 |
Bersama Camat Loloda Kepulauan sehabis upacara HUT RI Ke-69 |
“17 Agustus tahun 45 itulah hari kemerdekaan kita. Hari merdeka nusa dan
bangsa. Hari lahirnya bangsa Indonesia. Merdeeekaaa. Sekali merdeka, tetap
merdeka! Selama hayat masih dikandung badan. Kita tetap setia…! tetap sedia,
mempertahankan Indonesia. Kita tetap setia…!, tetap sedia, membela negara kita”
lirik lagu nasional berjudul ‘Hari Merdeka’ ini bergema mengguncang Loloda
Kepulauan dalam acara Semarak Lomba HUT RI Ke-69.
Kegiatan
ini merupakan acara yang digelar oleh Tim Sekolah Guru Indonesia (SGI) – Dompet
Dhuafa daerah penempatan Halmahera Utara yang bekerjasama dengan Pemerintah
Kecamatan Loloda Kepulauan. Kegiatan yang bertemakan “Indonesia Bangkit” ini
berlangsung selama 3 hari (Jum’at-Minggu, 15-17 Agustus 2014) dan dibuka secara
resmi oleh Camat Loloda Kepulauan, Budiman H. Modim. Kegiatan Semarak Lomba HUT
RI Ke-69 ini terdiri atas perlombaan untuk anak-anak dan dewasa. Ada 6 macam
lomba-lomba tingkat SD/MI Se-Kecamatan Loloda Kepulauan yaitu: Lomba Tarian
Lalayon, Lomba Tarian Tide-tide, Lomba Paduan Suara (Lagu Nasional), Lomba
Peraturan Baris Berbaris (PBB), Lomba Puisi, dan Lomba Pidato. Sedangkan untuk
lomba tingkat dewasa terdiri atas Lomba Poco-Poco dan Lomba Gerak Jalan tingkat
Kecamatan Loloda Kepulauan.
Kegiatan ini diawali
dengan rapat bersama antara SGI, Pemerintah Kecamatan Loloda Kepulauan dan
Pemerintah Desa Dama. Dari hasil rapat memutuskan ada lomba-lomba tingkat
anak-anak dan dewasa. Untuk ketentuan lomba, petunjuk teknis, jadwal kegiatan
dan peraturan lomba dibuat oleh tim SGI, sedangkan surat edaran dan permintaan
delegasi peserta dibuat oleh Camat Loloda Kepulauan. Untuk peserta lomba-lomba
tingkat SD/MI Se-Kecamatan Loloda Kepulauan diikuti oleh 8 delegasi (SD/MI)
dari 7 desa yaitu: SDN Tobo-Tobo, SD GMIH Dowonggila, SDN Fitako, SDN Dedeta,
SDN Dagasuli, SDN Dama, MI Al-Basyariah Dama dan SDN Salube. Sedangkan peserta
lomba gerak jalan dan poco-poco diikuti oleh siswa-siswi SMP-SMA dan perwakilan
masing-masing desa yang ada di Kecamatan Loloda Kepulauan.
“Lautan luas itu,
dicuri orang. Untuk bisa makan ikan, aku harus beli pada orang asing. Padahal
lautan luas itu milikku! Ironi memang, katanya 69 tahun lalu gema proklamasi
mengguncang Indonesia. Tapi, nyatanya Indonesia (belum) merdeka. Pendidikan di
tempatku masih tertinggal. Kampungku, layaknya kota mati. Tak ada listrik, tak
ada sinyal” petikan puisi karya Siti Fatimah ini bergema menggelora semua warga
Loloda Kepulauan. Puisi yang berisi kritik sosial yang membangun ini begitu
menyentuh hati warga masyarakat agar sadar akan kondisi dan potensi yang mereka
miliki. Karena pada akhir puisi ini berisi ajakan untuk bangkit dari
keterpurukan yang ada. Puisi tersebut ditutup dengan kata-kata: “Lebih baik
menyalakan lilin dari pada mengutuk kegelapan. Itulah tekad kita. Mari kita
bersatu, untuk Indonesia lebih maju…!”
Saya teringat apa yang
dikatakan presiden pertama Indonesia, Soekarno “Beri saya 1000 orangtua, maka
akan aku cabut Semeru dari akarnya! Beri saya 10 pemuda, maka akan aku goncang
dunia!” Tidakkah kita sadar, bahwa pemuda-pemuda yang dimaksud adalah kita?
Pemuda Loloda. Jika memang dunia terlalu luas untuk kita goncang, maka minimal
mari goncang tanah kelahiran tercinta kita, Loloda Kepulauan! Dengan apakah
kita goncang dunia (goncang Loloda) wahai pemuda? Dengan karya kita, dengan
prestasi terbaik kita sebagai putra daerah. Kita tunjukkan bahwa kita punya
komitmen dan kesungguhan untuk memajukan daerah kita. Petikkan teks pidato ini
juga bergemuruh dalam Lomba Pidato Berteks yang diikuti oleh siswa-siswi SD/MI
se-Kecamatan Loloda Kepulauan ini. Isi pidato mengandung pesan-pesan penting
bagi pemuda Loloda Kepulauan sebagai generasi bangsa.
Satu demi satu
masing-masing peserta menampilkan penampilannya dengan penuh semangat. Warga
masyarakat pun sangat antusias dalam menyaksikan gelaran acara ini. Setelah
melewati lomba demi lomba dan persaingan yang sangat ketat, dewan juri
memutuskan untuk para pemenang lomba-lomba tersebut yaitu: Lomba Pidato (Juara 1 Rezali Dariopa dari SDN
Dedeta, Juara 2 Rusnia Ishak dari SDN Dama dan Juara 3 M. Fajri AR. Lahani dari
SDN Tobo-Tobo). Lomba Puisi (Juara 1 Safria Mahmud dari SDN Fitako, Juara 2
Mutmainnah Putri Lukman dari SDN Salube dan Juara 3 Asra Moh. Rafsan Din dari
SDN Dedeta). Juara Lomba Tarian Lalayon (Juara 1 SDN salube. Juara 2 SDN
Dagasuli, dan Juara 3 SDN Fitako). Juara Lomba Tarian Tide-tide (Juara 1 SDN
Dagasuli, Juara 2 SDN Tobo-tobo, dan Juara 3 SDN Salube). Juara Lomba Peraturan
Baris Berbaris (Juara 1 SDN Dedeta, Juara 2 SDN Dagasuli dan Juara 3 SD GMIH
Dowonggila). Juara Lomba Paduan Suara (Juara 1 SD GMIH Dowonggila, Juara 2 SDN
Dagasuli dan Juara 3 SDN Salube). Acara ini ditutup dengan pembagian hadiah,
pementasan seni para juara dan ditutup secara resmi oleh camat Loloda
Kepulauan.