Welcome Reader
Selamat Datang di blognya Kang Amroelz (Iin Amrullah Aldjaisya)
Menulis itu sehangat secangkir kopi
Hidup punya banyak varian rasa. Rasa suka, bahagia, semangat, gembira, sedih, lelah, bosan, bête, galau dan sebagainya. Tapi, yang terpenting adalah jadikanlah hari-hari yang kita lewati menjadi hari yang terbaik dan teruslah bertumbuh dalam hal kebaikan.Menulis adalah salah satu cara untuk menebar kebaikan, berbagi inspirasi, dan menyebar motivasi kepada orang lain. So, menulislah!
Sepasang Kuntum Motivasi
Muara manusia adalah menjadi hamba sekaligus khalifah di muka bumi. Sebagai hamba, tugas kita mengabdi. Sebagai khalifah, tugas kita bermanfaat. Hidup adalah pengabdian dan kebermanfaatan (Nasihat Kiai Rais, dalam Novel Rantau 1 Muara - karya Ahmad Fuadi)
Berawal dari selembar mimpi
#Karena mimpi itu energi. Teruslah bermimpi yang tinggi, raih yang terbaik. Jangan lupa sediakan juga senjatanya: “berikhtiar, bersabar, dan bersyukur”. Dimanapun berada.
Hadapi masalah dengan bijak
Kun 'aaliman takun 'aarifan. Ketahuilah lebih banyak, maka akan menjadi lebih bijak. Karena setiap masalah punya solusi. Dibalik satu kesulitan, ada dua kemudahan.
Thursday, 4 January 2018
Hijaunya Danau Tolire Yang Memukau
Monday, 1 January 2018
Tekad Bersemi Dibalik Resolusi
Banyak pelajaran yang aku dapatkan sepanjang tahun 2017 yang telah berlalu. Entah secara pribadi maupun komunitas dan lembaga tempatku bertugas. Pembelajaran hidup yang memerlukan banyak energi untuk berpikir, membutuhkan ketajaman analisa dan strategi menghadapi semua lika-liku yang berada di dalamnya. Terima kasih atas kebersamaan yang terjalin selama ini. Mengisi hari-hariku penuh makna untuk menyelami jejak perjuangan tersebut
Meski aktivitas utama berada dalam sekolah dengan sistem boardingschool tapi aku mencoba tetap mengupgrade diri beraktivitas di luar tugas pokok tersebut. Berkarya lewat jalan literasi pun merupakan hobi sekaligus wadah untuk berbagi. Semua torehan capaian karya tersebut tentunya tak lepas dari perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang mantap. Alhamdulillah 'ala kulli hal.
Kini tahun 2018 telah bersemi. Semoga tekad itu juga terus bertumbuh dan berkembang bersama resolusi baru. Karena resolusi ialah ketetapan hati, kebulatan tekad untuk mengambil sikap, melakukan tindakan, serta menunjukkan perilaku baru yang berbeda dengan yang sudah-sudah. Sudah siapkah melakukan resolusi 2018? Harus. Bismillah. Faidza 'azamta fatawakkal 'alallah.
Sepotong Episode Travelearning
Jika hidup adalah pembelajaran, maka prosesnya itu ibarat sebuah lesson study. Harus melewati 3 tahapan, yaitu Plan (perencanaan), Do (pelaksanaan) dan See (refleksi). Sama seperti sebuah mimpi. Tak cukup hanya ditulis. Tapi butuh diperjuangkan. Nikmatnya itu terasa sangat manis manakala kita sudah melewati kerasnya dalam berjuang.
Itulah siklus kehidupan yang kini menjadi kenangan berharga. Pengalaman memang pancen is the best teacher. Sesuatu yang tak terlupakan. Setiap prosesnya menuangkan kisah yang paling berkesan. Inilah sepotong episode sejak bergabung menjadi keluarga Sekolah Guru Indonesia (SGI).
Sepanjang tahun 2015 ini adalah petualangan yang berharga dan amat terkesan. Perjalanan yang penuh pembelajaran. Travelearning. Mulai dari SGI hingga FIM. Sekali lagi ini dulunya adalah sebuah mimpi yang pernah tergores saat masih duduk di bangku kuliah. Iya, bukan kebetulan semata memang. Panjang ceritanya.
"Kenapa kalian mau ke Loloda Kepulauan, orang sini aja enggan untuk kesana" begitu ujar Ibu Cornelius. Disana kan dikenal daerah buangan, tambah ibu sekretaris dinas ini kala itu. Belum lagi daerahnya yang terisolir, ombaknya ganas, tidak ada sinyal, sulit akses dan petuah negatif dari sebagian orang kala pertama kali menginjakkan kaki di Bumi Hibualamo (Halmahera Utara).
Yeah....! Karena karena tekad dan semangat kami waktu itu sudah dilapisi dengan kesungguhan yang membaja, maka setiap halangan dan rintangan yang menghadang pun hilang seketika...



Inilah travelearning yang luar biasa. Petualangan pembelajaran. Perjalanan setahun yang penuh makna. Tak hanya menggelorakan semangat 3P (Pengajar, Pendidik dan Pemimpin). Tapi banyak makna lain yang didapat. Pelajaran hidup yang bermakna.
Indonesia yg gemah ripah loh jinawi mungkin dulu ini baru teori yang pernah aku dapatkan dari bangku sekolah. Negeri maritim, tanah syurga katanya dan julukan negeri kepulauan yang kaya raya. Itulah teori yang diajarkan dlm pelajaran IPS dulu. Dan ternyata itu semua memang benar adanya. Gugusan pulau yg dalam peta nusantara seperti huruf K kecil inilah yang telah menjawab semua itu.
Perjalanan ini membuka cakrawala wilayah Indonesia Timur yg sangat kaya raya alamnya, lautnya yg mempesona, gugusan pulaunya yg cantik, aneka tambang yg melimpah ruah serta hsl rempah yg tak terhitung banyaknya. Pantas saja dulu Spanyol dan Portugis menjajah pulau ini. Terkadang muncul dlm diri, kenapa msh orang asing yg mengelola pertambangan kita? Kenapa orang asing yg leluasa mengeruk hasil lautan kita. Kenapa kita malah membeli hasil alam tersebut, padahal itu laut kita. Sudahkah kita benar2 merdeka?
Ini hanyalah prolog dari sepotong episode kehidupan.
"Maluku masa lalu. Jawa masa sekarang. Sumatera masa depan" begitulah ungkapan kata Bung Hatta yg didapatnya dari salah seorang guru beliau. Benarkah dengan ungkapan tersebut? Entahlah. Di tengah2 agenda kala itu, akhirnya bisa selesai juga membaca trilogi autobiografi Bung Hatta. Hingga akhirnya waktu itu pun lolos sebagai peserta FIM. Forum Indonesia Muda. Dari Maluku Utara terbang ke Jakarta. Dari FIM pun banyak pembelajaran yg di dapat tentang Indonesia.
Ini hanyalah prolog dari sepotong episode
Catatan kaladeiskop
Tegal, 31 Desember 2015
Saturday, 23 December 2017
Serunya Rafting di Selaras Adventure
![]() |
Para peserta KIR Writing Camp bersiap-siap untuk arung jeram |
Writing Camp: Melatih Pelajar Aliyah Berpikir Ilmiah
1. Punya impian dan cita-cita
2. Tidak pacaran
3. Patuh pada orangtua & guru
4. Berkomitmen tinggi
5. Bersungguh-sungguh
6. Punya tekad yang kuat
Saat saya mencontohkan menuangkan ide mulai dari mencari masalah, saya juga berkeliling ke tiap kelompok yang bertanya tentang topik yang akan dibuatnya. Para peserta begitu antusias mengikuti sesi kali ini. Semangat para peserta dan pembimbing dalam mengikuti kegiatan ini sungguh luar biasa. Hal ini terbukti hingga sesi coaching pembuatan judul, bab 1 hingga bab 2 ini berakhir sekitar pukul 23.00 WIB. Materi writing camp di hari pertama ini berakhir dengan karya masing-masing kelompok sudah sampai tahap bab 2. Selesai itu semua peserta kembali ke tempat penginapannya masing-masing untuk istirahat.
Usai memahami tentang Bab III tersebut, para peserta melakukan studi lapangan. Para peserta ada yang melakukan observasi, wawancara, eksperimen dan diskusi kelompok dalam menyelesaikan karya tulis masing-masing. Learning by doing. Learning by coaching. Bahkan ada juga beberapa kelompok yang terjun ke masyarakat sekitar untuk mencari data dan informasi sesuai yang dibutuhkan. Beberapa kelompok yang lain ada juga yang berdiskusi dengan para guru pembimbing masing-masing. Sesekali saya berkeliling mengecek ke masing-masing kelompok.
Sore ini naskah karya ilmiah mereka harus sudah selesai beserta power point yang sudah dibuat. Nanti malam adalah sesi contest presentasi dan akan dipilih para pemenangnya berdasarkan kategori sains teknologi dan kategori sosial humaniora. Hingga sore hari para peserta terlihat begitu antusias dan masing-masing kelompok terlihat saling bekerja sama untuk menyelesaikan karya tulis dan slide presentasi mereka. Sesi ini berakhir hingga sore hari menjelang adzan maghrib.
Sesi 5: Contest Presentasi Karya Tulis Ilmiah
![]() |
Foto bersama pemateri, guru pembimbing dan peserta KIR Writing Camp |
Monday, 27 November 2017
Secantik (Curug) Bidadari
Curug bidadari ini memiliki tinggi sekitar 40an meter. Kurang tahu persisnya berapa, karena tadi aku tidak mengukurnya😁. Uniknya curug ini berada di tebingan batu yang tinggi menjulang dan dikelilingi oleh bebukitan yang hijau berkilau. Ijo royo-royo, kalau kata orang Jawa. Suasananya yang asri dan sejuk menambah daya pikat tersendiri.
Desiran air dari atas tebing yang turun ke bawah punya tekanan yang cukup kencang. Sekilas tampak seperti selendang besar berwarna putih yang melambai-lambai. Hal tersebut juga memunculkan desiran angin yang kencang saat jatuh ke dasar curug. Kedalaman dasar curug berkisar sekitar 50 cm dan banyak bebatuan di tepinya. Karena tekanan dan hembusan angin bersamaan cipratan derasnya air curug membuat sensasi dingin merasuk ke tubuh.
Persis di depan curug ini terdapat dua tebing batu besar. Akan tetapi pengunjung dilarang naik ke atas bebatuan tebing tersebut. Tepat di depan bebatuan tersebut juga terdapat kolam renang cukup besar dengan air berasal dari curug tersebut. Kolam renang tersebut juga terdapat seluncuran roll coaster dan menyewakan pelampung juga. Di sekitarnya juga terdapat saung-saung yang disewakan. Bagi yang ingin terapi ikan, di lokasi wisata ini pun tersedia.
Air selain menjadi kebutuhan pokok manusia, ternyata wisata air juga menjadi tempat refreshing yang selalu menarik. Sebut saja mulai dari tempat air yang alami seperti laut, sungai, danau dan air terjun adalah sentra wisata favorit manusia dari jaman baheula hingga jaman now. Tak kalah menariknya wisata air yang buatan seperti waterboom atau pun kolam renang juga punya magnet daya tarik tersendiri.
Karena hari ini juga bertepatan dengan Hari Pohon Sedunia (11 November 2017), yuk kita jaga dan lestarikan pepohonan yang ada di bumi ini. Satu pohon, berjuta-juta oksigen dihasilkan. SAVE Our TREE... SAVE Our FOREST....!!!
Saturday, 25 November 2017
Lentera Hati Guru Pembelajar
Menjadi guru itu pilihan atau nasib? Prioritas menjadi guru bukanlah pilihan banyak orang. Memilih profesi menjadi guru karena gaji tinggi, mungkin menjadi pilihan banyak cagur (calon guru). Tetapi, untuk menjadi guru karena panggilan hati atau passion mungkin sudah jarang kita temui di zaman ‘guru bersertifikasi’ seperti sekarang ini. Padahal guru adalah aset bangsa yang sangat strategis. Guru adalah arsitek peradaban. Begitulah salah satu pepatah penting yang melekat pada guru (sang pembangun insan cendekia). Keberhasilan seorang guru adalah ketika telah berhasil memberikan hati dan kepribadiannya dalam mendidik siswa-siswinya. Tapi, sudahkah menjadi guru yang terbaik bagi peserta didik? Karena tugas seorang guru bukan hanya sekedar mengajar materi dari ‘tidak tahu’ menjadi ‘tahu’. Mendidik karakter, membimbing dengan penuh kasih sayang, dan membina peserta didik dengan penuh ketulusan juga merupakan tugas dari seorang guru.