Saat sedang bahagia itu
rasanya nano-nano. Tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Rasanya seperti
kejatuhan durian atau seperti ada puluhan bintang yang menari-nari di atas
kepala. Rasanya seperti menemukan oase di tengah padang pasir Gurun Sahara. Maka,
nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? Bersyukurlah kepada-Nya atas
semua limpahan rasa senang yang tak terhitung banyaknya. Inikah rasa yang tak
bisa tergores oleh pena. Apalagi digambarkan pakai sketsa yang penuh warna. Ya,
hanya hati yang bisa merasakan gurihnya perasaan saat mendapatkan sebuah rasa
bernama “senang”. Kapankah moment seperti itu datang???? Kapan saja bisa. Yang
penting saat-saat bahagia itu datang. Bisa jadi saat mendapatkan hadiah, meraih
juara lomba tertentu, saat diberi penghargaan, saat diberi ketenangan hidup
atau bahkan (mungkin) saat sudah dipertemukan dengan jodohnya, hehe. Kalau yang
sudah bertemu dengan jodohnya (menikah), pasti deh merasakan aneka macam varian
rasa yang tak bisa disandi sekalipun dengan kode-kode tertentu, hahaha.
Sebelumnya maaf nih bagi
yang masih jomblo (termasuk penulis, hehe) kembali menuliskan coretan tentang
jodoh. Jangan baper yah....??? Tapi kalau bawa permen gak papa deh, biar gak
ngantuk. Kenapa menulis tentang jodoh? Karena jodoh ini selalu menjadi trending
topik dimana-mana. Di sekolah, di kantin, di tempat kerja, di pasar, di angkot,
saat reunian, saat menghadiri acara keluarga, saat main ke rumah kakek, nenek,
bibi, paman hingga tetangga jauh sekali pun. Pasti pertanyaannya, kapan nikah?
Sudah punya calon belum? Ternyata ini berlaku tidak hanya saat bulan syawal
atau musim lebaran saja. Bahkan tiap bulan, hingga tiap hari masalah jodoh
sering ditanyakan (diobrolkan) terlebih bagi yang masih jomblo (single). Sekali
lagi mohon maaf, bagi jomblowan-jomblowati. Teruslah memantaskan dan memantapkan diri. Insya Allah jodoh pasti
bertemu. Sudah tercatat dalam Lauhul Mahfudz. Cepat-lambatnya tergantung
kesiapan dan kemantapan. Kalau belum siap, berpuasalah dan beristikharohlah
terlebih dahulu.
Tadi pagi saat memutar mp3
salah satu kajian Ustadz Yusuf Mansur dalam beberapa pointnya beliau juga
menyampaikan bahwa masalah jodoh ini adalah The Big Five Problem in Indonesia. Banyak
orang salah cari jodoh bukan pada tempatnya. Cari jodoh bukan pasang lewat
iklan di koran. Tapi cari jodohlah di pabriknya jodoh, yaitu bermunajatlah
kepada Allah pada sepertiga malam terakhir lewat sholat tahajud. Begitu kurang
lebih nasihatnya. Dalam kesempatan lain masalah jodoh ini pun sering dibahas,
sering ditayangkan baik di dunia nyata maupun dunia maya. Bahkan Ridwan Kamil
saat memutuskan untuk tidak maju ke pemilihan Gubernur DKI 2017 beberapa waktu
yang lalu, setelah panjang lebar menyampaikan alasannya eh pada endingnya
beliau menitipkan pesan begini kalimatnya “.........dan walau gak nyambung,
seperti biasa, bagi para jomblo bersegeralah untuk menikah, agar panjang umur.
Hatur nuhun”. Bahkan beberapa update status walikota Bandung ini pun sering
mengingatkan kepada para jomblo untuk segera menikah, hehe....@^,^@
Hari ini, kemarin dan
beberapa hari sebelumnya juga saat ngobrol dengan dewan guru yang lain hingga
saat makan bersama di kantin, masalah jodoh ini pun pasti ditanyakan. Saat
sedang ngobrol ngalor-ngidul, panjang x lebar, dan saat moment-moment lainnya,
tiba-tiba saja dan pasti nyambungnya ke masalah jodoh, hehe. Apakah para jomblo
sekalian mengalami hal yang serupa dengan penulis? Kenapa sih masalah “jodoh” ini selalu menjadi
trending topik di segala tempat? Kalau menurutku ini ada beberapa alasan
mengapa masalah jodoh menjadi trending topik:
1.
Bentuk perhatian kepada
para jomblo
Inilah alasan pertama. Karena perhatiannya dengan sesama saudara atau
keluarga dekatnya, kepada rekan kerjanya ketika ada yang masih jomblo dan usianya
sudah cukup umur pasti akan ditanyakan tentang masalah jodoh tersebut. Jadi
pertanyaan tersebut merupakan salah satu bentuk perhatian sekaligus dorongan
agar segera menikah, hehe. Begitulah bentuk perhatiannya mereka kepada sesama
sahabat/rekan/keluarga terdekatnya yang masih jomblo.
2.
Do’a sekaligus
dorongan
Selain merupakan bentuk perhatian, mereka yang menanyakan soal jodoh
sebenarnya mereka juga mendo’akan kepada orang tersebut agar segera menikah.
Mereka sangat perhatian kepada kita, hingga bentuk perhatian tersebut menjadi
do’a buat yang masih jomblo. Pertanyaan tersebut tidak lain adalah ekspresi
do’a sekaligus dorongan agar segera mengakhiri masa lajang.
3.
Nasihat untuk
berbenah
Sudah siap menikah belum? Sudah punya calonkah? Dan pertanyaan-pertanyaan
lainnya yang berhubungan soal jodoh bukanlah maksud mereka untuk mewawancarai
atau menginterview. Akan tetapi aneka pertanyaan tersebut tidak lain adalah
bentuk nasihat dan petuah yang mengingatkan kepada kita bahwa akan pentingnya
menikah. Bukankah menikah itu adalah menyempurnakan agama juga? Begitulah
nasihat mereka, hehe.
Jadi teruslah berpikiran
positif saja jika masih ada yang menanyakan soal jodoh. Karena itu adalah
bentuk perhatian, doa sekaligus nasihat dari mereka. Begitulah tiga alasan tentang
kenapa jodoh selalu menjadi trending topik. Mungkin masih banyak lagi alasan
lainnya. Silahkan ditambahkan sendiri sesuai yang dialami oleh para jomblo
sekalian, hehe.
Teruslah
berbenah. Pantaskan diri. Mantapkan hati.
Salam jomblo,
karena jodoh pasti bertemu...!!!
Kota Hujan, 23
Maret 2016
1 comments:
Yuhupss, semangat ahhh... :-D
Post a Comment