![]() |
Pantai Waisai Raja Ampat (doc pribadi) |
Cerita ini adalah kisah nyata yang
saya alami saat backpacker ke Raja Ampat, Papua Barat (akhir Desember 2014). Banyak
makna dan value yang aku dapatkan saat bertualangn ke Indonesia Timur. Mulai dari
cerita unik, mengesankan, menantang dan varian rasa lainnya. Ntar lain waktu
aku ceritakan lagi lewat blogku ini. Untuk kali ini aku ingin sedikit bercerita
tentang ojek bertarif do’a nikah.
Waktu
itu pagi buta selepas shubuh. Aku bergegas menuju Port of Sorong. Sehari sebelumnya
aku sudah tiba di Sorong naik Kapal Dorolonda. Kali ini aku hendak pergi menuju
Raja Ampat. Singkat cerita, aroma sejuknya Shubuh rupanya tak ada angkot yang
lewat. Sunyi. Sepi lagi. Lama nunggu angkot, akhry ku putuskan naik ojek. Tak lama
kemudian, datanglah seorang mengendarai motornya. Dia berhenti persis di
tempatku menanti di tepi jalan.
"Berapa pak?" tanyaku sblm naik.
"Terserah, mau ksh brp" jawab tukang ojek tsb. "30rb pak"
pintaku. Oke, jawabnya. Hrsy jika angkot dtmpuh 2x naik angkot. Ojek biasanya
30-40rb. Dlm perjalanan kami ngobrol2 mulai dari pekerjaan, asal, hobi, dll.
Rupanya tukang ojek tsb usianya 11-12 denganku. Masih bujang. Kurang lbh 25
menit perjalanan menuju pelabuhan.
Singkat
kata, sampai jg di pelabuhan. Pas aku mau bayar, "Tdk usah mas. Doakan
saja smoga saya cepat dpt jodoh" kata tukang ojek tsb. Siapa namanya Mas?
tanyaku. Ragil, jawabnya. Entah kenapa dia tak mau dikasih ongkos tapi minta
didoakan supaya segera nikah. Wah, padahal aku sendiri juga belum nikah,
gumamku dalam hati, hehee. Wallahu a'lam. Ragil hanyalah 1 orang dari beberapa
orang yg begitu baik dan ramah yang aku temui di perjalanan ini. Padahal baru
kenal dan baru bertemu. Tak ada balasan kebaikan, selain kebaikan pula.
Sayangnya
waktu itu aku lupa meminta nomor telepon tukang ojek tersebut. Semoga Mas Ragil
sekarang sudah bertemu dengan jodohnya.
*Banyak makna yang tergores, banyak
nilai yang ditemukan dan banyak sekali hikmah yang bisa dipetik setiap kali
melakukan perjalanan, backpacker atau petualangan.
Ditulis ulang dengan
sedikit penambahan
Kota Hujan, 29 Maret 2016
0 comments:
Post a Comment