Jum’at,
19 Oktober 2012 hujan deras melanda kota Purwokerto tatkala aku menuju ke hotel
Darajati Purwokerto. Inilah pertemuan pertamaku dengan kang Abik sapaan akrab
dari Habibburahman El-Shirazy, penulis dan novelis yang luar biasa ini. Cerita
pertemuanku dengan kang Abik penuh dengan lika-liku yang panjang. Pagi hari
disambut dengan buku berjudul “Cinta Suci Zahrana” dari kosannya ukh Dian
Amanah. Sambil santap sarapan pagi, aku sedikit membaca bab terakhir novel
tersebut sampai membaca daftar riwayat Kang Abik karena mau dikasihkan ke Bu
Nurlaela, dosen agama Kedokteran Unsoed. Dua jam kemudian sampai juga di gedung
dekanat kedokteran umum FKIK Unsoed, aku masuk ke ruang etika dan
humaniora, disitulah aku meletakkan buku
“Cinta Suci Zahrana”. Tepat di meja tengah
tertulis nama ibu Nurlaela, S.Ag., M.Ag. Buku tersebut dipinjam bu Laela
sebagai bahan untuk sambutan beliau saat bedah buku nanti.
Sepulang
dari gedung dekanat kedokteran, kembali melanjutkan aktivitas bolak balik
mencari PR 3 Unsoed dan berkali-kali
sms. Minta tanda tangan, konsultasi, memastikan beliau sambutan sekaligus
membuka acara bedah buku nanti, dan yang terpenting adalah meminta memo dari
beliau, itulah pokok bahasan dengan pak PR 3 nanti. Hingga akhirnya baru jam
15.00 bertepatan dengan kumandang adzan sholat ashar pak PR3 baru membalas sms.
“Silahkan datang ke ruangan, saya ada di ruangan sekarang” begitu sms dari
beliau. Padahal aku baru saja sampai kos-kosan melepaskan jas hujan. Sontak aku
pun langsung mengenakan kembali jas hujan untuk menuju ke gedung auditorium
lantai 2 (sekarang menjadi ruang rektorat sementara) dan akhirnya dapat juga
memo buat penginapan hotel kang Abik. Memo yang penuh dengan perjuangan
akhirnya dapat juga, setidaknya bisa mengurangi biaya penginapan hotel kang
Abik.
Senja
hari selepas waktu ashar berlalu, aku lagi menjadi pembicara dalam sosialisasi
acara di Ruang 7 Fakultas Biologi Unsoed, tiba-tiba ada sms masuk. “Kang Abik sebentar
lagi sampai, 10 menit lagi” bunyi sms dari ukh Nena. Katanya beliau sudah
sampai Banjarnegara. Betapa terkejutnya membaca sms tersebut, karena
pemberitahuan sebelumnya Kang Abik akan datang esok hari bukan hari ini.
Langsung kala itu juga menghubungi akh Yudi selaku ketua panitia dan memberinya
memo untuk beranjak menuju hotel Darajati memesan kamar. Usai menjalankan sholat
maghrib, aku langsung menuju ke hotel Darajati. Huan deras datang seketika. Pasukan
H2O yang turun ke bumi ini begitu deras membanjiri wilayah
Purwokerto dan sekitarnya. Katanya kang Abik berhenti sejenak dan mampir di
Sokaraja. Aku bersama akh Yudi dan akh Bayu sudah siap-siap di ruang tamu hotel
Darajati. Tepat jam 19.30 WIB kang Abik sampai juga di hotel Darajati
Purwokerto dan langsung aku menyambut beliau, berjabat tangan, merangkul dan mengucapkan
salam pada beliau. Langsung aku bawakan koper beliau dan masuk ke kamar nomor
109. Disinilah selama kurang lebih kang Abik bercerita tentang perjalanannya
sejak kecil hingga sampai saat ini. walau singkat tapi cukup tersengat oleh
motivasi beliau hingga akhirnya pertemuan itu ditutup dengan foto bersama. Sontak
kala itu juga para penghuni hotel berdatangan ingin foto bersama juga dengan
beliau. Mengingat kelelahan beliau, akhirnya beliau pun memutuskan untuk
istirahat, sampai jumpa untuk esok hari.
0 comments:
Post a Comment