Sebuah impian itu berawal dari sebuah mimpi. Mimpi yang pada awalnya hanya ada dalam benak pikiranku tatkala pertama kali masuk kampus Jenderal Soedirman ini. Mimpi itu adalah menjadi juara dalam sebuah ajang lomba karya tulis. Kerap kali mimpi itu muncul dan membayangiku terus. Apa daya tak sampai, waktu dan padatnya aktivitas praktikum, laporan, dan tugas-tugas kuliah lainnya telah menidurkanku dari mimpi itu. Ditambah lagi agenda dan kegiatan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang silih berganti dan berdatangan tiada henti. Tapi, berkat usaha yang optimal, kerja keras tiada henti untuk mencoba, dan berdoa juga tentunya akhirnya impian itu kini membuahkan hasil yang nyata. Berawal dari browsing informasi lomba-lomba di facebook, akhirnya aku menemukan informasi lomba karya tulis, kemudian aku menyusun dan mengirimkan abstraksi, akhirnya lolos 30 besar dari 350 tim yang mendaftar dan mengirimkan abstraksinya ke panitia. Hingga akhirnya, berkat optimis dan semangat tinggi akhirnya mendapat juara 3 tingkat nasional dalam ajang kompetisi karya tulis CS2 di Universitas Airlangga Surabaya pertengahan Mei 2011 kemarin.
Saat ini Facebook bisa dibilang adalah teman akrab setiap hari. Bermula dari Facebook inilah prestasi itu aku raih. Facebook memang telah menjadi populer dimana-mana. Hampir mahasiswa yang aku lihat ketika online di kampus pasti membuka situs jejaring ini. Aku pun tidak jauh berbeda dengan mereka, akan tetapi tidak hanya sekedar membuka FB untuk update status saja, tapi mendapatkan informasi yang bernilai positif, salah satunya adalah informasi lomba. Berawal dari FB ini aku bergabung dengan grup ‘Info Lomba For You’ dan grup ‘Kumpulan Informasi Lomba’. Dari kedua grup dalam FB inilah aku melakukan browsing dan menelusuri lomba-lomba yang ada. Dalam salah satu informasi lomba itu aku menemukan informasi lomba karya tulis Communication Student Summit [CSS] yang merupakan salah satu dari rangkaian acara perayaan HUT Departemen Ilmu Komunikasi ke-23 Universitas Airlangga Surabaya. Tema lomba karya tulis CSS ini adalah “INTERNET: Dinamika dan Problematika dalam Masyarakat Indonesia”. Ketentuan lomba ini adalah peserta disuruh mengirimkan abstraksi terlebih dahulu. Pengiriman abstraksi dapat dilakukan mulai tanggal 21 Maret-3 April 2011. Nantinya sebanyak 20 abstraksi yang terpilih/lolos akan diumumkan pada tanggal 9-10 April 2011. Tiba-tiba tidak lama kemudian aku pun jadi teringat dengan jejaring sosial yang berasal dari Banyumas, yaitu jejaring sosial Kayakiye. Pertama kali aku tahu jejaring sosial Kayakiye juga dari Facebook, waktu itu ada temanku yang menge-tag akun ini ke facebookku. Bermula dari ini aku pun berusaha mencari informasi tentang jejaring sosial Kayakiye dan mengajak dua orang temanku untuk membuat karya tulis tentang hal tersebut.
Dengan memanfaatkan fasilitas hotspot di kampus, aku sering online di kampus untuk mencari bahan buat karya tulis tersebut. Waktu itu persyaratannya adalah hanya mengirimkan abstrak terlebih dahulu beserta biodata penulis. Aku pun selesai menyusun abstrak dan akhirnya aku kirim lewat email panitia, karena harus dikirimkan lewat email. Tanggal 9-10 April 2011 adalah pengumuman tim yang lolos seleksi abstraksi, tapi waktu itu aku buka email ternyata ada perubahan jadwal pengumuman (pengunduran jadwal menjadi tanggal 14-15 April) dikarenakan banyaknya abstrak yang masuk ke panitia dan dewan juri belum selesai mengoreksi semuanya, begitulah pesan singkat dalam email itu. Tiba juga tanggal 14 April 2011, awalnya aku merasa kaget karena nama timnya aku tidak ada di daftar yang lolos. Pupus sudah harapanku untuk lolos seleksi dalam lomba tersebut. Hari itu baru diumumin 15 tim yang lolos katanya masih ada 15 tim lagi menyusul esok harinya. Ternyata akan diambil 30 tim yang lolos seleksi padahal dulunya di pengumuman hanya 20 tim. Esok harinya (tanggal 15 April 2011) aku kembali membuka email dengan rona wajahku yang penuh dengan penasaran. Awalnya aku tidak percaya dengan pengumuman itu dan sempat terkejut juga ternyata timku lolos 30 besar seleksi abstraksi berada di urutan ke-21. Wah, sungguh senangnya hatiku waktu itu, suka cita penuh tawa bercampur haru juga karena timnya aku merupakan satu-satunya tim yang lolos 30 besar yang berasal dari kampusku (Universitas Jenderal Soedirman). Tiada ku sangka, tiada ku duga. Karena ini merupakan pertama kalinya aku lolos dalam ajang kompetisi karya tulis tingkat nasional Dalam pengumuman itu juga disampaikan bahwa 30 tim itu disuruh mengumpulkan full papernya maksimal tanggal 10 Mei dan tanggal 14-15 Mei adalah presentasi finalis 30 besar itu di UNAIR Surabaya.
Jumat, 13 Mei 2011 pagi jam 6.00 WIB aku berangkat ke Surabaya. Ini merupakan hari pertamaku ke Surabaya. Aku berangkat naik kereta ekonomi logawa bersama dengan timku tanpa didampingi dengan dosen dari kampus. Setelah menempuh perjalanan sekitar 11 jam aku sampai juga di stasiun Gubeng Surabaya sekitar jam 17.00 WIB. Tim panitia sudah ada yang standby disana dan waktu itu menunggu juga tim lain dari UNIBRAW sampai jam 18.30 WIB dan akhirnya kami bareng dengan tim UNIBRAW menuju ke penginapan. Ternyata sudah banyak yang datang di penginapan ada teman-teman dari Makassar, Jakarta, Depok, Yogyakarta, Semarang, Madura dan Bali. Betapa bahagianya hati ini merasakan pengalaman yang sangat berkesan ini. “Ternyata membaca pengalaman sangat berbeda sekali dengan merasakan langsung pengalaman itu sendiri” kataku dalam hati waktu itu. Pengalaman baru, teman-teman baru, dan tentunya kenangan terindah yang tak kan terlupakan berada di tempat ini. Malam itu merupakan malam yang penuh dengan persiapan dari para finalis untuk presentasi besok paginya. Masing-masing tim sibuk dengan persiapannya dan ada juga yang latihan presentasi di kamar dan di taman tempat penginapan itu, karena besok adalah hari yang penuh dengan perjuangan oleh masing-masing tim yang membawa nama baik almamaternya masing-masing.
Sabtu, 14 Mei 2011 akhirnya tiba juga waktu yang dinanti-nanti. Pagi yang cerah ceria, langitnya elok dengan kilauan mentari yang tersenyum sumringah. Begitu juga dengan hati ini terasa bahagia merekah indah. Warna warni almamater dari berbagai kampus yang berbeda-beda terlihat elok seperti pelangi yang menawan, gagah perkasa, dan penuh percaya diri. Begitulah suasana saat para finalis sudah berdandan rapi dengan almamaternya yang berbeda-beda, ada yang merah, kuning, hijau, biru, abu-abu, krem, dan orange sudah bersiap-siap berangkat dari penginapan menuju kampus UNAIR. Akhirnya, setelah menempuh perjalanan sekitar setengah jam sampai juga di kampus UNAIR. Satu persatu dari tim para finalis bergantian maju ke depan memaparkan dan mempresentasikan hasil karya tulisnya masing-masing yang telah dibagi dalam kelompok panel berdasarkan jenis tema masing-masing. Kini gilirannya timnya aku maju mempresentasikan karya tulis kami. Dengan penuh semangat, motivasi, dan percaya diri kami maju dengan optimis. Walau sempat beberapa peserta yang tanya ada yang berusaha menjatuhkan, tapi kami mencoba menjawabnya dengan tenang dan akhirnya berhasil mendapat sambutan positif dari dewan juri. Usai sudah semua tim mempresentasikan karya tulisnya dan semua tim kembali lagi ke penginapan dan hasil pemenangnya yang juara akan diumumkan besok harinya setelah acara seminar nasional.
Tiba juga hari yang dinanti-nanti. Rupanya hari kedua ini lebih banyak pesertanya karena ada acara seminar nasional yang bertemakan Media, Society and Cyberspace. Antusias para peserta sangat tinggi, baik peserta semnas maupun dari para finalis karya tulis. Dengan dimoderatori oleh Prima Kirtti Utomo Yusuf, seminar ini secara umum menyoroti tentang internet sebagai media baru dengan dinamikanya. Pembicara dan pakar di bidang cyberspace yang diundang dalam seminar ini adalah Onno W. Purbo (Pakar IT dan hacker), Henry Subiakto (Staff Ahli Menkominfo), Brahmo Saputro (Community Manager Kaskus.us) , hingga penulis dan blogger kenamaan Raditya Dika. UU IT, kaidah hacker, manajerial Kaskus, hingga belajar bagaimana menjadi blogger sukses semua dikupas dalam seminar ini. Seminar ini dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama, peserta seminar diajak untuk berpikir lebih keras tentang Undang-Undang IT bersama Henry Subiakto dan pengetahuan tentang hacker dan cracker bersama Onno W.Purbo. Dalam presentasinya Onno menjelaskan pentingnya etika bagi seorang hacker. “Hacker itu seperti seniman, seorang hacker tidak dilihat dari seberapa banyak gelarnya tapi seberapa ahli dia dalam nge -hack,” ungkapnya di sela-sela penjelasan tentang apa itu hacker. Secara gamblang Onno W.Purbo juga menjelaskan tentang batasan-batasan antara siapa yang bisa disebut hacker dan siapa yang bisa disebut cracker.
Memasuki sesi kedua, suasana seminar menjadi lebih santai. Materi yang dibawakan adalah sesuatu yang populer di mata mahasiswa. Kali ini Brahmo Saputro menjelaskan bagaimana sistem kerja dan manajerial Kaskus hingga berhasil menjadi komunitas terbesar di Indonesia dengan pendatapan 31 miliar dalam satu bulan. “Never give up, be passionate, and build trust adalah kunci sukses Kaskus” ujarnya. Sesi kedua ini semakin seru tatkala Raditya Dika, penulis buku best-seller yang diadaptasi dari blog pribadinya datang dengan gayanya yang khas . Peserta seminar sontak dibuat tertawa mendengar berbagai pengalaman dan tips-tips Raditya Dika selama menjadi blogger dan penulis. Seperti pada sesi pertama, di akhir sesi peserta diberi kesempatan untuk bertanya kepada pembicara. “Banyak bahan yang loe bisa tulis dari apa yang loe temuin sehari-hari, loe cuma harus nulis dari sudut yang berbeda, jangan nulis apa yang banyak orang lain tulis,” jawab Raditya Dika saat seorang peserta seminar bertanya bagaimana membuat tulisan menarik dan dibaca banyak orang.
Setelah sesi tanya jawab dengan Raditya Dika, usai sudah seminar nasional itu berlangsung. Pada penghujung seminar ini tibalah waktu yang dinanti-nanti dari para peserta lomba call for papers yang telah ditunggu-tunggu oleh 24 tim peserta paper. “Setelah menjalani berbagai tahapan mulai dari penyaringan 30 abtraksi terpilih dari 350 abstraksi yang mendaftar, pengiriman full paper hingga tahap presentasi paper, akhirnya kami akan mengumumkan para pemenang lomba call for papers sebagai berikut” kata pembawa acara itu. Juara ketiga diraih oleh tim dengan paper yang berjudul “Optimalisasi Jejaring Sosial Kayakiye Sebagai Media Untuk Melestarikan Bahasa dan Budaya Banyumasan” dari Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto. Betapa terkejut dan kagetnya perasaanku waktu mendengar pengumuman itu. Senang bercampur haru penuh suka cita terpancar dari wajah kami, ditambah lagi dengan ucapan selamat sambil berjabat tangan dari para peserta lain semakin membuat bahagia ini semakin membara. Alkhamdulillah, akhirnya perjuangan kita tercapai juga, kataku dalam hati. Kami pun maju ke depan dengan langkah tegap dan penuh percaya diri dan berdiri di hadapan para peserta untuk menerima hadiah. Juara kedua diraih oleh tim dengan paper yang berjuddul “Game Online dan Katarsis Virtual” dari Universitas Paramadina Jakarta. ¬Sedangkan juara pertama diraih tim dengan paper berjudul “Kampoeng Cyber dan Simbolisasi Identitas” dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Usai penerimaan hadiah bagi semua juara, kami semua foto bersama dengan para pembicara dan semua peserta call for paper. Pengumumam pemenang ini sekaligus menutup helatan Communication Student Summit 2011 dan sampai jumpa tahun depan di ajang kompetisi selanjutnya. Ternyata mimpi itu sekarang benar-benar telah menjadi impian yang nyata. Pengalaman yang sungguh luar biasa, kenangan yang terindah bisa bertemu para penulis hebat dari berbagai kampus, dan moment ini akan menjadi kado terindah dalam sepanjang hidup ini.
Saturday, 17 September 2011
Home »
» Kayakiye meraih JUARA III di UNAIR
Kayakiye meraih JUARA III di UNAIR
15:53
No comments
0 comments:
Post a Comment