah kebaikan. Sama halnya seperti sebatang pohon kelapa tadi, papar Bang Tere. Semua orang bisa menulis, jadi berhentilah mengatakan “saya tidak bisa menulis” tambahnya. Penulis lulusan akuntansi Universitas Indonesia ini kembali mengisahkan cerita seorang ibu rumah tangga yang minta diajarinya menulis. Ibu tersebut hanyalah seorang ibu rumah tangga saja, tak punya potensi apa-apa dan tak bisa menulis, katanya. Bang Tere mencoba menggali pertanyaan dan potensi yang dimiliki ibu tersebut. Singkat cerita setelah diinterogasi dengan berbagai pertanyaan, ibu tersebut memaparkan rutinitas kesehariannya, terutama memasak. Akhirnya ibu tersebut disuruh Bang Tere untuk menulis apa yang disukai ibu tersebut. Si ibu pun akhirnya menulis tentang resep makanan. Tiap malam ibu tersebut menulis resepnya di laptop, lalu diposting di blognya. Seiring berjalannya waktu, ibu tersebut sudah menulis puluhan bahkan ratusan resep masakan di blognya. Hingga akhirnya ada salah satu penerbit yang menawarkannya untuk diterbitkan. Awalnya ibu tersebut kaget, karena merasa tidak pernah menulis tapi ditawarkan untuk menerbitkan buku. Buku si ibu tersebut pun akhirnya diterbitkan. Tidak hanya royalti saja yang didapatkannya, tapi keluarga di sekitarnya juga ikut merasakan manfaatnya, hingga para pembaca bukunya pun mendapatkan resep-resep makanan terbaru hasil buah goresan sang ibu tadi.

Menulis itu memang mudah, hanya perlu pembiasaan dan ketekunan. Sebelumnya kata Bang Tere, kalau mau menulis perbaiki dulu niatnya. Bagaimana untuk bisa menulis dan menyebarkan buah-buah kebaikan seperti sebatang pohon kelapa atau seperti ibu rumah tangga tadi? Berikut ini ada beberapa tips menulis yang disampaikan Bang Tere dalam workshop kali ini, yaitu sebagai berikut:

1.      Ide cerita bisa apa saja, tapi penulis harus berpikir dengan sudut pandang yang spesial

Inilah yang membedakan dengan tulisan penulis yang lainnya. Seorang penulis yang baik harus bisa berpikir beda dengan sudut pandang yang spesial. Memandang  sesuatu  di luar kebiasaan. Untuk bisa berpikir dengan sudut pandang yang spesial ini tidak instan, perlu latihan yang intens dan proses yang panjang. Intinya harus ada pembiasaan. Untuk menguji hal ini Bang Tere meminta seluruh peserta untuk menuliskan sebuah kalimat paragraf tentang “hitam”. Setelah dikasih waktu beberapa menit dan ditukarkan dengan teman sebelahnya, lalu dibacakan oleh Bang Tere. Nah, berikut ini petikan kalimat yang saya buat tentang hitam “……………..tak pernah ada yang tahu rasa hitam yang ada dilidahnya. Karena pengetahuan kita terbatas oleh pikiran hitam yang membelenggu”.

2.      Menulis membutuhkan amunisi

Menulis itu ibarat sebuah teko dan 6 gelas. Si teko jika tidak diisi dengan air, maka tidak akan bisa mengeluarkan isi untuk dituangkan ke dalam gelas-gelasnya. Sama halnya dengan menulis, memerlukan adanya amunisi agar bisa menghasilkan tulisan yang baik. Apa amunisinya? Amunisi menulis adalah banyak membaca, mengamati, melihat, mendengarkan, bertualang dan research. Tanpa amunisi tersebut tulisan kita akan hambar dan kurang greget. Maka dari itu siapkan, berbekal dan lakukan amunisi tersebut.

3.      Tidak ada tulisan yang baik dan tidak ada tulisan yang buruk

Pada prinsipnya memang seperti itu (tidak ada tulisan yang baik dan tidak ada tulisan yang buruk), yang ada hanyalah relevan atau tidak relevan, jelas Bang Tere. Apapun yang mau ditulis, tulislah. Karena baik atau tidaknya tulisan yang kita hasilkan itu relatif. Tergantung apakah tulisan tersebut relevan dengan kebutuhan pembaca atau tidak. Jika ingin menulis, kuncinya adalah fokus “teruslah menulis”.

4.      Ala karena terbiasa

Bisa menulis itu gampang. Bisa karena terbiasa. Lakukan yang terbaik yang kita senangi. Tulislah apa saja yang kita sukai. Terkait ala karena terbiasa ini Bang Tere menceritakan tentang kisah masak memasak. Intinya seperti itu (susah dijabarkan dengan kata-kata….., hehe). Apa resepnya biar masakan itu enak? Ya, memasak saja. Ini kalau dilakukan oleh orang yang sudah biasa memasak. Berbeda dengan orang yang tidak terbiasa masak (atau belum ahli dalam memasak), maka orang ini akan membaca buku resep dan melakukan masak tahap demi tahapnya secara hati-hati dan perlahan. Sama halnya dengan menulis.

5.      Mudah, menyelesaikannya lebih gampang lagi dan gaya bahasa adalah kebiasaan

Menulis itu memang mudah, jadi teruslah menulis. Mulai dari hal yang kecil, sedikit, sederhana, tapi yang penting tulisan tersebut berenergi, bertenaga, berbobot dan bermakna. Tapi bagaimana ketika menulis dihadapkan dengan badmood, mentok di tengah jalan dan kendala-kendala lainnya? Bang Tere menjelaskan jika dihadapkan dengan badmood maka yang harus kita lakukan adalah panggil motivasi terbaik kita. Apa motivasi terbaikmu untuk menulis? Setiap orang tentu memiliki motivasi yang berbeda-beda.


Demikian sekilas tentang tips “Menulis Ala Bang Tere” yang saya dapatkan setelah mengikuti workshop kepenulisan bersama Bang Darwis Tere Liye yang diselenggarakan oleh LDJ Salman MM Teknik, Jurusan Teknik, Fakultas Sains dan Teknik Purbalingga pada hari Ahad, 29 September 2013. Semoga bermanfaat dan memberikan energi untuk menulis bagi semua pembaca yang sedang mencari amunisi untuk menulis. Write, Pasti Teyeng….!!! ^,^

Gali Potensi, Raih Prestasi



Siapa Saya? Dari mana Saya? Sedang Dimana Saya? Mau kemana Saya? Apa tugas saya? Coba perhatikan ayat berikut: "Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh yang ma’ruf dan mencegah yang munkar dan beriman kepada Allah ...!’ (QS. Ali Imran [3] : 110). Seperti nasihat Kiai Rais, dalam Novel Rantau 1 Muara (karya Ahmad Fuadi) bahwa muara manusia adalah menjadi hamba sekaligus khalifah di muka bumi. Sebagai hamba, tugas kita mengabdi. Sebagai khalifah, tugas kita bermanfaat. Hidup adalah pengabdian dan kebermanfaatan.

Apa potensi yang saya miliki? Setiap manusia mempunyai potensi yang sama, dengan 3 potensi dasar (jasadiyah, ruhiyah, fikriyah). Apa bakat saya? Apa skill saya? Apa passion saya? Apa kemampuan saya? Carilah potensi terbesar yang kamu miliki, kalau sudah ketemu optimalkan potensi itu dan tekuni dengan sungguh-sungguh…!!! Maka prestasi pun akan mudah engkau raih.

Kemudian saya bertanya lagi kepada para peserta yang rata-rata adalah mahasiswa baru ini. Kenapa harus kuliah? Kenapa ikut berorganisasi? Kenapa ingin berprestasi? sebagian ada yang menjawab: mencari ilmu, menambah skill dan leadership, serta menambah rasa kepercayaan diri. Ya, jawaban itu benar semua. Jika kamu adalah mahasiswa baru, saya ucapkan selamat memilih berbagai pilihan itu. Mau pilih yang mana?

§  Menjadi mahasiswa yang “biasa-biasa” saja?
§  menjadi mahasiswa “kupu-kupu” (kuliah pulang – kuliah pulang)?
§  menjadi mahasiswa “kura-kura” (kuliah rapat – kuliah rapat)?
§  menjadi mahasiswa 3K (Kuliah, Kantin, Kos-kosan)? atau
§  menjadi mahasiswa yang hanya “fokus akademik” saja? (red-study oriented…).
(catatan: penggunaan kata dalam tanda “petik“ hanyalah istilah saja).
Kalau bisa sih seimbangkan semua: Akademik OK, Aktifis Organisasi OK, Asisten OK, Berprestasi OK, Berwirausaha OK, Berdakwah OK, dan Berkarya OK. Tapi, sekali lagi itu adalah pilihan. Maka, pilihlah yang terbaik untuk hari nanti, esok, dan masa depan nanti.

Tak ada rahasia untuk meraih sukses. Sukses itu dapat terjadi karena PERSIAPAN, KERJA KERAS dan MAU BELAJAR dari kegagalan (UPI-OSPEK 2008). Jika kamu ingin berprestasi dalam bidang tertentu, pilih sesuai bakat, pilih sesuai yang kamu sukai dan tekuni dengan penuh kesungguhan. Maka yang harus kamu lakukan setelah menentukan pilihan adalah terus berproses dalam kerja keras yang tekun, jika tersandung dengan kegagalan hadapi dengan sepenuh semangat tinggi dan sabar yang ekstra. Teruslah mencoba dan berani menghadapi setiap resiko yang ada.

Ada banyak wahana event yang bisa kita manfaatkan untuk melatih dan meningkatkan skill yang kita miliki (ini diluar akademik dan organisasi), seperti:
§  LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah)
§  Lomba Esai, Cerpen, dan sejenisnya
§  PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) meliputi: PKM-P, PKM-K, PKM-M, PKM-T, PKM-KC, PKM-GT, dan PKM-AI.
§  PMW (Program Mahasiswa Wirausaha)
§  Lomba karikatur, desain, dan sejenisnya
§  Program Hibah
§  Dan masih banyak lagi

Sekali lagi, carilah potensi terbesar yang kamu miliki, kalau sudah ketemu optimalkan potensi itu dan tekuni dengan sungguh-sungguh…!!! Maka prestasi pun akan mudah engkau raih.

Sunday, 15 September 2013

Meraih Sukses dengan Iman, Ilmu dan Amal


Selamat datang pemuda….!!! Selamat datang mahasiswa baru (yang baru saja diterima di sebuah kampus). Selamat berproses, merenda diri tuk menjadi lebih baik lagi. Senang rasanya, saat pertama kali menapaki kampus ini. Bertemu dengan teman baru, suasana baru, dan perjuangan baru. Betapa besar harapan dan cita-citaku waktu itu. Yaitu ingin membuat orangtuaku bahagia, kuliah yang baik dan meraih prestasi terbaik. Itulah niatku kala itu, saat pertama kali mengenakan almamater baru. Mulai dari registrasi dengan kostum hitam putihnya, hingga rangkaian acara OSMB pun sudah aku lalui. Ternyata di depan begitu banyak tantangan yang menghadang. Kini aku sudah benar-benar menjadi “maha”siswa.

Apakah hanya akan menjadi mahasiswa yang “biasa-biasa” saja? Ketika pilihan itu datang menghadang diri seorang mahasiswa baru. Apakah akan menjadi mahasiswa “kupu-kupu” (kuliah pulang – kuliah pulang)? atau menjadi mahasiswa “kura-kura” (kuliah rapat – kuliah rapat)? atau menjadi mahasiswa 3K (Kuliah, Kantin, Kos-kosan)? atau menjadi mahasiswa yang hanya “fokus akademik” saja? (red-study oriented…). Main-main saja? Jalan-jalan? Atau yang lainnya? Iya, inilah pilihan yang menghadang. Mau ga mau harus dipilih dan dihadapi. Mau pilih yang mana? Padahal, katanya mahasiswa itu punya PERAN dan FUNGSI: sebagai AGENT of CHANGE, sebagai IRON STOCK, sebagai MORAL FORCE dan sebagai GUARDIAN of VALUE (Da’i). Oleh karena itu pilihannya jangan jadi “mahasiswa yang biasa-biasa” saja. Tapi, jadilah “mahasiswa yang LUAR BIASA”. Bukan sekedar kuliah, tapi juga BERDAKWAH, BERPRESTASI, BERORGANISASI dan BERKARYA untuk menjadi teladan bagi yang lainnya. Tapi, juga harus selalu ingat dengan tugas pokok sebagai manusia, sebagai makhluk, sebagai hamba. Apa TUJUAN HIDUPmu…??? Iya, tugas seorang makhluk bumi bernama manusia adalah beribadah dan mengabdi kepada-Nya (lihat penjelasannya dalam Q.S. Adz-Dzariyat ayat 56) dan juga bertugas sebagai khalifah di bumi, bukan sekedar sebagai ahli konservasi tapi juga memimpin alam semesta ini agar tetap lestari (renungkan ayat ini dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 30) dan juga sebagai pendakwah dengan mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran (QS. Ali Imran ayat  110).



Ingatkah dengan sosok para pemuda Ashabul Kahfi? Iya, mereka adalah pemuda Islam yang luar biasa. Innahum fityatun aamanu birobbihim wazidnaahum huda. Lihatlah kisah mereka dalam Q.S. Al-Kahfi. Betapa banyak pelajaran yang bisa kita teladani dari mereka. Pemuda memang sosok yang penuh semangat, sebagaimana sang proklamator bangsa ini (Ir. Soekarno) pernah mengatakan “Beri aku 10 orang pemuda, maka akan aku goncangkan dunia”. Mengutip materi FIM 12 (Forum Indonesia Muda) dalam Keynote Speech Emil Salim-28 April 2012 dikatakan bahwa Bung Karno lahir 1901 dan menjadi presiden 1945, top karir 44 tahun, Soeharto lahir 1921 menjadi tokoh 45 tahun, semua tokoh2 mencapai puncak prestasi umur 40an disanalah ia menjadi top. Ketika Bung Karno memimpin bangsa kedepan “cita-citaku adalah jauh kedepan”, walaupun saat itu beliau kuliah, “Indonesia masih terjajah –aku ingin menjadi pemimpin Indonesia merdeka.” Maka ada bintang yang beliau pegang, seluruh mimpi, idealisme diarahkan. Karena itu jangan kau pikir mau menjadi apa hari ini, jangan kau pikir mau jadi orang kaya hari ini, tapi kau harus mimpi bagaimana kau saat mencapai usia 45 tahun.

Tentukan target-an hidup yang akan kamu capai beberapa tahun ke depan, 5 tahun kedepan, 10 tahun, 20 tahun, 40 tahun dan seterusnya…. Mau jadi apa? Apa yang akan kamu capai? Apa yang akan kamu torehkan selama menjadi mahasiswa? Apakah cuma ingin dapat ijazah dan transkip akademik saja? Tentu saja “TIDAK” bukan, oleh karena itu LURUSKAN NIATmu saat ini juga. Saat masih awal-awal menjadi mahasiswa baru. Karena perumpamaan niat bagi amal, menurut Al-Baidhawi ibarat ruh bagi jasad. Jasad tidak akan berfungsi jika tanpa ruh, dan ruh tidak akan nampak jika terpisah dari jasad (demikian penjelasan tentang ‘niat’ dalam buku “Al-Wafi Syarah Kitab Arba’in An-Nawawiyah: Menyelami Makna 40 Hadits Rasulullah”). So, lakukanlah yang terbaik untuk kemaslahatan bersama dengan menyemai bait-bait kebaikan, sekecil apa pun.

“Orang mu’min yang paling sempurna imannya ialah orang yang paling baik budi pekertinya” (H.R. Ahmad). Itulah yang namanya akhlak. Akhlakmu, budi pekertimu dan tingkah lakumu bisa menjadi contoh kebaikan buat orang sekitar kamu. Bisa juga menjadi dakwahmu dengan perbuatanmu itu. Dimanapun berada teruslah istiqomah dalam menebar benih-benih kebaikan, jika tidak bisa berkata baik, mendingan diam. Sebagaimana dalam hadits nabi: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka hendaklah ia berbicara baik atau lebih baik diam” (H.R. Muslim).

Apa tujuan kamu kuliah? Buat apa kuliah? Jawabannya adalah mencari ilmu, begitu jawaban kebanyakan orang. Tentunya mencari ilmu sebagai sarana untuk meraih ridho Allah SWT. Apa pun ilmunya, niatkanlah yang benar. Mencari ilmu itu memang memiliki banyak keutamaan dan banyak sekali dalil yang menerangkannya. Sebagaimana dalam Q.S. Al-Mujadilah ayat 11 yang artinya “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Atau dalam hadits nabi: “Barangsiapa yang menempuh perjalanan dengan tujuan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah akan memudahkan baginya jalan ke syurga” (H.R. Muslim).

Tentunya selain ilmu yang ingin kita raih, kita juga harus bisa mengoptimalkan segala potensi yang kita miliki. Karena setiap manusia mempunyai 3 potensi dasar (jasadiyah, ruhiyah, fikriyah). Apa bakat saya? Apa skill saya? Apa passion saya? Apa kemampuan saya? Temukan potensi itu…!!! Optimalkan dan tekuni dengan sungguh-sungguh…!!! Selama duduk di bangku kuliah, selama menjadi mahasiswa apa yang ingin kamu raih selain ilmu? Kuncinya adalah manajemen diri, manajemen hati dan manajemen pikiran agar bisa mencapai 3A+3B yang OK ( Akademik OK, Aktifis Organisasi OK, Asisten OK, Berdakwah OK, Berprestasi OK, dan Berwirausaha OK) atau potensi lainnya harus OK pula. Sebagai penutup minumlah motivasi dosis tinggi berikut ini: Saat semangat lagi dahsyat, picu dan pacu diri dengan prestasi, jaga konsistensi, pelihara motivasi, rawat stamina, dan hargai setiap kebaikan, sekecil apa pun…. (begitu ramuan kata motivasi ini tertuang dalam buku “Spiritual Problem Solving”). Teruslah berikhtiar dan berproses dalam kebaikan….!!!


*Materi ini disampaikan dalam acara OASIS UKI Fakultas Ekonomi Unsoed Purwokerto (Jum’at, 13 September 2013 @Hall gedung D FE-Unsoed)