Friday, 30 August 2013

Editorial 23: Renungan, Do’a, Harapan dan Impian


Sukses itu penting, tapi BERSYUKUR itu jauh lebih sukses. Membaca diri, menulis diri, memuhasabahi untuk introspeksi. Alhamdulillah wasyukurillah, sungguh syukur itu memang luar biasa. Syukuri atas apa yang sudah kita capai selama ini. Bersyukurlah dengan penuh ketaatan dan ketakwaan kepada-Nya. Koreksi diri lebih detail, apakah nikmat sehat, nikmat sempat, nikmat dikarunia umur sampai saat ini kita gunakan dengan benar untuk menggapai ridho-Nya? Haasibuu anfusakum qobla ‘an tuhaasabu…. (hisablah…., hitunglah….., auditlah dirimu sebelum engkau dihisab nanti di hadapan Allah). Sungguh yang berlalu biar berlalu, hanya meninggalkan penyesalan. Tapi jangan sedih, optimalkan sisa umur ini dengan maksimal dan masa depan itu bisa kita upayakan. Teruslah berproses, perbaiki diri, tingkatkan takwa untuk menggapai hari esok yang lebih pasti.

Wahai orang-orang yang beriman! bertakwalah kepada Allah
dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya
untuk hari esok (akhirat) dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan (Q.S. Al-Hasyr [59]: 18)

Mencari ‘peradaban’ yang hilang? Sudah berapa banyak buku yang dibaca? Sudah berapa karya yang kita tulis? Ah, betapa malasnya melakukan kedua aktivitas tersebut. Malu rasanya dengan ilmuan-ilmuan muslim terdahulu. Selain membaca, mereka juga menulis puluhan bahkan ratusan karya (buku/kitab) yang menjadi rujukan/referensi sampai sekarang ini. sebut saja diantaranya seperti Al-Jahiz, seorang biolog pertama dengan teori berjuang untuk tetap hidup (stuggle for existence) dengan kitabnya yang terkenal “Al-Hayawan”. Mungkin jarang sekali yang mengetahui beliau, mungkin kita lebih mengenal Darwin dibandingkan Al-Jahiz. Kenapa? Ilmuan hebat yang lain, yaitu Imam al-Ghazali, selama ini mungkin kita lebih sering mengenal karya beliau yang berjudul “Ihya Ulumuddin” atau “Al-Munqidh min Al-Dhalal”, padahal beliau juga merupakan tokoh saintis muslim dengan karyanya “Kimia Al-Sa’adat”. Al’Asma’I (ahli zoology, botani dan penjagaan hewan). Siapa lagi? Ibnu Syina, Ar-razi, dan masih banyak lagi tokoh-tokoh ilmuan muslim lainnya. Dua aktivitas yang mereka lakukan adalah membaca dan menulis. sudahkah kita membiasakan diri kedua aktivitas ini? berapa banyak buku yang kita baca selama 1 pekan?

Baru saja masa-masa dunia kampus sudah berakhir dengan pahit manisnya. Masa-masa peralihan penuh dengan teka-teki. Berbagai pertanyaan pun bermunculan? Entah dari dalam diri sendiri, orang-orang terdekat, dan warga sekitar. Pertanyaan yang paling sering dilontarkan adalah “kapan nikah?” hehe. “Sudah punya calon belum?” ^;^. Pertanyaannya sensitif sekali. Hanya bisa senyum menjawabnya. Biarlah mereka bertanya, anggap saja itu merupakan bentuk perhatian yang tinggi dari mereka kepada diri yang masih banyak kekurangan ini. Tapi harus tetap ingat, masyarakat menantimu! Walaupun merantau menjadi pilihanmu, walaupun kepergianmu terasa berat, walaupun jasadmu tak berada disana, tapi teruslah istiqomah dalam mengarungi bahtera kehidupan yang penuh dengan ombak ini. Ingat, masyarakat menanti kiprahmu!

Biarkanlah hari terus berlari
Tetaplah jadi manusia, apa pun yang terjadi
Janganlah galau dengan tiap kejadian sehari-hari
Karena tak ada yang abadi, semua kan datang dan pergi
Jadilah pemberani melawan rasa takutmu sendiri
Karena lapang dan tulus adalah dirimu sejati
Janganlah pandang hina musuhmu
Karena jika ia menghinamu, itu ujian tersendiri bagimu
Takkan abadi segala suka serta lara
Takkan kekal segala sengsara serta sejahtera
Merantaulah. Gapailah setinggi-tingginya impianmu
Bepergianlah. Maka ada lima keutamaan untukmu
Melipur duka dan memulai penghidupan baru
Memperkaya budi, pergaulan yang terpuji,
Serta meluaskan ilmu

_diadaptasi dari bait syair-syair Imam Syafi’i (767-820 M),
dikutip dalam Novel Rantau 1 Muara karya A. Fuadi_

          The magic spirit of do’a, karena do’a adalah obsesi kita agar selalu tuned-in, merasakan kebersamaan Allah, begitu pengertian do’a dalam buku Spiritual Problem Solving karya Solikhin Zero to Hero dan Kang Puji Hartono, SPS. Selasa, 27 Agustus 2013, puluhan bahkan ratusan ucapan, harapan, serta do’a yang beragam datang dari teman-teman (baik secara langsung, lewat sms dan jejaring sosial facebook). Saya hanya menjawab: “Aamiin yaa robbal’alamiin….”. Tak ada balasan kebaikan, selain kebaikan itu pula. Melalui tulisan ini saya ucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya, syukron katsiron, semoga kebaikan teman-teman semua dibalas oleh Allah SWT dengan sebaik-baik balasan. Mohon ma’af yang sebesar-besarnya bila selama ini ada salah atau khilaf kepada teman-teman semua.

          Manisnya hidup, kita yang nentuin. Walau banyak pilihan, mau ga mau harus memilih. Apa pun resikonya. Manis itu tak selalu mudah, layaknya seperti perjuangan pasukan semut yang mengerumuni gula. Tak mudah, banyak tantangannya. Sama, seperti hidup kita juga. Yang harus dilakukan oleh makhluk bernama manusia adalah berusaha dengan maksimal, berikhtiar, dan bertawakal kepada-Nya. Mimpi yang lalu yang belum tercapai jangan dilupakan, teruslah diupayakan bersama dengan mimpi baru yang akan kita capai. Bismillah, melanjutkan perjalanan bersama 23 mimpi pasca lulus S1. Ganbareba, zettai dekiru…!!!!! Boleh GO Internasional, but don’t forget your local. Jangan pernah lupakan tanah kelahiranmu!


Wisma Al-Mizan Purwokerto, 27 Agustus 2013
(Hidup itu memang penuh dengan pertimbangan,

Tapi lakukanlah dengan optimis apa pun yang kita pilih itu)

0 comments: