Monday, 7 March 2016

Bertemanlah dengan "Waktu"

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian.
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh
dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran
(Q.S. Al-‘Ashr: 1-3)
           
            Bagaimana kabar hati? Masihkah organ detoksifikasi tersebut bergetar ketika suara adzan berkumandang? Masihkah tekad nan membaja itu senantiasa melekat kuat di dalamnya? Sudah sampai mana perjalan usiamu? Apakah rutinitasmu hanya sekedar pergantian siang dan malam? Sudahkah kau perhatikan dan cermati nasihat 3 ayat dalam surat Al-‘Asr tersebut? Sudahkah bersyukur hari ini? Bukankah kau juga amat tahu kalau sesuatu yang amat berharga itu bagaikan pedang. Jika kamu tak pandai menggunakannya maka kau sendiri yang akan ditebasnya. Ya, sesuatu yang amat berharga itu bernama “waktu”. Alwaktu kassyaifi, in lam taqtho’uhu qotho’aka. Begitu sebuah syair pun mengingatkan kita.


            Seringkali, kelemahan kita adalah kurang komitmen dengannya. Padahal, sedetik ia datang, maka sudah melesat pergi dan tak akan pergi kembali. Laksana awan, tertiup angin hilang seketika melebur entah kemana. Ya, karena waktu juga menjadi bagian dari terapi. Semakin produktif mengelola waktu, akan semakin cerdas pula tuk mengaturnya. Yang jadi masalah adalah kalau kita tak punya waktu luang, lantas kemana sajakah ia berlalu? Apakah kita hanya diam membisu melewati pergantian detik demi detiknya? Asyik dengan dunia maya, sampai lupa diri dengan tugas utama kita. Atau mungkin sibuk dengan pekerjaan yang kian menggunung yang menanti tuk diselesaikan? Kembali ke manajemen waktunya.

Maka, tak ada jalan lain kecuali berteman baik dengannya. Bertemanlah dengan bijak dan bersamanya dengan produktif. Sesekali mungkin, eh bukan mungkin lagi, tapi pasti melewati rintangan dan hambatan yang menghadang. Hadapilah semua itu. Bisa saja rasa malas itu datang menggelayuti. Lelah pun bisa datang silih berganti. Rasa galau pun pasti datang merasuki. Akhirnya, memilih pun harus diputuskan. Dua hal yang sama-sama baik, pilih salah satu saja. Prioritas. Itulah saat dihadapkan beberapa pilihan. Maka, teruslah berteman dengan waktu. Sebuah ke'konsisten'an itu dapat mengalahkan ketidakmungkinan. Karenanya keep istiqomah dengan target yang sudah kita tentukan. Perbaiki diri, tingkatkan, evaluasi dan lanjutkan kembali dengan juang yang berapi-api. Maka kau akan merasakan manisnya pertemanan baik dengan waktu.

Bertemanlah dengan waktu. Agar kau tak merugi. Agar kau tak menyesal di kemudian hari. Pergunakanlah masa mudamu sebelum datang masa tuamu. Pergunakanlah waktu luangmu sebelum datang waktu sempitmu. Pergunakanlah masa hidupmu, sebelum datangnya masa matimu. Masa sehatmu, sebelum datangnya masa sakitmu. Masa bahagiamu, sebelum datang masa sedihmu. Karena roda kehidupan terus berputar. Silih berganti seperti siang dan malam. maka sekali lagi, bertemanlah dengan waktu.


Kota Hujan, 7 Maret 2016




0 comments: