Wednesday, 30 March 2016

Ide itu Seperti Awan, Maka Tulislah


          Datang tak diundang, tiba-tiba muncul seketika. Itulah ide. Kalau dicari terkadang susahnya minta ampun. Entah bersembunyi dimana. Saat ada masalah terkadang bingung sekali untuk mencari solusi atau ide briliant untuk memecahkannya. Bahkan tatkala keadaan sudah genting sekali, ide itu tak kunjung muncul juga. Tapi terkadang saat kita sedang santai, atau tak mencarinya tiba-tiba “ide” itu muncul dengan sendirinya. Nah, begitulah ide. Munculnya seperti awan. Ada angin lewat, sesaat itu juga awan pun terhanyut ditelan angin. Maka yang harus kita lakukan adalah saat ada ide muncul, segera tangkap dan tulislah walau hanya satu baris kalimat.

          Kenapa sih susah mencari ide-ide segar? Misalnya dalam permasalahan yang pelik, sedang pusing, lagi galau, atau sedang banyak amanah yang butuh segera dipecahkan. Tapi kok kita susah sekali menemukan ide atau solusinya. Atau mungkin kita mau menulis, tapi gak ada ide, terus gimana dong? Atau saat kita mau membuat karya inovatif, rancangan usaha, desain grafis, video profile, hingga membuat topik penelitian yang ingin kita kembangkan, tapi kok belum menemukan ide yang bagus juga? Kenapa yah? Apa ada yang salah?

          Ada banyak faktor kenapa kita itu miskin ide? Kurang baca, kurang bergaul, kurang berteman, kurang jalan-jalan, kurang diskusi, kurang bertualang, kurang bereksplorasi, dan kurang-kurang yang lainnya. Itulah beberapa alasan yang menyebabkan kita itu menjadi dangkal ide dan kurus gagasan/ide. Terus bagaimana solusinya dong? Jawabannya hanya tinggal ditambah. Jika ingin kita banyak ide maka tambahkanlah produktifitas kita dalam membaca, tambah bergaul, tambah pertemanan, tambah lagi jalan-jalannya, seringlah berdiskusi, teruslah bereksplorasi dan menambah kualitas-kualitas yang lainnya yang perlu kita tambah.

          Tapi terkadang saat kita sedang duduk santai, saat ngobrol dengan teman, saat mengendarai motor atau bahkan saat kita sedang buang air tiba-tiba saja ide itu muncul. Ide itu terkadang suka datang dengan tiba-tiba tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Pada saat muncul inilah sebaiknya langkah yang harus kita lakukan adalah menulisnya walau singkat. Mungkin kalau disimpan dalam ingatan saja akan cepat hilang, maka sebaiknya adalah dicatat atau ditulis, minimalnya di tulis dalam note handphone kita. Kenapa ditulis? Biar gak lupa. Biar gak hilang terbawa oleh angin. Karena seperti waktu, ide pun ibarat seperti awan. Maka tulislah agar bisa dikembangkan lebih lanjut.

          Misalnya dalam hal masalah menulis nih? Saya mau menulis tapi gak punya ide. Saya mau menulis apa yah? Apa yang mau ditulis kalau gak ada ide di kepala? Nah, kalau tips saya adalah menge-list rencana ide-ide tema yang sekiranya bisa dijadikan untuk tulisan. Karena ide ini susah dipancing dan datangnya juga tergantung mood dan kondisi kesehatan serta kondisi endurance (daya tahan) kita, maka saat ide itu nampak atau muncul dalam benak pikiran kita, seketika itu tulislah. Contohnya adalah sebagai berikut:
1.    Kehadiran itu energi
2.    Gigih Pangkal Kokoh
3.    Manajemen yg Bikin Keren
4.   Marahlah dengan Ramah
5.    Solobackpacker ke Raja Ampat
6.   Menulis butuh amunisi
7.    Kenapa jodoh selalu jadi trending topic?
8.   Buat apa sekolah?
9.   Berkomitmen dengan disiplin
10.  Jalan-jalan perluas wawasan

     Itulah kesepuluh ide yang muncul tiba-tiba. Kalau kebiasaan saya adalah menulisnya dalam draft HP kita. Karena kalau Cuma disimpan dalam ingatan, kita akan lupa. Jika ada waktu luang, maka tulis lebih lengkap dari salah satu ide tema tersebut. Atau bisa juga sebagai draft sementara update di facebook atau simpan di media sosial lainnya. Banyak cara, tergantung kebiasaan kita. Yang terpenting adalah saat ide itu muncul tiba-tiba, jangan dibiarkan ide tersebut berlalu begitu saja, langsung tangkap dan simpan dalam catatan kecil kita. Selamat mencoba. Mulai dari ide yang kecil. Mulai sekarang juga.


Sama halnya dengan tulisan ini pun lahir karena ide sesaat,
lalu langsung saya tulis. Karena ide itu seperti awan, maka tulislah.


Kota Seribu Angkot, 30 Maret 2016 

0 comments: