Tuesday, 26 August 2014

Menjaring Semangat Pemuda di Pantai Goha

Saat mengisi Training Motivasi Sentral Pelajar Fitako
Jika ditanya “PEMUDA”, maka jawablah dengan kata “SAYA PASTI BISA”. Yel-yel ini bergelora di tepi pantai saat aku mengisi sebuah training motivasi kepada pemuda Loloda Kepulauan. Karena pemuda itu identik dengan kata semangat, maka sudah semestinya menampilkan ekspresi optimis. Seperti pesan Hasan Al-Banna yang begitu menggetarkan hati, “jika mereka bertanya tentang semangat. Maka, jawablah bahwa bara itu masih bersemayam di dalam dadaku! Bahwa tekad itu masih membara di dalam diriku. Bahwa semangat itu masih hidup di dalam jiwaku. Katakan itu pada orang-orang yang ragu akan kemampuan dirimu. Karena impianmu saat ini adalah kenyataan hari esok”.

Siapakah sosok pemuda itu? Apakah para pemuda itu seperti yang diucapkan oleh Ir. Soekarno, “Beri aku 1000 orang tua maka akan aku cabut Semeru dari akarnya, tapi beri aku 10 orang pemuda maka akan aku goncangkan dunia”. Inilah pesan penting Sang Proklamator untuk generasi bangsa (khususnya pemuda) dalam hal ini adalah pelajar dan mahasiswa Fitako, Kecamatan Loloda Kepulauan. Dengan cara apa kita menggoncangkan dunia? Tanyaku dengan nada tinggi. Dengan karya dan prestasi kita, dengan belajar yang giat dan menjadi generasi yang bermanfaat kelak untuk membangun Loloda Kepulauan yang saat ini masih tertinggal.

Tingkat pendidikan Loloda Kepulauan (Provinsi Maluku Utara) berada di peringkat 27 dari 33 provinsi yang ada di Indonesia. Inilah tugas kalian. Sebagai pelajar dan mahasiswa harus bisa mengejar ketertinggalan ini. Apakah kita sudah merdeka? Tanyaku. Kalian rela melihat orang asing mengambil kekayaan alam di pulau ini. Sebut saja kapal-kapal besar mereka mengambil ikan berton-ton, pasir besi dikeruk tiap hari, dan pertambangan. Saya juga menyampaikan tentang kondisi pendidikan  di tanah air secara umum dan menyampaikan juga tentang pendidikan maju seperti yang ada di Negara Jepang, mulai dari Restorasi Meiji dan kebijakan Jepang yang mengutus para pemudanya untuk belajar ke luar negeri (Eropa dan Amerika) untuk menimba ilmu disana. Hasilnya, bisa kita lihat saat ini Jepang mampu menjadi Negara yang maju berawal dari sebuah pendidikan.

“Iqro (bacalah..!)’ itulah pesan pertama dalam Surat Al-Alaq ayat 1-5 (surat pertama  yang diturunkan). “Siapa yang ingin mendapatkan dunia, dengan ilmu. Siapa yang ingin mendapatkan akhirat, juga dengan ilmu. Dan siapa yang ingin mendapatkan keduanya (dunia-akhirat), juga dengan ilmu”. Itulah beberapa dalil tentang perintah menuntut ilmu. Tentang pentingnya pendidikan. Karena pendidikan merupakan cara yang terbaik untuk memanusiakan manusia. Kemajuan sebuah bangsa berawal dari pendidikan.


Kebangkitan sebuah pemuda pun berawal dari pendidikan. Dan inilah sebuah langkah nyata yang dilakukan oleh sekelompok pemuda Fitako yang tergabung dalam Sentral Pelajar Fitako (SALAFI) Desa Fitako dengan menggelar training motivasi di tepi Pantai Goha Desa Fitako. Kegiatan ini dilaksanakan dengan maksud untuk mengukuhkan para anggota dan membuka cakrawala berpikir para anggotanya yang terdiri dari pelajar SD, SMP, SMA dan mahasiswa. Seusai menyampaikan materi dilakukan sesi diskusi. Pada sesi ini cukup banyak yang bertanya, akan tetapi mengingat waktu dan masih ada pemateri yang lain, maka hanya dibatasi 5 pertanyaan dalam satu pemateri. Acara pamungkas sebagai penutup adalah pengukuhan anggota Sentral Pelajar Fitako (SALAFI). Dalam sesi acara ini semua peserta yang hadir membentuk lingkaran dan ditengahnya dinyalakan api unggun. Sambil ketua umum berorasi, yang lain menyanyikan lagu syukur bersama-sama. Setelah itu semua peserta mengucapkan sumpah pemuda secara bersama-sama. Dan ditutup dengan do’a dan saling berjabat tangan antar peserta.

0 comments: