Kata-katamu mempengaruhi
sikapmu. Kata-katamu bisa mewakili karaktermu. Kata-katamu mencerminkan sosok
kepribadianmu. Kata-katamu bisa menjadi senjata yang paling mematikan. Sebaliknya,
kata-kata juga bisa menjadi harimau yang mencekam. Maka berhati-hatilah dalam
memilih kata-kata. Karena kata-kata mempengaruhi pola pikir, sikap, karakter
dan perbuatanmu. Baik kata-kata yang terucap maupun tertulis, jelas itu punya
makna. Apalagi sekarang zamannya media sosial, mungkin kita sekarang lebih
sering melontarkan kata-kata itu lewat update status, tweet, instagram dan
lainnya.
Kali ini aku ingin
bercerita tentang kata-kata yang menjadi motivasi. Emang apa sih pentingnya
motivasi itu? Buat apa punya motivasi? Kenapa harus punya motivasi? Apa
manfaatnya? Kalau gak punya motivasi gimana? Kapan kita memiliki motivasi
tersebut? Bagaimana hubungannya motivasi dengan kepribadian seseorang? Apakah
motivasi itu berpengaruh dengan sikap dan cara berpikir kita? Bagi siswa,
apakah kata-kata itu bisa mempengaruhi proses pembelajaran mereka?
Apa motivasimu hari ini?
Atau teriakkan motivasimu.......... (sambil menyebut nama siswa). Satu per satu
secara bergantian semua siswa bergantian meneriakkan motivasinya. Itulah yang
sering saya tanyakan kepada anak-anak khususnya saat membuka pembelajaran atau
saat memimpin apel pagi. Kali ini saat ulangan tengah semester sedang
berlangsung, aku mencoba menuliskan kata-kata itu dalam lembar soal ujian. Di bawah nama, saya tuliskan motivasi hari
ini. Kata-kata motivasimu menentukan kepribadianmu hari ini. Lebih lengkap
tentang kata-kata motivasi atau yang biasa disebut dengan jargon, tagline,
semboyan atau istilah lainnya, silahkan bisa dibaca juga di tulisan lamaku yang
berjudul “Jargon Bukan Sekedar Kata-Kata”.
Memotivasi orang lain itu
mudah, terkadang yang lebih sulit itu memotivasi diri sendiri. Walau motivasi
dari luar juga memberikan efek pengaruh atau merubah semangat lebih, tapi motivasi
dari luar (orang lain) itu bersifat sementara. Maka yang harus ditanamkan kuat
adalah motivasi dari diri sendiri. Motivasi atas kemauan diri pribadi untuk
berubah lebih baik dari sebelumnya. Motivasi yang muncul atas kesadaran diri
dan kemauan yang kuat untuk lebih semangat menjalani kehidupan. Itulah pentingnya
motivasi. Bahkan diperlukan dalam setiap aktivitas kehidupan kita.
Sama halnya dalam
pembelajaran. Seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan motivasi yang
kuat kepada peserta didiknya. Apa motivasi hidupmu? Apa motivasimu memilih
belajar di sekolah ini? Apa motivasimu dalam mengarungi bahtera menuntut ilmu
selama 3 tahun? Tentunya hal ini tak cukup diucapkan di mulut saja, tapi harus
dibarengi dengan tindakan yang nyata. Apakah motivasi juga berpengaruh dalam
belajar? Iya, sangat. Karena kalau siswa tidak punya motivasi, tak punya gairah
dalam menimba ilmu maka akan berdampak dalam proses pembelajaran itu sendiri.
Seperti halnya pekan
ulangan (pengganti UTS) yang sudah berlangsung dua hari ini. Sebelum anak-anak
mengerjakan soal, saya tanya satu per satu motivasi mereka hari ini. Bahkan saya
sudah menyiapkan kolom dibawah nama masing-masing untuk menuliskan motivasi
hari ini apa? Macam-macam motivasi mereka. Secara tidak langsung saya pun bisa
menebak kondisi kepribadian mereka jika sedang punya masalah akan terlihat dari
kata-kata motivasinya. Bukan hanya kesiapan menghadapi ulangan dengan belajar
dan muroja’ah berulang-ulang, tapi daya juang dan semangat motivasi mereka
untuk menghadapi ulangan tersebut.
“Biologi mudah....”
(ditambahkan dengan gambar jempol)
“Makes your
move”
“Jangan pernah
putus asa dan teruslah berusaha”
“Try to be
the best”
“Semangat ujian”
“Hasil sendiri
lebih baik”
“Tidak akan
melihat punya teman, walaupun hasil sendiri jelek yang penting berusaha”
“harus lebih
baik dari kemarin”
Demikian beberapa motivasi
anak-anakku hari ini. Bukan hanya hasil yang dilihat, tapi proses ikhtiar yang
mereka perjuangkan dan kesungguhan dalam mengerjakannya. Itulah proses yang
harus juga mendapat perhatian lebih.
Kota Hujan, 1 Maret 2016
0 comments:
Post a Comment