“Secercah
potensi usaha bisa digali hanya oleh orang-orang
yang berani mencobanya.
Sebuah
peluang usaha dikatakan berhasil ditangkap jika orang tersebut
beraksi
memulai bisnis tersebut”.
Tulisan ini merupakan kelanjutan dari
catatan sebelumnya tentang biopreneurship. Materi ini saya dapatkan waktu
Orientasi Studi Mahasiswa Baru (OSMB) Fakultas Biologi Unsoed (Agustus, 2008). Materi
ini dulu disampaikan oleh Bapak Joko
Sulistyo, Ph.D. (Ahli Peneliti Utama
Puslit Biologi-LIPI Cibinong Science
Center, Konsultan Eksekutif Bisnis PT Farming Jaya, Bandung dan PT Maxgain
Internasional, Jakarta). Beliau telah banyak melakukan hasil riset biologi
dan pengalaman dalam merintis usaha. Sebuah perjalanan penelitian dan kerjasama
dalam bidang biologi yang telah beliau jalankan antara lain:
§ Kerjasama
Pengembangan Chitosan dan Alginat (2000-2001)
Topik :
pengembangan pengawet organik dan media
printing tekstil
Pilihan teknologi : fermentasi cair dan bioproses enzimatik
Poin
penting : pemanfaatan limbah
organik untuk bahan pengawet produk pangan dan non pangan serta untuk media
bahan printing tekstil
§ Konsultan
PT Barutama Kudus (2001-2002)
Topik :
inovasi bahan printing kertas berbasis
minyak nabati
Pilihan teknologi : ekstraksi dan fermentasi cair
Poin
penting : minyak nabati (kelapa
dan kacang-kacangan) bermanfaat sebagai media campuran untuk tinta printing
kertas
§ Pengembangan
Produk Berbasis Limbah Kelapa (2002-2003)
Topik :
pengelolaan limbah kelapa untuk bahan
pangan dan non-pangan
Pilihan teknologi : fermentasi padat, cair dan kimia
Poin
penting : pemanfaatan limbah air
kelapa untuk produksi nata de coco, sabut kelapa untuk pupuk organik dan
tempurung kelapa untuk charcoal
§ Kerjasama
Pengembangan Bioetanol dan Biodiesel di NTT (2003-2004)
Topik : produksi bioetanol dari nira lontar & biodiesel dari minyak kosambi
Pilihan teknologi : fermentasi cair dan bioproses enzimatik serta kimia
Poin
penting : pemanfaatan sumberdaya
lokal sebagai bahan bakar nabati (bioetanol dan biodiesel) berbasis nira lontar
dan minyak kosambi
§ Dan
masih banyak lagi topik-topik bidang usaha yang lainnya
Pengusaha busana muslim Badroni Yuzirman
menggunakan istilah “take action” sebagai kata kunci yang harus dilakukan bagi
mereka. Seperti tertera dalam sebuah tulisan di blognya (www.roniyuzirman.com) dikatakan bahwa
apa pun usaha yang akan dilakukan, baik online maupun offline, sesederhana apa
pun idenya, segeralah mulai. “Take
action now”, tulisnya. Sebuah persamaan diberikan untuk menggambarkan
pentingnya mengambil tindakan bagi seorang calon pengusaha. Idea + Take Action = Miracle Happen.
Dalam bentuk lain, ia memberikan kalimat, “No Action Nothing Happen, Take
Action Miracle Happen”.
Pengusaha pemula menurutnya membutuhkan
tigal hal yang disingkat dengan DSA (Dreams,
Strategy dan Action) agar mendapatkan sukses. Dimana selain tindakan,
pebisnis pemula juga harus memiliki mimpi dan juga strategi untuk bisnis yang
yang akan dijalankan. Seorang pengusaha menurutnya selalu mengalami masalah
berkaitan dengan DSA ini. Meski kuat di salah satu syarat tersebut namun salah
dalam syarat yang lain usaha juga berpotensi gagal. “Dreams-nya kuat, tapi strategy
dan action-nya salah, gagal juga. Action-nya kuat, tapi tanpa strategy dan dream, akhirnya gagal juga,” tulis Badroni.
Dengan keyakinan bahwa calon pengusaha
pasti memiliki ide dan sarana pendukung usaha, tindakan dilakukan tanpa calon
pengusaha terlebih dahulu menunggu kondisi yang dianggap sempurna. Alasannya,
kondisi yang sempurna tidak akan pernah terjadi, karena calon pengusahalah yang
harus membuatnya menjadi sempurna.
Action menurutnya tetap harus dilakukan
meski pun resiko usaha sudah pasti menghadang. Ada resiko lain yang lebih
nyata, yaitu jika usaha tidak juga dimulai-mulai. Resiko tersebut adalah resiko
waktu. Alasannya waktu adalah aset yang paling mahal dan tidak bisa
tergantikan. Sementara bicara tentang kerugian uang, masih bisa dicari gantinya.
So, tunggu apa lagi sobat? Milikilah
tritunggal keberhasilan usaha tersebut sob, yaitu “Dreams, Strategy dan Action” jika anda benar-benar mau melakukan
usaha dan menurutku 3 poin ini juga bisa diterapkan dalam hal lain untuk meraih
prestasi dalam hal apa pun. Kenapa? Karena berawal dari mimpi-lah impian kita
akan terkuak. Mimpi ibarat kunci pembuka. Strategi juga perlu, kenapa? Karena
strategi itu diibaratkan seperti misi atau langkah-langkah yang harus kita
tempuh untuk mencapai mimpi. Setelah itu, yang paling penting juga adalah
action, kenapa? Karena tanpa action, dreams dan strategy itu ibarat benda mati.
0 comments:
Post a Comment