Muara manusia adalah menjadi hamba sekaligus khalifah di muka bumi. Sebagai hamba, tugas kita mengabdi. Sebagai khalifah, tugas kita bermanfaat.. Hidup adalah pengabdian dan kebermanfaatan
(Nasihat Kiai Rais, dalam Novel Rantau 1 Muara - karya Ahmad Fuadi)Berbagi tak pernah rugi. Justru bertambah ilmu dan amal. Sekecil apa pun yang kita miliki, yang kita mampu dan yang kita bisa kerjakan maka lakukanlah. Berbagi lewat jalan mengabdi. Kalau bukan kita siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi?
Oleh karena itu, “mari
mengabdi, mari berbakti” begitulah tema kegiatan Pelatihan Volunteer yang diadakan oleh Rumah Harapan BEM Institut Pertanian Bogor
dan Rumbel Kids FIM
Hore Bogor. Ada 2 sesi dalam acara ini. Sesi pertama oleh saya sendiri menyampaikan
tentang “Berbagi Inspirasi, Mengabdi di Pelosok Negeri” dan Ina menyampaikan
tentang “Guru Kreatif, Guru Inspiratif”. Kedua pemateri ini merupakan alumni
SGI (Sekolah Guru Indonesia) Angkatan VI dan alumni IM (Indonesia Mengajar)
Angkatan VII. Kedua pemateri tersebut juga ternyata sama-sama alumni dari kampus
Universitas Jenderal Soedirman, serta alumni FIM 17.
Rumbel kids sendiri merupakan kegiatan belajar mengajar di bawah naungan
Forum Indonesia Muda Regional Bogor yang mewadahi anak-anak di sekitar kampus
usia 5-12 tahun, untuk belajar sambil bermain. Tujuan kegiatan belajar mengajar
dari Rumbel adalah menumbuhka karakter positif dan moral bagi anak-anak didik
serta memberikan ladang bagi Mahasiswa untuk mengabdi melalui berbagi ilmu
dengan anak-anak. Kegiatan belajar mengajar diadakan setiap hari sabtu dan
minggu secara rutin.
Sedangkan
Rumah Harapan adalah salah satu program kerja Kementerian Sosial dan
Pengembangan Masyarakat Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Institut
Pertanian Bogor tahun 2015/2016. Kegiatan Rumah Harapan ini terdiri dari empat
program berkelanjutan yaitu Lembah Potensi, Pelatihan Pendidikan Karakter,
Panggung Harapan dan Beasiswa Harapan. Adanya kegiatan Rumah Harapan ini
diharapkan anak-anak daerah Kelurahan Balumbang Jaya dan anak-anak jalanan
Babakan Raya dapat mengembangkan potensinya dan karakter dalam diri sehingga menjadi
jiwa yang kreatif dan mandiri.
Sesuai dengan TOR yang
diminta oleh panitia, saya menyampaikan beberapa hal seputar:
1. Gambaran umum mengenai perjalanan narasumber saat mengabdi dari awal hingga sudah di daerah penempatan.
2. Cerita hal yang paling membanggakan yang pernah
dilakukan selama menjadi pengajar SGI.
3. Elaborasi cerita tentang
daerah, tantangan, stakeholder engagement
4. Dampak secara pribadi
setelah melakukan pengabdian
“Ibarat metamorfosis, SGI telah merubah karakter dan
pendewasaan diri untuk turun tangan dalam pengabdian menjadi guru
transformatif. Mulai dari proses seleksi, pembinaan, share hingga setahun
penempatan ini rasanya begitu berharga dan setiap proses yang telah aku lewati
bersama SGI ini telah mematangkan mata batinku untuk terbang menjadi kupu-kupu
pendidik, pengajar dan pemimpin yang siap menghadapi masa depan. Bersyukur,
bersabar, tafakur dan belajar lebih banyak menjadi guru, melukis senyum impian
anak-anak dan menyapa masyarakat. Ah, rasanya seperti mimpi. Ternyata 1 tahun
itu memang sekejap” begitu beberapa kutipan materi
yang saya sampaikan dalam acara tersebut.
Setelah
saya selesai, dilanjut ke sesi 2 dan diakhiri dengan FGD (Forum Group
Discussion). Demikian uraian singkat kegiatan hari ini. Terima kasih kepada Rumbel Kids FIM Hore dan Rumah
Harapan BEM IPB telah memberi saya kesempatan dan waktu utk berbagi pengalaman.
Semoga terinspirasi. Teruslah berjalan walau selangkah. Teruslah bergerak
dan berbuat menorehkan karya. Sekecil apa pun, tuk berkontribusi bagi
lingkungan sekitar. Semangat berjuang juga para volunteernya di jalan sunyi yg
penuh arti
Ruang Sidang
Student Center IPB
Kota Seribu
Angkot, 6 Maret 2016
0 comments:
Post a Comment