Tuesday, 26 August 2014

Dari Loloda Kepulauan: “Indonesia Bangkit”

Bersama Camat Loloda Kepulauan sehabis upacara HUT RI Ke-69

17 Agustus tahun 45 itulah hari kemerdekaan kita. Hari merdeka nusa dan bangsa. Hari lahirnya bangsa Indonesia. Merdeeekaaa. Sekali merdeka, tetap merdeka! Selama hayat masih dikandung badan. Kita tetap setia…! tetap sedia, mempertahankan Indonesia. Kita tetap setia…!, tetap sedia, membela negara kita” lirik lagu nasional berjudul ‘Hari Merdeka’ ini bergema mengguncang Loloda Kepulauan dalam acara Semarak Lomba HUT RI Ke-69.

            Kegiatan ini merupakan acara yang digelar oleh Tim Sekolah Guru Indonesia (SGI) – Dompet Dhuafa daerah penempatan Halmahera Utara yang bekerjasama dengan Pemerintah Kecamatan Loloda Kepulauan. Kegiatan yang bertemakan “Indonesia Bangkit” ini berlangsung selama 3 hari (Jum’at-Minggu, 15-17 Agustus 2014) dan dibuka secara resmi oleh Camat Loloda Kepulauan, Budiman H. Modim. Kegiatan Semarak Lomba HUT RI Ke-69 ini terdiri atas perlombaan untuk anak-anak dan dewasa. Ada 6 macam lomba-lomba tingkat SD/MI Se-Kecamatan Loloda Kepulauan yaitu: Lomba Tarian Lalayon, Lomba Tarian Tide-tide, Lomba Paduan Suara (Lagu Nasional), Lomba Peraturan Baris Berbaris (PBB), Lomba Puisi, dan Lomba Pidato. Sedangkan untuk lomba tingkat dewasa terdiri atas Lomba Poco-Poco dan Lomba Gerak Jalan tingkat Kecamatan Loloda Kepulauan.

Kegiatan ini diawali dengan rapat bersama antara SGI, Pemerintah Kecamatan Loloda Kepulauan dan Pemerintah Desa Dama. Dari hasil rapat memutuskan ada lomba-lomba tingkat anak-anak dan dewasa. Untuk ketentuan lomba, petunjuk teknis, jadwal kegiatan dan peraturan lomba dibuat oleh tim SGI, sedangkan surat edaran dan permintaan delegasi peserta dibuat oleh Camat Loloda Kepulauan. Untuk peserta lomba-lomba tingkat SD/MI Se-Kecamatan Loloda Kepulauan diikuti oleh 8 delegasi (SD/MI) dari 7 desa yaitu: SDN Tobo-Tobo, SD GMIH Dowonggila, SDN Fitako, SDN Dedeta, SDN Dagasuli, SDN Dama, MI Al-Basyariah Dama dan SDN Salube. Sedangkan peserta lomba gerak jalan dan poco-poco diikuti oleh siswa-siswi SMP-SMA dan perwakilan masing-masing desa yang ada di Kecamatan Loloda Kepulauan.

“Lautan luas itu, dicuri orang. Untuk bisa makan ikan, aku harus beli pada orang asing. Padahal lautan luas itu milikku! Ironi memang, katanya 69 tahun lalu gema proklamasi mengguncang Indonesia. Tapi, nyatanya Indonesia (belum) merdeka. Pendidikan di tempatku masih tertinggal. Kampungku, layaknya kota mati. Tak ada listrik, tak ada sinyal” petikan puisi karya Siti Fatimah ini bergema menggelora semua warga Loloda Kepulauan. Puisi yang berisi kritik sosial yang membangun ini begitu menyentuh hati warga masyarakat agar sadar akan kondisi dan potensi yang mereka miliki. Karena pada akhir puisi ini berisi ajakan untuk bangkit dari keterpurukan yang ada. Puisi tersebut ditutup dengan kata-kata: “Lebih baik menyalakan lilin dari pada mengutuk kegelapan. Itulah tekad kita. Mari kita bersatu, untuk Indonesia lebih maju…!”

Saya teringat apa yang dikatakan presiden pertama Indonesia, Soekarno “Beri saya 1000 orangtua, maka akan aku cabut Semeru dari akarnya! Beri saya 10 pemuda, maka akan aku goncang dunia!” Tidakkah kita sadar, bahwa pemuda-pemuda yang dimaksud adalah kita? Pemuda Loloda. Jika memang dunia terlalu luas untuk kita goncang, maka minimal mari goncang tanah kelahiran tercinta kita, Loloda Kepulauan! Dengan apakah kita goncang dunia (goncang Loloda) wahai pemuda? Dengan karya kita, dengan prestasi terbaik kita sebagai putra daerah. Kita tunjukkan bahwa kita punya komitmen dan kesungguhan untuk memajukan daerah kita. Petikkan teks pidato ini juga bergemuruh dalam Lomba Pidato Berteks yang diikuti oleh siswa-siswi SD/MI se-Kecamatan Loloda Kepulauan ini. Isi pidato mengandung pesan-pesan penting bagi pemuda Loloda Kepulauan sebagai generasi bangsa.


Satu demi satu masing-masing peserta menampilkan penampilannya dengan penuh semangat. Warga masyarakat pun sangat antusias dalam menyaksikan gelaran acara ini. Setelah melewati lomba demi lomba dan persaingan yang sangat ketat, dewan juri memutuskan untuk para pemenang lomba-lomba tersebut yaitu:  Lomba Pidato (Juara 1 Rezali Dariopa dari SDN Dedeta, Juara 2 Rusnia Ishak dari SDN Dama dan Juara 3 M. Fajri AR. Lahani dari SDN Tobo-Tobo). Lomba Puisi (Juara 1 Safria Mahmud dari SDN Fitako, Juara 2 Mutmainnah Putri Lukman dari SDN Salube dan Juara 3 Asra Moh. Rafsan Din dari SDN Dedeta). Juara Lomba Tarian Lalayon (Juara 1 SDN salube. Juara 2 SDN Dagasuli, dan Juara 3 SDN Fitako). Juara Lomba Tarian Tide-tide (Juara 1 SDN Dagasuli, Juara 2 SDN Tobo-tobo, dan Juara 3 SDN Salube). Juara Lomba Peraturan Baris Berbaris (Juara 1 SDN Dedeta, Juara 2 SDN Dagasuli dan Juara 3 SD GMIH Dowonggila). Juara Lomba Paduan Suara (Juara 1 SD GMIH Dowonggila, Juara 2 SDN Dagasuli dan Juara 3 SDN Salube). Acara ini ditutup dengan pembagian hadiah, pementasan seni para juara dan ditutup secara resmi oleh camat Loloda Kepulauan.

Related Posts:

  • Semua Bisa Menjadi Penulis Dua minggu yang lalu saya bertemu dengan pemuda-pemudi hebat dari berbagai penjuru tanah air di Bogor, kali ini saya kembali bertemu dengan wajah pemuda-pemudi generasi penerus bangsa peserta Training Soedirman 1 UKMPR… Read More
  • Resume Film “99 Cahaya di Langit Eropa” (Part 1) Setahun lebih yang lalu, tepatnya tanggal 13 Januari 2012 saya membeli bukunya lalu khatam membacanya. Setahun kemudian, tepatnya tanggal 11 Mei 2013 saya mengikuti bedah buku tersebut bersama dengan penulisnya langsung… Read More
  • Ikhtiar Menjemput Sakura Ada apa dengan Jepang? Apa kehebatan negeri Sakura tersebut? kenapa harus kesana? Buat apa kesana? Jalan-jalan? Studi lanjut? Cari jodoh? Bekerja? Inilah sederet pertanyaan yang sering saya lontarkan dalam diriku sendir… Read More
  • Mengabdi Tanpa Pamrih, Bermanfaat Tanpa Kenal Letih Hidup adalah sebuah pengabdian dan kebermanfaatan. Karena hakikat diciptakannya manusia tidak lain adalah menjadi hamba sekaligus khalifah di planet yang bernama bumi ini. Sebagai hamba, tugas kita adalah mengabdi dan sebag… Read More
  • Sehat itu Murah dan Terjangkau, Kapan?           Ada satu kata yang menjadi kebutuhan mutlak semua orang, yaitu “sehat”. Kehadiran sehat ibarat pelita yang mampu menerangi kehidupan. Semua aktivitas bisa kita lakukan kalau kita sehat… Read More

0 comments: