Thursday, 11 October 2012

Ketika Berita Beraksi: “Cara Membuat Berita”


“Berita itu ibarat corong yang menggemakan bagi sebuah organisasi”. Eksistensi sebuah berita itu sangat penting, karena sebuah berita itu bisa menjadi media pencitraan bagi sebuah organisasi atau instansi yang memberitakan berita tersebut. Maksud dan tujuan sebuah kegiatan serta visi misi yang diharapkan suatu organisasi bisa diaktualisasikan melalui berita. Sebuah berita itu sangat erat kaitannya dengan wartawan, media masa, dan humas, akan tetapi pada dasarnya semua orang pun bisa membuat pemberitaan tentang suatu kegiatan tertentu. Begitulah sebuah pesan tersirat yang saya dapatkan dalam Pelatihan Jurnalistik yang diselenggarakan oleh Universitas Jenderal Soedirman dengan tema “Optimalisasi dan Implementasi Jurnalistik Kampus Menuju Suksesnya World Class Civic University” yang berlangsung pada hari Rabu, 10 Oktober 2012 bertempat di Oemah Daun Café & Resto Purwokerto.
Pelatihan Jurnalistik ini diikuti oleh para kasubbag. PSI dan stafnya dari masing-masing fakultas, lembaga, UPT, pasca sarjana, bagian kemahasiswaan, bagian akad dan kerjasama, bagian perencanaan, bagian PSI, dan perwakilan mahasiswa dari tiap UKM. Pelatihan ini dibagi atas dua sesi, yaitu sesi pertama tentang “kode etik dan teknik yang berhubungan dengan wartawan” yang disampaikan oleh Didi Wahyu, SH, MH (Redaktur Eksekutif Harian Banyumas) dan sesi kedua tentang “cara membuat berita” yang disampaikan oleh Dr. Wisnu Widjanarko, M. Si (Staf Ahli Rektor Unsoed Bidang Kehumasan). Disini saya sedikit berbagi tentang materi kedua yaitu tentang “cara membuat berita”.
Inhouse journalism, begitulah judul yang tertera di slide untuk materi tentang “cara membuat berita” ini. Tujuan sebuah berita adalah mengkomunikasikan kegiatan sehingga dapat meningkatkan pemahaman yang positif terhadap kegiatan itu sendiri dan organisasi yang menyelenggarakannya. Adapun nilai informasi dari sebuah berita meliputi: akan berdampak penting bagi audiens, aktualitas, kedekatan dengan audiens, human interest, dan sosok terberitakan. Intinya adalah sebuah berita itu memiliki banyak nilai penting bagi kemajuan sebuah organisasi tersebut, menginformasikan agenda-agenda organisasi itu sendiri, mencitrakan kepada khalayak, dan tentunya mendukung eksistensi bagi keberadaan organisasi tersebut.
Secara umum struktur informasi sebuah berita tersusun atas tiga bagian yaitu the lead, the body, dan closing yang tersusun seperti piramida terbalik. Susunan isi berita tersebut harus mengacu dan mengandung pada unsur 5W+1H (What, Why, Where, When, Who, dan How). Bagian the lead merupakan bagian pembuka, biasanya harus meliputi tentang apa, kapan, dimana, dan bagaimana kegiatan itu dilaksanakan serta maksud dan tujuan yang diharapkan dari kegiatan tersebut. pada bagian body merupakan isi dari berita yang akan kita tulis, terdiri atas beberapa alinea dan beberapa kalimat yang menginformasikan tentang berita tersebut. Sedangkan pada bagian closing merupakan bagian penutup berita, akan tetapi jangan hanya sekedar sebagai kata penutup saja yang tiada berarti, tapi harus bisa mentransformasikan pesan atau visi yang tersirat  dari organisasi tersebut. Contohnya ada kata-kata seperti: maju terus pantang mundur atau spesies indigenus dan sebagainya tergantung organisasi tersebut. Kata-kata tersebut bisa menjadi implementasi yang diharapkan dalam meningkatkan citra organisasi tersebut dan para pembaca akan menjadi familiar dengan takline kata-kata tersebut.
Prinsip dalam menulis berita adalah sebagai berikut:
·         Pilihlah angle (sudut pandang) terhadap apa yang mau ditekankan pada suatu informasi tersebut (dengan mengacu 5W + 1 H)
·         Jangan mendetailkan informasi pada alinea pertama saja melainkan bisa ditambahkan atau diletakkan pada alinea-alinea berikutnya
·         Informasi yang sekiranya paling tidak penting diletakkan pada alinea terahir saja
·         Kuasai variasi kata agar tidak kaku dan terjadi pengulangan dalam penulisan
·         Perlu diperhatikan juga dalam menulis mengenai penulisan nama, gelar, tempat,  dan jabatan jangan sampai keliru.
·         Bisa juga dengan memparafrase kata-kata yang penting yang disampaikan oleh pembicara, atau pun tokoh-tokoh penting yang menyampaikan dalam kegiatan yang diikuti.
Semua orang pasti bisa menulis berita, hanya dibutuhkan kemauan untuk mencoba mempraktekkannya dan yang penting adalah menuliskannya.

0 comments: