Friday, 4 March 2016

Secangkir Nostalgia di Gunung Salak


            Setiap  perjalanan selalu hadirkan kenangan tersendiri. Tiba-tiba saja terbesit dan teringat kembali dengan sebuah momentum yang penuh dengan sejuta kenangan. Karena di tempat inilah pernah ditempa pendidikan semi militer bersama TNI AD. Disinilah dulu pernah dilatih mental dan stamina dalam kegiatan yang bernama Militery Super Camp SGI VI. Begitulah rekaman memori otak ini terngiang-ngiang saat memasuki gerbang Taman Nasional Gunung Halimun Salak sore ini (4/2/2016). Langit mendung sebenarnya sudah sejak dari tadi hendak memuntahkan curahan hujannya. Persis bersamaan dengan kedatanganku di bumper kawasan Gunung Salak ini, kedatanganku disambut oleh lebatnya hujan yang datang secara tiba-tiba langsung deras.



            Rasanya memang tak asing. Sepertinya baru kemarin datang kesini. Sepanjang petualangan jalan-jalan hari ini terbesit ingatan perjuangan yang pernah tergores di kawasan yang asri ini. Seusai membayar tiket masuk di pintu gerbang dan melakukan transaksi pembayaran kami pun langsung menyisir beberapa tempat yang ada di kawasan ini. Oya tiket masuk ke tempat ini adalah 10.000 per orang (padahal di tiketnya tertulis 5.000,-) dan tiket kendaraan motor roda dua sebesar 5.000,-. Awalnya sempat mau protes karena ketidaksesuaian ini, tapi setelah beberapa menit kemudian ketemu salah satu petugas katanya yang 5.000,- lagi itu adalah biaya untuk bayar peta. Begitulah katanya. Wallahu a’lam.

     Oya ada beberapa spot tempat menarik yang bisa dikunjungi di kawasan TNGHS ini, antara lain bumi perkemahan, areal outbond, Curug Cihurang, Curug Ngumpet, Curug Penganten, Curug Seribu, Curug Cigamea, kawah Ratu dan permandian air panas. Selain itu alamnya yang masih sangat asri, sejuk, dan nyaman suasananya. Recomended. Buat para sahabat yang hobbi petualang atau sekedar jalan-jalan merefresh pikiran, bolehlah datang ke tempat ini. Katanya kalau akhir pekan, weekend dan liburan kawasan ini banyak pengunjung yang datang kesini. Murah dan terjangkau. Gak percaya? Silahkan datang langsung ke tempat ini yah, hehehe.


        Karena hujan tak juga kunjung berhenti dan gerimis masih romantis berjatuhan di kawasan ini, kami terus berjalan mengelilingi dan menjelajahi kawasan spot-spot tersebut. Sepanjang perjalanan memutari kawasan tersebut, rasanya seperti bernostalgia dan mengingat sedikit demi sedikit rekam jejak petualangan saat MSC dulu. Kala itu 30 pejuang tangguh SGI Angkatan 6 dilatih mentalnya oleh tentara. Ekspedisi penyelamatan korban di lereng gunung salak, begitulah instruksi sang komandan yang memimpin MSC selama 3 hari 2 malam kala itu. Berjalan melintasi hutan, sawah, sungai, jurang dan bukit demi bukit layaknya seprti perjuangan tentara yang diterjunkan di hutan belantara. Begitulah memori otak ini mencoba bernostalgia mengingat-ingat masa-masa kala MSC dulu.


         Senja tak terasa semakin larut. Kabut asap perlahan mulai datang menyelimuti kawasan ini. Sampai ketemu lagi Curug Ngumpet, tunggu kedatangan kami pekan depan. Akhirnya harus pamit dulu seusai menikmati secangkir kopi dan semangkuk mie goreng di warung negeri atas awan. Karena pada saat bersamaan kabut asap tebal menghiasi tempat ini.



Selamat akhir pekan. Jangan lupa jalan-jalan. Berlibur sejenak dari rutinitas biar fresh kembali. Maknai setiap perjalanan dan syukuri setiap kenikmatan yang ada. Seperti rasa secangkir nostalgia di Gunung Salak hari ini. Alhamdulillah.



0 comments: