Setiap perjalanan memberikan kesan dan rasa tersendiri. Setidaknya
kita bisa mendapatkan hal baru dan suasana yang berbeda. Situasi yang membuat
kita lebih terbuka, atau sekedar merefresh beban hidup dari padatnya rutinitas
yang ada. Maka, jalan-jalanlah untuk sekedar mengobati kejenuhan. Karena dengan
jalan-jalan pasti membuat hati senang dan riang kembali. Bukankah kita juga
perlu menghirup udara segar dan rehat sejenak sekedar jalan-jalan? Mendapatkan
ilmu, merasakan suasana baru, memunculkan kepuasan batin dan tentunya menambah
rasa syukur atas semua limpahan nikmat-Nya, itulah salah satu manfaat
jalan-jalan. Traveling. Adventure. Dan istilah-istilah lainnya.
Jalan-jalan kali ini bukanlah jalan-jalan biasa. “Jalan-jalan
perluas wawasan”, begitu aku menyebutnya. Berkunjung ke suatu tempat. Silaturahmi
dengan tokoh sekedar untuk sharing dan diskusi. Melalui moment itulah juga bisa
dilakukan belajar. Karena belajar tak sebatas di ruangan kelas. Tapi, melalui
jalan-jalan inilah juga bisa menjadi tempat belajar, wahana menimba ilmu yang
murah meriah. Itulah beberapa manfaat silaturahmi. Dengan silaturahmi rejeki
melimpah, ilmu bertambah dan terjalin erat ukhuwah. Kalau kata Ridwan Kamil “dengan
silaturahmi persaudaraan berlipat. Dengan takziah, rasa syukur dan semangat
hidup bertambah”.
Jalan-jalan perluas wawasan kali ini dilakukan di wilayah Bogor.
Kota yang dijuluki kota hujan ini dulunya saat pertama kali aku mengenal kota
ini dikiranya kota ini sangat kecil dan tak luas. Itulah pengalaman pertama
tinggal di Bogor selama 1 bulan saat PKL di LIPI Cibinong. Dulu aku kira Bogor
itu yah Cuma daerah Cibinong. Padahal kota seribu angkot ini merupakan salah
satu kabupaten terluas yang ada di Jawa Barat. Tak lama kemudian, aku pernah
tinggal di daerah Parung saat pembinaan asrama SGI selama 4,5 tahun. Dulu aku
mengiranya Parung itu sudah daerah Bogor yang paling utara, ternyata dugaanku
salah. Kini, tempat tinggalku adalah daerah Leuwiliang, yang berada di wilayah
barat Bogor. Dari paling ujung barat hingga ujung timur Bogor. Akhirnya sampai
juga. Dari Leuwiliang hingga Klapanunggal kurang lebih 3 jam. Sampai juga di
Sekolah Semen Cibinong (SSC) yang merupakan sekolah rintisan dari Dompet
Dhuafa.
Jalan-jalan, Perluas Wawasan (part 2). Kalau pekan kmrn dari
paling ujung barat hingga paling ujung timur Bogor. Hari ini sampai juga di
paling ujung utara Bogor. Gunung Sindur namanya. Hingga sampai kawasan Serpong,
Tangerang. Bogor ternyata luas juga y. Benarkah juga klo Bogor itu kabupaten
terluas di Indonesia? Dulu ngiranya Bogor itu kota paling kecil dan Parung itu
adalah paling utara. Eh ternyata salah dugaanku dulu. Yuk jalan2 lagi 😅😅😅😅😆
Dari paling ujung
barat (tempat tinggalku sekarang), paling ujung timur, hingga paling ujung
utara hari ini sampai juga di Bogor paling ujung selatan. Sudah melewati
gerbang perbatasan. Arah Sukabumi. Begitu kurang lebih perjalanan jalan-jalan
hari ini. Banyak makna, banyak ilmu, inspirasi, pembelajaran dan nilai-nilai
kehidupan yang didapat dalam jalan-jalan hari ini. Perjalanan ke SMA IT
Al-Kahfi. Berdiskusi dan sharing dengan pimpinan sekolah ini. Beliau juga
merupakan sarjana biologi IPB. Inspiring banget orangnya.
To be continued.....
Kota Hujan,
2 Maret 2016
0 comments:
Post a Comment