Setelah
sekian lama meninggalkan kampus ini, hari ini bisa bernostalgia mengenang
jejak-jejak perjuangan selama berada di kampus ini. Terima kasih kepada BEM
Fabio Unsoed yang telah memberikan kesempatan bagi saya untuk berbagi dan
sharing dalam seminar kepemimpinan hari ini (12/11/2016). Bicara kepemimpinan
memang menarik. Terlebih dalam diri setiap manusia sudah tertanam benih
leadership itu. Hanya saja butuh pengelolaan diri dan pengaturan dalam memanage
leadership tersebut. Kepempinan diri dalam memahat
passion menjadi action. Mengasah leadership diri dalam menyeimbangkan antara
hardskill dan softskill. Melalui tulisan ini saya coba ingin berbagi materi
yang saya sampaikan dalam seminar tersebut.
"Alhamdulillah, luar
biasa, dahsyat, wow...wow... kerren..." jawab peserta seminar saat saya
tanya kabar mereka. Kalau jawabannya baik, itu sudah biasa. Maka, jawablah
dengan kata-kata kreatif tersebut, tegasku pada peserta. Jawablah dengan
sesuatu yang berbeda, istimewa. Kata-kata itu mempengaruhi perilaku kita.
Perilaku dan kebiasaan kita akan membentuk karakter kita. So, bangun karakter
kita mulai dari kata-kata yang positif, right? Yuph, berpikirlah dengan otak
kanan saat ditanya kabar kita. Begitu prolog pembuka saat saya memulai
menyampaikan materi kepada para peserta mahasiswa yang rata-rata masih tingkat
semester 1 hingga 6 ini.
Seperti ekspresi sosok pemuda yang penuh energik dan semangatnya
berapi-api. Itulah pemuda yang diharapkan dalam tema Hari Sumpah Pemuda kemarin
(2016) "Pemuda Indonesia, Menatap Dunia". Bagaimana caranya? Ada 3
hal yang harus dimiliki sosok pemuda untuk mencapai visi HSP tersebut. Apa
saja? Pertama, kualitas integritas yang tinggi. Ketiga, kapasitas keahlian dan
intelektual yang mumpuni. Ketiga, karakter kepemimpinan yang peduli dan
profesional. Dalam seminar ini saya lebih banyak mengulas poin yang ketiga,
yaitu KEPEMIMPINAN. Nah, poin ketiga inilah yang menjadi titik poin
dalam pemaparan saya kali ini.
Pada
tahap apersepsi (sesi pendahuluan), wah kayak pembelajaran ajah ada apersepsi
segala, hehe. Apersepsi yang saya lakukan adalah dengan tanya jawab dan
memutarkan video singkat tentang 17 tipe mahasiswa. Lalu saya ajak mereka untuk
berpikir tentang dimanakah posisi mereka? Karena peserta seminar kali ini
adalah mahasiswa biologi, maka saya pun memfokuskan karakter dan kebiasaan
orang biologi sesuai dengan pengalaman saya sebelumnya juga. Sebagaimana kita
ketahui, mahasiswa BIOLOGI adalah paling sibuk sedunia, bahkan kesibukannya
mengalahkan mahasiswa kedokteran. Mengapa? Selain kuliah, juga disibukkan
dengan praktikum, laporan, pengamatan, praktikum, laporan, pengamatan, tugas
terstruktur, dan tugas-tugas lainnya.
“Kamu termasuk tipe mahasiswa yang mana?” tanyaku
memancing rasa penasaran mereka. Berikut ini adalah beberapa tipe mahasiswa,
mau pilih yang mana? Itu pilihan.
1. Mahasiswa
kupu-kupu (kuliah pulang - kuliah pulang)
2.
Mahasiswa kunang-kunang laboratorium (asisten)
3.
Mahasiswa kura-kura (aktivis)
4.
Mahasiswa 3 K
(Kuliah – Kantin – Kos-kosan)
5. Atau
tipe lainnya......???
Mau pilih yang
mana? Itu hak kalian. Mau kuliah saja, silahkan. Tapi kalau bisa selain kuliah,
juga aktif di organisasi bisa ikut di UKM/BEM atau menjadi asisten. Kalau mau
idealnya ikuti semuanya. Idealnya mahasiswa pemimpin adalah kuliah OK, IPK OK,
organisasi OK, asisten OK dan kegiatan tambahan yang menjadi “passion” juga OK.
Emang bisa meraih itu semua? Iya, sangat bisa. Gimana caranya? Manajemen
leadership, itulah kuncinya.
Karena pada dasarnya setiap diri
kita sebenarnya punya jiwa leadership, tinggal bagaimana mengelolanya. Salah
satu cara mengasah skill leadership dalam diri kita adalah dengan jalan ikut
berorganisasi. Karena lewat organisasi itulah jiwa kepemimpinan kita akan
terasah. Oya sebelumnya saya juga memberikan 4 pernyataan kepada para peserta
terkait hardskill dan softskill. Saat kita kuliah, buatlah empat pernyataan
berikut:
1.
Hardskill biasa saja, softskill juga biasa saja
2.
Hardskill bagus, tapi softskill biasa saja
3.
Hardskill biasa saja, tapi softkill yang bagus
4. Hardskill bagus dan softskill juga bagus
Pilih yang mana
dari keempat pernyataan tersebut? Kalau mau jadi biasa-biasa saja berarti cukup
pilih nomor 1. Tentunya kalian pasti ingin yang keempat kan? Yaitu ingin
hardskill bagus dan softskill juga bagus? Karena itulah kondisi idealnya. Dalam
artian jika menjadi mahasiswa pemimpin yang ideal antara hardskill dan
softskillnya bagus. Antara akademik (kuliah dan praktikum OK), organisasi OK,
asisten OK dan aktivitas lainnya (yang sesuai passion) juga OK. Dalam artian meski
kesibukan seabrek, tapi ke semuanya harus seimbang. Lalu bagaimana caranya
untuk meraih itu semua? Manajemen leadership, adalah kuncinya.
Apa itu manajemen leadership?
Kemampuan mengelola dan mengatur kepemimpinan dalam diri. Untuk mengelola manajemen
ini rumusnya adalah dengan 3 M. Apa itu 3 M...??? 3 M itu maksudnya adalah 3
Manajemen, yang meliputi Manajemen Diri, Manajemen Waktu dan Manajemen Waktu.
Ketiga manajemen ini harus dikelola secara bersamaan, jangan terpisah.
Manajemen diri kaitannya dengan bagaimana mengelola kepribadian diri, mengelola
emosi dan menata semua seluk beluk yang berkaitan dengan diri pribadinya. Manajemen waktu berhubungan
dengan perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian,
dan evaluasi penggunaan waktu dalam setiap aktivitasnya sehari-hari.
Yang ketiga adalah manajemen hati, ini terkait dengan mengelola hati baik
hubungan dengan manusia lain (hablumminannas) maupun hubungan kita dengan Sang
Pencipta (hablumminallah). Kenapa hati juga harus dikelola? Karena hati bukan
hanya organ detoksifikasi, tapi ia adalah pengendali utama dalam tubuh. Jika
organ itu baik, maka baik pula seluruh anggota tubuh yang lainnya. Begitu juga
sebaliknya jika organ hati tersebut buruk, maka buruk pula seluruh tubuh itu.
Begitu sabda Rasul dalam haditsnya. Karena hati ibarat raja bagi tubuh. Maka
sudah sepatutnya juga harus dimanajemen.
Akhir
kata untuk catatan singkat ini, terima kasih kepada para peserta yang sangat
antusias. Pertanyaan demi pertanyaan yang menarik untuk dikaji dan diulas dalam
seminar ini. Semoga sedikit sharing tersebut bermanfaat dan menginspirasi
kalian semua. Sampai jumpa di lain kesempatan. Sebenarnya masih banyak yang
belum tertulis terkait materi tersebut. Ada bahasan menarik terkait
pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh para peserta. Semoga catatn singkat
ini bisa berguna dan bermanfaat bagi yang ingin mengembangkan diri. Bagi yang
berminat untuk diskusi lebih lanjut bisa menghubungi saya langsung atau lewat
media website ini.
Sebagai
pamungkas, tak ketinggalan pula buat adik-adikku para pengurus BEM Fabio Unsoed
atas semuanya. Sampai jumpa lagi di lain kesempatan. Terus tumbuh dan
berkembang memantaskan diri serta menguatkan potensi diri lewat jalan
organisasi tersebut. Jadilah generasi yang tidak hanya pandai dalam bermimpi,
tapi juga menjadi generasi yang berbuat nyata dengan aksi, berkarya dengan
inovasi dan bermanfaat dengan kontribusi.
Purwokerto, 12 November 2016
0 comments:
Post a Comment