Wednesday, 2 March 2016

Jalan-jalan Perluas Wawasan

Setiap perjalanan memberikan kesan dan rasa tersendiri. Setidaknya kita bisa mendapatkan hal baru dan suasana yang berbeda. Situasi yang membuat kita lebih terbuka, atau sekedar merefresh beban hidup dari padatnya rutinitas yang ada. Maka, jalan-jalanlah untuk sekedar mengobati kejenuhan. Karena dengan jalan-jalan pasti membuat hati senang dan riang kembali. Bukankah kita juga perlu menghirup udara segar dan rehat sejenak sekedar jalan-jalan? Mendapatkan ilmu, merasakan suasana baru, memunculkan kepuasan batin dan tentunya menambah rasa syukur atas semua limpahan nikmat-Nya, itulah salah satu manfaat jalan-jalan. Traveling. Adventure. Dan istilah-istilah lainnya.

Jalan-jalan kali ini bukanlah jalan-jalan biasa. “Jalan-jalan perluas wawasan”, begitu aku menyebutnya. Berkunjung ke suatu tempat. Silaturahmi dengan tokoh sekedar untuk sharing dan diskusi. Melalui moment itulah juga bisa dilakukan belajar. Karena belajar tak sebatas di ruangan kelas. Tapi, melalui jalan-jalan inilah juga bisa menjadi tempat belajar, wahana menimba ilmu yang murah meriah. Itulah beberapa manfaat silaturahmi. Dengan silaturahmi rejeki melimpah, ilmu bertambah dan terjalin erat ukhuwah. Kalau kata Ridwan Kamil “dengan silaturahmi persaudaraan berlipat. Dengan takziah, rasa syukur dan semangat hidup bertambah”.

Jalan-jalan perluas wawasan kali ini dilakukan di wilayah Bogor. Kota yang dijuluki kota hujan ini dulunya saat pertama kali aku mengenal kota ini dikiranya kota ini sangat kecil dan tak luas. Itulah pengalaman pertama tinggal di Bogor selama 1 bulan saat PKL di LIPI Cibinong. Dulu aku kira Bogor itu yah Cuma daerah Cibinong. Padahal kota seribu angkot ini merupakan salah satu kabupaten terluas yang ada di Jawa Barat. Tak lama kemudian, aku pernah tinggal di daerah Parung saat pembinaan asrama SGI selama 4,5 tahun. Dulu aku mengiranya Parung itu sudah daerah Bogor yang paling utara, ternyata dugaanku salah. Kini, tempat tinggalku adalah daerah Leuwiliang, yang berada di wilayah barat Bogor. Dari paling ujung barat hingga ujung timur Bogor. Akhirnya sampai juga. Dari Leuwiliang hingga Klapanunggal kurang lebih 3 jam. Sampai juga di Sekolah Semen Cibinong (SSC) yang merupakan sekolah rintisan dari Dompet Dhuafa.

Jalan-jalan, Perluas Wawasan (part 2). Kalau pekan kmrn dari paling ujung barat hingga paling ujung timur Bogor. Hari ini sampai juga di paling ujung utara Bogor. Gunung Sindur namanya. Hingga sampai kawasan Serpong, Tangerang. Bogor ternyata luas juga y. Benarkah juga klo Bogor itu kabupaten terluas di Indonesia? Dulu ngiranya Bogor itu kota paling kecil dan Parung itu adalah paling utara. Eh ternyata salah dugaanku dulu. Yuk jalan2 lagi 😅😅😅😅😆

Dari paling ujung barat (tempat tinggalku sekarang), paling ujung timur, hingga paling ujung utara hari ini sampai juga di Bogor paling ujung selatan. Sudah melewati gerbang perbatasan. Arah Sukabumi. Begitu kurang lebih perjalanan jalan-jalan hari ini. Banyak makna, banyak ilmu, inspirasi, pembelajaran dan nilai-nilai kehidupan yang didapat dalam jalan-jalan hari ini. Perjalanan ke SMA IT Al-Kahfi. Berdiskusi dan sharing dengan pimpinan sekolah ini. Beliau juga merupakan sarjana biologi IPB. Inspiring banget orangnya.

To be continued.....


Kota Hujan, 2 Maret 2016

0 comments: