Tuesday, 1 March 2016

Apa Motivasimu Hari Ini

Kata-katamu mempengaruhi sikapmu. Kata-katamu bisa mewakili karaktermu. Kata-katamu mencerminkan sosok kepribadianmu. Kata-katamu bisa menjadi senjata yang paling mematikan. Sebaliknya, kata-kata juga bisa menjadi harimau yang mencekam. Maka berhati-hatilah dalam memilih kata-kata. Karena kata-kata mempengaruhi pola pikir, sikap, karakter dan perbuatanmu. Baik kata-kata yang terucap maupun tertulis, jelas itu punya makna. Apalagi sekarang zamannya media sosial, mungkin kita sekarang lebih sering melontarkan kata-kata itu lewat update status, tweet, instagram dan lainnya.


Kali ini aku ingin bercerita tentang kata-kata yang menjadi motivasi. Emang apa sih pentingnya motivasi itu? Buat apa punya motivasi? Kenapa harus punya motivasi? Apa manfaatnya? Kalau gak punya motivasi gimana? Kapan kita memiliki motivasi tersebut? Bagaimana hubungannya motivasi dengan kepribadian seseorang? Apakah motivasi itu berpengaruh dengan sikap dan cara berpikir kita? Bagi siswa, apakah kata-kata itu bisa mempengaruhi proses pembelajaran mereka?

Apa motivasimu hari ini? Atau teriakkan motivasimu.......... (sambil menyebut nama siswa). Satu per satu secara bergantian semua siswa bergantian meneriakkan motivasinya. Itulah yang sering saya tanyakan kepada anak-anak khususnya saat membuka pembelajaran atau saat memimpin apel pagi. Kali ini saat ulangan tengah semester sedang berlangsung, aku mencoba menuliskan kata-kata itu dalam lembar soal ujian.  Di bawah nama, saya tuliskan motivasi hari ini. Kata-kata motivasimu menentukan kepribadianmu hari ini. Lebih lengkap tentang kata-kata motivasi atau yang biasa disebut dengan jargon, tagline, semboyan atau istilah lainnya, silahkan bisa dibaca juga di tulisan lamaku yang berjudul Jargon Bukan Sekedar Kata-Kata”.

Memotivasi orang lain itu mudah, terkadang yang lebih sulit itu memotivasi diri sendiri. Walau motivasi dari luar juga memberikan efek pengaruh atau merubah semangat lebih, tapi motivasi dari luar (orang lain) itu bersifat sementara. Maka yang harus ditanamkan kuat adalah motivasi dari diri sendiri. Motivasi atas kemauan diri pribadi untuk berubah lebih baik dari sebelumnya. Motivasi yang muncul atas kesadaran diri dan kemauan yang kuat untuk lebih semangat menjalani kehidupan. Itulah pentingnya motivasi. Bahkan diperlukan dalam setiap aktivitas kehidupan kita.

Sama halnya dalam pembelajaran. Seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan motivasi yang kuat kepada peserta didiknya. Apa motivasi hidupmu? Apa motivasimu memilih belajar di sekolah ini? Apa motivasimu dalam mengarungi bahtera menuntut ilmu selama 3 tahun? Tentunya hal ini tak cukup diucapkan di mulut saja, tapi harus dibarengi dengan tindakan yang nyata. Apakah motivasi juga berpengaruh dalam belajar? Iya, sangat. Karena kalau siswa tidak punya motivasi, tak punya gairah dalam menimba ilmu maka akan berdampak dalam proses pembelajaran itu sendiri.

Seperti halnya pekan ulangan (pengganti UTS) yang sudah berlangsung dua hari ini. Sebelum anak-anak mengerjakan soal, saya tanya satu per satu motivasi mereka hari ini. Bahkan saya sudah menyiapkan kolom dibawah nama masing-masing untuk menuliskan motivasi hari ini apa? Macam-macam motivasi mereka. Secara tidak langsung saya pun bisa menebak kondisi kepribadian mereka jika sedang punya masalah akan terlihat dari kata-kata motivasinya. Bukan hanya kesiapan menghadapi ulangan dengan belajar dan muroja’ah berulang-ulang, tapi daya juang dan semangat motivasi mereka untuk menghadapi ulangan tersebut.

“Biologi mudah....” (ditambahkan dengan gambar jempol)

“Makes your move”

“Jangan pernah putus asa dan teruslah berusaha”

“Try to be the best”

“Semangat ujian”

“Hasil sendiri lebih baik”

“Tidak akan melihat punya teman, walaupun hasil sendiri jelek yang penting berusaha”

“harus lebih baik dari kemarin”

Demikian beberapa motivasi anak-anakku hari ini. Bukan hanya hasil yang dilihat, tapi proses ikhtiar yang mereka perjuangkan dan kesungguhan dalam mengerjakannya. Itulah proses yang harus juga mendapat perhatian lebih.


Kota Hujan, 1 Maret 2016

0 comments: