Setiap perjalanan selalu hadirkan kenangan tersendiri.
Tiba-tiba saja terbesit dan teringat kembali dengan sebuah momentum yang penuh
dengan sejuta kenangan. Karena di tempat inilah pernah ditempa pendidikan semi
militer bersama TNI AD. Disinilah dulu pernah dilatih mental dan stamina dalam
kegiatan yang bernama Militery Super Camp SGI VI. Begitulah rekaman memori otak
ini terngiang-ngiang saat memasuki gerbang Taman Nasional Gunung Halimun Salak sore
ini (4/2/2016). Langit mendung sebenarnya sudah sejak dari tadi hendak memuntahkan
curahan hujannya. Persis bersamaan dengan kedatanganku di bumper kawasan Gunung
Salak ini, kedatanganku disambut oleh lebatnya hujan yang datang secara
tiba-tiba langsung deras.
Rasanya memang tak asing. Sepertinya
baru kemarin datang kesini. Sepanjang petualangan jalan-jalan hari ini terbesit
ingatan perjuangan yang pernah tergores di kawasan yang asri ini. Seusai membayar
tiket masuk di pintu gerbang dan melakukan transaksi pembayaran kami pun
langsung menyisir beberapa tempat yang ada di kawasan ini. Oya tiket masuk ke
tempat ini adalah 10.000 per orang (padahal di tiketnya tertulis 5.000,-) dan
tiket kendaraan motor roda dua sebesar 5.000,-. Awalnya sempat mau protes
karena ketidaksesuaian ini, tapi setelah beberapa menit kemudian ketemu salah
satu petugas katanya yang 5.000,- lagi itu adalah biaya untuk bayar peta. Begitulah
katanya. Wallahu a’lam.
Oya ada beberapa spot tempat menarik
yang bisa dikunjungi di kawasan TNGHS ini, antara lain bumi perkemahan, areal
outbond, Curug Cihurang, Curug Ngumpet, Curug Penganten, Curug Seribu, Curug
Cigamea, kawah Ratu dan permandian air panas. Selain itu alamnya yang masih sangat
asri, sejuk, dan nyaman suasananya. Recomended. Buat para sahabat yang hobbi
petualang atau sekedar jalan-jalan merefresh pikiran, bolehlah datang ke tempat
ini. Katanya kalau akhir pekan, weekend dan liburan kawasan ini banyak pengunjung
yang datang kesini. Murah dan terjangkau. Gak percaya? Silahkan datang langsung
ke tempat ini yah, hehehe.
Karena hujan tak juga kunjung
berhenti dan gerimis masih romantis berjatuhan di kawasan ini, kami terus berjalan
mengelilingi dan menjelajahi kawasan spot-spot tersebut. Sepanjang perjalanan
memutari kawasan tersebut, rasanya seperti bernostalgia dan mengingat sedikit demi
sedikit rekam jejak petualangan saat MSC dulu. Kala itu 30 pejuang tangguh SGI
Angkatan 6 dilatih mentalnya oleh tentara. Ekspedisi penyelamatan korban di
lereng gunung salak, begitulah instruksi sang komandan yang memimpin MSC selama
3 hari 2 malam kala itu. Berjalan melintasi hutan, sawah, sungai, jurang dan
bukit demi bukit layaknya seprti perjuangan tentara yang diterjunkan di hutan
belantara. Begitulah memori otak ini mencoba bernostalgia mengingat-ingat
masa-masa kala MSC dulu.
Senja tak terasa semakin larut. Kabut
asap perlahan mulai datang menyelimuti kawasan ini. Sampai ketemu lagi Curug
Ngumpet, tunggu kedatangan kami pekan depan. Akhirnya harus pamit dulu seusai
menikmati secangkir kopi dan semangkuk mie goreng di warung negeri atas awan. Karena
pada saat bersamaan kabut asap tebal menghiasi tempat ini.
Selamat
akhir pekan. Jangan lupa jalan-jalan. Berlibur sejenak dari rutinitas biar
fresh kembali. Maknai setiap perjalanan dan syukuri setiap kenikmatan yang ada.
Seperti rasa secangkir nostalgia di Gunung Salak hari ini. Alhamdulillah.
0 comments:
Post a Comment