Friday, 22 April 2016

Sabang, Rajanya Pariwisata Bahari di Aceh


Apabila kita tinggal 1 hari saja di setiap pulau di Indonesia, maka kita akan menghabiskan setidaknya 46 tahun untuk bisa tinggal di seluruh pulau di negeri ini. Jarak antara Sabang dan Merauke adalah 5.248 km, lebih panjang daripada jarak antara London (Inggris) ke Mekkah (Saudi Arabia) yakni hanya 4.788 begitu kata Akhyari Hananto dalam bukunya yang berjudul Good News From Indonesia.

Makanya mumpung masih muda, yuk jelajahi dan kenali Indonesia lebih dekat.

            Itulah Indonesia. Luas lautannya yang terbentang dari Sabang hingga Merauke. Negara dengan jumlah pulaunya 17.000 lebih ini memang memiliki sejuta pesona yang menawan. Pantas saja jika julukan “Tanah Surga Katanya”, “Surga Di bawah Lautan”, “Paru-paru Dunia”, dan sejumlah julukan lainnya disandang oleh I-N-D-O-N-E-S-I-A. Bertualang ke penjuru Indonesia tak henti-hentinya kita bisa menemukan panorama alam yang memukau. Tak hanya lautnya, pulau dan daratannya pun menyuguhkan relief nan elok. Itulah salah satu alasan saya ingin berkeliling ke pulau-pulau yang ada di negeri ini. Kalau bukan sekarang kapan lagi? Kalau turis asing dari berbagai negara saja berduyun-duyun datang ke Indonesia untuk mengunjungi pulau-pulau tersebut, nah kita sebagai warga asli Indonesia kapan mau berkunjung kesana?

“Ini beneran aku berada di ujung negeri? Seperti mimpi, sekarang aku berada di pulau-pulau yang dikelilingi lautan luas. Ini laut atau kolam renang?” Pikirku di atas Katinting (mode kapal kecil khas Maluku Utara). Jernihnya laut di Pulau ini, jadi terbayang dengan lantai istananya Nabi Sulaeman. Potensi laut dengan aneka jenis ikan yang melimpah dan terumbu karang yang bisa terlihat jelas dari atas permukaan laut, seperti akuarium raksasa di atas samudera. Airnya yang jernih didukung dengan pasir putih yang masih sangat asri. Triliunan ikan tampak rapi berbaris dan bergerombol di dasar laut. Berjuta-juta mutiara (kekayaan sumber daya alam) baik yang ada di lautan dan daratan sangatlah melimpah di pulau ini. Itulah momentum yang paling berkesan saat aku tinggal di Maluku Utara selama 1 tahun disana.

Diantara dua biru, aku duduk menulis goresan rasa yang tak menentu ini. Dua biru yang saling bertemu. Birunya langit yang menyilaukan. Birunya laut begitu menentramkan. Dua biru yang saling melengkapi. Ibarat sepasang suami-istri. Dua biru yang membuatku terpana akan keindahan ciptaan-Nya. Subhanallah, ternyata aku sedang berada di tengah-tengah lautan lepas yang terletak diantara dua biru tersebut. Dua biru yang menari-nari di atas fatamorgana. Burung camar terlihat bertengger di atas bebukitan yang dikelilingi mangrove-mangrove penyelamat abrasi. Ku lihat akar pohon Rhizopora begitu kokoh menjaga lautan yang indah megah ini. Laut yang berbatasan langsung dengan Samudera Pasifik ini memang asyik untuk kita nikmati perjalanannya. Sebiru hari ini, birunya bagai langit terang benderang. Birunya seperti laut yang tenang lagi berombak merdu. Lautan yang pernah aku jelajahi dari Maluku Utara hingga Raja Ampat ini memang menyimpan keindahan yang luar biasa. Tak henti-hentinya kita disuguhkan dengan alam yang menawan. Itulah sejuta kenangan yang masih terkenang saat menjelajahi wilayah Indonesia Timur.


Dari ujung timur Indonesia, mari kita coba jelajah pula ke ujung barat Indonesia. Tepat sekali, SABANG namanya. Saya memang belum pernah menjelajahi Pulau Weh, yang konon katanya merupakan salah satu spot menarik buat diving dan snorkling. Tapi, saya sangat yakin suatu saat nanti semoga saya bisa menginjakkan kaki di Tugu Nol Kilometer Sabang. Karena wilayah inilah yang juga merupakan salah satu destinasi impian saya menjelajahi pulau paling ujung barat Indonesia ini. Diantaranya adalah Pulau Weh. Keindahan panorama bahari pulau ini pastinya tak kalah menariknya dengan lautan Raja Ampat. Saat kita mengunjungi pulau yang indah seperti Pulau Weh ini kita bisa menghirup aroma segarnya udara lautan, pemandangan ombak yang bergelombang, desiran angin yang berdawai menambah sensasi kenikmatan berada di pulau ini. Birunya lautan yang bikin adem di hati, seakan-akan kita larut dan terhipnotis dengan suasana pantai dengan pasirnya yang putih, airnya yang jernih dan bersih. Itulah kenyamanan yang aku rasakan saat melihat beberapa foto Pulau Weh yang aku searching di internet. Tentu akan lebih berasa lagi, saat aku bisa melihat langsung ke sana.

Satu moment yang tak kalah serunya adalah saat kita diving dan snorkeling di sekitar Pulau Weh tersebut. wah, rasanya pengin segera menceburkan diri ke dalam jernihnya lautan tersebut. Saat tubuh kita sudah mengenai air yang jernih tersebut, rasanya sangat seger dan penuh sensasi tentunya. Menyelami bawah lautan dan wow....itulah ekspresi sekilas melihat keindahan alam bawah laut yang sangat mempesona ini. Terumbu karang yang beraneka jenis ini membuat dasar lautan ini seperti taman-taman yang berjejer rapi dengan dihiasi aneka flora dan fauna yang beraneka macam ini. Subhanallah, betapa indahnya alam bawah laut ini. Maka, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?
Pesona Bahari Sabang tak sampai di situ saja. Usai menikmati diving dan snorkeling kita bisa bertamasya ke tempat yang lainnya. Tentunya setiap spot pantai memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri. Kita bisa berbaur dengan warga masyarakat disana, mengenali budaya dan adat istiadat setempat. Agar hati kita semakin kagum dan semakin cinta dengan Indonesia. Dari Sabang yang berada di Pulau Weh ini kita akan semakin memiliki rasa ke-Indonesia-an yang kuat.  Saat aku, kamu dan kita berdiri menginjakkan kaki di tanah Sabang yang berada di Pulau Weh ini pasti kita akan berpikir dan mengatakan bahwa Sabang memiliki sejuta pesona bahari yang fantastis. Karena Sabang adalah Rajanya Pariwisata Bahari di Aceh, Indonesia. Ayo bertualang ke Sabang....!!! Mari merasakan #PesonaBahariSabang


0 comments: