Sunday, 3 April 2016

Dari Hati ke Hati


Apa pun masalahnya, pasti ada solusi. Problem siswa adalah ujian buat guru dan orangtua. Bukan fokus ke masalahnya. Bukan pula menghakimi sepihak, ke siswanya. Terkadang judgmen (meski kecil) juga berefek negatif. Butuh memahami dari hati ke hati. Butuh pendekatan khusus  kepada anak saat ada masalah yang menimpanya. Ngobrol dengan baik dan santun. Karena kalau kita keras, maka anak cenderung akan tertutup dan menutup diri.

Bagi pendidik, menguasai pedagogik saja tak cukup. Harus punya kepekaan hati, mengasah ketajaman nurani, dan yg terpenting punya iman yg kokoh. Punya empati, dan tak kalah penting lagi memahami psikologi. Derasnya hujan kemarin sore pun terkalahkan oleh derasnya perasaan yang saling berkecamuk diantara hati-hati yg sedang bertaut itu. Untaian rasa yang saling berbicara dalam bahasa hati antara siswa, orangtua, guru sekaligus wali kelas, wakasek beserta yayasan.

Aku sendiri selaku wali kelas tak sanggup untuk menyampaikan langsung kepada siswaku ini. Oleh karenanya dalam menyelesaikan masalah kali ini aku meminta yayasan langsung yang menyampaikan kepada anaknya. Kenapa yayasan? Karena beliau juga BK (Bimbingan Konseling) dan sangat ahli dalam psikologi. Hasil rundingan sebelumnya antara aku, wakasek dan yayasan memutuskan untuk menyampaikan langsung perkara tersebut kepada anaknya yang disaksikan bersama kedua orangtuanya. Kalau diceritain disini tentu akan sangat panjang jalan ceritanya.


Oke, singkat saja. Sehari sebelumnya aku sudah menghubungi kedua orangtua siswa tersebut. Keduanya bisa datang. Strateginya kami (aku, wakasek dan yayasan) bertemu dulu dengan kedua orangtuanya. Kita berlima ngobrol bersama. Poin penting yang disampaikan oleh yayasan adalah menghadirkan peran orang tua dalam mendidik anaknya. Bukan dengan marah-marah, tapi dengan rangkulan. Karena anak butuh dirangkul dan didampingi oleh kedua orangtuanya. 


Ceritanya masih panjang,
kapan-kapan dilanjutkan lagi cerita selengkapnya

to be continued............

Kota Hujan, 3 April 2016

0 comments: