Kalau
biasanya combro (Sunda), Misro/Ondol (Jawa), atau Tigapo (Lombok) dibuat dengan
isinya gula atau olahan rempah lainnya. Kali ini anak-anak kelas X SMA Plus
Liwaul Furqon membuatnya dengan varian berbeda yaitu isi coklat dan kombinasi
rempah juga. Tak mau kalah dengan Piscok Lumer yg saat ini sedang booming, maka
mereka pun berinovasi dengan "Combro Lumer"nya. Seperti apakah
keseruan mereka beramai-ramai dalam membuat hidangan tersebut? Mari simak prosesnya
berikut ini.
Mereka
membuat combro lumer ini mulai dari mengupas singkong, memarutnya, memasukkan
coklat atau isi lainnya, lalu menggoreng. Setelah itu
melakukan analisis usahanya pula. Hal tersebut tidak lain juga merupakan tugas
praktek pelajaran Ekonomi. Selain combro lumer, mereka juga membuat
minuman es buah. Makanan dan minuman tersebut selain tugas pelajaran ekonomi
juga menjadi menu hidangan mereka dan siswa lain dlm berbuka puasa sunah kamis
ini.
Secara sekilas
memang terlihat sederhana. Tapi banyak pelajaran yang dipetik dari proses
pembuatan combro lumer tersebut. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1.
Leadership
Kepemimpinan
dalam pembuatan combro tersebut diantaranya adalah saat mulai persiapan. Ketua kelas
yang mengorganisir anggotanya, mengelist kebutuhan dan berkordinasi dengan guru
terkait. Jiwa leadership lainnya adalah kepemimpinan dalam mengemban tugas
masing-masing. Semua yang ditugaskan melakukan tugasnya masing-masing.
2.
Tanggung jawab
Mulai dari
persiapan, membeli bahan, mengupas singkong, membuat adonan hingga menggoreng
sampai menatanya dalam wadah ada tugas masing-masing yang mengerjakan. Disinilah
letak tanggung jawab sesuai yang ditugaskan pada bagiannya masing-masing.
3.
Kerja sama
Sejak awal
dari persiapan, tahap proses hingga finishing akhir semua step-step tersebut
memerlukan kerjasama yang kompak. Tanpa kerja sama yang baik tak kan tercipta
hidangan tersebut. karena semua itu harus dilakukan bersama-sama. Tak bisa
seorang sendiri atau bekerja secara individu. Tapi perlu dan harus dengan
gotong royong
4.
Inovasi dan karya
Setelah
melewati tahap demi tahap, jadilah yang ditunggu-tunggu. Itulah hasil inovasi
dan karya yang telah diperjuangkan bersama. Karya yang berupa hidangan nan
lezat yang menggoda selera makan tersebut cukup membuat lidah meleleh seperti
namanya combro lumer. Ending dari inovasi tersebut adalah dinikmati dan dimakan
bersama sebagai sajian menu berbuka puasa. Alhamdulillah.
Kota Hujan, 24 Maret 2016
2 comments:
Guru hebat nih kang Amrul..
Semoga banyak guru2 yang bisa demikian, menerapkan kontekstual learning kepada anak2..
Guru hebat nih kang Amrul..
Semoga banyak guru2 yang bisa demikian, menerapkan kontekstual learning kepada anak2..
Post a Comment