“Dalam
hidup ini tak ada yang instan. Semua perlu proses. Ada usaha yang harus kita
lakukan. Butuh jerih payah yang bukan hanya sekedar menjadi pemecah masalah.
Karena segala sesuatunya mesti harus diperjuangkan.
Dalam hal apapun, perlu
usaha tuk jadi juara...!”
(Kang
Amroelz, 2016)
Tentunya kita semua tahu bahwa untuk meraih sesuatu butuh
usaha. Bukan mengandalkan bim salabin
tiba-tiba langsung ada apa yang kita butuhkan itu. Gak bisa mendadak langsung
muncul seketika itu. Dan gak cukup dengan berdiam diri saja penuh harap dan
tatapan kosong. Sekali lagi, harus ada usaha terlebih dahulu. Ada tindakan
nyata yang diperbuat untuk mencapai sesuatu yang kita impikan tersebut. Bahkan
dalam Al-Qur’an pun sudah ditegaskan bahwa “Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum kaum itu
merubahnya dengan diri mereka sendiri....”.
Ingin pintar...? Ingin sukses....? Ingin menjadi juara
dalam pertandingan? Ingin kaya.....? Ingin jadi orang yang hebat....? Ingin
jadi manusia yang expert...? Ingin jadi pengusaha....? ingin menjadi apa pun,
bahkan hingga ingin dapat jodoh yang dirindukan...? Perlu usaha terlebih
dahulu. Butuh ikhtiar yang harus dikerjakan. Ada proses yang harus dilalui.
Bukan hanya sekedar mendapatkan hasil akhir yang manis maupun pahit. Dibalik
semua itu ada lika-liku yang harus dilalui. Mudah maupun susah adalah jalan
yang menghadang. Bisa menjadi tantangan, bisa pula menjadi pemicu untuk
menumbuhkan kekuatan. Karena setiap masalah tentu ada solusi. Tinggal bagaimana
kita bertindak dan mencari ide untuk memecahkan aral rintangan tersebut.
Bagi seorang siswa yang ingin menjadi pintar harus banyak
belajar. Setiap langkahnya menuju sekolah harus menjadi ladang aktualisasi
diri. Mengembangkan semua daya potensi yang dimilikinya. Belajar disini tentu
bukan hanya sekedar transfer ilmu dari guru ke siswanya. Membaca, berdiskusi,
bereksperimen, dan semua aktivitasnya
harus dikembangkan dalam rangka belajar. Tidak hanya pelajar saja yang harus
terus menjadi pembelajar, guru pun terus menjadi pembelajar dan semua orang
yang ingin bertumbuh dan berkembang hendaknya terus menjadi insan pembelajar.
Itulah usaha yang harus dilakukan.
Bagi seorang guru, tentu tugas utamanya bukan hanya
sekedar mengajar di kelas. Masih banyak peran guru yang lainnya. Mendidik,
membina, mengarahkan dan yang paling utama adalah menjadi teladan bagi peserta
didiknya. Hal ini tentunya tak sekejap diterapkan, perlu usaha dan ikhtiar
terus menerus menjadi guru pembelajar. Guru yang senantiasa mengupgrade, memperbaiki
dan meningkatkan kualitas dirinya. Itulah usaha yang harus terus konsisten
dilakukan.
Usaha itu seperti halnya hukum aksi-reaksi. Ada timbal
balik. Ada pantulan energi yang terpancarkan saat bercermin. Ada gaya yang
menyertai dalam setiap usaha. Maka, saat kita ingin meraih sesuatu yang kita
impikan, teruslah berusaha dengan keras. Man jadda wajada. Berlelah-lelahlah
dalam berusaha dan berteman dengan perjuangan yang dilakukan itu. Manisnya
hasil akan terasa setelah segala daya upaya ikhtiar kita curahkan.
Teruslah berusaha
dengan ikhtiar yang terbaik
Kota Hujan, 16 Maret
2016
2 comments:
Dan hasil, selalu setia, tidak pernah mengkhianati proses yang sudah dikerjakan..
betul sekali bang syaiha
Post a Comment