Saturday, 19 July 2014

Kapal Impian Anak-anak Pesisir Pantai



Punya cita-cita setinggi langit itu biasa. Bercita-cita ingin menjadi orang sukses juga sudah biasa. Apalagi jika tak punya cita-cita? Ibarat berjalan tak punya arah tujuan. Cita-cita itu penting dan harus dimiliki oleh setiap orang yang berakal. Punya cita-cita dan mau bersungguh-sungguh untuk meraihnya, itu baru luar biasa. “Jika punya cita-cita, maka rawatlah ia dengan baik” bagitu kata Iin kepada anak-anak pesisir Desa Fitako. Relawan SGI (Sekolah Guru Indonesia) yang memiliki nama lengkap In Amullah ini menganalogikan cita-cita ibarat sebuah tanaman. Jika merawat tanaman saja harus dipelihara dengan cara disiram agar tidak layu dan dipupuk agar semakin gemuk. Begitu juga dengan cita-cita, tak cukup diucapkan dengan kata-kata saja, papar ketua team leader SGI Halmahera Utara ini. Jika punya cita-cita harus dirawat dengan belajar yang rajin dan bersungguh-sungguh dalam segala hal, serta harus dipupuk dengan selalu berusaha keras untuk meraihnya, dan jangan lupa disempurnakan dengan berdo’a yang mantap” tambahnya.

            Dalam menjalankan tugas pengabdiannya sebagai relawan pendidikan di Loloda Kepulauan, pria kelahiran Tegal (Jawa Tengah) ini menggelar kegiatan Istana Anak setiap sore harinya. Guru SGI ini mengumpulkan anak-anak Desa Fitako dengan diisi kegiatan edukatif untuk mengisi waktu liburan sekolah. “Se…se… (prok-prok)…. Se…se… (prok-prok)…. Se…se… (prok-prok)…. S-E-M-A-N-G-A-T…….” begitu teriakan tepuk semangat dari anak-anak Desa Fitako ini menggema di tepi pantai Fitako. Ombak pantai tampak bergelombang dan berlarian oleh angin sore hari. Dalam salah satu kegiatan yang diberi nama Kapal Impian ini, anak-anak dibagikan kertas origami dan membuat kapal-kapalan secara bersama-sama. Dari kapal mainan yang beraneka warna tersebut, anak-anak diminta untuk menuliskan cita-citanya di kapal tersebut beserta nama masing-masing. Kapal-kapal impian tersebut dimasukkan ke dalam botol plastik dan digantung di atas pohon yang berada di depan rumah tempat tinggal Pak Guru Iin. 

            Anak-anak pesisir tersebut tampak semangat memanjat pohon untuk menggantungkan kapal impian masing-masing. Mereka sangat senang dan antusias dalam mengikuti kegiatan yang diselingi dengan tepuk-tepuk dan permainan edukatif. “Pak Guru, saya ingin jadi tentara” kata Almubarun sambil mengacungkan tangannya. “Kalau aku ingin jadi polisi” sahut Fikram. “Safria ingin jadi bidan” tambah Safria dan disusul oleh Rista yang bercita-cita ingin menjadi dokter. Satu per satu anak-anak mengacungkan tangan dan menyebutkan cita-citanya. Usai anak-anak menggantungkan kapal impiannya di pohon, pak Iin memberikan motivasi kepada anak-anak agar giat dalam belajar dan selalu gigih dalam mencari ilmu.

            Selain kapal impian, kegiatan lain selama liburan sekolah yang diselenggarakan oleh relawan SGI yang ditempatkan di Desa Fitako ini antara lain istana anak, kelas kreatif, kelas motivasi, kelas bermain, kelas rekreasi, kelas membaca dan kegiatan pesantren ramadhan. Selama bertugas di daerah penempatan selama 1 tahun, relawan SGI tidak hanya bertugas sebagai guru di sekolah dasar, tapi juga akan mengadakan kegiatan lain seperti training guru, training motivasi siswa, pelatihan-pelatihan dan kegiatan pengabdian masyarakat berbasis sekolah. Karena sebagai guru SGI dituntut untuk bisa menjadi guru transformatif. Karena SGI, bangga jadi guru, guru berkarakter, menggenggam Indonesia

0 comments: