“Apabila kita tinggal 1 hari saja di setiap
pulau di Indonesia, maka kita akan menghabiskan setidaknya 46 tahun untuk bisa
tinggal di seluruh pulau di negeri ini. Jarak antara Sabang dan Merauke adalah
5.248 km, lebih panjang daripada jarak antara London (Inggris) ke Mekkah (Saudi
Arabia) yakni hanya 4.788” begitu kata Akhyari Hananto dalam bukunya yang berjudul Good News
From Indonesia.
Makanya mumpung masih muda, yuk
jelajahi dan kenali Indonesia lebih dekat.
Itulah
Indonesia. Luas lautannya yang terbentang dari Sabang hingga Merauke. Negara
dengan jumlah pulaunya 17.000 lebih ini memang memiliki sejuta pesona yang
menawan. Pantas saja jika julukan “Tanah Surga Katanya”, “Surga Di bawah
Lautan”, “Paru-paru Dunia”, dan sejumlah julukan lainnya disandang oleh
I-N-D-O-N-E-S-I-A. Bertualang ke penjuru Indonesia tak henti-hentinya kita bisa
menemukan panorama alam yang memukau. Tak hanya lautnya, pulau dan daratannya
pun menyuguhkan relief nan elok. Itulah salah satu alasan saya ingin
berkeliling ke pulau-pulau yang ada di negeri ini. Kalau bukan sekarang kapan
lagi? Kalau turis asing dari berbagai negara saja berduyun-duyun datang ke Indonesia
untuk mengunjungi pulau-pulau tersebut, nah kita sebagai warga asli Indonesia
kapan mau berkunjung kesana?
“Ini beneran aku berada di ujung negeri? Seperti mimpi,
sekarang aku berada di pulau-pulau yang dikelilingi lautan luas. Ini laut atau
kolam renang?” Pikirku di atas Katinting (mode kapal kecil khas Maluku Utara).
Jernihnya laut di Pulau ini, jadi terbayang dengan lantai istananya Nabi Sulaeman.
Potensi laut dengan aneka jenis ikan yang melimpah dan terumbu karang yang bisa
terlihat jelas dari atas permukaan laut, seperti akuarium raksasa di atas
samudera. Airnya yang jernih didukung dengan pasir putih yang masih sangat
asri. Triliunan ikan tampak rapi berbaris dan bergerombol di dasar laut.
Berjuta-juta mutiara (kekayaan sumber daya alam) baik yang ada di lautan dan
daratan sangatlah melimpah di pulau ini. Itulah momentum yang paling berkesan
saat aku tinggal di Maluku Utara selama 1 tahun disana.
Diantara dua biru, aku duduk menulis goresan rasa yang tak
menentu ini. Dua biru yang saling bertemu. Birunya langit yang menyilaukan.
Birunya laut begitu menentramkan. Dua biru yang saling melengkapi. Ibarat
sepasang suami-istri. Dua biru yang membuatku terpana akan keindahan
ciptaan-Nya. Subhanallah, ternyata aku sedang berada di tengah-tengah lautan
lepas yang terletak diantara dua biru tersebut. Dua biru yang menari-nari di
atas fatamorgana. Burung camar terlihat bertengger di atas bebukitan yang
dikelilingi mangrove-mangrove penyelamat abrasi. Ku lihat akar pohon Rhizopora
begitu kokoh menjaga lautan yang indah megah ini. Laut yang berbatasan langsung
dengan Samudera Pasifik ini memang asyik untuk kita nikmati perjalanannya.
Sebiru hari ini, birunya bagai langit terang benderang. Birunya seperti laut
yang tenang lagi berombak merdu. Lautan yang pernah aku jelajahi dari Maluku
Utara hingga Raja Ampat ini memang menyimpan keindahan yang luar biasa. Tak
henti-hentinya kita disuguhkan dengan alam yang menawan. Itulah sejuta kenangan
yang masih terkenang saat menjelajahi wilayah Indonesia Timur.
Dari ujung timur Indonesia, mari kita coba jelajah pula ke
ujung barat Indonesia. Tepat sekali, SABANG namanya. Saya memang belum pernah
menjelajahi Pulau Weh, yang konon katanya merupakan salah satu spot menarik
buat diving dan snorkling. Tapi, saya sangat yakin suatu saat nanti semoga saya
bisa menginjakkan kaki di Tugu Nol Kilometer Sabang. Karena wilayah inilah yang
juga merupakan salah satu destinasi impian saya menjelajahi pulau paling ujung
barat Indonesia ini. Diantaranya adalah Pulau Weh. Keindahan panorama bahari
pulau ini pastinya tak kalah menariknya dengan lautan Raja Ampat. Saat kita
mengunjungi pulau yang indah seperti Pulau Weh ini kita bisa menghirup aroma
segarnya udara lautan, pemandangan ombak yang bergelombang, desiran angin yang
berdawai menambah sensasi kenikmatan berada di pulau ini. Birunya lautan yang
bikin adem di hati, seakan-akan kita larut dan terhipnotis dengan suasana
pantai dengan pasirnya yang putih, airnya yang jernih dan bersih. Itulah kenyamanan
yang aku rasakan saat melihat beberapa foto Pulau Weh yang aku searching di
internet. Tentu akan lebih berasa lagi, saat aku bisa melihat langsung ke sana.
Satu moment yang tak kalah serunya adalah saat kita diving
dan snorkeling di sekitar Pulau Weh tersebut. wah, rasanya pengin segera
menceburkan diri ke dalam jernihnya lautan tersebut. Saat tubuh kita sudah
mengenai air yang jernih tersebut, rasanya sangat seger dan penuh sensasi
tentunya. Menyelami bawah lautan dan wow....itulah ekspresi sekilas melihat
keindahan alam bawah laut yang sangat mempesona ini. Terumbu karang yang
beraneka jenis ini membuat dasar lautan ini seperti taman-taman yang berjejer
rapi dengan dihiasi aneka flora dan fauna yang beraneka macam ini. Subhanallah,
betapa indahnya alam bawah laut ini. Maka, nikmat Tuhanmu yang manakah yang
kamu dustakan?
Pesona Bahari Sabang tak sampai di situ saja. Usai menikmati
diving dan snorkeling kita bisa bertamasya ke tempat yang lainnya. Tentunya setiap
spot pantai memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri. Kita bisa berbaur dengan
warga masyarakat disana, mengenali budaya dan adat istiadat setempat. Agar hati
kita semakin kagum dan semakin cinta dengan Indonesia. Dari Sabang yang berada
di Pulau Weh ini kita akan semakin memiliki rasa ke-Indonesia-an yang kuat. Saat aku, kamu dan kita berdiri menginjakkan
kaki di tanah Sabang yang berada di Pulau Weh ini pasti kita akan berpikir dan
mengatakan bahwa Sabang memiliki sejuta pesona bahari yang fantastis. Karena Sabang
adalah Rajanya Pariwisata Bahari di Aceh, Indonesia. Ayo bertualang ke
Sabang....!!! Mari merasakan #PesonaBahariSabang
0 comments:
Post a Comment