Punya
cita-cita setinggi langit itu biasa. Bercita-cita ingin menjadi orang sukses
juga sudah biasa. Apalagi jika tak punya cita-cita? Ibarat berjalan tak punya
arah tujuan. Cita-cita itu penting dan harus dimiliki oleh setiap orang yang
berakal. Punya cita-cita dan mau bersungguh-sungguh untuk meraihnya, itu baru
luar biasa. “Jika punya cita-cita, maka rawatlah ia dengan baik” bagitu kata Iin
kepada anak-anak pesisir Desa Fitako. Relawan SGI (Sekolah Guru Indonesia) yang
memiliki nama lengkap In Amullah ini menganalogikan cita-cita ibarat sebuah
tanaman. Jika merawat tanaman saja harus dipelihara dengan cara disiram agar
tidak layu dan dipupuk agar semakin gemuk. Begitu juga dengan cita-cita, tak
cukup diucapkan dengan kata-kata saja, papar ketua team leader SGI Halmahera
Utara ini. Jika punya cita-cita harus dirawat dengan belajar yang rajin dan
bersungguh-sungguh dalam segala hal, serta harus dipupuk dengan selalu berusaha
keras untuk meraihnya, dan jangan lupa disempurnakan dengan berdo’a yang mantap”
tambahnya.
Dalam menjalankan tugas
pengabdiannya sebagai relawan pendidikan di Loloda Kepulauan, pria kelahiran
Tegal (Jawa Tengah) ini menggelar kegiatan Istana Anak setiap sore harinya.
Guru SGI ini mengumpulkan anak-anak Desa Fitako dengan diisi kegiatan edukatif
untuk mengisi waktu liburan sekolah. “Se…se… (prok-prok)…. Se…se… (prok-prok)….
Se…se… (prok-prok)…. S-E-M-A-N-G-A-T…….” begitu teriakan tepuk semangat dari
anak-anak Desa Fitako ini menggema di tepi pantai Fitako. Ombak pantai tampak
bergelombang dan berlarian oleh angin sore hari. Dalam salah satu kegiatan yang
diberi nama Kapal Impian ini, anak-anak dibagikan kertas origami dan membuat
kapal-kapalan secara bersama-sama. Dari kapal mainan yang beraneka warna
tersebut, anak-anak diminta untuk menuliskan cita-citanya di kapal tersebut
beserta nama masing-masing. Kapal-kapal impian tersebut dimasukkan ke dalam
botol plastik dan digantung di atas pohon yang berada di depan rumah tempat
tinggal Pak Guru Iin.
Anak-anak pesisir tersebut tampak
semangat memanjat pohon untuk menggantungkan kapal impian masing-masing. Mereka
sangat senang dan antusias dalam mengikuti kegiatan yang diselingi dengan
tepuk-tepuk dan permainan edukatif. “Pak Guru, saya ingin jadi tentara” kata
Almubarun sambil mengacungkan tangannya. “Kalau aku ingin jadi polisi” sahut
Fikram. “Safria ingin jadi bidan” tambah Safria dan disusul oleh Rista yang
bercita-cita ingin menjadi dokter. Satu per satu anak-anak mengacungkan tangan
dan menyebutkan cita-citanya. Usai anak-anak menggantungkan kapal impiannya di
pohon, pak Iin memberikan motivasi kepada anak-anak agar giat dalam belajar dan
selalu gigih dalam mencari ilmu.
0 comments:
Post a Comment