Bangsa ini tidak hanya butuh anak yang
cerdas dan kuat saja, tapi juga berkarakter. Begitu juga dengan mendidik, bukan
hanya sekedar transfer materi, tapi juga karakter. Oleh karena itu diperlukan
strategi pembelajaran yang tepat agar sesuai dengan target yang diinginkan. Ada
banyak model strategi pembelajaran, salah satunya yang cukup terkenal adalah
Quantum Teaching (materi ini saya dapatkan saat kuliah perdana Sekolah Guru
Indonesia – Senin, 17 Februari 2014). Materi ini disampaikan oleh Bapak Eman
Sulaeman. Sebelumnya, berdasarkan beberapa artikel yang saya baca, Quantum
Teaching (disingkat – QT) pertama kali dikembangkan oleh Bobbi de Porter
(penulis buku Quantum Learning and Quantum Teaching). Secara umum konsep QT ini
menggabungkan teori sugesti, teori otak kanan & kiri, teori otak triune,
pilihan modalitas (audio, visual, kinestetis) dan pendekatan holistic.
Secara makna quantum berarti
interaksi yang merubah energi menjadi cahaya. Jadi, kalau disederhanakan
Quantum Teaching adalah model pembelajaran yang dirancang agar tercipta suasana
belajar yang menyenangkan, mengasyikkan, penuh kegembiraan dan antusiasme yang
tinggi. Faktor penentu dalam hal ini adalah peran guru. Dalam konsep QT ini
guru ibarat seperti konduktor dalam permainan musik, yang mana seorang
konduktor menjadi kunci terciptanya sinergisasi antar pemain alat musik untuk
menghasilkan harmonisasi musik yang indah dan merdu. Begitu juga dengan peran
seorang guru, yang memiliki peran strategis dalam mendidik peserta didiknya.
Seorang guru tidak hanya sekedar mengantarkan muridnya untuk menjadi tahu, tapi
juga agar muridnya mampu dan mau melakukan sesuatu yang dipelajarinya.
Bagaimana caranya? Pahami strateginya.
Salah satu strategi pembelajaran
yang efektif adalah Quantum Teaching. Dalam materi ini disampaikan 3 pokok
bahasan utama tentang QT yaitu: asas utama QT, prinsip QT dan strategi
pembelajaran QT. Secara garis besar sebagai berikut:
1.
Asas utama QT
“Bawalah dunia mereka ke dunia
kita. Antarkan dunia kita ke dunia mereka”
2.
Prinsip QT
Ada
5 perkara, yaitu:
-
Segalanya berbicara
-
Segalanya bertujuan
-
Alami baru namai
-
Akui setiap usaha
-
Jika layak dipelajari, layak pula
dirayakan
Untuk
menghafal kelima prinsip ini ada dibuat lagu yang bejudul “Prinsip QT” (lirik
seperti Tombo Ati) sebagai berikut:
Prinsip QT
Ada 5 perkaranya
Yang
pertama, segalanya berbicara
Yang
kedua, segalanya bertujuan
Yang
ketiga, alami baru namai
Yang
keempat, akui setiap usaha
Yang
kelima, jika layak dipelajari,
layak
pula untuk dirayakan
Moga-moga
gusti Allah merestui
3.
Strategi pembelajaran QT
Secara umum strategi pembelajaran QT
ada 6 point yang terangkum menjadi “TANDUR” sebagai berikut:
-
T :umbuhkan
-
A :lami
-
N :amai
-
D :emonstrasikan
-
U :langi
-
R :ayakan
0 comments:
Post a Comment