Thursday, 24 March 2016

Serunya Bikin "Combro Lumer"


Kalau biasanya combro (Sunda), Misro/Ondol (Jawa), atau Tigapo (Lombok) dibuat dengan isinya gula atau olahan rempah lainnya. Kali ini anak-anak kelas X SMA Plus Liwaul Furqon membuatnya dengan varian berbeda yaitu isi coklat dan kombinasi rempah juga. Tak mau kalah dengan Piscok Lumer yg saat ini sedang booming, maka mereka pun berinovasi dengan "Combro Lumer"nya. Seperti apakah keseruan mereka beramai-ramai dalam membuat hidangan tersebut? Mari simak prosesnya berikut ini.

Mereka membuat combro lumer ini mulai dari mengupas singkong, memarutnya, memasukkan coklat atau isi lainnya, lalu menggoreng. Setelah itu melakukan analisis usahanya pula. Hal tersebut tidak lain juga merupakan tugas praktek pelajaran Ekonomi. Selain combro lumer, mereka juga membuat minuman es buah. Makanan dan minuman tersebut selain tugas pelajaran ekonomi juga menjadi menu hidangan mereka dan siswa lain dlm berbuka puasa sunah kamis ini.

Secara sekilas memang terlihat sederhana. Tapi banyak pelajaran yang dipetik dari proses pembuatan combro lumer tersebut. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1.    Leadership
Kepemimpinan dalam pembuatan combro tersebut diantaranya adalah saat mulai persiapan. Ketua kelas yang mengorganisir anggotanya, mengelist kebutuhan dan berkordinasi dengan guru terkait. Jiwa leadership lainnya adalah kepemimpinan dalam mengemban tugas masing-masing. Semua yang ditugaskan melakukan tugasnya masing-masing.

2.    Tanggung jawab
Mulai dari persiapan, membeli bahan, mengupas singkong, membuat adonan hingga menggoreng sampai menatanya dalam wadah ada tugas masing-masing yang mengerjakan. Disinilah letak tanggung jawab sesuai yang ditugaskan pada bagiannya masing-masing.

3.    Kerja sama
Sejak awal dari persiapan, tahap proses hingga finishing akhir semua step-step tersebut memerlukan kerjasama yang kompak. Tanpa kerja sama yang baik tak kan tercipta hidangan tersebut. karena semua itu harus dilakukan bersama-sama. Tak bisa seorang sendiri atau bekerja secara individu. Tapi perlu dan harus dengan gotong royong

4.    Inovasi dan karya
Setelah melewati tahap demi tahap, jadilah yang ditunggu-tunggu. Itulah hasil inovasi dan karya yang telah diperjuangkan bersama. Karya yang berupa hidangan nan lezat yang menggoda selera makan tersebut cukup membuat lidah meleleh seperti namanya combro lumer. Ending dari inovasi tersebut adalah dinikmati dan dimakan bersama sebagai sajian menu berbuka puasa. Alhamdulillah.



Kota Hujan, 24 Maret 2016


2 comments:

Bang Syaiha said...

Guru hebat nih kang Amrul..
Semoga banyak guru2 yang bisa demikian, menerapkan kontekstual learning kepada anak2..

Bang Syaiha said...

Guru hebat nih kang Amrul..
Semoga banyak guru2 yang bisa demikian, menerapkan kontekstual learning kepada anak2..