Rasanya
“plong”, bercampur antara senang dan gembira. Tak butuh waktu lama. Hanya beberapa
menit saja. Pak Agus Heri Susanto, M.Si selaku Pembantu Dekan 1 Fabio Unsoed
memanggil para calon sarjana muda yang berjumlah 26 orang, disusul para calon ahli
madya muda berjumlah 10 orang yang akan segera dikukuhkan ini. Satu demi satu
dipanggil namanya oleh PD 1. Kini giliranku urutan nomer 2 dipanggil, “In
Amullah, S.Si Sarjana Biologi ke-4227” begitu PD 1 memanggil namaku. Dengan
sikap berdiri tegak aku memasuki ruang yudisium yang sudah diseting tempat
duduknya sesuai nomer masing-masing. Prosesinya cukup singkat. Setelah dibacakan daftar riwayat
masing-masing, lalu menerima map biru yang dikasihkan oleh Bu Dian Bagawati,
dan diakhiri dengan ketukan palu 3 kali oleh PD 1. Memang singkat. Setelah bertahun-tahun
(ada yang 3,9 tahun, 4,9 tahun, dan 5 tahun lebih) berjuang menjadi mahasiswa,
ternyata hanya butuh beberapa detik saja untuk mengakhiri status mahasiswa ini dengan
3 kali ketukan palu secara simbolis.
Ketukan palu yang melepas kepergian
status “mahasiswa” berganti dengan penambahan akhiran di belakang nama. Ketukan
yang telah melewati masa-masa berjungkar balik melewati medan 7 sks yang paling
menentukan ini. Pahit manis penuh kisah yang berliku bermula dari tepian bukit ‘seminar
proposal’. Aral melintang menembus badai penelitian. Menyusuri curamnya tebing skripsi
yang memerlukan stok energi sabar dalam penantian revisian, menggarapnya harus
penuh semangat yang menyala dengan penuh keikhlasan. Hingga akhirnya bisa
merasakan segelas oksigen segar menembus medan seminar hasil dan ujian skripsi
dengan kedua pembimbing. Ketukan yang sebelumnya juga telah melewati
detik-detik yang penuh menegangkan mencapai puncak yang paling tertinggi bernama
“pendadaran”. Tiga kali ketukan palu yang berada di ujung Sabar, Semangat dan
Ikhlas (S.Si) kali ini benar-benar telah berada di ujung pundak masing-masing bernama
Sarjana Sains (S.Si).
Setelah
semuanya menerima map biru dan ketukan palu secara resmi, para sarjana muda dan
ahli madya muda ini duduk dengan tenang menempati kursi sesuai nomer urut
masing-masing. Sepertinya mereka merasakan hal yang sama yaitu “plong” rasanya,
walau nantinya pasca keluar dari ruangan ini akan berfikir jauh ke depan lagi.
Sidang yudisium yang dihadiri juga oleh para dosen dan kepala laboratorium ini
diakhiri dengan pembacaan rekapitulasi wisudawan, pengumuman pelepasan dan
wisuda yang akan digelar 25 Juni 2013 mendatang. Acara ini diakhiri dengan
pemberian selamat oleh para dosen yang hadir. Secara bergantian, satu per satu
dari para sarjana muda dan ahli madya muda ini berjabat tangan dan menerima
ucapan selamat dari para dosen yang selama ini telah membimbing, mendidik, dan
mencurahkan segala perhatian dan ilmunya. Amanah baru kini menanti di depan
mata, menuju masa peralihan menuju kehidupan yang baru.
Selamat
kawan-kawan….!!! Selamat melewati fase-fase peralihan dalam hidup ini. Jika
diibaratkan dengan ekosistem, kita seperti eksosistem estuarine (mangrove) yang
merupakan ekosistem peralihan antara ekositem laut dan ekosistem darat. Gempuran
ombak dan terjangan gelombang harus siap dihadapi. Kuatkan hati dengan mantap
seperti kokohnya akar-akar mangrove yang mencegah terjadinya abrasi pantai. Bersiap
memburu, menapaki, berstrategi, bergerak, menganalisa dan memutuskan pilihan
mana yang akan kita pilih dalam menapaki kehidupan kita yang baru ini. Mari
mendharmabaktikan ilmu yang telah kita raih untuk kemaslahatan masyarakat. Jadilah
manusia yang bermanfaat dimanapun kita berada. Seperti tagline kampus kita
yaitu “Semper excelcius pro proximo nostro”. Semoga kampus biru semakin jaya di
usia emasnya ini.
0 comments:
Post a Comment