Sunday, 23 March 2014

Pejuang Muda “SeGI Enam”


Matahari memang tak tampak, tapi tumbuhan masih bisa berfotosintesis. Buktinya mereka tumbuh sangat subur. Itulah, tumbuhan yang ada disini (Bogor). Begitu juga dengan pendidik, ia akan tetap menjadi panutan bagi peserta didiknya walau ia ga datang. Karena pendidik telah menebarkan benih-benih karakter kepada mereka. Walau samar-samar seperti ikhfa, matahari tetap mencerahkan. Begitu juga hujan dengan rintik-rintiknya yang begitu jelas seperti idzhar. Turunnya H2O tersebut itulah yang akan menumbuhkan benih hingga menjadi pohon yang menjulang tinggi. Sama halnya dengan pendidik, yang selalu mencerahkan dan menebarkan ilmunya. Seminggu berada di kota Bogor, matahari belum juga muncul. Iya, hanya mendung yang mendayung atau hingga hujan yang terus menangis sepanjang hari? Romantis sekali suasananya, masa-masa adaptasi dan aklimatisasi diri bersama para pejuang muda.

Siapakah Pejuang Muda “Segi Enam” itu? Mereka adalah sahabat baru, teman baru, rekan baru dan keluarga baruku dalam barisan keluarga bernama SGI VI-DD. Sekolah Guru Indonesia Angkatan VI Dompet Dhuafa. Bersama merekalah kami ditempa untuk menjadi sosok guru transformatif. Perjuangan baru, semangat baru, petualangan baru yang pastinya lebih seru. Mereka adalah orang-orang hebat, pilihan, special yang akan menemaniku dalam perjuangan ini.

Masih ingat sekali dalam benak, saat pertama kali perjuangan baru ini dimulai. “Selamat Datang Pejuang Muda” begitu sambutan kedatangan ini terpampang di papan reklame gedung Bumi Pengembangan Insani. Selamat datang Mahasiswa SGI Angkatan VI. Hari Ahad, 26 Januari 2014 adalah hari pertama sekaligus kedatangan perdana mereka. Para pejuang yang datang dari berbagai daerah di Indonesia ini, saya menyebutnya sebagai Pejuang Muda “SeGI Enam” (maksudnya: SGI Angkatan VI). Kenapa segienam? Masih ingatkah dengan si lebah? Ya, betul tepat sekali, lebah itu memiliki sarang berbentuk segi enam atau heksagonal. Berawal dari sarang hewan penghasil madu inilah terinspirasi nama SeGI Enam. Coba perhatikan firman Allah SWT berikut ini:

"Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia," kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan” (QS. An Nahl, 16:68-69)

Dengan bermodalkan pengetahuan yang dulu saya dapatkan saat kuliah Apikultur dan searching referensi lain dikatakan bahwa “satu unit sarang lebah terdiri dari prisma segi enam dan bagian bawah pada pertemuan dengan unit sel dibelakangnya berbentuk limas segi enam.  Jadi:            
Volume Sarang Lebah =  Volume prisma segi enam + Volume limas segi empat
-          Bentuk ini paling optimal sebagai tempat penyimpanan madu, dilihat dari segi efektivitas ruang yang terbentuk dan bahan yang digunakan untuk membuatnya.
-          Bentuk heksagonal yang simetris, jika digabungkan akan menghasilkan kombinasi ruang guna yang sempurna, yaitu tidak menghasilkan ruang-ruang sisa atau gate yang tak berguna, seperti jika ruang-ruang yang berpenampang lingkaran atau segilima.
-          Ahli matematika memberikan alasannya: “struktur segi enam adalah bentuk geometris yang paling sesuai untuk memanfaatkan setiap bahagian unit secara maksimum”.
(baca artikel berikut selengkapnya bentuk heksagonal sarang lebah http://matematikabijak.blogspot.com/2012/01/heksagonal-sarang-lebah.html )

Segienam adalah struktur terbaik, terkompak dan terkuat yang dimiliki oleh lebah. Bahkan sekarang ini banyak digunakan desain dengan menggunakan bentuk segienam seperti pada arsitektur gedung. Dari filosofi itulah nama tersebut digunakan sebagai nama SeGI Enam. Dengan harapan para pejuang muda memiliki semangat yang kompak, bergerak dengan kokoh dan senantiasa menebar inspirasi dan manfaat bagi orang lain dimanapun berada.

Langkah ini baru saja dimulai. Melangkah bersama pejuang muda yang berasal dari berbagai daerah. Bertemu kembali dengan orang-orang hebat pilihan. Semoga kita bisa membangun diri bersama dan meraih apa yang kita ingin raih secara bersama-sama. Karena visi tanpa aksi adalah mimpi. Aksi tanpa visi adalah rutin. Jadi, milikilah visi sekaligus aksi. Tapi, bervisi kalau sampai dunia saja tak cukup, milikilah visi sampai akhirat. Take action with your passion to get your dreams. Disinilah ku temukan orang-orang yang bervisi tidak hanya sampai cakupan dunia saja, tapi visi yang menjulang hingga akhirat. Luar biasa!

Bismillah, melangkahkan semangat tinggi bersama Pejuang Muda SegiEnam.
Perjuangan dimulai.

Cerdas intelektual… cerdas spiritual…
Inspirasi bagi semua, itulah tekad kami
Ayo bangkit semua guru Indonesia
Wujudkanlah cita kita Indonesia Berjaya
(Mars SGI)

#SGI itu:

“Bangga Jadi Guru, Guru Berkarakter, Menggenggam Indonesia!”

0 comments: