Sunday, 5 November 2017

Mengukir Prestasi di Ajang Bioaction


Setiap pencapaian berawal dari proses yang kita lakukan. Bermula dari niat. Diasah dengan lapisan tekad yang membaja. Tak lupa juga dipupuk dengan ikhtiar dan kegigihan dalam berusaha. Adapun juara atau prestasi adalah bonusnya. Penghargaan adalah apresiasi atas jerih payah yang telah kita perbuat. Seperti kata pepatah: “sebuah hasil tak kan pernah mengkhianati proses”. Satu lagi yang harus dipegang saat menghadapi proses perjuangan, yaitu bertemanlah dengan sabar dan istiqomah, karena itulah salah satu katalis mimpi.

Setangkai Ekspresi Bernama Bahagia
Raut muka Darto tampak berseri-seri. Aura sumringah bercampur haru bahagia tak bisa dibendungnya tatkala namanya disebut oleh MC sebagai Juara Harapan 1. Siswa yang masih duduk di bangku kelas X ini terlihat kaget bercampur senang saat mendengar pengumuman tersebut. Tangannya terlihat mengepal ke udara dan mengeluarkan ekspresi seperti kejatuhan durian. Ini adalah ekspresi kedua kalinya. Sebelumnya, saat dirinya dinyatakan masuk finalis 10 besar, Darto pun terlihat kaget bercampur bahagia. Seperti mendapatkan rejeki yang tak diduga-duga. Sebagai gurunya, aku pun langsung mengucapkan selamat dan berjabat tangan erat menyemangatinya.
Hal ini bukan tanpa alasan dan diluar dugaan. Karena sejak berangkat dari Depok ke Bandung, Darto terlihat agak pesimis mengikut event kali ini. Dia mengatakan belum banyak persiapan yang dilakukannya. “Pusing Stadz, belum banyak yang dipelajari” begitu katanya. Walau demikian, tetapi dia tak kenal menyerah. “Ustadz, ntar boleh makan permen karet kan saat mengerjakan soal?” tanyanya kepadaku. “Biar gak pusing” tambahnya. Silahkan saja asalkan diperbolehkan panitia, jawabku. Rupanya sejak grand opening Darto sudah memakan permen karet dan sesekali meniupkannya. Saat berlangsungnya sesi pembukaan, dia masih baca-baca buku sembali mengunyah permen karetnya. Sesekali bertanya juga kepadaku yang berada persis di sampingnya.
Ekspresi yang sama juga tergambarkan dalam raut wajah Fathi. Rasa dag dig dug berdetak kencang menghiasi rona mukanya. Berbeda dengan Darto yang terkesan seperti agak pesimis, sejak awal berangkat Fathi tampak paling optimis diantara ketiga siswaku yang mengikuti Bioaction (Biologi Annual Competition) yang diselenggarakan oleh HMJ Biologi UIN Sunan Gunung Jati ini. Aura mukanya tampak berseri-seri bercampur bahagia tatkala namanya disebut sebagai JUARA 2 dalam kompetisi tersebut. Siswa kelas XI IPA 1 ini terlihat percaya diri dan optimis saat mengikuti babak penyisihan. Akan tetapi saat babak final Fathi menuturkan ada beberapa soal yang berbentuk ujian praktek ini ada yang tidak diketahuinya. Saat mendengar bahwa yang juara 1 total nilainya hanya berselisih 1 poin dengan dirinya, dia langsung mengulas kembali soal yang tidak mampu dijawabnya kepadaku. Yaitu soal praktek yang berupa hati ditetesi dengan H2O2. Soal inilah yang berkali-kali dia ulas dan tanyakan kepadaku.



Berbeda halnya dengan  Darto dan Fathi, siswaku yang satu lagi bernama Daffa belum berhasil dalam ajang kali ini. Padahal menurut penilaianku sebelumnya, Daffa adalah yang paling unggul diantara Fathi dan Darto. Saat masa seleksi tim olimpiade biologi, Daffa nilainya tertinggi. Juga dalam diskusi, Daffa juga tampak yang paling jago dalam penguasaan materi. Tapi, dalam kompetisi ini Daffa belum maksimal sepertinya. Dia menuturkan saat babak penyisihan ada beberapa soal yang tidak diisi dan terlihat tidak yakin juga dengan jawabannya. Saat Darto dan Fathi dinyatakan masuk finalis 10 besar (sementara dirinya tidak), Daffa tetap tegar dengan raut wajah agak sedikit sedih. Seketika itu juga aku memberikan suport dan memberikan dorongan yang sama seperti yang aku lakukan kepada Darto dan Fathi.  

Alhamdulillah wasyukurilah atas prestasi kalian bertiga hari ini (4/11/2017). Capaian prestasi hari ini adalah daya pemicu untuk melejitkan prestasi berikutnya. Kobarkan terus kicauan semangat yang kan menemani jejak langkah kalian di masa mendatang. Bentangkanlah spirit itu seperti saat kita berdiri di atas ruangan aula Fakultas Saintek UIN Bandung ini. Jangan lupa yang paling utama adalah SYUKURI atas torehan ini. Bersyukur dengan sepenuh hati. Tetap pegang erat ilmu padi. Jadilah pembelajar sejati. Semoga teman-teman yang lain juga ikut tersengat motivasinya. Satu lagi yang harus diingat, faidza 'azamta fatawakkal 'alallah. Keep spirit do the best....!!!

Seperti sebait petuah motivasi yang digelorakan saat grand opening acara Bioaction ini. Acara Biology Annual Competition ini dibuka dengan penuh semangat membara lewat sambutan-sambutan shohibul hajat (panitia). Salah satunya tentang filosofi bangun tidur menurut Dr. Tri Cahyanto, M.Si dalam sambutannya selaku Kajur Biologi UIN Bandung. Beliau menuturkan filosofi bangun tidur ada dua, yaitu "bangun tidur, lalu tidur lagi melanjutkan mimpi" atau "bangun tidur kemudian bangkit dan mengejar mimpi". Tentu jika ingin berhasil maka pilihlah opsi kedua. Itulah sepercik energi tentang mimpi. Dan itulah yang Daffa, Darto dan Fathi pilih hingga mengikuti kompetisi di Bandung ini. Ketiganya mengatakan bahwa event ini merupakan event pertama kalinya yang diikutinya semenjak duduk di bangku SMA.

Berbekal Obsesi, Berbuah Prestasi


"Datang dengan Obsesi, Pulang Membawa Prestasi" (jargon SMA Ibnu Hajar Boarding School). Jargon ini terpampang di setiap sudut sekolah, mulai dari SD, SMP hingga SMA IHBS. Tidak hanya berlaku untuk siswa, tapi juga jargon untuk guru, satpam, OB, dan seluruh civitas akademika IHBS lainnya. Jargon tersebut memang bukan sekedar kata-kata. Asalkan dilandasi dengan niat dan tekad yang kuat. Tak cukup sampai disitu, perlu juga ikhtiar dan usaha yang serius. Bersungguh-sungguh. Man jadda wa jada. Kalau bahasa Sundanya "lamun keyeng, tangtu pareng"

Alhamdulillah sebaris lapisan tekad itu pula yang terpancar dari kedua siswaku ini dalam mengikuti ajang kali ini. Selamat. Congratulation. Baarokallah buat Fathi Marsha At-Taqi (XI IPA 1) yang meraih JUARA 2 dan M. Rizqi Windarto (X IPA 2) meraih JUARA HARAPAN 1 dalam ajang Olimpiade Biologi BIOACTION (Biology Annual Competition) UIN Sunan Gunung Jati Bandung. Semoga menjadi pemicu untuk terus berprestasi dan berkarya di ajang kompetisi selanjutnya. Semog menjadi pemantik semangat juga buat rekan-rekan siswa yang lainnya. Berangkat dari Depok berbekal dengan obsesi. Pulang dari Bandung, membawa prestasi. Alhamdulillah wasyukurillah. Maka, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

Teruslah Belajar, Teruslah Berkarya

Melalui tulisan ini perkenankan ucapan hatur nuhun sedayana. Syukron katsir jazakumulloh khoir. Terima kasih banyak kepada semua panitia Bioaction yang telah menyambut baik kehadiran kami dan sukses dalam penyelenggaraan event Bioaction kali ini. Semoga semakin maju dan semoga tahun depan bisa lebih banyak lagi peserta yang ikut dan lebih besar lagi tingkat nasional. Aamiin.... Pertemuan singkat di kampus UIN Bandung ini mengingatkanku saat masa perjuangan di bangku kuliah dulu, hehe. Ada banyak hal berharga tentang silaturahim (seperti yang dipaparkan oleh Kajur Biologi UIN Bandung) saat sambutannya dan pembelajaran berharga dalam kegiatan ini.

Kalau kata Roem Topatimasang dalam bukunya Sekolah itu Candu : “setiap tempat adalah sekolah. Setiap orang adalah guru. Setiap buku adalah ilmu”. Begitu pun dalam event Bioaction ini. Secara harfiah, ajang Bioaction ini merupakan event kompetisi, namun secara makna event tersebut adalah habitat ilmu. Sama halnya seperti sekolah. Event tersebut, panitia penyelenggara, peserta yang ikut hingga pembimbing yang mendampingi adalah guru sekaligus sumber ilmu yang bisa kita petik hikmah dari balik event tersebut.

Terakhir sebagai penutup, saya pribadi mengucapkan SELAMAT kepada para peserta dan guru pendamping yang lainnya. Kalian semua adalah juara. Bagi yang menang teruslah berkarya. Bagi yang belum menang, teruslah berkarya. Bagi panitia dan bagi guru pendamping, teruslah berkarya. Sebagaimana quote berikut ini:

“Sebuah karya akan memicu inspirasi. Teruslah berkarya. Jika Anda berhasil, teruslah berkarya. Jika Anda gagal, teruslah berkarya. Jika Anda tertarik, teruslah berkarya. Jika Anda bosan, teruslah berkarya”
(Michael Crichton, penulis novel “Jurassic Park” )


#EduWriter


Cipayung, 5 November 2017

0 comments: