The mediocre teacher tells. The good teacher explains.
The superior teacher demonstrates. The great teacher inspires.
(Guru
biasa, memberitahu. Guru baik, menjelaskan.
Guru
ulung, memperagakan. Guru hebat,
menginspirasi)
<<<
William Arthur Ward >>>
Setiap
pertemuan lahirkan sejuta kenangan yang tak bisa dilupakan. Pertautan antara rasa,
gelora bahagia, dan untaian kebersamaan di bilik asrama SMP Cendekia Baznas ini
masih saja terbersit dalam sanubariku. Apakah engkau dan kalian juga merasakan
hal yang sama seperti yang aku rasakan ini? Hehe. Rasa-rasanya susah
diungkapkan dengan deretan aksara ataupun diungkapkan dengan kata-kata. Mungkin
hanya hati yang bisa merasakan indahnya pertemuan diantara para guru inspiratif
tersebut. Itulah secarik kesan yang membekas selama mengikuti rangkaian
kegiatan Literacy Awards yang digelar oleh BAZNAS dan Republika ini.
Seperti biasa kalau baru pertama
ketemu, hal yang dilakukan adalah kenalan. Sembari ngobrol dan bertukar
pengalaman, para finalis ini pun mengeluarkan oleh-oleh berupa makanan khas
daerahnya masing-masing. Gazebo tak beratap yang berada di depan asrama SMP
Baznas ini menjadi tempat nongkrong para guru inspiratif ini menghabiskan malam
pertama kedatangan. Suasana malam Kota Hujan kala itu tampak bersahabat. Cuaca
cerah ditemani oleh pancaran rembulan dan beberapa bintang menambah khidmat
obrolan seru diantara para finalis tersebut.
Aku
merasa bersyukur bisa bertemu dengan para guru hebat ini. Guru-guru hebat dari
berbagai jenjang mengajar, mulai dari pengajar TK, SD, SMP, SMA hingga
perguruan tinggi. Bahkan ada juga yang masih mahasiswa tapi sudah mengajar,
hingga yang sudah berpengalaman menjadi guru sudah puluhan tahun. Mengapa
mereka dikatakan guru-guru yang hebat? Seperti kata William Arthur Ward di
atas, yaitu “The great teacher
inspires”. Guru yang hebat adalah guru yang menginspirasi. Guru hebat
adalah guru pembelajar yang senantiasa belajar dan mengembangkan kualitas
dirinya. Karena bagi guru pembelajar, sepanjang hidupnya adalah belajar. Minal
mahdi ilal lahdi. Long life education. Belajar sepanjang hayat.
Dalam
kesempatan emas ini aku dipertemukan dengan para pendidik hebat, para guru
pembelajar, dan guru pejuang yang menjadi finalis Literacy Award. Berasal dari
berbagai daerah dari Sabang sampai Merauke. Beda logat, beda dialek, tapi kalau
sudah ngobrol jadi satu rasa yang asyik. Ingin tahu seperti apakah sosok para
guru inspiratif tersebut? Para finalis ini sebelumnya telah melewati babak
seleksi yang sangat ketat yaitu berupa membuat resensi buku “Ayah... Kisah Buya
Hamka” dan membuat program inspiratif yang terisnpirasi dari buku karya Irfan
Hamka tersebut. Berikut ini adalah profil singkat dengan program yang dibuat
oleh 25 finalis tersebut.
1.
Ahmad Rusaidi
Akrab disapa dengan panggilan pak Arus
(Ahmad-Rusaidi). Guru SMA asal Bantaeng, Sulawesi Selatan ini membuat program
literasi berjudul “Sudut Baca As-Syifa”. Tujuannya yaitu mengoptimalisasi
komunitas taman bacaan masyarakat yang dikelolanya. Terutama melalui cara-cara
kreatif menambah sumber bacaan sehingga pengunjung tidak merasa bosan dan
selalu ingin datang untuk mendapatkan hal baru.
2.
Ampuh Sejati
Guru muda yang masih berstatus mahasiswa ini juga
menjadi pendidik di Pondok Pesantren Wahid Hasyim Yogyakarta. Pria kelahiran
Banjarnegara ini mengusulkan program literasinya berjudul “Madrasah Ayah”.
Program ini hadir untuk mewadahi para ayah dan calon ayah menuju keluarga yang
sakinah, mawadah, warohmah dan barokah. Kegiatan ini dilaksanakan secara online
dan offline dengan peserta yang terdiri atas dua kelompok, yaitu calon ayah
yang belum menikah dan ayah yang sudah menikah namun belum memiliki anak
3.
Amna Wati
Guru SMA yang terletak di Kota Lhokseumawe ini
menyusun program literasinya berjudul “Read Land”, yaitu sebuah taman baca
nyaman yang dihiasi berbagai hiasan hasil kreasi tangan. Program ini bertujuan
untuk mengajak, merangkul, sekaligus membuka pikiran generasi Sukma Bangsa Aceh
menjadi jiwa yang mantap melangkah. Goresan karya tulisan guru muda ini bisa
dibaca dan diakses selengkapnya dengan mengunjungi blognya: www.amnawatiamna91.blogspot.com
4.
Arifin
Guru SMP Negeri 255 Jakarta ini membuat program
literasi berjudul “Kompetisi Gerakan Literasi”. Kegiatan ini ditujukan untuk
siswa SMP se-Jakarta, yang merupakan sebuah program membaca, meresensi dan
mempresentasikan buku-buku karya Buya Hamka. Melalui Gerakan Literasi Sekolah
(GLS), guru Bahasa Inggris ini ingin sosok Buya Hamka dan karyanya
menginspirasi guru dan siswa agar menjadi generasi yang gemar literasi.
5.
Asep Saeful Azhar
Guru SD Muhammadiyah Bandung ini membuat program
literasi bertajuk “Catatan Harianku”. Yaitu
sebuah buku harian (diary) yang dibuat untuk membantu anak menjalankan kegiatan
harian dengan baik. Tulisan guru sastrawan ini bisa dinikmati di www.asepazhar.blogspot.co.id
6.
Dian Riski Lestari
Guru SMAS Perguruan Cikini ini memiliki program literasi
berjudul “Kampanye Baca Qur’an”. Sebuah program inspirasi memberantas buta
huruf Qur’an pada remaja melalui kegiatan kampanye baca Qur’an di jalan saat
Car Free Day (CFD), baca Qur’an di taman dan workshop tajwid. Alumni FE UNJ ini
merupakan guru kreatif yang mengajar prakarya dan kewirausahaan.
7.
Dedi Sasmito Utomo
Guru SMKN 1 Kras, Kab. Kediri ini membuat program
literasi berjudul “Taman Literasi”. Yaitu taman bacaan anak dan keterampilan
(taman literasi), tempat anak-anak melakukan berbagai kegiatan mengasah
keterampilan mulai dari membaca, membatik dan kegiatan lainnya.
8.
Desi Triyani
Guru SD SMART School Al-Haamidiyah Jagakarsa Jakarta
Selatan ini membuat “Project Film Pendek Tokoh Islam” sebagai program literasinya.
Project ini merupakan sebuah program yang terintegrasi dengan pembelajaran.
Siswa belajar mengenai cinematografi sederhana, setelah sebelumnya melakukan
studi pustaka dari tokoh Islam inspiratif pilihannya. Tulisan guru muda
inspiratif ini bisa diakses di blognya: www.valuejourney.wordpress.com
9.
Elys
Guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Binjai ini
mengusulkan “Sekolah Menulis Kreatif” sebagai program literasinya. Sebuah
program pelatihan menulis yang memiliki target menerbitkan satu buku antologi
cerpen dan puisi bersama yang mengangkat satu tema spesifik tentang lokalitas
budaya Binjai.
10. Fitra
Syaifullah
Guru SD asal Binjai, Sumatera Utara ini membuat
program “Care and Share Garden” dalam Literacy Awards kali ini. Kebub berbagi
dan peduli. Program inspirasi berupa pengelolaan kebun oleh siswa kelas IV-VI
yang hasilnya dibagikan untuk para sivitas akademika sekolah tersebut.
11. Hakkin Nizar
Teman satu kamar saya dan satu perjuangan bersama
sebagai guru di SMA Plus Liwaul Furqon Bogor. Guru pengampu pelajaran fisika
ini mengusulkan program “Young Leaders”. Yaitu program pembentukan karakter dan
menumbuhkan jiwa kepemimpinan bagi siswa yang bertolak pada 2 kegiatan yaitu
Workshop Leadership dan Philantropy Leadership. Untuk membaca goresan karyanya
bisa dinikmati di www.hakkin-nizar.blogspot.com
12. Henny Tahura
Guru SMPN 1 Binjai ini membuat program “Pelatihan
Menulis Inspiratif” yang menjadi finalis dalam Literacy Awards kali ini.
Program tersebut bertujuan untuk mengasah kemampuan siswa dalam berkarya bagi
siswa SMP yang akhirnya menghasilkan satu antologi cerpen bersama sebagai salah
satu goal dari program ini.
13. Heru Budi S
Guru SMA Pembangunan Satu (Pesat) Bogor ini membuat
program “Literasi Jurnalis Pelajar Islam”. Sebuah inspirasi program berupa
kegiatan Workshop sehari selama 6 jam untuk mencetak jurnalis pelajar Islam
yang handal sebagai juru dakwah di mading, media sosial dan media massa. Materi
workshop terdiri dari 2 jam tentang menulis itu menyenangkan dan bernilai
dakwah, 2 jam langsung praktek menulis dan 2 jam diskusi membahas hasil tulisan
14. Karlina
Aprimasyita
Guru SD asal Lampung ini menyusun program literasi
berjudul “Gerakan Baca Qur’an dan Salim Ayah”. Gerakan baca Qur’an sebelum
tidur dan salim ayah dipersembahkan untuk anak pemulung di TPA (Tempat
Pembuangan Akhir) sampah Bakung di Bandar Lampung. Gerakan untuk memulai
mengenal Qur’an dan membangun hubungan anak-ayah melalui mencium tangan (salim)
sebelum aktivitas. Goresan aksara karya guru muda ini bisa dibaca di www.jagoanhamster.blogspot.co.id
15. Laily
Nurtawajjuh
Guru yang satu ini merupakan kakak setingkatku di
Sekolah Guru Indonesia (SGI). Saya SGI 6, sedangkan mbak Laily SGI 4. Aktivis
SGI yang kini menjadi fasilitator program SMT (School of Master Teacher) SGI di
wilayah Lombok membuat program literasi berjudul “Pustaka Masjid”. Sebuah
program yang berupaya menghidupkan masjid melalui fasilitas perpustakaan.
Goresan pena karyanya bisa dibaca di blognya: www.senseipetualang.xyz
16. Maya Septina
Guru Bahasa Inggris MAN 21 Jakarta Utara ini membuat
program literasi dengan judul “Writing is My Need” yang bertujuan untuk
melejitkan kecerdasan literasi siswa menuju MAN 21 emas. Program pembiasaan
membaca bagi siswa yang dilakukan secara bertahap setiap hari
17. Maulana
Firdaus
Mahasiswa tingkat akhir sekaligus sudah mengajar juga
di Pesantren Man Ana Bogor ini memiliki program literasi berjudul “Pengembangan
Hidroponik”. Program kewirausahaan pertanian ini bersinergi dengan petani di
lingkungan sekolah. Sebelumnya program hidroponik ini sudah dikembangkan di
sekolah tempat guru muda ini mengajar. Penggunaannya sampai saat ini baru sebatas
untuk konsumsi warga sekolah.
18. Muhammad
Hairul
Guru SMPN 1 Klabang Bondowoso, Jawa Timur ini menyusun
program literasi berjudul “Reading Emergency Zone (REZ)” yang bertujuan untuk
membangun budaya literasi di lingkungan sekolahnya. REZ merupakan areal membaca
darurat yakni memanfaatkan lokasi istirahat siswa di sekolah dengan memberikan
berbagai bacaan ringan. Lokasi REZ memanfaatkan gazebo yang sudah ada dan
tempat-tempat strategis yang sering digunakan siswa-siswi berkumpul. “Dalam
dunia literasi, dosa guru bila tidak menyediakan bacaan berkualitas, dan dosa
siswa bila tidak membacanya”
19. Prima Rafika
Guru SMA IT Nurul Fikri Depok ini memiliki program
literasi berjudul “One Month One Book” atau disingkat OMOB, yaitu membaca buku
biografi pahlawan nasional. Setelah membaca biografi, siswa diwajibkan untuk
membuat resensi atau sinopsis buku yang telah dibaca. Setelah itu, dua orang
siswa berbagi hikmah di depan teman-temannya dari buku yang telah dibaca dan
masing-masing siswa tersebut juga menempelkan daun pada pohon literasi.
20. Rizki Aji
Hertantyo
Guru SMA Future Gate Bekasi ini membuat program
literasi “Sekolah Berbagi, Tetangga Terhargai”. Sebuah program berbagi bagi
mereka yang melintas di depan sekolah yang membutuhkan. Program ini
terinspirasi dari kisah Buya Hamka yang mengajak tukang susu dan tukang pisang
berbuka bersama di rumah mereka.
21. Risyca Nova
Pujiastuti
Alumni jurusan biologi UIN Syarif Hidayatullah ini
merupakan seorang guru SD yang kepala sekolahnya adalah ayahnya sendiri. Guru
mata pelajaran Bahasa Inggris di SDN Depok Baru ini membuat program literasi
berjudul “Library Corner”, yaitu pojok perpustakaan di dalam kelas yang
dilengkapi dengan sticky notes, pesan kesan yang ditempel di dinding untuk
memotivasi siswa. Untuk mengetahui goresan karyanya bisa mengunjungi blognya: www.antararisycadantweety.blogspot.co.id
22. Siti
Zulaedah
Pegawai honorer yang menjadi humas Institut Pertanian
Bogor ini memiliki program literasi berjudul “IPB Mengajar”. Program ini
ditujukan bagi 17 anak yatim dan 10 dhuafa yang berada di lingkungan rumah
untuk meningkatkan kualitas keagamaan (memahami Qur’an) dan kualitas pendidikan.
Sedangkan tenaga pengajarnya juga melibatkan beberapa mahasiswa IPB sebagai
volunternya. Peraih Kartini Masa Kini Baznas 2017 ini juga aktif menulis di
blognya: www.zulehumas.blogspot.co.id
23. Tri Haryanto
Guru muda asal Tulungagung, Jawa Timur ini memiliki
program literasi berjudul “Sadhajiwa” yang merupakan sebuah forum sastra yang
telah dimulai sejak Februari 2017. Keberadaan paguyuban ini diharapkan mampu
menaungi serta mendorong minat baca tulis masyarakat, utamanya mengenai
kesusastraan dan kebudayaan nasional
24. Titis Sekti
W
Pendidik PAUD ABA Nurul Hidayah Surakarta ini membuat
program literasi berjudul “Sekolah Orang Tua dan Program Cerita Ayah”. Sebuah program
edukasi kepengasuhan dan pelibatan ayah melalui kewajiban membaca buku cerita
pada anak sebelum tidur.
25. Iin Amrullah
(Pemilik blog ini, hehe)
Guru Biologi dan Pembina KIR SMA Plus Liwaul Furqon
Bogor ini membuat program literasi berjudul “Coaching Literasi Santri”. Bentuk kegiatan
ini terdiri atas 3 jenis yaitu workshop literasi, khalaqoh literasi dan
literasi award bagi santri di lingkungan sekolah. Goresan aksara lainnya dan
secarik inspirasi pena dari pemilik nama pena Kang Amrul ini bisa dibaca di
blog ini: www.kang-amrul.com