Thursday, 13 June 2013

Strategi Menghadapi Pasca Kampus (Take Action…!)

Ada apa dengan pasca kampus? Apakah kita sudah siap menghadapi dunia pasca kampus? Iya, siap ga siap harus siap! Mau kemana? Melanjutkan studi S2, bekerja, wirausaha, daftar CPNS, daftar jadi guru, membuka bisnis usaha, menikah, atau yang lainnya? Take action…!!! Yang pasti setiap individu sudah punya rencana masing-masing untuk menyongsong kehidupan yang baru pasca kampus nanti. Sudah sejauh manakah persiapan kita untuk menghadapi pasca kampus? Karena persiapan itu penting! Terkait persiapan, Abraham Lincoln pernah mengatakan “jika memiliki delapan jam untuk merobohkan pohon, saya akan menghabiskan enam jam untuk mengasah kapak”. Teman-teman pasti paham dengan makna kalimat tersebut. Itulah pentingnya sebuah persiapan. Manfaatkanlah setiap peluang yang ada di depan mata, karena kata Ali bin Abi Thalib “kesempatan itu berjalan seperti awan, maka manfaatkanlah kesempatan-kesempatan itu dengan baik”. Atau ada pepatah mengatakan “Opportunity is NO WHERE (pesimis), but opportunity is NOW HERE (optimis)”. Hanya berbeda meletakkan huruf w beda maknanya. Itulah peran otak kanan yang selalu optimis, right?

Sedikit berbagi materi pembekalan calon wisudawan/wati Unsoed Periode Juni 2013 yang diadakan oleh Kemahasiswaan Unsoed pada tanggal 12 Juni 2013 bertempat di gedung rektorat lantai 1. Acara ini bisa dibilang ekslusif karena dibatasi kuota pendaftarnya. Jadi, tidak semua calon wisudawan/wati bisa mengikuti acara ini. Siapa cepat, dia dapat. Begitulah dari tahun ke tahun seperti itu. Oke, disini saya sedikit uraikan materi yang disampaikan dalam acara tersebut. Semoga bisa bermanfaat bagi teman-teman yang tidak berkesempatan mengikuti acara tersebut. Acara ini terbagi dalam 3 sesi, yaitu sesi pertama (pelatihan tes TOEFL), sesi kedua (Are You Ready to Penetrate Job Market?) dan sesi ketiga (Kiat Sukses Menghadapi Psikotes). Oke, untuk sesi TOEFL sudah pada paham kan ya, jadi tidak dibahas dalam tulisan ini.

§  Are You Ready to Penetrate Job Market?

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan mengidentifikasi masa depan kita. Apakah mau menikah? Melanjutkan studi? Atau bekerja terlebih dahulu? Dalam hal ini ada 4 arus kuadran, yaitu: business owner (memiliki bisnis dengan sistem, uang bekerja untuk kita/passive income), employee (bekerja untuk orang lain, bekerja untuk uang/active income), investor (investasi, uang bekerja untuk anda), dan self employed (pemiliki pekerjaan). Materi ini disampaikan oleh  Drs. Agus Sapto Nugroho, M.Ed.TESOL. Kata pak Agus, ada beberapa cara untuk mengidentifikasi potensi personal (aset) yang kita miliki, yaitu dengan otak kiri / otak kanan, kecerdesan intelegensi, potensi tersembunyi, dan menganalisa kekuatan/kelemahan kita.

Apa yang harus kita persiapkan untuk menghadapi job interview? Dosen yang menjabat Kepala UPT Bahasa Unsoed ini menuturkan persiapannya adalah mencari informasi pekerjaan dulu, bisa dari iklan, teman atau sumber lainnya. Langkah selanjutnya adalah “Action”: writing application letter. Dalam menulis surat aplikasi ini harus memperhatikan apa yang harus ditulis diantaranya adalah sumber informasi, tujuannya apa, melampirkan curriculum vitae (CV), dan lampiran-lampiran lain yang dibutuhkan sesuai persyaratan yang diminta. Persiapan sebelum interview adalah waktu (diusahakan datang 15 menit sebelum dimulai), mental dan kesehatan. Pada saat interview berlangsung tunjukkan sikap terbaik kita, ekspresi wajah, suara, gesture, intonasi dan tata bahasa (pilihan kata, pronounciation, intonasi dan gammar). Pada akhir interview sempatkan untuk bertanya dan akhiri dengan kalimat perpisahan (saying goodbye).

How marketable are you? Sejauh mana potensi yang kita miliki? Setidaknya ada 3 hal untuk menjawab pertanyaan tersebut, dilihat dari pandangan hidup, keahlian dan hubungan dengan sesama manusia. Pak Agus menyampaikan bahwa dari ketiga point tersebut masing-masing terbagi lagi menjadi 10 kebiasaan manusia sukses tanpa batas yaitu: pandangan hidup (meliputi: berusaha mencapai keunggulan, menentukan tujuan, membuat rencana, menyusun prioritas), keahlian (meliputi: fokus, manajemen waktu, berjuang melawan diri sendiri), dan hubungan dengan sesama manusia (meliputi: kepiawaian berkomunikasi, berpikir positif, dan seimbang). How to make your life 100%? Jika A B C D E….dst = 1 2 3 4 5….dst. Bahwa yang membuat hidup kita 100% adalah ATTITUDE = 1+20+20+9+20+21+4+5 = 100%. So, it is our ATTITUDE that determinates our life. Change your attitude and change your life! Pada akhir sesi pak Agus menyampaikan tips-tips dalam membangun karir, diantaranya: tangan jangan bersedekap; bukalah!, menjadi pribadi yang berbeda, gunakan “ilmu katak”, ikuti prinsip “5 D” (Dulur, Duit, Dukungan, Dukun, Do’a) yang paling utama adalah Do’a, dan tinggalkan jejak yang baik.

§  Kiat Sukses Menghadapi Psikotes.

Materi tentang psikotes ini disampaikan oleh ibu Dyah Astorini Wulandari, M.Si, Psikolog. Apa itu psikotes? Buat apa psikotes? Apakah sudah ada yang pernah mengikuti psikotes? Begitu pertanyaan ini dilontarkan oleh bu Dyah mengawali sesi tentang psikotes ini. Psikotes merupakan serangkaian tes yang digunakan untuk menentukan potensi seseorang yang berupa kemampuan kognisi, kepribadian, pola kerja, dan minat. Jenis psikotes ada beberapa macam tergantung maksud dan tujuannya, salah dua diantaranya adalah psikotes speed test dan psikotes power test. Yang jelas soal-soal psikotes itu bervariasi dan waktunya singkat untuk masing-masing tipe, jadi emosi kita dituntut untuk ekstra menghadapinya. Emosi kita harus stabil agar mendapatkan hasil yang maksimal. Jangan terbawa emosi, tapi kendalikan dan kemudikan emosi kita saat mengerjakan psikotes. Biasanya psikotes itu berlangsung selama 2-4 jam.

Terdapat 4 macam aspek yang dapat menentukan kinerja seseorang, yaitu kompetensi prilaku, personal attributes (kepribadian), pengetahuan keterampilan teknis & organisasi, dan pengalaman. Kompetensi prilaku merupakan yang paling penting dan dinilai melalui tahap wawancara. Personal attributes (kepribadian) diukur melalui tes kepribadian. Pengetahuan keterampilan teknis & organisasi dinilai berdasarkan tes kemampuan teknis, pendidikan, sertifikat, dan tes bakat. Sedangkan pengalaman dilihat dari rekam jejak (track record-nya) dan pengalaman kerja.


Persiapan yang harus dilakukan sebelum psikotes antara lain adalah persiapan fisik (sarapan dan jangan tidur larut pada malam hari H), persiapan psikis (berdo’a dan serahkan sepenuhnya pada proses), persiapan mental setting (latihan soal dan ikut pembekalan), persiapan performa (pakaian), dan persiapan alat-alat penunjang (bolpoint, pensil 2B, papan landasan, jam tangan, dan peralatan lain yang dibutuhkan). Sebelum tes berlangsung, jangan enggan bertanya pada pengawas dan baca/dengar petunjuk dengan cermat. Pada saat psikotes berlangsung kerjakan soal dengan teliti, cermat, konsentrasi, jaga emosi, dan jangan coba-coba untuk menyontek atau memulai mengerjakan sebelum waktu dimulai karena ada observer dan pengawas yang bertugas sangat ketat. Jika ketahuan akan fatal akibatnya. Jadi, kerjakan sendiri dengan mantap dan yakin!

0 comments: