Ada apa dengan pasca
kampus? Apakah kita sudah siap menghadapi dunia pasca kampus? Iya, siap ga siap
harus siap! Mau kemana? Melanjutkan studi S2, bekerja, wirausaha, daftar CPNS,
daftar jadi guru, membuka bisnis usaha, menikah, atau yang lainnya? Take action…!!! Yang pasti setiap
individu sudah punya rencana masing-masing untuk menyongsong kehidupan yang
baru pasca kampus nanti. Sudah sejauh manakah persiapan kita untuk menghadapi
pasca kampus? Karena persiapan itu penting! Terkait persiapan, Abraham Lincoln
pernah mengatakan “jika memiliki delapan
jam untuk merobohkan pohon, saya akan menghabiskan enam jam untuk mengasah
kapak”. Teman-teman pasti paham dengan makna kalimat tersebut. Itulah
pentingnya sebuah persiapan. Manfaatkanlah setiap peluang yang ada di depan
mata, karena kata Ali bin Abi Thalib “kesempatan itu berjalan seperti awan, maka
manfaatkanlah kesempatan-kesempatan itu dengan baik”. Atau ada pepatah
mengatakan “Opportunity is NO WHERE (pesimis),
but opportunity is NOW HERE (optimis)”. Hanya berbeda meletakkan
huruf w beda maknanya. Itulah peran otak kanan yang selalu optimis, right?
Sedikit
berbagi materi pembekalan calon wisudawan/wati Unsoed Periode Juni 2013 yang
diadakan oleh Kemahasiswaan Unsoed pada tanggal 12 Juni 2013 bertempat di
gedung rektorat lantai 1. Acara ini bisa dibilang ekslusif karena dibatasi
kuota pendaftarnya. Jadi, tidak semua calon wisudawan/wati bisa mengikuti acara
ini. Siapa cepat, dia dapat. Begitulah dari tahun ke tahun seperti itu. Oke,
disini saya sedikit uraikan materi yang disampaikan dalam acara tersebut. Semoga
bisa bermanfaat bagi teman-teman yang tidak berkesempatan mengikuti acara
tersebut. Acara ini terbagi dalam 3 sesi, yaitu sesi pertama (pelatihan tes TOEFL),
sesi kedua (Are You Ready to Penetrate Job Market?) dan sesi ketiga (Kiat
Sukses Menghadapi Psikotes). Oke, untuk sesi TOEFL sudah pada paham kan ya,
jadi tidak dibahas dalam tulisan ini.
§ Are You Ready to Penetrate Job
Market?
Langkah
pertama yang harus dilakukan adalah dengan mengidentifikasi masa depan kita. Apakah
mau menikah? Melanjutkan studi? Atau bekerja terlebih dahulu? Dalam hal ini ada
4 arus kuadran, yaitu: business owner (memiliki bisnis dengan sistem, uang
bekerja untuk kita/passive income), employee (bekerja untuk orang lain, bekerja
untuk uang/active income), investor (investasi, uang bekerja untuk anda), dan
self employed (pemiliki pekerjaan). Materi ini disampaikan oleh Drs. Agus Sapto Nugroho, M.Ed.TESOL. Kata pak
Agus, ada beberapa cara untuk mengidentifikasi potensi personal (aset) yang
kita miliki, yaitu dengan otak kiri / otak kanan, kecerdesan intelegensi,
potensi tersembunyi, dan menganalisa kekuatan/kelemahan kita.
Apa
yang harus kita persiapkan untuk menghadapi job interview? Dosen yang menjabat
Kepala UPT Bahasa Unsoed ini menuturkan persiapannya adalah mencari informasi
pekerjaan dulu, bisa dari iklan, teman atau sumber lainnya. Langkah selanjutnya
adalah “Action”: writing application letter. Dalam menulis surat aplikasi ini
harus memperhatikan apa yang harus ditulis diantaranya adalah sumber informasi,
tujuannya apa, melampirkan curriculum vitae (CV), dan lampiran-lampiran lain
yang dibutuhkan sesuai persyaratan yang diminta. Persiapan sebelum interview
adalah waktu (diusahakan datang 15 menit sebelum dimulai), mental dan
kesehatan. Pada saat interview berlangsung tunjukkan sikap terbaik kita,
ekspresi wajah, suara, gesture, intonasi dan tata bahasa (pilihan kata,
pronounciation, intonasi dan gammar). Pada akhir interview sempatkan untuk
bertanya dan akhiri dengan kalimat perpisahan (saying goodbye).
How
marketable are you? Sejauh mana potensi yang kita miliki? Setidaknya ada 3 hal
untuk menjawab pertanyaan tersebut, dilihat dari pandangan hidup, keahlian dan
hubungan dengan sesama manusia. Pak Agus menyampaikan bahwa dari ketiga point
tersebut masing-masing terbagi lagi menjadi 10 kebiasaan manusia sukses tanpa batas yaitu: pandangan hidup
(meliputi: berusaha mencapai keunggulan, menentukan tujuan, membuat rencana,
menyusun prioritas), keahlian (meliputi: fokus, manajemen waktu, berjuang
melawan diri sendiri), dan hubungan dengan sesama manusia (meliputi: kepiawaian
berkomunikasi, berpikir positif, dan seimbang). How to make your life 100%? Jika
A B C D E….dst = 1 2 3 4 5….dst. Bahwa yang membuat hidup kita 100% adalah ATTITUDE = 1+20+20+9+20+21+4+5 = 100%. So,
it is our ATTITUDE that determinates our life. Change your attitude and change your life! Pada akhir sesi pak Agus
menyampaikan tips-tips dalam membangun karir, diantaranya: tangan jangan
bersedekap; bukalah!, menjadi pribadi yang berbeda, gunakan “ilmu katak”, ikuti
prinsip “5 D” (Dulur, Duit, Dukungan, Dukun, Do’a) yang paling utama adalah
Do’a, dan tinggalkan jejak yang baik.
§ Kiat Sukses Menghadapi Psikotes.
Materi
tentang psikotes ini disampaikan oleh ibu Dyah Astorini Wulandari, M.Si,
Psikolog. Apa itu psikotes? Buat apa psikotes? Apakah sudah ada yang pernah
mengikuti psikotes? Begitu pertanyaan ini dilontarkan oleh bu Dyah mengawali
sesi tentang psikotes ini. Psikotes merupakan serangkaian tes yang digunakan untuk
menentukan potensi seseorang yang berupa kemampuan
kognisi, kepribadian, pola kerja, dan minat. Jenis psikotes ada beberapa
macam tergantung maksud dan tujuannya, salah dua diantaranya adalah psikotes
speed test dan psikotes power test. Yang jelas soal-soal psikotes itu
bervariasi dan waktunya singkat untuk masing-masing tipe, jadi emosi kita
dituntut untuk ekstra menghadapinya. Emosi kita harus stabil agar mendapatkan
hasil yang maksimal. Jangan terbawa emosi, tapi kendalikan dan kemudikan emosi
kita saat mengerjakan psikotes. Biasanya psikotes itu berlangsung selama 2-4
jam.
Terdapat
4 macam aspek yang dapat menentukan kinerja seseorang, yaitu kompetensi
prilaku, personal attributes (kepribadian), pengetahuan keterampilan teknis
& organisasi, dan pengalaman. Kompetensi prilaku merupakan yang paling
penting dan dinilai melalui tahap wawancara. Personal attributes (kepribadian)
diukur melalui tes kepribadian. Pengetahuan keterampilan teknis & organisasi
dinilai berdasarkan tes kemampuan teknis, pendidikan, sertifikat, dan tes bakat.
Sedangkan pengalaman dilihat dari rekam jejak (track record-nya) dan pengalaman
kerja.
Persiapan
yang harus dilakukan sebelum psikotes antara lain adalah persiapan fisik (sarapan
dan jangan tidur larut pada malam hari H), persiapan psikis (berdo’a dan
serahkan sepenuhnya pada proses), persiapan mental setting (latihan soal dan
ikut pembekalan), persiapan performa (pakaian), dan persiapan alat-alat
penunjang (bolpoint, pensil 2B, papan landasan, jam tangan, dan peralatan lain
yang dibutuhkan). Sebelum tes berlangsung, jangan enggan bertanya pada pengawas
dan baca/dengar petunjuk dengan cermat. Pada saat psikotes berlangsung kerjakan
soal dengan teliti, cermat, konsentrasi, jaga emosi, dan jangan coba-coba untuk
menyontek atau memulai mengerjakan sebelum waktu dimulai karena ada observer
dan pengawas yang bertugas sangat ketat. Jika ketahuan akan fatal akibatnya. Jadi,
kerjakan sendiri dengan mantap dan yakin!
0 comments:
Post a Comment