Setiap pencapaian berawal dari proses yang
kita lakukan. Bermula dari niat. Diasah dengan lapisan tekad yang membaja. Tak lupa
juga dipupuk dengan ikhtiar dan kegigihan dalam berusaha. Adapun juara atau
prestasi adalah bonusnya. Penghargaan adalah apresiasi atas jerih payah yang
telah kita perbuat. Seperti kata pepatah: “sebuah
hasil tak kan pernah mengkhianati proses”. Satu lagi yang harus dipegang saat
menghadapi proses perjuangan, yaitu bertemanlah dengan sabar dan istiqomah,
karena itulah salah satu katalis mimpi.
Setangkai
Ekspresi Bernama Bahagia
Raut muka Darto tampak
berseri-seri. Aura sumringah bercampur haru bahagia tak bisa dibendungnya
tatkala namanya disebut oleh MC sebagai Juara Harapan 1. Siswa yang masih duduk
di bangku kelas X ini terlihat kaget bercampur senang saat mendengar pengumuman
tersebut. Tangannya terlihat mengepal ke udara dan mengeluarkan ekspresi
seperti kejatuhan durian. Ini adalah ekspresi kedua kalinya. Sebelumnya, saat
dirinya dinyatakan masuk finalis 10 besar, Darto pun terlihat kaget bercampur
bahagia. Seperti mendapatkan rejeki yang tak diduga-duga. Sebagai gurunya, aku
pun langsung mengucapkan selamat dan berjabat tangan erat menyemangatinya.
Hal ini bukan tanpa alasan dan
diluar dugaan. Karena sejak berangkat dari Depok ke Bandung, Darto terlihat
agak pesimis mengikut event kali ini. Dia mengatakan belum banyak persiapan
yang dilakukannya. “Pusing Stadz, belum banyak yang dipelajari” begitu katanya.
Walau demikian, tetapi dia tak kenal menyerah. “Ustadz, ntar boleh makan permen
karet kan saat mengerjakan soal?” tanyanya kepadaku. “Biar gak pusing”
tambahnya. Silahkan saja asalkan diperbolehkan panitia, jawabku. Rupanya sejak
grand opening Darto sudah memakan permen karet dan sesekali meniupkannya. Saat berlangsungnya
sesi pembukaan, dia masih baca-baca buku sembali mengunyah permen karetnya. Sesekali
bertanya juga kepadaku yang berada persis di sampingnya.
Ekspresi yang sama juga
tergambarkan dalam raut wajah Fathi. Rasa dag dig dug berdetak kencang
menghiasi rona mukanya. Berbeda dengan Darto yang terkesan seperti agak
pesimis, sejak awal berangkat Fathi tampak paling optimis diantara ketiga
siswaku yang mengikuti Bioaction (Biologi Annual Competition) yang
diselenggarakan oleh HMJ Biologi UIN Sunan Gunung Jati ini. Aura mukanya tampak
berseri-seri bercampur bahagia tatkala namanya disebut sebagai JUARA 2 dalam kompetisi
tersebut. Siswa kelas XI IPA 1 ini terlihat percaya diri dan optimis saat
mengikuti babak penyisihan. Akan tetapi saat babak final Fathi menuturkan ada
beberapa soal yang berbentuk ujian praktek ini ada yang tidak diketahuinya. Saat
mendengar bahwa yang juara 1 total nilainya hanya berselisih 1 poin dengan
dirinya, dia langsung mengulas kembali soal yang tidak mampu dijawabnya
kepadaku. Yaitu soal praktek yang berupa hati ditetesi dengan H2O2.
Soal inilah yang berkali-kali dia ulas dan tanyakan kepadaku.
Berbeda halnya dengan Darto dan Fathi, siswaku yang satu lagi
bernama Daffa belum berhasil dalam ajang kali ini. Padahal menurut penilaianku
sebelumnya, Daffa adalah yang paling unggul diantara Fathi dan Darto. Saat masa
seleksi tim olimpiade biologi, Daffa nilainya tertinggi. Juga dalam diskusi,
Daffa juga tampak yang paling jago dalam penguasaan materi. Tapi, dalam
kompetisi ini Daffa belum maksimal sepertinya. Dia menuturkan saat babak
penyisihan ada beberapa soal yang tidak diisi dan terlihat tidak yakin juga
dengan jawabannya. Saat Darto dan Fathi dinyatakan masuk finalis 10 besar (sementara
dirinya tidak), Daffa tetap tegar dengan raut wajah agak sedikit sedih. Seketika
itu juga aku memberikan suport dan memberikan dorongan yang sama seperti yang
aku lakukan kepada Darto dan Fathi.
Alhamdulillah wasyukurilah atas
prestasi kalian bertiga hari ini (4/11/2017). Capaian prestasi hari ini adalah
daya pemicu untuk melejitkan prestasi berikutnya. Kobarkan terus kicauan semangat yang kan menemani
jejak langkah kalian di masa mendatang. Bentangkanlah spirit itu seperti saat
kita berdiri di atas ruangan aula Fakultas Saintek UIN Bandung ini. Jangan lupa
yang paling utama adalah SYUKURI atas torehan ini. Bersyukur dengan sepenuh
hati. Tetap pegang erat ilmu padi. Jadilah pembelajar sejati. Semoga
teman-teman yang lain juga ikut tersengat motivasinya. Satu lagi yang harus
diingat, faidza 'azamta fatawakkal 'alallah. Keep spirit do the best....!!!
Seperti sebait petuah motivasi yang
digelorakan saat grand opening acara Bioaction ini. Acara Biology Annual
Competition ini dibuka dengan penuh semangat membara lewat sambutan-sambutan
shohibul hajat (panitia). Salah satunya tentang filosofi bangun tidur menurut
Dr. Tri Cahyanto, M.Si dalam sambutannya selaku Kajur Biologi UIN Bandung.
Beliau menuturkan filosofi bangun tidur ada dua, yaitu "bangun tidur, lalu
tidur lagi melanjutkan mimpi" atau "bangun
tidur kemudian bangkit dan mengejar mimpi". Tentu jika ingin berhasil
maka pilihlah opsi kedua. Itulah sepercik energi tentang mimpi. Dan itulah yang
Daffa, Darto dan Fathi pilih hingga mengikuti kompetisi di Bandung ini. Ketiganya
mengatakan bahwa event ini merupakan event pertama kalinya yang diikutinya semenjak
duduk di bangku SMA.
Berbekal Obsesi, Berbuah Prestasi
"Datang
dengan Obsesi, Pulang Membawa Prestasi" (jargon SMA Ibnu Hajar Boarding School). Jargon ini
terpampang di setiap sudut sekolah, mulai dari SD, SMP hingga SMA IHBS. Tidak hanya
berlaku untuk siswa, tapi juga jargon untuk guru, satpam, OB, dan seluruh
civitas akademika IHBS lainnya. Jargon tersebut memang bukan sekedar kata-kata.
Asalkan dilandasi dengan niat dan tekad yang kuat. Tak cukup sampai disitu,
perlu juga ikhtiar dan usaha yang serius. Bersungguh-sungguh. Man jadda wa
jada. Kalau bahasa Sundanya "lamun keyeng, tangtu pareng"
Alhamdulillah sebaris lapisan tekad itu pula yang
terpancar dari kedua siswaku ini dalam mengikuti ajang kali ini. Selamat.
Congratulation. Baarokallah buat Fathi
Marsha At-Taqi (XI IPA 1) yang meraih JUARA
2 dan M. Rizqi Windarto (X IPA 2)
meraih JUARA HARAPAN 1 dalam ajang
Olimpiade Biologi BIOACTION (Biology Annual Competition) UIN Sunan Gunung Jati
Bandung. Semoga menjadi pemicu untuk terus berprestasi dan berkarya di ajang
kompetisi selanjutnya. Semog menjadi pemantik semangat juga buat rekan-rekan
siswa yang lainnya. Berangkat dari Depok berbekal dengan obsesi. Pulang dari Bandung,
membawa prestasi. Alhamdulillah wasyukurillah. Maka, nikmat Tuhanmu yang
manakah yang kamu dustakan?
Teruslah Belajar, Teruslah Berkarya
Melalui tulisan ini perkenankan ucapan hatur nuhun sedayana. Syukron katsir jazakumulloh khoir. Terima
kasih banyak kepada semua panitia Bioaction yang telah menyambut baik kehadiran
kami dan sukses dalam penyelenggaraan event Bioaction kali ini. Semoga semakin
maju dan semoga tahun depan bisa lebih banyak lagi peserta yang ikut dan lebih
besar lagi tingkat nasional. Aamiin.... Pertemuan singkat di kampus UIN Bandung
ini mengingatkanku saat masa perjuangan di bangku kuliah dulu, hehe. Ada banyak
hal berharga tentang silaturahim (seperti yang dipaparkan oleh Kajur Biologi
UIN Bandung) saat sambutannya dan pembelajaran berharga dalam kegiatan ini.
Kalau kata Roem Topatimasang dalam bukunya Sekolah itu Candu : “setiap tempat adalah sekolah. Setiap orang adalah guru. Setiap buku
adalah ilmu”. Begitu pun dalam event Bioaction ini. Secara harfiah, ajang Bioaction
ini merupakan event kompetisi, namun secara makna event tersebut adalah habitat
ilmu. Sama halnya seperti sekolah. Event tersebut, panitia penyelenggara,
peserta yang ikut hingga pembimbing yang mendampingi adalah guru sekaligus
sumber ilmu yang bisa kita petik hikmah dari balik event tersebut.
Terakhir sebagai penutup, saya pribadi mengucapkan
SELAMAT kepada para peserta dan guru pendamping yang lainnya. Kalian semua
adalah juara. Bagi yang menang teruslah berkarya. Bagi yang belum menang,
teruslah berkarya. Bagi panitia dan bagi guru pendamping, teruslah berkarya. Sebagaimana
quote berikut ini:
“Sebuah karya akan memicu
inspirasi. Teruslah berkarya. Jika Anda berhasil, teruslah berkarya. Jika Anda
gagal, teruslah berkarya. Jika Anda tertarik, teruslah berkarya. Jika Anda
bosan, teruslah berkarya”
(Michael Crichton,
penulis novel “Jurassic Park” )
#EduWriter
Cipayung,
5 November 2017
0 comments:
Post a Comment