Wednesday, 16 March 2016

Perlu Usaha, tuk Jadi Juara!

“Dalam hidup ini tak ada yang instan. Semua perlu proses. Ada usaha yang harus kita lakukan. Butuh jerih payah yang bukan hanya sekedar menjadi pemecah masalah. Karena segala sesuatunya mesti harus diperjuangkan. 
Dalam hal apapun, perlu usaha tuk jadi juara...!”
(Kang Amroelz, 2016)


Tentunya kita semua tahu bahwa untuk meraih sesuatu butuh usaha. Bukan mengandalkan bim salabin tiba-tiba langsung ada apa yang kita butuhkan itu. Gak bisa mendadak langsung muncul seketika itu. Dan gak cukup dengan berdiam diri saja penuh harap dan tatapan kosong. Sekali lagi, harus ada usaha terlebih dahulu. Ada tindakan nyata yang diperbuat untuk mencapai sesuatu yang kita impikan tersebut. Bahkan dalam Al-Qur’an pun sudah ditegaskan bahwa “Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum kaum itu merubahnya dengan diri mereka sendiri....”.

    Ingin pintar...? Ingin sukses....? Ingin menjadi juara dalam pertandingan? Ingin kaya.....? Ingin jadi orang yang hebat....? Ingin jadi manusia yang expert...? Ingin jadi pengusaha....? ingin menjadi apa pun, bahkan hingga ingin dapat jodoh yang dirindukan...? Perlu usaha terlebih dahulu. Butuh ikhtiar yang harus dikerjakan. Ada proses yang harus dilalui. Bukan hanya sekedar mendapatkan hasil akhir yang manis maupun pahit. Dibalik semua itu ada lika-liku yang harus dilalui. Mudah maupun susah adalah jalan yang menghadang. Bisa menjadi tantangan, bisa pula menjadi pemicu untuk menumbuhkan kekuatan. Karena setiap masalah tentu ada solusi. Tinggal bagaimana kita bertindak dan mencari ide untuk memecahkan aral rintangan tersebut.

    Bagi seorang siswa yang ingin menjadi pintar harus banyak belajar. Setiap langkahnya menuju sekolah harus menjadi ladang aktualisasi diri. Mengembangkan semua daya potensi yang dimilikinya. Belajar disini tentu bukan hanya sekedar transfer ilmu dari guru ke siswanya. Membaca, berdiskusi, bereksperimen, dan  semua aktivitasnya harus dikembangkan dalam rangka belajar. Tidak hanya pelajar saja yang harus terus menjadi pembelajar, guru pun terus menjadi pembelajar dan semua orang yang ingin bertumbuh dan berkembang hendaknya terus menjadi insan pembelajar. Itulah usaha yang harus dilakukan.

    Bagi seorang guru, tentu tugas utamanya bukan hanya sekedar mengajar di kelas. Masih banyak peran guru yang lainnya. Mendidik, membina, mengarahkan dan yang paling utama adalah menjadi teladan bagi peserta didiknya. Hal ini tentunya tak sekejap diterapkan, perlu usaha dan ikhtiar terus menerus menjadi guru pembelajar. Guru yang senantiasa mengupgrade, memperbaiki dan meningkatkan kualitas dirinya. Itulah usaha yang harus terus konsisten dilakukan.

    Usaha itu seperti halnya hukum aksi-reaksi. Ada timbal balik. Ada pantulan energi yang terpancarkan saat bercermin. Ada gaya yang menyertai dalam setiap usaha. Maka, saat kita ingin meraih sesuatu yang kita impikan, teruslah berusaha dengan keras. Man jadda wajada. Berlelah-lelahlah dalam berusaha dan berteman dengan perjuangan yang dilakukan itu. Manisnya hasil akan terasa setelah segala daya upaya ikhtiar kita curahkan.



Teruslah berusaha dengan ikhtiar yang terbaik


Kota Hujan, 16 Maret 2016 

2 comments:

Bang Syaiha said...

Dan hasil, selalu setia, tidak pernah mengkhianati proses yang sudah dikerjakan..

Iin Amrullah Aldjaisya said...

betul sekali bang syaiha